bc

kosong

book_age16+
4
FOLLOW
1K
READ
love after marriage
manipulative
brave
heir/heiress
drama
sweet
mystery
wife
husband
brothers
like
intro-logo
Blurb

"El... aku tidak akan pernah menyesal telah menikahimu. Aku suka kau saat menjadi pria yang begitu lugu. Meskipun, pada akhirnya hubungan pernikahan kita hanya didasari oleh kebohongan dan ketidak saling percayaan satu sama lain. Aku akan tetap melakukan yang terbaik untukmu."- Edlea.

chap-preview
Free preview
Lea
Suara desisan dari kaleng minuman yang Lea buka terdengar menyeruak Kesekelilingnya. Menjadi awal Gerakan Lea untuk menenggak sekali habis minumnya itu, Dan segera membuangnya Seenak hati. "Kau cari apa?"- Tanya Lea pada El yang tampak sedari tadi sedang menoleh kesana kesini seolah ingin mencari sesuatu atau lebih tepatnya seseorang. "Biasanya, El akan pulang dengan Ebby dan Leon... Tapi, hari ini mereka entah dimana?"-Jawab El seadanya tanpa berniat untuk menghentikan aksinya menoleh ke sana sini dengan harapan agar seseorang yang ia kenal menjemputnya pulang. "Siapa itu?... Ebby dan Leon?"- Lea kembali bertanya dengan sedikit memiringkan kepalanya pertanda ia tengah bingung "Adik sepupu El."-Jawab El sekenanya dan dengan santainya Lea merespon seraya Ber'oh' ria. Namun, Lea jadi sedikit ganjal dengan Hal ini. Jika, El biasa pulang dengan adik adik sepupunya itu, Lalu kenapa mereka hari ini tidak pulang dengan El? Dan bahkan, dihari dimana mereka tidak menunggu El untuk pulang bersama malah terjadi kejadian Penindasan pada El. Hmmm... Sepertinya ada yang harus Lea selesaikan hari ini... Oke, Tidak masalah... Sudah lama juga Lea tidak Memakan sedikit cemilan beberapa bulan ini. Sebagai singa betina yang cantik Lea merasa hampa. "Apa mereka baik denganmu?"-Tanya Lea, memulai aksinya seraya memperhatikan gerak gerik El dari Ekor matanya. El terdiam... Entah kenapa? El terlihat begitu bingung dan ketakutan hanya dengan satu pertanyaan penuh perhatian itu. Oh Ayolah kapan lagi bisa diberi perhatian oleh teman cantik seperti Lea, Hmmm?. "Ketahuilah, Aku tidak suka berteman dengan seorang pembohong."-Tutur Lea sembari melirik El sekilas berharap ia akan segera menjawab dengan Jujur. Ayolah El, Kau pasti bisa menjawabnyakan? Itu tidak sulit El, percayalah "Tidak... Mereka sering mengerjai El dirumah, Kalau disekolah... Mereka bilang, El harus pura-pura jadi anak pembantu dirumah."- Akhirnya El memberikan jawabannya, meskipun dengan nada kecewa nan sedih itu sudah sangat cukup untuk menjadi bukti guna meyakinkan dugaan kelabu Lea. Baiklah... Ini misi yang menarik! "EL!!!" El maupun Lea spontan menoleh kebelakang, tepatnya Kearah suara Bariton itu menguar. Hingga memperlihatkan pada mereka seorang Pria tampan, tinggi dan gagah yang menuruni mobilnya begitu terburu-buru diikuti lari kecilnya yang memperlihatkan pesona rambutnya yang tersapu angin lantas terlihat begitu WAH! Sekali. Hari ini bukan hari anak tampan seduniakan? Aihhh menyesal Lea ikut teman teman tadi, mereka Benar-benar meruntuhkan imannya! "KAK REY!!!"- Dengan riangnya El menyambut hangat kedatangan kakaknya itu dengan pelukan yang begitu erat. Pelukan erat yang selalu Rey sukai dari adiknya, ia merasa kalau ibunyalah yang telah memeluknya kini, benar-benar nyaman. "Kakak Kenapa tidak bilang mau pulang hari ini?"- Sungut El dengan wajah yang ia dengakkan untuk menatap kakak terbaiknya didunia ini. Aiihh... Bisakah kalian tidak menganiaya batin Lea yang begitu terharu dengan adegan konyol ini? Lea benar-benar irikan jadinya... "Kenapa?"- Koreksi Rey seraya menatap tegas adiknya yang terlihat murung kini. "Seharusnya kakak yang bertanya, kenapa El tidak pulang dengan Ebby dan Leon? Huh?!"- Sembur Rey dengan guratan kekhawatiran yang tak terlalu kentara. Hahhh... Sepasang kakak adik yang begitu harmonis, Tidak seperti Lea dan kakaknya yang bertengkar setiap hari, Astaga bahkan membayangkan betapa menyebalkan kakaknya itu membuat Lea berdesis sebal. Tapi... sepertinya ada yang ganjal... Apa Rey tidak tau kalau adiknya itu dibully? Dan lagi... Pasti dia juga tidak tau kalau adik-adik sepupunya itu tidak akur dengan El. Tampaknya El merahasiakan segala kesulitannya selama ini. Lea yakin El tidak mau membuat kakaknya ini mengkhawatirkannya, atau malah dia diancam agar tidak memberitahukan hal ini. Baiklah... Ini bukan hal yang sulit... Tidak masalah juga kalau tidak melibatkan orang-orang yang belum tau tentang hal ini. "Dan siapa Gadis ini? Apa dia melukaimu?!"- Astaga Rey ini Benar-benar benar cerewet sekali ya? Malah bicaranya bentak-bentak lagi, Hilang deh ketenangan hati lea. "Cih! Untung kau tampan."-batin Lea, Seraya menaikkan sudut bibir kirinya merasa tak suka dengan sikap Kakak El yang meragukan Kebaikan Lea ini. "Tidak, tidak kak! Dia Lea teman El."- Bantah El cepat, ia juga menggunakan tangannya untuk melambai-lambai tidak didepan wajahnya dengan wajah Panik yang begitu lugu dan polos. "Benarkah? Dia teman El?" El mengangguk mantap sebagai jawaban atas pertanyaan kakaknya. "Hm! Sekarang El sudah punya teman kak!"- Seru El begitu gembira. Rey terlihat mengangguk-angguk Kecil walaupun tatapan ragu tetap tertera pada manik hitamnya yang mengarah pada Lea begitu penuh kecurigaan. "Tapi... Kenapa Dia begitu berantakan, Seragam kalian juga berbeda?" berbisik pada El yang tampak panik tanpa sebab, atau... Ntahlah bisa dibilang ia takut kakaknya mengira yang tidak tidak pada Lea. "It-" "Haishh... Sudahlah, Lebih baik kita pergi kerumah kalian sekarang."- Sela Lea kilat, menghentikan ucapan El yang baru saja akan keluar, tak lama setelahnya Lea langsung masuk kemobil Yang Rey bawa tadi tanpa ragu sedikitpun. Melihat itu, Rey malah semangkin menambah kewaspadaannya pada Lea yang sedikit aneh menurutnya itu. "Lea mau main kerumah El?"- El berucap begitu antusias. Ahh dia benar-benar bahagia sekarang! Apalagi, saat Lea menggangguk mengiyakan pertanyaannya dengan senyuman yang begitu El sukai, Entah sejak kapan? "Dia tidak terlihat baik El?" Aihh pertanyaan Rey benar-benar menghancurkan dunia El yang tengah tenggelam dalam senyuman Lea! Kenapa sih, Rey ini Terlalu banyak ragunya? "Ayo kak Rey, kita pulang."-Tanpa peduli dengan Ucapan Keraguan Rey, El menarik tangan Rey dengan antusias untuk mengajaknya pulang secepatnya mungkin. Beginilah kalau anak kecil punya teman baru untuk yang pertama kalinya. Semuanya, Terasa menggembirakan. Ya sudahlah... Mau bagaimana lagi? Akhirnya, Rey memasuki mobilnya dan segera menyetir mobilnya menuju Rumah besar Keluarga Lewis. _ELLEA_ Rumah yang sangat besar... Itulah yang pertama kali terlintas dipikiran Lea saat Mata Coklat tuanya menangkap penampakan Rumah besar yang begitu megah, dengan Halaman yang dipenuhi dengan bunga-bunga tumbuhan tersusun rapi dan indah. Bahkan juga, dilengkapi dengan gazebo, kursi-kursi panjang dan Pancuran air yang memiliki bentuk dan Pancuran airnya yang begitu wah sekali. Astaga Inikah yang dinamakan Rumah impian? Ahh jangan bilang kalau Lea sedang bermimpi sekarang? Kalau memang sedang bermimpi Lea cuma berharap agar ibunya tidak membangunkannya, itu saja! "Lea, ayo turun!. "- Lea hanya mengangguk saat El mengajaknya untuk turun. Dengan langkah Kecil El dan Rey memimpin jalan untuk Lea yang masih sibuk mengedarkan pandangannya kesegala sudut yang membuatnya berbinar-binar senang. "Kakek!!! Aku sangat merindukanmu..."- El berlari berhamburan memeluk kakeknya yang tadinya tengah berjalan mondar mandir khawatir akan keberadaan El, cucu kesayangannya yang akhirnya sudah kembali. Iapun memeluk El tak kalah erat, merasa takut akan kehilangan El dikesempatan kedua... Ntahlah, sepertinya dia terlalu jauh berfikir akan tetapi ia benar-benar tidak bisa berfikir jernih tadi. Sejenak ia melepaskan pelukan hangat tadi guna melihat wajah cucunya yang terlihat baik-baik saja, walaupun penampilannya agak sedikit berantakan, Yahhh... Berantakan... BERANTAKAN KATAMU?!!! "El... Apa kau baik baik saja? Kenapa kau tidak pulang dengan adik- adikmu? Dan apa apaan dengan seragammu ini? Kenapa berantakan sekali?! Apa yang terjadi? Apa ada yang menyakitimu? Katakan pada kakek kalau ada, siapa orangnya? Hahh... Kakek sangat mengkhawatirkanmu."- Ceracau Kakek El itu yang kembali memeluk El lebih erat, ia sungguh belum bisa menenangkan hatinya, Tidak tau kenapa? Rasa-rasanya hatinya tidak bisa tenang akan cucunya Ini... Ia merasa ada yang disembunyikan. Sementara, Lea sekarang sibuk Bergumam-gumam tidak jelas seraya menatap kesana kemari rumah besar nan mewah yang kini ia pijaki itu, ia bahkan tidak peduli dengan El dan kakeknya apalagi dengan orang-orang dirumah itu yang kini tengah menatap bingung nan heran dirinya terutama Rey yang bisa dibilang ia masih menaruh rasa curiga pada Lea. "El tidak kenapa-kenapa kek... El sayang kakek."-Lirih El mengendurkan pelukannya pada kakeknya seraya menunduk, merasa bersalah. "Kakek juga menyayangimu, Ayo duduk."- Balas Kakek lantas menuntun El untuk duduk bersamanya, mengawali yang lain untuk duduk juga. "Duduklah."-Gumam Rey pada Lea seraya menepuk pelan bahu Lea yang akhirnya melenyapkan dunia Lea sendiri. "Eh? Aku kesini bukan untuk duduk!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marry Me If You Dare

read
222.7K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.2K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.1K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
836.0K
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Marry The Devil Doctor (Indonesia)

read
1.2M
bc

Turun Ranjang

read
578.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook