bc

Mengejar Kembali Cinta Tuan Muda

book_age4+
408
FOLLOW
2.0K
READ
second chance
goodgirl
highschool
others
wife
gorgeous
shy
like
intro-logo
Blurb

Sejak kecil Zealova memiliki sahabat yang bernama Nelz Alexander Van De Bergh dirinya adalah warga turunan Belanda yang menetap di Indonesia.

Sejak zaman penjajahan banyak warga dari negara asing bermukim di Indonesia, hingga kini pun mereka masih menetap di sini.

Kesalah pahaman terjadi, tatkala Nelz yang sedang menyuruh Zealova untuk membereskan kamarnya barunya, ketika Nelz memutuskan untuk pindah tak jauh dari rumah Zealova.

Saat itu Zealova yang menyapu rumah kontrakan baru milik Nelz, Nelz yang manja meminta Sealova untuk membantunya membereskan kamarnya karena lusa rumah itu akan di tempati oleh Ne agar dapat pergi dan pulang ke sekolah bersama dengan Zealova.

Nelz yang sedang bersaing dengan seorang pria bernama Nic, laki-laki yang menghancurkan hubungannya dengan Zealova sejak lama, setelah lama Nic kembali dari luar negeri dan mencari tahu keberadaan Zealova dan dirinya yang bersekolah di sebuah SMA di Jakarta,

Membuat Nelz buru-buru mengatur rencana agar dirinya tak keduluan oleh Nic.

Nelz pun yang sudah berencana pindah ke tempat itu, dan cepat-cepat membawa kopernya ke rumah barunya.

Sialnya Nelz yang tengah buru-buru itu datang pas tengah malam ke rumah yang telah di bereskan Zealova.

Ternyata setelah Zealova membereskan kamarnya Nelz, dirinya yang kelelahan akhirnya tertidur di rumah itu.

Sementara Nelz yang polos sedang membawa koper malam itu lantaran perasaannya selalu dikejar-kejar oleh Nic, yang akhirnya membuat Nelz memutuskan untuk ke rumah itu tengah malam agar besok pagi dirinya yang terlebih dahulu dapat pergi ke sekolah bersama Zealova sebelum Nic datang untuk menjemput gadis itu.

Sialnya Nelz yang datang pada malam itu melihat Zealova sedang tertidur di kamarnya, ia pun tak tega membangunkannya.

Nelz pun memilih tidur di ruang tamu dengan santainya,

Esok paginya Zealova marah-marah pada Nelz.

Akibat kesalah pahaman itu Nelz pun meminta Zealova agar memaafkannya dan jika perlu dirinya akan menikah dengannya.

chap-preview
Free preview
Chapter 1. Awal Pertemuan Zealova Dan Nelz Alexander Van De Bergh
Terkadang cinta itu datang karena telah terbiasa. Itulah hal yang dirasakan gadis cantik yang bernama Zealova. Awal pertemuannya dengan seorang pria tampan keturunan Belanda-Indonesia yaitu Nelz Alexander Van De Bergh ia merupakan keluarga Van De Bergh. Ne yang sering disapa mulai jatuh cinta pada Zealova. Karena sesuatu hal, Zealova pada usia 14 tahun terpaksa menikah dengan Ne yang telah memendam cintanya dari kecil selama 7 tahun. Ne yang saat itu menyewa rumah di samping rumah Lova sengaja agar pulang pergi ke sekolah bareng gadis itu. Ne yang manja meminta Zealova untuk membereskan kamar barunya itu. "Kalo bukan sahabat saya dari dulu, nggak bakalan saya mau nyiapin kamar kamu Ne." gerutu Lova sembari menyapu lantai rumah yang akan Ne tempati. Tapi sialnya bagi Zealova karena dirinya lelah dan akhirnya ia tertidur di rumah itu. Tengah malam Ne tiba-tiba balik ke rumah yang ia sewa itu, sambil membawa koper yang berisikan seragam sekolahnya, karena mulai hari itu dirinya akan pindah ke rumah kontrakannya. Tapi rumahnya itu ternyata tak terkunci yang membuat Ne masuk saja. Ia mendapati Lova tertidur di kamarnya. Ia pun tak tega untuk membangunkannya. Akhirnya dirinya tidur di ruang tamu. Keesokan harinya Lova marah-marah pada Ne. Lova tak tahu harus gimana lagi dengan tingkah Ne itu. Ne yang selalu mengikuti Lova bak bayangannya. Kadang Lova terkejut kemana ia pergi pasti Ne ada, entah itu di sekolah mulai dari SMP hingga SMA dan ketika ditengah jalan Ne pasti ada di depannya. Sejak jaman penjajahan Belanda banyak warga Belanda yang menetap di Indonesia hingga zaman sudah berubah menjadi merdeka merekapun masih ada. Banyak rumah-rumah yang dihuni oleh para warga Belanda di sekitaran rumah Zealova. Itu terlihat banyaknya rumah-rumah megah berdiri kokoh sepanjang jalan rumah Zealova. Akhirnya Ne menikahi Lova karena kesalah pahaman di antara mereka. Zealova sendiri berasal dari keluarga keturunan Indonesia dan ada keluarga dari kakeknya merupakan campuran etnis Asia Timur. Entah tidak tahu darimana asal-usul keluarga Zealova. Yang jelas ia memiliki warisan mata sipit berkulit putih yang merupakan keturunan keluarga Ayahnya. Ayahnya tidak pernah menerangkan dengan jelas asal-usul keluarganya. Yang Zealova tahu hanya foto kakeknya yang mirip dengan wajah ayahnya bermatakan sipit. Oleh karena itu jika ia ditanya dari manakah asalnya? Pasti Zealova menjawab saya dari Indonesia. Dan mereka yang bertanya-tanya padanya pasti kaget mendengarnya. Itu lah yang ditanyakan oleh seorang bule Belanda sepasang suami-istri berkebangsaan Belanda yang menetap di Indonesia, Mrs. Miranda kala itu baru pertama kali melihat Zealova karena ikut suaminya untuk berkunjung ke rumah Lova karena mereka sering meminjam halaman rumah Lova untuk menaruh mobil-mobilnya untuk dikelola papanya Lova. Di ruang tengah saat itu Mrs. Miranda disuguhkan teh oleh mamahnya Lova. Dan Lova juga ikut mengobrol bersama mamahnya. "Waktu pertama kali saya ke sini sepertinya belum melihat putri Ibu yang ini ya? Hahaha." kata Mrs. Miranda dengan logat bercampur Belandanya. "Iya-iya waktu itu Zealova belum lahir." jawab mamahnya. "Siapa nama putrinya? Sepertinya mirip dengan papanya ya? Hhahaha." kata Mrs. Mirada. "Iya banyak yang bilang begitu. Hahaha." jawab mamah. "Hi siapa namanya?" tanya Mrs. Miranda padaku. "Saya Zealova." jawabku. "Ohh Zealova. Kein mooi-kein mooi." lalu ia bertanya lagi. "Oh ya Zealova kamu orang mana ya?" tanyanya lagi. "Saya orang Indonesia." jawab Zealova malu-malu. "Indonesia? Bukan luar sana? Hehehehe." katanya dengan mata lebar berbinar. "Indonesia?" begitulah kata mereka kaget dan terpana-pana. Biasanya mereka bertanya setelah melihat wajah Zealova yang seperti keturunan campuran dari Asia Timur. Merekapun yang penasaran pasti menanyakan asal-usul dari keluarga Zealova. Nelz Alexander Van De Bergh yang juga turut penasaran dengan gadis cantik itu bertemu dengan Zealova di pekarangan rumahnya. Waktu itu usia mereka masih kecil Ne berusia 7 tahun sedangkan Zealova berusia 6 tahun. Ne berjalan ke arah luar ruangan rumahnya saat itu paman Peter, yang merupakan pengabdi keluarga Van De Bergh, yang sengaja diikutkan untuk datang ke Indonesia dan menetap di rumah Van De Berg karena keluarga itu menginginkan pengabdi dari negeri asalnya Belanda. "Mau kemana Tuan kecil?" tanya paman Peter. "Amm ... Ne mau jalan-jalan pagi ini paman." kata Ne. "Baiklah. Hati-hati Tuan, dan jangan jauh-jauh dari pekarangan rumah." pesan paman Peter. "Iya." Ne langsung kembali melanjutkan aktivitasnya. Ia pergi ke pekarangan rumahnya. Nampaknya naluri bertualang Tuan kecil pagi ini menginginkan dirinya melihat-lihat ke arah luar gerbang rumahnya. Ia pun membuka gerbang pintu dan keluar dari rumahnya. Rumah Ne amat luas dan berbatasan langsung dengan rumah Lova di samping rumahnya. Setelah berjalan ke arah luar ia melewati rumah Lova. Di sana ada Lova sedang duduk di kursi halamannya. Ne menengok ke arah gadis itu, karena pintu pagar rumah Lova tidak di kunci dan selalu terbuka agar mobil dapat keluar masuk. Rekan-rekan kerja ayah Zealova selalu datang setiap pagi dan sore hari ketika mereka pulang. Ne melihat wajah manis Zealova, ia pun menjadi penasaran ingin berkenalan dengan gadis itu. Jarang sekali Ne melihat wajah secantik Zealova. Rambut Lova yang panjang dan kulit putih halus bermatakan seperti bulan sabit. Ne pun berkeinginan untuk menemui Zealova di sana. Berhubung pintunya juga tidak dikunci dan terbuka lebar, ia pun dengan santai masuk ke pekarangan Zealova. Zealova yang sedang duduk di sebuah kursi yang di atasnya ada pohon besar yang dibuat sebagai ayunan. Pagi itu, Zealova yang sedang melihat daun-daun yang jatuh berguguran, tertiup terbawa angin. Yang membuatnya selalu melihat indah di matanya. Kadang ia pun juga menaiki ayunan yang dibuat oleh ayahnya di pohon itu. Dia pun yang hendak bermain ayunan kini juga melihat Ne dari luar pagar memandang ke arah rumahnya, mungkin ia sedang melihat ke arah pohon besar yang ada ayunannya begitulah pikir Lova. Bule Indo itu begitu mencolok untuk dilihat karena kulit dan wajahnya yang berbeda darinya. Terlihat sangat tampan dan manis. Lova masih tidak begitu tau kenapa bule Indo itu menatap ke arah dirinya atau pohon besar itu yang ada ayunannya. Mungkinkah bule itu tertarik untuk mencoba ayunan yang terpasang di lengan pohon yang kokoh? Begitulah kiranya yang Lova pikirkan. Lova pun tak jadi ingin menaiki ayunan itu, karena Ne semakin berjalan mendekat dengan senyuman ke arah dirinya atau ke arah ayunan itu karena senang. Lova kembali terduduk di kursi panjang dan tak jadi menaiki ayunan. "Biarlah laki-laki itu yang naik ke ayunan terlebih dahulu mungkin ia suka dengan ayunannya." kata Lova dalam hati. Namun Ne tiba-tiba mendekati gadis itu yang terduduk di kursi. Sambil tersenyum manis pada Lova, Ne berkata. "Hi." sapa Ne. Lova melihat ke arah Ne, apakah Ne benar-benar menyapa dirinya? Pikir Lova. Ne tiba-tiba tertawa sambil berkata, "Nama kamu siapa?" tanya Ne dengan menyodorkan tangannya pada Lova. "Aku?" tanya Lova ulang dan heran karena apakah Ne benar sedang bertanya padanya? Ne pun menegaskan dengan senyuman ke arah Lova sambil dari tadi menjulurkan tangannya, kapankah Lova memperhatikan tangannya untuk segera dibalas? Melihat senyuman Ne yang demikian Lova pun membalas tangan Ne. "Aku Nelz Alexander Van De Bergh, atau kamu bisa memanggilku Ne, Nel atau Nelz. Tapi biasanya mereka memanggilku sebisa mereka. Kalau mereka sedang terburu-buru dan tidak sempat mungkin mereka meringkas namaku dan hanya memanggilku dengan Ne. Jika sempat mereka suka bilang Nel dan Nelz. Aku pun demikian. Terserah kamu mau memanggilku apa saja. Tapi khusus untukmu aku memberitahu nama lengkapku." kata Ne. Aku tertawa mendengar penjelesan dari Ne, Ne begitu begitu lucu menceritakan namanya. "Tapi aku berharap kau sempat memanggilku dan memberikan namamu?" tanya Ne. Lova langsung tersentak karena ia belum memberitahu namanya. "Aku Selova. Terserah kamu mau memanggilku apa? Sesempatnya kamu." kata Lova. Hari semakin terlihat cahaya matahari yang membuat Lova ingin masuk ke dalam. "Sepertinya sudah agak siang ... " kata Zealova berpamitan sembari berjalan menuju ke dalam rumahnya. Namun, Ne malah mengikutinya masuk ke rumah Lova. Lova tak menyangka Ne akan mengikutinya hingga ke dalam rumahnya. Bahkan Lova tak bermaksud mengajak Ne masuk. Tapi Ne yang memang begitulah orangnya, diajak atau tak diajak dia tetap saja mengikuti keinginannya. Hi teman, baca ya cerita ini hanya fiksi belaka. Tujuannya hanya untuk menghibur kalian semua karena di dalamnya ada komedinya tapi juga sangat romantis Bagi para pembaca Mengejar Kembali Cinta Tuan Muda Yang masih penasaran ingin tahu kelanjutan dari cerita ini mohon dukungannya klik tap ? Lovenya agar author dapat melanjutkan story ini. Dan kalian bisa membacanya, Makasih ya. Baca juga kelanjutan buku ini di Mengejar Kembali Cinta Tuan Muda 2

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Orang Ketiga

read
3.6M
bc

Everything

read
277.9K
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

Me and My Broken Heart

read
34.5K
bc

Hurt

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook