bc

I Love U NooNa

book_age16+
540
FOLLOW
2.1K
READ
teacherxstudent
brave
confident
student
heir/heiress
sweet
bxg
humorous
highschool
school
like
intro-logo
Blurb

“punya perasaan dengan guru sendiri saja sudah salah besar. Apalagi ini, punya perasaan dengan guru dari musuh bebuyutan. Ah, itu sih namanya bukan makan buah simalakama lagi, tapi langsung di suntik mati.

Dari generasi ke generasi, SMA Candra Winata dan SMA Wira Buana sangat dikenal sebagai rival. Jangan berpikir jika mereka bersaing di bidang akademik. Disaat sekolah lain bersaing dalam hal prestasinya, justru kedua sekolah ini selalu bersaing dalam hal kekuatan fisik. Apalagi kalau bukan tawuran. Oh my god.

Adyatma alister bagaskara, ketua geng di SMA Candra Winata jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nona titha melody, seorang guru baru yang mengajar kelas seni musik di SMA Wira Buana yang tak lain adalah rival sekolahnya. Pemuda itu tidak sengaja bertemu dengan gadis itu saat ia sedang menunggu rivalnya tepat didepan gedung SMA Wira Buana. Bukannya mengajak duel, ia justru harus merasakan yang namanya jatuh cinta.

Apakah perasaan yang dirasakan adyatma akan terbalaskan dan bisa membawa kedamaian antar kedua sekolah? Dan bagaimana perjalanan kisah yang rumit yang harus mereka hadapi untuk bisa bersama”.

chap-preview
Free preview
chapter 1 - Tawuran
"Tarzan, lempar batunya". Teriak seorang lelaki yang tak lain adalah ketua geng sekolah mereka. Dengan batu di tangan, dia melihat cepat ke arah samping "sue lu dy. Nama gue arzan bukan tarzan". "Ya udah cepetan lempar. Musuh kita udah makin deket tuh". Adyatma Alister Bagaskara, seorang siswa kelas XII di SMA Candra Winata. Ia adalah anak tunggal sekaligus pewaris satu satunya perusahaan Alister Bagaskara Grup yang bergerak di bidang otomotif. Sering mengikuti tawuran antar sekolah, saking jagonya berkelahi, ia sampai diangkat menjadi ketua geng di sekolahnya. Jabatan yang sangat mengagumkan bukan? Di saat orangtuanya adalah pemimpin di sebuah perusahaan besar, sedangkan anak semata wayangnya juga saat ini menjabat menjadi pimpinan walau dalam artian negatif. Brak... Bruk... Hiaaaat... Tawuran yang sering terjadi antara SMA Candra Winata dengan SMA Wira Buana. Dua sekolah itu memang sering sekali terlibat aksi tawuran. Bisa di bilang musuh bebuyutan sejati. Karena hal ini bukan terjadi saat ini saja, namun dari angkatan sebelumnya. "Tarzan, barra, kalian hadang dari samping. Gue ambil tengah". Melihat pemimpin dari kelompok SMA Wira buana yang berada di posisi tengah, ady menjadi tidak sabar untuk memberikan 'hadiah istimewa'. "Arzan woy arzan. Perlu gue lempar gear biar lo ingat hah". Teriak arzan sambil mengayunkan gear di tangan kanannya. "Bodo amat, cepat sana kalian maju". Perintah ady kepada teman temannya. Ghali Daniyah Bramantio, ketua geng dari SMA Wira Buana juga tengah menatap tajam ke arah ady. Kedua pemimpin ini saling adu pandang dengan tajam. Di tempat lain, arzan dan barra berada di tempatnya masing masing sedang bergumul dengan musuh musuhnya. Tidak kalah kuat dan gesit, kedua orang teman terdekat ady telah melumpuhkan beberapa orang siswa SMA Wira Buana. Ghali yang saat ini sedang melihat teman temannya saling hajar sambil memegang rantai tersenyum sinis ke arah ady. Mereka berdua berlari untuk beradu duel, siapa yang paling kuat diantara mereka berdua. Hal itu akan menjadi penentu, sekolah mana yang lebih unggul. Di saat sekolah lain berlomba lomba lebih unggul masalah prestasi siswanya, justru mereka berlomba untuk unggul dalam hal kekuatan. Lah coba itu. Priiit... Priiiiiitttttt........ Aksi tawuran yang lagi seru serunya terpaksa harus terhenti saat peluit panjang bertiup. Sama seperti pergelaran sepak bola yang harus terhenti ketika wasit meniup peluitnya. "Ady, ayo kabur. Nanti kita keburu di tangkep". Teriak barra mengingatkan ketuanya agar bergerak mundur. "Pengecut lu, baru diusir tukang parkir aja takut". Ady tetap melangkah ke depan, tidak memperhatikan asal suara peluit di belakangnya. "Itu polisi dy, bukan tukang parkir". Tambah arzan yang menyusul di samping ady dan barra. Ady langsung melihat ke arah belakang, benar saja. Ada sekitar 10 orang polisi yang sedang berlari mendekat. Pantas saja kelompok SMA Wira Buana terlihat kocar kacir saat ady berlari ke arah mereka. Ternyata bukan takut dengan sosok ady, namun takut tertangkap oleh polisi. Lagian siapa juga yang mau menginap di hotel rodeo bintang tujuh walau hanya semalam. "MUNDUUUUUURRRRR...." Ady berteriak agar teman temannya segera berlari dari tempat tersebut dan menyelamatkan diri mereka masing masing. Mereka semua lari tunggang langgang menghindari kejaran para polisi. Namun, selincah lincahnya antelop berlari, tetap saja tertangkap cheetah. Itulah yang saat ini di rasakan oleh keenam siswa SMA yang saat ini terlibat tawuran. Seperti sudah ditakdirkan, yang tertangkap justru 'pengurus' masing masing kelompok sekolah. Tiga orang dari SMA Candra Winata yaitu ady, barra dan arzan. Sedangkan tiga orang lagi dari SMA Wira Buana yaitu ghali, fathan dan fabian. Masing masing adalah ketua beserta antek anteknya. Pas banget jika mau dibuat persatuan. Mereka berhasil di tangkap saat berusaha bersembunyi di warung, pengunjung disana yang kebanyakan berprofesi sebagai ojek online bukannya membantu menyembunyikan mereka. Justru memberitahu polisi dimana mereka bersembunyi. Ngajak ribut emang tuh kang ojek. Sore ini mereka berenam berada di kantor polisi. Menyerahkan batu, gear, rantai dan 'teman temannya' sebagai barang bukti atas kejadian tadi siang. Bayangan malam ini akan tidur di kasur yang empuk dengan udara kamar yang sejuk musnah sudah. Yang ada hanya lantai keras, dingin, dan pastinya ditemani dengan oleh para narapidana dengan berbagai macam kasus. Baru tawuran mah masih res resan rengginang buat mereka. "Kalian ini, bukannya belajar yang rajin. Malah ikut ikutan tawuran. Mau jadi apa masa depan kalian nanti". Tegur salah satu pak polisi yang ada disana. Keenam anak muda itu menundukan kepala, tanpa memakai baju hanya celana abu abu saja. "Ya jadi CEO pak". Celetuk ady Pak polisi seketika menoleh, berani beraninya ada yang menjawab kalimatnya. "CEO gundul mu. Mau jadi apa karyawan kamu nanti kalo CEO nya saja tukang tawuran gini". Pak polisi dengan aksen jawa kental, menoyor kepala ady. Iya juga ya, kalau pemimpinnya saja tukang tawuran mau dibawa kemana perusahaan otomotif orangtuanya. Apa suku cadang yang diproduksi malah jadi alat pendukung tawuran di seluruh indonesia? Kalau begitu tidak ada bedanya sama produksi senjata. Tapi bukannya hal itu malah bagus. Ady jadi bisa lebih mengembangkan perusahaannya kelak. Tidak hanya merambah dunia otomotif, tapi juga ketahanan militer negara. Anggap saja tawuran itu sebagai ajang latihan jika suatu saat negara kita harus ikut berperang. Pemikiran yang jenius. "Saya juga sebenernya pengen jadi petinju pak. Tapi apa daya emang saya nggak punya pilihan lagi". Jawab ady tanpa ada rasa takut kepada polisi. "Maksud kamu opo to? Lagian badan cungkring kayak gitu mau jadi petinju. Yang ada kamu yang jadi samsaknya". Polisi itu menggelengkan kepalanya sambil melipat kedua tangannya di pinggang. "Dia pewaris tunggal alister bagaskara grup pak". Barra menjawab. Pak polisi langsung membulatkan matanya, menoleh cepat ke barra lalu ke ady lagi. "Yang bener?". Lelaki bertubuh gempal itu langsung menoleh dan membulatkan kedua matanya. "Iya pak". "Heh..". Pak polisi terkejut setengah mati. Jadi yang ia tangkap, ia toyor kepalanya tak lain adalah anak satu satunya pemilik alister bagaskara grup. Tapi kok orang sehebat itu bisa ikut tawuran di jalan. Serasa menangkap paus di sungai ciliwung, pak polisi tidak menyangka jika yang di hadapannya adalah salah satu konglomerat di negara ini. "Kami sudah menghubungi orangtua kalian. Sekarang kami masih mengampuni perbuatan kalian ini. Tapi jika kalian tertangkap lagi karena tawuran, siap siap jadi penghuni hotel disini selama satu bulan. Tapi malam ini kalian akan tetap 'menginap' dulu". Seringai penuh kebanggaan menghiasi bibir pak polisi itu. “dasar anak jaman sekarang. Nggak ada takut takutnya sama orang tua. Nanti kalau kalian celaka, orang tua kalian yang khawatir”. Lanjut polisi itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.5K
bc

Head Over Heels

read
15.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.8K
bc

DENTA

read
17.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.7K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook