bc

MY CHARMING TEACHER (INDONESIA VERSION)

book_age0+
1.0K
FOLLOW
11.1K
READ
teacherxstudent
fated
second chance
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Pak Fathan namanya. Seorang guru tampan dan mapan. Selama ini Fathan memiliki rahasia besar dan tidak satupun orang bahkan murid-muridnya mengetahui rahasianya, hanya kedua orangtuanya sajalah yang mengetahui siapa Fathan sebenarnya.

Jadi, rahasia apa yang dimiliki oleh Fathan?

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1
Tettttt.... Tetttt!!! Suara bel masuk sekolah berbunyi, lagi-lagi Sarah hampir telat dan untung saja di saat bel bunyi ia telah sampai di depan gerbang yang pintunya setengah tertutup. Gadis itu menatap penjaga sekolah dengan sinis, entah mengapa melihat penjaga sekolahnya dirinya memiliki perasaan dendam terselubung. Mungkin karena kemarin penjaga sekolahnya tidak mengizinkan ia masuk sekolah karena telat. Ugh, mengingat itu ia ingin mencakar wajah penjaga sekolahnya biar ia merasa puas. Namun, dia mengacuhkan niatnya karena ia tidak mau dipanggil oleh pihak sekolah karena membuat kesalahan untuk kedua kalinya. Penjaga sekolah Sarah hanya menggelengkan kepalanya melihat gadis itu mengibarkan bendera perang padanya, tapi Sukijan tidak memusingkan hal itu, toh dirinya hanya menjalankan tugasnya untuk tidak memberikan kesempatan masuk sekolah pada murid yang telat. Sarah tersenyum melihat ketiga temannya melambaikan tangan ke arahnya. Gadis itu membalas lambaian tangannya dengan mata berbinar. "Sarah, kenapa kemarin nggak masuk, sih?" Tanya salah satu teman Sarah yang bernama Reni diangguki kedua teman Sarah lainnya, Umi dan Mecca. Gadis itu mendesah pelan, "aku telat." Ucapnya malas. "Kenapa bisa telat?" Celutuk Umi. "Ya bisalah, namanya juga takdir." Jawabnya asal membuat ketiga teman Sarah memutar kedua bola matanya.  Mana ada yang namanya telat itu takdir. Cibir ketiga temannya di dalam hati. "Oya, Sar, kita satu kelas." Kata Mecca. "Benarkah?" "Tentu, kemarin sudah diumumkan kelasnya, dan sialnya aku, Umi dan Reni satu kelas." Ucap Mecca sambil tertawa kecil begitu pula Umi dan Reni.  Sarah hanya menggembungkan pipinya dengan kesal, "kalian menyebalkan!" Lalu mereka masuk ke dalam kelas bersama, Reni, Umi dan Mecca adalah teman Sarah saat di SMP, dan Sarah belum sempat berkenalan dengan teman barunya. Mungkin setelah ini ia akan berkenalan dengan teman barunya dan belajar berbaur dengan teman baru sekelasnya.  *** Pelajaran pertama adalah Bahasa Jepang, betapa bahagianya ia saat salah satu temannya bernama Eki memberi tahu kalau pelajaran pertama Bahasa Jepang. Gadis itu bahagia sekaligus penasaran seperti apa pelajaran Bahasa Jepang itu. Lamunannya buyar saat langkah seseorang masuk ke dalam kelasnya. Seorang wanita memamerkan senyum manisnya kepada muridnya yang ada di dalam kelas, setelah itu ia meletakkan buku yang ada di dalam genggamannya ke atas meja guru. "Selamat pagi, anak-anak." Sapa ibu itu sambil tersenyum manis. "Selamat pagi, bu." Balas teman satu kelas Sarah dengan serempak. "Karena hari ini pertemuan pertama kita, sebelum memasuki pelajaran Bahasa Jepang lebih baik kita memperkenalkan diri kita masing-masing. Dimulai dari barisan meja depan terus sampai barisan meja belakang, ya."  Satu per satu murid kelas memperkenalkan nama, hobi, dan tempat tinggal mereka. Dan kini giliran Sarah yang akan memulai memperkenalkan dirinya. "Nama saya Sarah Selina, hobi saya menulis, membaca sesuatu yang menarik serta menyanyi. Saya tinggal di Grand Summit." Ibu Herlina-guru Bahasa Jepang-tersenyum lagi, "hobi kamu nyanyi?" Tanya ibu Herlina yang diangguki dengan cepat oleh Sarah. "Coba kamu nyanyi di depan kelas," pinta bu Herlina membuat Sarah melototkan matanya tidak percaya. Salah lagi, salah lagi. Sial banget nasibku, Tuhan. Gerutunya dalam hati. "Ayo, Sarah. Kalau kamu gak mau nyanyi di depan kelas, nanti nilai kepribadian diri kamu saya kurangi." Jleebb... memangnya harus gitu ya? Argghhh... mendingan tadi gak usah bilang punya hobi nyanyi kalau begini akhirnya.  Mau tak mau, ia menuruti permintaan gurunya itu. Saat tiba di hadapan teman-temannya, suasana kelas semakin hening membuat keringat bercucuran di pelipisnya. Semua mata memandang ke arah Sarah serasa dirinya adalah Miss Indonesia. Baiklah, ini demi nilai dia menyanyi kalau bukan karena nilai, dirinya tidak mau memamerkan suara emasnya di hadapan teman satu kelasnya.  ***  "Gila, suaramu bagus juga, Sar. Merinding aku dengarnya." Celutuk Rosa teman baru gadis itu. Sarah tersenyum senang, "benarkah?"  Rosa mengangguk, "tentu saja. Ternyata suaramu memang bagus. Lain kali maukah kamu menyanyikan sebuah lagu untukku?"  "Tentu, dan terima kasih atas pujiannya, Ros." Kata Sarah tulus.  Rosa mengangguk, "sama-sama. Oh, iya, Pak Fathan panggil kamu, tuh." Ucap Rosa sambil menunjuk ke arah di mana pak Fathan sedang duduk di kantin juga sambil menatap keduanya ralat lebih tepatnya menatap ke arah Sarah dengan tatapan tajamnya.  Sarah meneguk ludahnya susah payah, entah kenapa dilihatin pak Fathan jantungnya berdegup dengan kencang. Apalagi dirinya dipanggil oleh pak Fathan. Jantungnya semakin berdetak dua kali lebih cepat mengalahkan detakan jarum jam.  "Serius aku dipanggil sama Pak Fathan?" Tanyanya untuk memastikan apakah ia tidak salah dengar kalau dirinya dipanggil oleh pak Fathan.  "Serius, masa kamu gak dengar, sih?" Gerutu Rosa. Sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Sarah melangkah menuju pak Fathan yang sedang duduk menyendiri di salah satu kursi yang tersedia di kantin. Sarah semakin gugup saat pak Fathan menatap dirinya dengan tatapan tajamnya, tidak tahukah bapak itu efek tatapannya membuat jantungnya berdangdut ria didalam sana?  Sarah berdeham pelan, menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba melandanya serta keringat dingin bercucuran di pelipisnya. Setelah menetralkan jantungnya yang berdegup kencang dan menghilangkan rasa gugupnya, gadis itu duduk berhadapan dengan pak Fathan yang sedari tadi terus menatapnya. "A-ada apa Bapak memanggil saya?" Tanya Sarah dengan terbata-bata. Terdengar suara helaan nafas dari pak Fathan, mata hitam milik Fathan menatap manik mata Sarah. "Hanya mau memastikan saja, apakah orang tua kamu sudah bertemu dengan guru BK?" Tanya Fathan sambil menaikkan alis sebelahnya. Hanya menaikkan alis sebelahnya saja, menurut Sarah gaya guru yang ada dihadapannya itu terlihat keren. Lagi-lagi Sarah terus mengagumi ketampanan dan pesona pak Fathan yang membuatnya meleleh seketika.  Namun, ia harus menghilangkan rasa terpesonanya dengan pak Fathan. Sarah berdeham, "sudah, Pak. Kenapa memangnya?" "Ah, tidak ada. Saya hanya bertanya."  Sarah mengangguk, "oh, iya, Pak. Kenapa sekolahnya tidak mengadakan MOS?" "Entahlah, saya kurang mengerti juga. Karena keputusan dari kepala sekolah tidak mengadakan MOS." Ah, sayang sekali.  *** Suasana kelas yang bising membuat Eki dan Fauzan kelimpungan menyuruh teman kelasnya agar diam. Namun, semua kelas tidak menggubris dan semuanya pada sibuk sendiri. Termasuk Sarah dan Siska yang kini sedang mengobrol tentang guru ganteng. "Sar, kamu tahu gak, ada guru ganteng yang akan menggantikan Ibu Desya untuk sementara karena cuti melahirkan." Seru Siska sambil kegirangan membuat Sarah mendengus geli. "Memangnya Ibu Desya ngajar pelajaran apa?" "Sejarah, kata Bella gurunya ganteng loh, kalau gak salah nama bapak itu Pak Fathan." Ujar Siska sambil mengingat kembali apa benar nama gurunya Fathan. Setelah berpikir keras, ia yakin nama guru itu Fathan. "Sejarah? Ah, aku paling bosan yang namanya belajar sejarah." Ungkap Sarah. Siska tertawa, "kali ini kau tidak akan merasakan bosan, karena wajah tampan Pak Fathan bikin kita ketagihan, Sar."  Pak Fathan, dia tidak pernah bosan yang namanya menatap wajah guru tampannya itu. Malah ia selalu ketagihan melihat wajah tampan Pak Fathan apalagi Pak Fathan memiliki banyak penggemar di sekolahnya termasuk Sarah, salah satu anggota penggemar Pak Fathan. Namun Siska pun termasuk penggemar pak Fathan.  "Sama, Sis, entah kenapa aku juga suka sama Pak Fathan,"  "Menurutmu, dia sudah menikah atau belum?"  Sarah mengedikkan bahu, "entahlah, tapi aku harap semoga saja Pak Fathan belum menikah." Selanjutnya Sarah dan Siska terus menggosip tentang Fathan. Ya, aku juga berharapnya sih, begitu. Karena aku yakin, akulah istri masa depannya Pak Fathan. Ujar Sarah di dalam hatinya sambil tersenyum geli.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
310.0K
bc

The Perfect You (Indonesia)

read
289.1K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
48.8K
bc

RAHIM KONTRAK

read
417.8K
bc

Love Match (Indonesia)

read
172.4K
bc

I Love You, Sir! (Indonesia)

read
259.9K
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
397.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook