bc

Istriku Premanku

book_age18+
12.6K
FOLLOW
102.7K
READ
gangster
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Spin of Sekretarisku Canduku

(Cerita tentang anaknya Devan dan Siska - Dicka)

"Ya Tuhan, azab apa yang kau berikan padaku, sehingga aku harus menikahi wanita jadi-jadian seperti dia." Dicka.

"Ya Tuhan, azab apa yang kau berikan padaku, sehingga aku harus menikah dengan pria mental cemen seperti dia." Fiona.

"Apa lo bilang gue mental cemen?"

"Emang iya. Mental cemen, anak mami. Cowok kok mukanya mulus dan glowing gitu. Kayak cewek nggak sih."

"Gue laki-laki sejati."

"Masa? Nggak yakin tuh gue.”

"Jadi lo mau bukti?"

"Coba buktikan kalau bisa."

"Kita buktikan di ranjang."

Bagaimana jadinya kehidupan Dicka yang harus menikah dengan cewek rusuh, pembuat onar, dan tomboy. Tipe cewe yang selalu Dicka benci.

Akankah pertengkaran dan perdebatan akan selalu menemani hari-hari mereka, hingga menimbulkan perceraian?

Slow Update

chap-preview
Free preview
Satu
Dicka Putra Maherza adalah anak sulung dari Devan Rayanka Maherza dan Fransiska Putri Adelina yang kini telah dewasa dan tengah menginjak usia 23 tahun. Tumbuh sebagai sesosok pria yang tampan, pintar, namun ia juga terkenal cuek dan dingin kepada wanita. Saat ini Dicka kuliah di salah satu Universitas Negeri di Jakarta. Dicka mengambil jurusan bisnis, karena ia satu-satunya anak laki-laki di keluarganya, jadi mau tak mau ia harus melanjutkan bisnis ayahnya kelak. Dicka telah mencapai semester akhir, ia tinggal menyusun skripsi saja. “Mamih, Dicka berangkat kuliah dulu ya?” Pamit Dicka. “Nggak sarapan dulu sayang?” “Nggak mih, nanti sarapan di kampus aja. Dicka ada janji mau bimbingan sama dosen pagi ini. Nanti keburu dosennya berubah pikiran kalau Dicka terlambat mih.” “Oh ya udah. Hati-hati sayang.” “Kak, aku bareng kakak ya berangkat sekolahnya?” Rengek Shahia, adik perempuan dan adik satu-satunya Dicka. “Nggak, kakak buru-buru.” “Dasar kakak pelit.” “Biarin. Mih, pih, Dicka berangkat dulu ya?” “Iya sayang, hati-hati.” Dicka pun pergi menuju ke kampus dengan mengendarai mobil. Karena pagi ini dia memang ada janji dengan dosen pembimbingnya. Dicka tak mau melewatkan kesempatan ini, karena sangat sulit untuk menemui dan membuat janji dengan dosen pembimbing. Mungkin dosennya emang benar-benar lagi sibuk, atau pura-pura sok sibuk. Entahlah. Seperti biasa, sesampainya di kampus. Bak seorang idol, banyak cewek-cewek yang tak mengalihakan pandangannya, terpana, terpesona, ketika Dicka turun dari mobilnya. Dicka berjalan memasuki kampus dan hendak menuju ke ruang dosen. Para cewek mencoba untuk mencari perhatian Dicka. Namun Dicka hanya cuek dan terus berjalan dengan langkah yang cool dan keren layaknya seorang model. “Woy.” Tiba-tiba seseorang datang mengagetkan langkah Dicka. “Radiiiittt. Sialan lo. Untung jantung gue nggak lari.” “Kalau lari akan kukejar meski ke ujung dunia.” “Apaan sih lo garing.” “Hehehe. Kok ke kampus nggak ajak-ajak gue?” “Gue rencana mau bimbingan doang, terus pulang. Lah lo kok tahu kalau gue disini.” “Ya tahulah. Dimana ada segerombolan para cewek-cewek yang heboh, pasti disitu ada lo.” “Terus ngapain lo ke kampus hari ini?” “Gue pengen mencari inspirasi.” “Tumben lo pengen ke perpustakaan.” “Siapa bilang gue mau ke perpustakaan?” “Lah katanya mau cari inspirasi?” “Inspirasi gue bukan di perpus. Tapi melihat cewek-cewek cantik junior kita. Hahaha.” “Dasar lo. Yaudah sana, lo cari inspirasi lo. Gue mau ke ruang dosen. Keburu ilang lagi dosennya.” “Okey. Semoga sukses sob.” Mereka pun berpencar. Dicka menuju ruang dosen, sedangkan Radit pergi entah kemana. Radit adalah sahabat Dicka sejak pertama kali mereka masuk kuliah, tepatnya saat mereka satu regu saat masa OSPEK, dan kebetulan mereka juga satu jurusan. Dan ada satu lagi sahabat Dicka, yaitu Doni. Setelah selesai menemui dosen pembimbing, Dicka kini berada di kantin bersama Radit. Mereka sedang menunggu kedatangan Doni. Karena tadi Radit sudah menghubungi Doni untuk datang ke kampus. Dan akhirnya Doni pun datang. Kini mereka sedang berkumpul di kantin sambil menikmati hidangan yang mereka pesan. “Tumben gue nggak lihat Asna disini.” Ucap Doni. “Mana gue tahu.” “Kan biasanya tiap lo di kantin, dia juga di kantin.” Asna adalah salah satu cewek populer di kampus Dicka. Asna angkatan di bawah Dicka. Banyak cowok yang tertarik padanya, karena ia memiliki wajah yang cantik, body yang sexy, sayangnya Asna hanya menyukai Dicka. Memang sudah sejak lama Asna menyukai dan mengejar-ngejar Dicka. Namun tak pernah dianggap oleh Dicka, hingga terkadang Dicka merasa risih dengan kelakuan Asna yang terus mengejarnya. ‘Pyaaaarrr’ Tiba-tiba terdengar piring pecah. Yah, seseorang cewek telah terjatuh, sehingga memecahkan piring yang sedang dibawanya. Dan tak lama kemudian terdengar kegaduhan. Cewek tadi berdiri, lalu memaki seseorang. “FIONA? Maksud lo apa?” Bentak Dinar, cewek yang terjatuh tadi. “Emangnya gue kenapa?” Jawab Fiona santai. “Lo sengaja kan menjegal kaki gue, supaya gue jatuh?” Dinar semakin geram. “Oopss, sorry.” “Lo mau ngajak berantem.” “Nggak tuh. Gue mah mau makan.” “FIIIIOOOOONNNNAAAAAAAAAAAA???” Dinar hendak melayangkan tangannya ke pipi Fiona, namun dengan sigap Fiona menangkalnya dan memegang kuat tangan Dinar, sehingga Dinar merintih kesakitan. “Lepasin tangan gue.” “Oopss, sorry. Sakit ya?” Fiona pun melepaskan tangan Dinar. “Lain kali jangan macem-macem sama gue. Pergi dari hadapan gue.” Lanjutnya. “Tunggu pembalasan gue.” Ancam Dinar sambil berjalan meninggalkan Fiona. “Baiklah. Akan gue tunggu.” Jawab Fiona dengan suara cukup kencang. “Dasar lo ya Fi. Kalau ngasih pelajaran orang nggak tanggung-tanggung.” Ucap Fisma. Fiona, yang memiliki nama lengkap Fiona Zia Azusa. Seorang cewek cantik yang memiliki sifat tomboy, ketua gang motor Skulls. Yah meskipun, seorang cewek, namun Diona sangat menyukai balap motor, layaknya seorang cowok. Makanya Fiona sangat jarang mempunyai teman seorang cewek, dan hanya Fisma lah satu-satunya teman cewek Fiona. Meskipun Fiona tampak seperti preman, ugal-ugalan, namun dia masih mempunyai sopan santun kepada orang tua. Hatinya pun sebenarnya juga sangat baik. Dia juga sangat benci dengan orang yang suka menindas kaum lemah. Dia sangat benci orang yang senang membully orang lain. Seperti halnya tadi, Fiona memberi pelajaran kepada Dinar, karena kemarin pulang kuliah ia melihat Dinar sedang memalak seseorang mahasiswa culun di belakang kampus. Dan kebetulan tadi ia memiliki kesempatan untuk memberi pelajaran pada Dinar. Fiona adalah angkatan 2 tahun di bawah Dicka. Dia mengambil jurusan seni. Tepatnya seni musik. Karena Fiona sangat suka dunia music, dan Fiona juga memiliki suara yang sanga merdu. “Biarin Fis. Gue gerah banget lihat manusia model begituan. Sok jadi jagoan.” “Nanti semakin banyak yang nggak suka sama lo dan takut berteman sama lo, gimana?” “Biarin. Gue udah punya lo udah cukup.” “Jadi terharu gue.” “Hallah, udah yuk cabut udah nggak nafsu makan gue.” Fiona dan Fisma pun pergi meninggalkan kantin. Namun sebelum pergi, Fiona menghampiri pemilik kantin. Fiona meminta maaf atas kegaduhan yang ia perbuat, dan memberikan uang ganti rugi untuk piring yang pecah karena dirinya. Di sisi lain, sekelompok pria juga memperhatikan kegaduhan yang tejadi. Siapa lagi kalau bukan Dicka, Radit, dan Doni. “Cewek jaman sekarang mainnya keras ya?” Ucap Radit. “Iya, sekarang bukan jamannya lagi berantemnya jambak-jambakan, atau cubit-cubitan. Tapi udah main begal-begalan.” Jawab Doni. “Iya, gue ngeri sendiri lihat cewek jaman sekarang. Kelakuan kayak cowok, nggak ada anggun-anggunnya sama sekali.” Ucap Dicka. “Tapi gue suka cewek yang begitu. Pemberani dan nggak lembek.” Sahut Doni. “Kalau gue suka cewek yang feminim. Sewajarnya seorang cewek.” Ucap Dicka. “Kalau gue suka cewek yang semuanya terlihat menonjol.” Radit tak mau kalah. “Dasar otak mesum.” Doni menimpuk kepala Radit pelan. “Loh, m***m dari mananya coba? Maksud gue menonjol skilnya.” “Nggak, gue tahu arah perkataan lo kemana.” “Hahaha, itu menandakan kita memang sahabat sejati. Hahaha.” TBC *****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.5K
bc

My Secret Little Wife

read
93.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook