bc

Unexpected Alpha's Mate

book_age18+
1.0K
FOLLOW
12.1K
READ
murder
revenge
dark
goodgirl
independent
tragedy
mystery
self discover
special ability
cruel
like
intro-logo
Blurb

Ella merasa hubungannya dengan seekor serigala yang ia temukan sekarat waktu itu, terasa terlalu dekat. Aroma serigala itu seperti feromon yang membuatnya ingin terus mengendusnya. Aroma yang sama juga ia rasakan pada Ethan, teman baru di sekolahnya.

"Karena kamu adalah mateku," kata Ethan.

Ella merasa kalau Ethan tahu segalanya tentang dia. Bahkan Ethan tahu rahasia yang ia sendiri pun baru mengetahuinya. Semua itu karena ia adalah mate seorang Alpha Werewolf.

Dan Ethan tahu semua rahasia Ella. Ethan akan menjaga Ella apalagi saat masa transformasinya dimulai.

Siapakah Ella sebenarnya?

chap-preview
Free preview
Pertemuan pertama
2 November 2007 Hari yang sangat cerah karena musim semi baru saja datang. Rumput hijau tumbuh menghampar di seluruh tanah milik keluarga Madamoissale. Bunga-bunga bermekaran seindah matahari yang sedang bersinar terang. Burung-burung kecil terbang dan saling bersiul merdu. Ibu dan Bibi Dhoroty mengajakku ke taman bunga untuk memetiknya. Ibu menatapku dengan senyum merekah. Ia sedang memetik bunga krisan bersama Bibi Dhoroty. Aku memetik dandelion lalu berlari di sepanjang padang rumput sambil mengangkatnya tinggi-tinggi, menerbangkan serpihannya ke udara. Aku berlari menghampiri ibu dan memeluknya dari belakang. Ibu terkejut hingga bunga yang ada di tangannya terlepas lalu jatuh ke tanah. Meski begitu, ibu tidak marah. Malah ibu tertawa terbahak-bahak lalu menangkapku dan menghujaniku sejuta ciuman. “Rachela. Kamu sangat nakal.” Ibu mengacak-acak rambutku sambil tersenyum. “Untuk siapa Ibu memetik bunga ini?” Aku menelengkan kepala, berpikir sambil memandang bunga merah, kuning dan putih yang disimpan di dalam sebuah keranjang. “Meja Ayahmu membosankan. Jadi Ibu akan menghiasinya dengan bunga-bunga ini.” Mendengar jawaban ibu, aku segera minta untuk diturunkan. Aku ingin membantu memetik bunga-bunga untuk Ayah. Saat asyik memetik bunga. Kulihat seekor kelinci melompat diantara semak-semak kemudian berhenti tidak jauh dariku. Hidungnya bergerak-gerak, seolah sedang menggodaku, membuatku sangat penasaran hingga kuputuskan untuk berlari mengejarnya. Kelinci itu melompat dengan kaki belakangnya yang lebih panjang, semakin jauh dari taman bunga lalu ke padang rumput kemudian ia masuk ke hutan. Aku terus mengejarnya, melintasi pohon-pohon maple dengan dedaunan berwarna hijau kekuningan dan terus saja berlari hingga akhirnya aku tidak lagi melihat kelinci itu. Kemana perginya kelinci itu? Aku memandang sekeliling hutan, tetapi jejak kelinci itu sudah tidak ada. Kelinci itu seolah bisa menghilang seperti sebuah sulap. Lebih baik aku pulang sebelum ibu dan Bibi Dorothy mencariku. Aku berjalan perlahan sambil menikmati pemandangan hutan Dark Forest yang sangat indah. “Oh, tidak seharusnya aku disini.” Aku lupa dengan pesan Ibu untuk tidak masuk ke hutan ini. Kata ibu hutan ini banyak sekali binatang buasnya. Aku berlari secepatnya agar bisa cepat keluar dari hutan ini, tetapi langkahku dihadang oleh seekor anjing yang sangat besar, bahkan jauh lebih besar daripada Ayah. Ia berdiri dengan empat kakinya yang besar dan sedang memandangku lekat. Anjing itu berwarna hitam legam, kedua matanya berwarna kecoklatan. Ia berdiri di depanku, cukup jauh tapi tetap terlihat besar. Mataku melebar, aku sangat takut sampai-sampai hanya terdiam. Aku memutuskan untuk melangkah mundur pelan-pelan sampai bisa memutar badan dan berlari menyelamatkan diri. Anjing itu mengeluarkan suara, tetapi bukan berupa gonggongan melainkan sebuah lolongan panjang yang menakutkan. Itu bukan anjing, itu serigala. Ibu, aku takut. Ayah, tolong aku. Serigala itu perlahan melangkah pelan. Ia semakin terlihat besar. Jantungku berdegup kencang. Keringat dingin memenuhi dahiku. Akhirnya serigala itu benar-benar berdiri di depanku, jaraknya tidak terlalu jauh sampai aku bisa mencium baunya. Tiba-tiba serigala itu duduk, tapi tetap mengawasiku. Aroma tubuhnya wangi sekali. Seperti aroma roti jahe yang dibuat Bibi Dorothy. Ini aneh sekali, tapi tiba-tiba saja aku tidak merasa takut kepadanya. Malah aku ingin sekali mendekatinya, memeluknya dan … menciuminya. Aku ingin menyerap aromanya kuat-kuat. Aku ingin mengajaknya pulang dan ingin ia tidur di atas ranjangku. Menemaniku tidur dan kuciumi wanginya sepanjang malam … dan siang. Setiap hari. Selamanya. Perlahan kudengar suara serigala itu meringkih. Membuatku sadar bahwa aku sedang memeluknya erat. Aku mendongak, serigala itu tidak melakukan apapun kecuali memandangku. “Rachela, Sayang.” Suara Ibu membuat serigala itu mundur, melepaskan diri dari pelukanku. Aku melihat tatapan yang sangat menyenangkan dari kedua mata serigala itu sebelum ia berlari cepat menjauh. “Rachela, apa yang kau lakukan disini?” Perhatianku dengan cepat beralih kepada Ibu. Ia berlari bersama Bibi Dorothy di belakangnya. Saat Ibu sudah dekat denganku, ia segera jongkok dan memelukku erat. “Ibu, tadi ada serigala besar tapi baik. Ia pergi sewaktu Ibu datang.” Aku menyesal karena membiarkannya pergi begitu saja, padahal aku yakin Ibu akan senang jika serigala itu menjadi peliharaan kami. “Ibu juga melihatnya. Sekarang kita harus cepat keluar dari sini. Hutan ini sangat berbahaya.” Ibu menggendongku lalu berjalan cepat keluar dari hutan. Bibi Dorothy berjalan di belakang ibu dengan wajah cemas. Aku memberinya senyum, Bibi Dorothy membalasku dengan senyum juga. Wajah cemasnya perlahan menghilang. Aku sedih jika ibu atau Bibi Dorothy sedih karenaku. “Ibu, maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya lagi.” Aku mencium pipi ibu, membuatnya tersenyum. “Sayang. Jangan pernah pergi ke hutan lagi! Sangat berbahaya. Kamu janji?” Sekali lagi Ibu memintaku berjanji. “Janji, ibu.” Ibu masih terus menggendongku melewati pohon-pohon maple yang berjajar. Hutan Dark Forest sudah cukup gelap sekalipun hari masih siang. Daun-daun maple menutupi langit dan matahari. Suara gemerisik dedaunan ditiup angin membuatku takut. Aku memeluk ibu sangat erat sampai akhirnya kami keluar hutan. Aku turun dari gendongan ibu. Berada di bibir hutan dan di padang rumput yang sangat luas. Aku bisa melihat kastil Madamoissale yang sangat besar. Terdapat tiga buah bangunan. Bangunan yang paling besar adalah tempat tinggalku bersama ayah dan ibu. Bangunan itu berwarna abu-abu dengan atap berwarna hitam dengan dua atap berbentuk kerucut berwarna biru. Bangunan itu berlantai tiga, tetapi dari luar hanya terlihat seperti bangunan besar. Bangunan utama, diapit oleh dua bangunan yang lebih kecil. Satu bangunan merupakan kediaman Redrick, kepala pelayan keluarga Madamoissale dan satu bangunan lagi merupakan tempat tinggal para pelayan. Di dekat bangunan tempat tinggal pelayan. Terdapat sebuah istal kuda yang ukurannya lebih kecil dari bangunan di sebelahnya. Ada enam kuda yang salah satunya adalah milikku. Di sebelah istal ada sebuah gudang, tempat menyimpan jerami dan makanan ternak. Di depan gedung itu, terdapat tiga bangunan yang merupakan tempat hewan-hewan ternak saat malam dan di depannya terdapat padang rumput yang sangat luas. Dimana aku sedang berdiri di atasnya. “Rachella. Ingat, Sayang. Jangan pernah masuk hutan ini!” Ibu membuatku menoleh kepadanya. “Iya, Ibu. Aku janji.” Wajah cemas yang sedari tadi kulihat, kini mulai menghilang. Aku menoleh, memandang hutan Darkforest. Serigala hitam itu berdiri di bawah pohon maple yang paling besar dan sedang menatapku. Aku tersenyum, senang bisa melihatnya kembali. “Rachella. Kamu berjanji kepada Ibu kan?” Ibu membuat perhatianku beralih kepadanya. Saat aku kembali memandang ke hutan. Serigala itu telah menghilang. “Janji!” Ibu benar-benar memaksaku. “Aku berjanji, Ibu.” “Ibu sangat menyayangimu, Rachella. Kelak, saat Ibu pergi dan Ayahmu sangat sibuk. Kamu sudah cukup besar dan secantik Ibu. Dia akan datang kepadamu. Menjagamu seperti Ibu menjagamu. Tetapi selama ada Ibu. Ibu dan Ayah akan selalu menjagamu. Jadi jangan pernah ke hutan itu selama ada kami. Kamu mengerti?” Aku tidak benar-benar mengerti dengan apa yang dikatakan ibu, tetapi aku tetap saja mengangguk beberapa kali. *** Note : Halo guys, yang udah baca carousels mungkin akan berpikir kenapa sih aku malah ngambil genre fantasi bukannya ngelanjutin ceritanya Caca dan Andre. Jadi guys, cerita itu masih digarap supaya bagus aku butuh waktu. Kalau novel ini kebetulan draftnya sudah ada sebagian. Jadi tinggal lanjutin aja, sambil nunggu cerita itu, baca cerita ini ya.  Asli aku nggak enak banget sama kalian tapi aku butuh share novel baru malam ini ini kan aku bener-bener enggak tahu novel apa yang mau aku ceritain ke kalian selain novel ini. Hari ini aku benar-benar merasa sok kaget sama sesuatu. Jadi ya loh kok jadi curhat wkwkwkwk. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HURTS : Ketika Hati Yang Memilih

read
113.7K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.7K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

Married with Single Daddy

read
6.1M
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook