bc

Selingkuhan

book_age18+
2.3K
FOLLOW
31.4K
READ
love-triangle
arranged marriage
arrogant
bitch
journalists
drama
tragedy
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

Varengga menjadikan lawan mainnya di sebuah film menjadi selingkuhannya. Cerita di dalam film itu seakan menggambarkan kehidupannya di dunia nyata. Pria beristri yang berselingkuh dengan rekan kerjanya.

Liora Cakra tidak keberatan jika ia harus menjadi selingkuhan dari lawan mainnya yang sudah beristri. Dia hanya menginginkan pria itu, persetan dengan statusnya yang sudah punya istri.

"Ck, laki laki memang tidak pernah merasa puas."_Liora Chakra

"Itu karena wanita tidak pernah berhenti memuaskan para pria."_Varengga

chap-preview
Free preview
1. Press Conference
Sepasang louboutin mengetuk-ngetuk lantai marmer dengan penuh percaya diri. Menimbulkan bunyi ketukan lirih hingga membuat semua orang menoleh kepada si pembuat suara. Semua orang yang berada di lantai 46 gedung pencakar langit rumah produksi itu menatap si pemakai dengan mata tak berkedip. Pemilik sepatu itu tak mengacuhkannya dan terus melangkah dengan angkuh. Melewati puluhan dinding kaca dan juga pintu kayu, kubikel dan komputer di atas meja serta puluhan pasang mata yang di laluinya. Langkah milihnya terhenti pada satu titik. Pintu kayu berwarna coklat yang akan membawanya pada dimensi lain―well, bukan dalam artian yang sebenarnya―hanya saja atmosfir yang tercipta di kedua sisi pintu sangatlah berbeda. Sebelum memutuskan untuk membuka pintu mahoni tersebut, wanita dengan higheels setinggi 15 cm itu menatap papan kayu di atas pintu ruangan. Press Conference. Derit pintu yang timbul akibat dorongan dari luar ruangan, menjadikan sosok yang baru masuk tersebut menjadi pusat perhatian. Secara terang-terangan dan tanpa rasa malu ataupun tidak enak, tatapan menelisik timbul dari masing-masing orang yang berada di ruangan itu. Kilatan-kilatan blitz yang muncul juga tak kalah menusuknya, mengambil puluhan gambar dari momen tersebut. Wanita yang baru datang tersebut, sedikit menyunggingkan senyum penyesalan karena datang terlambat, kemudian berjalan dengan angkuh menuju kursi yang tersisa. Sepasang mata milik salah seorang yang berada di dalam ruang tersebut menatap tajam ke arah wanita yang baru datang itu namun tak diacuhkan olehnya. Di dalam mini panggung tersebut, terdapat 5 kursi yang telah di sediakan oleh pihak penyelenggara. Dari sebelah kiri, ada Pak Bayu selaku sutradara, lalu ada 3 pemeran film, yaitu Daniar, kemudian Varengga, disusul oleh Liora―wanita yang baru datang tadi―dan terakhir Pak Hamzah selaku produser. Well, jika menyebut kata sutradara, produser dan juga pemeran utama, kalian pasti tahu apa yang tengah mereka semua lakukan di ruangan ini. Yap, mereka adalah orang-orang yang bergelung di dunia entertainer. Di dalam ruangan tersebut, mereka tengah mengadakan press conference untuk membicarakan project film garapan sutradara terkenal dan juga rumah produksi terbesar di Indonesia. Sebuah film yang mengangkat tema poligami dan juga perselingkuhan ini akan tayang pada bulan Mei mendatang. "Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul. Mari kita berkenalan satu persatu, di mulai dari pemeran utama film ini. Silahkan, Daniar!" perintah Pak Bayu. "Ok. Selamat pagi teman-teman wartawan! Perkenalkan, nama saya Daniar Wijaya. Di film ini, saya berperan sebagai Balqis. Balqis adalah istri dari Vino yang diperankan oleh Varengga," ujar wanita muda yang hari ini tampil cantik dengan gaun flora serta make up tipis. "Selamat pagi semua! Saya Varengga, berperan sebagai Vino," lanjut pria yang duduk di antara dua wanita tersebut. "Dan saya ... Liora Cakra, berperan sebagai Siren," ucap Liora―sapaan akrab untuk wanita itu―penuh dengan rasa percaya diri. "Ok. Kepada pihak wartawan, kalian dipersilahkan untuk bertanya seputar film ini. Sesuai dengan ketentuan yang biasanya," jelas Pak Hamzah. Seorang wartawan dari sebelah kiri terlihat mengangkat tangannya ke udara, wartawan dari salah satu acara infotaiment tersebut ingin mengajukan pertanyaan. "Silahkan!" perintah Pak Hamzah. "Baik, terimakasih atas kesempatannya. Saya Widya dari acara SaidTrue. Saya ingin bertanya kepada semua pemain, bagaimana peran kalian masing-masing di film berjudul Detak Tak Terungkap ini? Terimakasih," tanya wanita berambut bob tersebut. "Dimulai dari Saya Vino. Karakter Vino disini, dia adalah seorang pebisnis yang ambisius, tidak mudah menyerah dan juga punya ego yang tinggi. Vino ini memiliki seorang istri bernama Balqis, mereka hidup bahagia dengan pernikahan mereka." "Sebelum saya merusak semuanya dan menghancurkan dongeng yang diimpikan oleh istri Vino," lanjut Liora menatap ke arah pria di sampingnya, sebelum kemudian tersenyum sinis. "Saya memerankan karakter Siren. Dia itu sekretarisnya Vino, wanita mandiri dan juga serakah. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya." "Termasuk menghancurkan rumah tangga saya, dengan Vino," imbuh Daniar menatap tajam Liora. "Balqis adalah istri yang penurut, baik hati, sabar dan juga sosok istri yang sangat mencintai suaminya, menuruti semua keinginan sang suami tanpa memikirkan kebahagiannya sendiri." "Ya, itulah peran dari masing-masing pemain kita. Pertanyaan selanjutnya?" tanya Pak Hamzah. Kali ini pertanyaan datang dari majalah online yang akan disampaikan oleh pria muda dengan rambut cepak. "Apa ada kesulitan yang terjadi saat proses shooting berlangsung? Mungkin dalam hal membangun chemistry?" "Kalau itu tidak ada masalah, dalam dunia nyata, saya mengenal Varengga yang sudah mempunyai seorang istri," jawab Liora melirik sekilas cincin pernikahan di jari manis Varengga. "Saya hanya menempatkan diri sebangai pihak ketiga di kehidupan Varengga. Well, nyatanya dia adalah seorang pria beristri." Liora melirik ke arah Varengga. "Bukankah kau juga tidak kesulitan, Var. Kau bisa menjadi dirimu sendiri. Seorang pria yang sudah mempunyai istri." "Tapi jangan sampai mengikuti jejak Vino yang berselingkuh ya?" goda Pak Hamzah berusaha mencairkan suasana. "Dalam dunia nyata, Varengga ini tipe pria yang setia kok, tenang saja." Guyonan dari Pak Hamzah tersebut berhasil menimbulkan gelak tawa di antara semua orang, namun tidak dengan dua orang yang lain. "Bagaimana chemistry antara Vino dan Balqis?" "Ehm, kalau saya sih, sama sekali tidak ada kendala. Baik itu proses shootingnya ataupun masalah chemistry. Saya sudah mengenal Varengga hampir selama 5 tahun, pernah dalam beberapa projek yang sama juga. Jadi, ya... tidak ada masalah apapun," jelas Daniar panjang lebar. Varengga pun menyetujui hal tersebut. "Pertanyaan terakhir, sebelum jeda istirahat," ujar Pak Hamzah. Harald. Wartawan dari stasiun TV terbesar di Indonesia dengan acara infotaiment terkenalnya, yaitu Eksklusive. Pria yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia jurnalis, bahkan dia cukup mengenal para selebritis Indonesia. "Saya ingin bertanya kepada Varengga," ujar pria akhir usia 30-an itu. Varengga menatap tajam mata Harald, menyiratkan peringatan yang hanya diketahui Harald dan juga pria itu. Namun, Harald malah tersenyum sinis lantas bertanya dengan nyaring,"kalau seandainya, Anda jatuh cinta dengan wanita lain selain istri Anda. Siapa yang akan Anda pilih pada akhirnya? Istri Anda atau selingkuhan Anda." Bangsat! Pria ini cari mati, rupanya, geram Varengga dalam hati. "Saya bukan orang yang percaya dengan kata 'seandainya'. Munafik kalau saya menjawab hal yang belum tentu saya lakukan," sahut Varengga tajam. "Hehm, belum ya. Baiklah, saya akan bertanya nanti kalau Anda sudah mengalaminya," ujar Harald benar-benar mengkonfrontasi Varengga. "Ehm... Ehm..." deheman dari Pak Hamzah mencoba mencairkan ketegangan yang ada. "Baiklah, terimakasih semuanya. Press conference akan dilanjutkan 20 menit lagi." Varengga lantas beranjak dari tempatnya begitu Pak Hamzah mengakhiri tanya jawab sesi ke satu. Pria itu melangkah dengan tegap menuju pintu keluar, lantas berbelok ke kiri, sepertinya menuju ke kamar mandi. Begitu sampai di kamar mandi, Varengga memastikan tidak ada siapapun di dalam kamar mandi tersebut. Dia langsung mengeluarkan ponselnya lantas menekan tombol dial panggilan warna hijau pada kontak yang ingin dihubunginya. "Kamar mandi pria. Sekarang!" perintahnya dingin entah kepada siapa. Wartawan sialan! Pertanyaan macam apa tadi? Harald, memang sudah mengibarkan bendera perang pada Varengga. Beberapa menit kemudian seorang pria masuk ke dalam kamar mandi pria. Setelah memastikan oranglain tidak bisa memasuki tempat ini, Varengga langsung menarik kerah kemeja Harald lantas mendorongnya ke arah dinding kamar mandi. Mencoba mengkonfrontasi pria itu dengan tatapan super tajamnya. "Apa maksud pertanyaanmu tadi? Huh?" geram Varengga dengan emosi yang tinggi. Harald tak berniat sedikitpun untuk melepaskan cengkeraman tangan Varengga di kerah bajunya, dia hanya tersenyum sinis melihat kemarahan pria itu yang memuncak. "Kau ingin mencari masalah denganku? Huh!" bentak Varengga. "Bukankah kau tak perlu semarah ini? Aku bertanya karena kau 'pasti' akan mengalaminya," ujar Harald tenang, tak perduli dengan emosi Varengga yang sudah meledak-ledak. "k*****t!" maki Varengga lantas memukul rahang Harald hingga pria itu terjatuh di lantai kamar mandi. "Kau tidak perlu ikut campur urusanku!" teriak Varengga. "Cih," dengkus Harald seraya mengusap bekas darah di bibirnya. Pria itu lantas mendekati Varengga dan menatap tajam mata elang itu. "Urusanmu akan menjadi urusanku, saat kau melibatkan wanita itu ke dalam kisah cintamu," geramnya kemudian. Varengga masih menatap nyalang pria di hadapannya. "Kalau kau tidak bisa memilih salah satunya. Lepaskan dua-duanya, itu lebih baik daripada kau menyakiti salah satunya," ucap Harald kemudian pergi meninggalkan pria itu. "Argh!" teriak Varengga meluapkan emosinya. "b******k!" Dalam sesi tanya jawab berikutnya, pertanyaan lebih banyak diajukan kepada sutradara dan juga produser film ini. Pertanyaan-pertanyaan seputar pembuatan film ini dan sebagainya. Hingga waktu berlalu dan acara conference press ini selesai dilakukan. Semua wartawan dan kru yang hadir segera berhamburan keluar, mengikuti para artisnya untuk dimintai wawancara keterangan tambahan. Ada beberapa yang mengejar Daniar, Liora ataupun Varengga. Namun Liora maupun Varengga memilih untuk melewatinya begitu saja. ***** "Aku tidak perduli kalau kau sudah punya istri. Aku hanya membutuhmu, Sayang. Persetan dengan apapun statusmu." "Tapi aku tidak mau menceraikan istriku," sahut Vino menatap lembut wanita di hadapannya. "Kalau begitu jangan diceraikan. Tidak usah memperdulikan itu semua, aku hanya tidak ingin kehilanganmu." Siren mengusap rahang kokoh Vino. Menatap dalam kedua mata elang pria itu, memcoba menyalurkan perasaan yang amat sangat dalam. "Aku juga tidak mau kehilanganmu." "Kalau begitu kita jalani saja semuanya. Tanpa memberi tahu pemeran utama wanita, bahwa pihak ketiga ikut bermain ke dalam dongeng rumah tangganya." "Aku setuju." Vino lantas memeluk wanita di hadapannya sangat erat. . . . . . "OKE! CUT!" teriak Pak Bayu, puas dengan akting mereka merdua. Liora melamunkan salah satu adegan yang paling diingatnya saat pembuatan film Detak yang tak Terungkap. Saat ini dia sedang menikmati cairan pahit berwarna oranye bening di dalam gelas slokinya. Menikmati cahaya bulan dari balkon apartemen mewahnya. Ya, sebagai artis papan atas, dia cukup mampu untuk membeli penthouse mewah di daerah elit SCBD. Angin yang meniup kencang rambutnya membuat hawa dingin makin terasa. Wanita itu tak beranjak pergi walau gaun tidur tipisnya tak mengurangi rasa dingin yang datang. Semburat bulan memantul indah di dinding kaca yang membatasi daerah balkon dengan kamar tidurnya. "Dingin. Kenapa masih di luar?" Sebuah tangan kekar memeluk pinggang ramping wanita itu dari belakang, menaruh dagunya pada cerukan di leher Liora. Pria itu menggunakan baju tidur yang sama seperti punya Liora. "Aku ingin menikmati bulan yang bersinar," sahut Liora. Menyentuh tangan yang memeluk pinggangnya. Kemudian wanita itu berbalik, menatap wajah pria yang masih mengungkungnya dalam sebuah pelukan berjarak. "Aku sangat mencintaimu, Varengga Adijaya," bisik Liora pelan. "Aku juga mencintaimu, Liora Cakra," balas pria itu lantas mengecup bibir Liora sekilas.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

T E A R S

read
312.6K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.8K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.4K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Married By Accident

read
224.1K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

Pengganti

read
301.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook