bc

My possessive husband

book_age12+
1.1K
FOLLOW
4.0K
READ
others
possessive
family
arranged marriage
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Raka pratama , seorang CEO disalah satu perusahaan ternama. Tampan dan mapan , siapa yang tidak terpesona dengannya ? Tidak sedikit para wanita yang berusaha mendekatinya namun sayang dia sudah memiliki seorang istri yang sangat ia cintai.

Naya pratama , istri yang sangat raka cintai , dibalik kesempurnaan yang raka miliki , ada satu yang tidak naya sukai , yaitu sifat possessive nya. Raka adalah orang yang sangat possessive .

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Naya dan raka menikah 3 bulan yang lalu karena adanya sebuah perjodohan antara kedua orang tua mereka. Naya yang memang selalu patuh dengan kedua orang tua nya itu hanya bisa menuruti keinginan orang tua nya, sedangkan raka, pria itu memang sudah memiliki perasaan pada naya sejak dulu mereka kuliah. Keduanya dulu merupakan teman satu kampus, hanya saja berbeda jurusan, raka mengambil jurusan management sedangkan naya mengambil jurusan fashion design. Menjadi istri seorang CEO tak mudah bagi naya, apalagi suaminya tergolong CEO muda yang terkenal sukses dan tampan. Tak sedikit juga para perempuan yang selalu berusaha mendekati suaminya itu. selain itu raka juga sangat possessive terhadapnya, banyak sekali peraturan yang pria itu buat untuknya setelah mereka menikah. Mulai dari tidak boleh pulang lebih dari jam 6 sore (naya bekerja di butik miliknya nya sendiri) dan setiap keluar rumah selain ke butik naya harus meminta izin padanya. naya juga tidak diperbolehkan pergi berdua dengan laki laki lain meskipun itu adik raka sendiri , dimas pratama. Bosan Dan lelah dengan semua aturan itu ? Ya naya sangat lelah , dia tak bisa bebas. Namun naya selalu berfikir ini demi kebaikannya , dia selalu berfikir jika raka melakukan itu semua karena tak ingin membuatnya berada dalam bahaya. Maka dari itu naya selalu menuruti semua aturan yang raka buat. Raka pratama , CEO muda yang kini sangat sukses , bahkan dia sudah memiliki cabang perusahaannya di beberapa kota. Raka adalah suami naya , baginya naya adalah segalanya. Dia tak ingin wanita nya itu terluka walau hanya satu goresan luka saja. Jika ada orang yang berani melukai istrinya itu, maka jangan harap hidupnya bisa tenang. Possessive, itulah sifatnya jika sudah berkaitan dengan naya. Dia selalu melarang ini itu , tapi dia melakukan semua itu bukan tanpa alasan, Dia hanya tidak ingin naya terluka, itu saja. Menjadi seorang CEO muda, sukses dan tampan , tak sedikit wanita yang berusaha mendekatinya, namun sayangnya pria itu sudah terlalu terpikat pada pesona naya. jadi puluhan, ratusan bahkan ribuan wanita pun tak akan membuatnya berpaling dari naya. ::: "Dimana ?" Tubuh naya menegang ketika suara dingin suaminya terdengar di ponselnya. Beberapa menit yang lalu naya pergi ke mini market yang letak nya tak terlalu jauh dari rumahnya. Dan bodohnya dia lupa memberitahu raka karena kemanapun dia pergi dia harus memberitahu raka. "Kamu dimana naya ?!" "M-mini market dekat rumah," "Diam disana dan jangan kemana mana!" Naya hanya mengangguk lalu sambungan tlp pun terputus. "Kenapa aku hanya mengangguk ? Bahkan raka tak akan bisa melihatnya. Aish bodoh harusnya aku jawab iya tadi," gumam nya merutuki dirinya. Tak butuh waktu lama , hanya butuh waktu 2 menit mobil raka sudah berhenti tepat di depannya. Naya segera berjalan dan masuk kedalam mobil. Setelah itu raka melajukan mobilnya perg, Di dalam mobil suasana sangat hening, tak ada obrolan sedikitpun. Mungkin raka marah, pikir naya. "Maaf," lirih naya sambil menunduk. "Maaf, aku tadi lupa memberitahu mu," lanjutnya. Raka menghela nafasnya panjang , sekarang mereka sudah sampai di depan rumah mereka. Bukankah sudah kubilang, jarak rumah mereka ke mini market tempat naya belanja tadi tidak jauh. "Bukankah aku sudah bilang , kamu harus meminta izin jika ingin pergi kemana pun ? Kenapa kamu melanggarnya ?" tanya raka dengan suara dinginnya Naya kembali menunduk "maaf, a-aku tadi hanya pergi sebentar untuk membeli keperluanku," Raka melihat plastik belanjaan naya yang berisikan pembalut. Ah jadi ini alasan naya pergi ke mini market ? "Lain kali bilang kalau mau pergi, atau kamu bisa menyuruh bibi untuk membelinya," Bibi yang raka maksud adalah asisten rumah tangga dirumah mereka. Mereka biasa memanggil nya dengan sebutan BIBI "Maaf, aku tidak enak jika harus menyuruh bibi membelinya," Lagi lagi raka menghela nafasnya, dia merasa sedikit marah dan juga bersalah karena membuat istrinya ketakutan. "Lain kali patuhi peraturan yang sudah aku buat. Aku melakukan itu semua Karana tak ingin kamu kenapa napa. Kamu mengerti kan ?" tanya raka dengan nada lembut yang dibalas anggukan Oleh naya. "Yasudah kamu masuk sana. Aku harus kembali ke kantor sekarang," "Kamu pulang jam berapa ?" "Hmm mungkin jam 7. Kenapa ?" "Aku akan memasak makan malam untukmu, jangan melarangku, anggap saja ini untuk menebus kesalahanku," Raka tersenyum lalu mengusap lembut rambut istrinya itu. "baiklah, masak yang enak untuk suami mu ini. Aku akan usahakan pulang lebih cepat," ::: Pukul 19.15 wib raka belum juga pulang, padahal dia sudah berjanji akan pulang secepatnya. Naya sudah mencoba menghubungi suaminya itu namun ponselnya tidak aktif. "Huff kebiasaan deh suka telat," gumamnya kesal ,Tak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi. "Mungkin itu raka . biar aku saja yang buka, Bi," ucap naya semangat lalu berjalan cepat untuk membukakan pintu. "kenapa baru pulang ? Ini sudah jam berapa ?" tanya naya setelah tahu jika itu benar raka, Suaminya. "Hehe maaf sayang tadi jalanan macet," jawab raka membuat naya menghela nafasnya "kenapa ponselmu tidak aktif ?" "Masa ? Kayaknya ponselku mati karena habis baterai," "Ish selalu begini," gerutu naya kesal. "Maaf ya, aku janji tidak akan pulang telat lagi. jangan marah dong nanti cantiknya ilang loh. ayo senyum," "Hmm yasudah, kamu mandi dulu sana abis itu makan malam.aku sudah menunggumu sejak tadi," "Hehe iya maaf . ayo temani aku," "Eh ?" "Maksudnya, temani aku sampai kamar. Siapin baju ganti ku sayang. Kamu mikir apa sih ?" "ah aku ga mikir apa apa. Sudah ayo cepat aku sudah lapar," setelah itu naya langsung berjalan mendahului raka karena merasa malu. "Hei sayang tunggu !!!" ::: Seharian ini naya benar benar-sibuk di butik nya. Dia harus mengerjakan beberapa design gaun pengantin untuk clien nya. "Nay, client minta buat dimajuin ketemuan nya," kata jeni, sahabat naya yang kebetulan bekerja di butik naya juga. "Kapan jen ?" "Besok," "Apa ? Besok ? Tapi aku belum selesai membuat design gaunnya. Kenapa tidak lusa saja ?" "Besok sore mereka mau pergi ke bali untuk prewed, jadi hanya ada waktu besok siang atau kalau tidak bisa, mereka akan membatalkan menggunakanmu sebagai desiner mereka," Naya menghela nafasnya panjang, dia adalah tipe orang yang profesional jadi tak mungkin dia membiarkan clientnya batal menggunakan jasa nya. "Yasudah atur waktu dan ketemuan nya besok setelah jam makan siang," "Siap. Oiya aku lupa raka sudah menunggumu di depan," "Apa ?! Sejak kapan ? Ya ampun kenapa kamu ga bilang dari tadi sih jen ?!" "Hehe sorry nay aku lupa," "Aduh matilah aku. Yausudah kamu atur jadwal ketemu dengan client besok. Aku pulang dulu dan jangan lupa kunci butik sebelum pulang," Setelah mengatakan itu' Naya langsung membereskan kertas - kertas gambaran sketsa gaunnya lalu segera menemui raka. Wanita itu menghela nafasnya panjang, jantungnya berdetak sangat cepat saat melihat raka berdiri menyender di mobil nya. Jangan lupakan tatapan tajam nya yang mampu membuat siapapun merinding takut. "M- "Kenapa baru keluar ? Aku menunggumu 15 menit disini," tanya raka sebelum naya bersuara. "Maaf, jeni tadi lupa memberitahu ku," "Lalu kenapa pesanku tidak kamu balas ? Aku telfon huga tak kamu angkat," "eh ? Maaf ponselnya aku silent," jawab naya membuat raka menghela nafasnya lalu masuk kedalam mobil diikuti naya. Lagi dan lagi suasana di mobil hening , raka yang kesal pun melirik ke arah naya yang ternyata tertidur pulas. Sedetik kemudian pria itu tersenyum, tangannya yang kiri meraih jemari naya dan menggenggamnya "i love you,Nay," ::: "Kak, please sehari aja. Eh beberapa jam deh boleh ya ?" "Gak !! Ajak mama kan bisa ?" "Aish kak, mama itu nggak gaul jadi ga seru kalo aku ajak," "Berangkat sendiri kan bisa ?" "Gamau , semua teman-teman ku membawa pendamping masa aku enggak ? Kakak juga gamungkin kan datang ? Jadi boleh ya aku ajak kak naya ? Please," "Sekali gak ya gak !! Udah ya aku capek mau istirahat. Bye," "Kak," "Ish kak raka kebiasaan. Terus besok aku ke sekolah sama siapa ?" Dimas baru saja menghubungi kakaknya itu untuk minta izin mengajak naya sebagai pendampingnya di acara pensi perpisahan sekolah. Tapi seperti biasa, raka tidak akan mengizinkan naya pergi dengan laki-laki lain meskipun itu adiknya sendiri. Setelah mematikan tlp nya, raka berjalan menuju kamar namun pandangannya tak menemukan sosok naya disana. "Dimana dia?" gumam nya pelan lalu mencoba mencari naya dilantai bawah. "Bibi dari mana ?" tanya raka saat di ruang makan melihat bibi membawa nampan kosong. "ah Ini mas saya baru saja mengantar teh hangat untuk mbak naya," "Naya ? Dimana dia bi?" "Di ruang kerja nya mas," "Yasudah bi, bibi istirahat aja ini udah malam," Setelah itu raka berjalan menuju ruang kerja naya, ruang yang biasa naya gunakan untuk menggambar sketsa gaun gaun. TOK...TOK... Raka mengetuk pintu dulu sebelum masuk, namun setelah beberapa kali tak ada sahutan akhirnya pria itu langsung masuk. Bisa dia lihat sekarang naya sedang sibuk menggambar . Raka menghela nafasnya lalu berjalan menghampiri naya "Nay," panggilnya. "Raka?" "Kenapa belum tidur ?" "Aku masih ada kerjaan yang harus diselesaiin," jawab naya namun matanya terfokus pada sketsa nya. "Kamu lihat ini sudah jam berapa ?" tanya raka. Naya melirik jam dinding sekilas , pukul 10 malam, setelah itu dia kembali fokus pada sketsa nya. "Bisakah kamu menatapku kalau aku sedang berbicara nay?!" tanya raka dengan nada sedikit tinggi. "Raka ak-.. "Aku sibuk , kerjaan ku harus selesai malam ini juga. begitu kan yang akan kamu bilang ?" sahut raka. Raka memutar tubuh naya yang duduk di kursi putar agar menghadap nya "Aku membiarkan mu bekerja bukan berarti kamu seenaknya begini, nay. Seharian kamu sudah bekerja di butik jadi waktu mu di rumah itu untuk ku bukan malah membawa pekerjaan kerumah. Kalau tahu begini lebih baik kamu tak usah bekerja , aku masih mampu membiayai hidup kita," "Raka, ini bukan masalah biaya hidup. Aku melakukan pekerjaan ini karena aku menyukainya bukan karena uang, Mengertilah," Raka menghela nafasnya panjang "tapi tidak dengan mengabaikan suamimu nay, Sekarang bereskan pekerjaanmu dan cepat tidur," "Raka, ini tinggal sedikit lagi aku harus menyelesaikannya. Besok aku harus membawa ini untuk aku tunjukan ke client ku," "Oke sekarang terserah kamu nay. Aku capek ngomonginnya sama kamu. Sekarang terserah kamu mau ngapain aja aku tidak akan meralangmu," final raka menyerah lalu pergi meninggalkan naya. BRAK.... Naya terkejut saat raka menutup pintu dengan cukup keras. Raka tak pernah seperti ini jadi jika dia sudah begini itu tandanya dia benar benar marah. ::: "Nggh," pagi nya naya mulai menggeliat dalam tidurnya. Saat tangannya meraba kesamping, mata naya langsung terbuka saat tak mendapati raka di samping nya. Naya melirik jam dinding, pukul 06.30 wib. setelah mandi dan bersiap siap akhirnya naya pun turun ke bawah tapi dia tidak menemukan raka di meja makan. "Bibi, raka sudah berangkat ?" tanya naya ke bibi. "Iya mbak naya, mas raka sudah berangkat sejak tadi pagi. Oiya mas raka tadi membuatkan mbak naya s**u dan menyiapkan vitamin untuk diminum," Naya hanya mengangguk lalu duduk di kursi "aku merasa sangat bersalah padanya. Huff dia benar benar marah " gumam naya sedih. ::: "Terima kasih mbak intan atas kepercayaannya untuk menggunakan jasa kami untuk pernikahan anda," Naya baru saja selesai rapat dengan intan, client yang akan menggunakan jasanya . intan datang sendiri karena calon suaminya sibuk mengurus kepergian mereka ke bali nanti jadi pertemuannya hanya sebentar. "Lusa kita kembali ke jakarta. aku akan mengabarimu untuk membahas jas calon suamiku," kata intan. Naya mengangguk "iya, kalau begitu saya pamit dulu," "Jen, kamu balik ke butik sendiri gapapa kan ? Aku mau ke kantor raka sebentar," "oke sampai ketemu di butik nyonya pratama," "Hei !" ::: Naya berjalan menyusuri kantor raka. Dia sengaja datang untuk membawakan raka makan siang sekalian meminta maaf untuk kejadian semalam. "Maaf apa pak raka ada di ruangannya ?" tanya naya pada sekretaris raka. "Iya nyonya, pak raka ada di ruangan nya," Naya tersenyum "panggil nama saja, aku rasa kita seumuran. Hmm kalo begitu aku masuk ya," Naya pun langsung masuk kedalam ruangan raka. Raka yang mendengar suara pintu terbuka langsung menoleh namun setelah itu kembali fokus pada laptop nya. "Raka aku bawa makan siang buat kamu. Kamu pasti belum makan kan?" "Taroh disitu saja," jawab raka tanpa menoleh sedikitpun. "makanlah dulu. Nanti keburu dingin, lagi pula ini sudah hampir habis jam makan siang nya," "Aku masih sibuk," "Tapi raka ka-.. "Kamu taroh di situ saja nanti aku makan," Naya menghela nafasnya, sakit hati melihat bagaimana raka mengacuhkannya. Namun dia sadar semalam dia juga mengacuhkan raka jadi wanita itu sadar betapa bersalah nya dia. Tak lama kemudian jeni menghubungi nya, menyuruh naya untuk segera kembali ke butik karena terjadi suatu masalah. "Ckk bukannya di baik-baikin, malah langsung pergi " gumam raka kesal karena naya langsung pamit pergi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Accidentally Married

read
102.7K
bc

True Love Agas Milly

read
197.7K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.3K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.3K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.5K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook