bc

A VENEZIA ti ho trovato

book_age12+
1.0K
FOLLOW
11.7K
READ
love-triangle
possessive
dominant
submissive
doctor
sweet
EXO
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

'Non possiamo mal indovinare come funziona l'amore a volte, dobbiamo sacrificarci o scegliere di perderlo'

Kita tidak bisa menebak bagaimana cinta kadang-kadang bekerja, kita harus mengorbankan diri kita sendiri atau memilih untuk kehilangannya

chap-preview
Free preview
Pleminare
Uistean Athan Tertulio seperti namanya, merupakan anak ketiga dari pasangan Atreo dan Athila. Jangan heran jika namanya mengandung bahasa Yunani karena neneknya merupakan orang Yunani asli yang menikah dengan orang berkebangsaan Inggris. Menciptakan sosok Ayah rupawan dan sempurna hingga menikah dengan wanita cantik bernama Athila dan memiliki tiga bayi rupawan yang kini sudah beranjak dewasa, bahkan kakak pertamanya sudah menikah menyisakan Athan dan Avram yang merupakan anak kedua. "Aku akan beristirahat." Nada datar sambil lalu itu cukup untuk membuat sekretarisnya mengangguk patuh. Tidak berani membantah pada atasannya sendiri karena ia masih sayang dengan pekerjaannya. Walaupun, jadwal Athan sangatlah padat apalagi dengan beberapa pertemuan yang akan ditemuinya siang ini, Beca masih tidak berani menyuarakan sarannya agar Bosnya tidak mengambil waktu istirahat terlalu lama. Seperti yang sudah dipikirkan Beca sebelumnya, ia masih menyayangi pekerjaan hingga akhirnya memendam pendapatnya kuat-kuat dan memilih untuk makan siang direstaurant samping perusahaan yang bergerak dibidang Telekomunikasi. Beca tidak sama sekali heran jika diusia mudanya, Athan sudah mampu menghandle perusahaan sebesar ini sendirian. Masing-masing dari tiga bersaudara itu memiliki perusahaan sendiri. Banyak yang mengejar untuk masuk diperusahaan ini, namun dari ratusan yang melamar hanya dua yang terima setiap tahunnya. Athan benar-benar cekatan dalam memilih pegawai bahkan untuk staffterendah sekalipun. Ia benar-benar ingin pencapaian yang sempurna. Menatap punggung tegap Athan yang sudah menghilang dibalik lift, lalu menghela napasnya pelan. Sudah nyaris setahun dia bekerja dan Athan mengagumi cara bekerjanya yang profesional, cekatan serta pintar. Beca hanya berusaha untuk tidak memperlihatkan kekurangannya, yakni perasaannya pada Athan. Sudah berapa kali Athan mengganti sekretarisnya hanya karena menyimpan perasaan hingga akhirnya hanya Beca yang bertahan paling lama. Pernah, Athan mengganti sekretaris dengan seorang laki-laki yang sayangnya memiliki penyimpangan s*****l. Menatap Athan pertama kali membuat laki-laki itu langsung terpana karena tampangnya Athan seolah tidak memiliki cela. Campuran Yunani dan Inggris membuat Athan suka menyembunyikan wajahnya dibalik kaca mata hitam dan topi saat keluar. Bahkan, patung David karya Michelangelo tidak ada apa-apanya dibanding wajah aristokrat yang Athan miliki hingga membuat sekretaris Pria itu akhirnya tidak dapat menahan perasaannya dan mengemukakan secara terang-terangan di depan Athan yang hanya dibalas wajah datarnya. Hari itu juga, sekretaris itu dipecat dari pekerjaannya dan digantikan oleh Beca. "Boleh aku bergabung?" Beca bertanya pelan takut-takut Athan tidak meresponnya. Jika diluar perusahaan, Athan memang memperbolehkan bawahannya bersikap non formal karena nyatanya dia tidak sekaku itu. Butuh keberanian dan tekad kuat mendatangi Athan seperti ini. Menunggu respon dengan jantung yang bertalu-talu sangatlah tidak nyaman. Hanya dengan cara ini Beca bisa mendekati atasannya walaupun derajat mereka sangat jauh. Athan melirik sekretarisnya sekilas dan mengangguk pelan sambil terus menatap ponsel pintarnya. Ya, Mommynya menyuruh untuk pulang akhir pekan karena mereka akan berlibur ke Venice. Lagipula, mereka memiliki saudara di Venice, salah satunya sepupu jauh Athan yang bernama Alisha, berbeda nenek namun satu generasi. Mengingat nama Alisha membuat Athan berdecak tanpa sadar. Ia tahu jika gadis itu masih menyukainya bahkan disaat umur mereka masih belia. Ia menghembuskan napasnya kasar dan bergumam dalam hati. Liburan keluarga yang membosankan. Sudah berapa kali Athan tidak pernah ikut dalam liburan keluarga, dan kali ini Mommynya memaksa Athan untuk ikut. Tidak peduli apapun alasan anaknya karena Athila akan menyeret Athan dari kantor jika itu diperlukan. Restauran disamping perusahaan sangat lengang hari ini, mungkin banyak dari mereka yang memilih untuk delivery makanan daripada membuang waktu ke restauran. "Kau sudah makan?" Beca kembali membuka suaranya saat melihat Athan sibuk dengan ponselnya. Tidak tahu siapa yang sudah membuat Athan tidak berhenti memainkan ponsel tersebut sejak tadi membuat Beca iri seketika. Athan menggeleng pelan. Dia memang tidak lapar dan hanya memesan secangkir kopi untuk menenangkan pikirannya yang penat karena tugasnya semakin banyak saja. Bahkan, jika pun mereka jadi berliburan, Athan mungkin akan membawa pekerjaannya kesana. "Kau pesan saja. Biar aku yang membayarnya." Beca terbelalak. Tidak. Dia kemari bukan untuk dibayar makanan oleh Athan, namun seperti rumor yang beredar, Athan tidak akan segan-segan megeluarkan uang untuk siapapun yang mampu membuatnya puas akan hasil pekerjaan. "T-tidak perlu." Sahut Beca terbata. Athan kembali mengalihkan perhatiannya dari ponselnya dan menatap Beca dengan alis terangkat sebelah. "Jangan salah paham, Beca. Aku hanya menghargaimu karena sudah menemaniku istirahat." Wow. Ini adalah kata terpanjang yang Athan keluarkan karena sesungguhnya Pria itu irit bicara. Lagipula, siapa yang tidak ingin makan bersama seorang Pria sempurna seperti Athan? Bahkan, Beca merasa beberapa wanita sejak tadi menatap Athan tanpa berkedip dan itu membuat Beca sedikit bangga dapat makan siang bersama dengan Athan. *** “Zefiryn Acatia Xanthe." Panggilan itu membuat Acatia berdecak sambil meletakkan berkas pasien yang mengalami gagal jantung. Ia mendongak dan mendapati kakaknya sedang tersenyum lebar setelah masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu lebih dulu. "Biasakan gunakan tanganmu untuk mengetuk, sis." Tegurnya pada Alisha, kakak nya yang usianya hanya dua tahun diatas Acatia. Alisha terkekeh dan memilih duduk di depan adiknya dengan meja kerja Acatia sebagai penghalang keduanya. Memperhatikan Acatia sambil melepas jas dokternya lalu menggantungnya ditempat gantungan yang berada disamping lemari obat-obatan. "Ada apa kau kemari?" Alisha menarik napas sebelum berujar pelan. "Uistean bersaudara akan ikut liburan bersama kita kali ini." "Uistean? Siapa?" Tanyanya benar-benar tidak mengenal Pria manapun bernama Uistean. Pletak. "Gunakan otak pintarmu untuk berpikir, honey." Alisha geram dengan Acatia yang mudah pelupa. Namun, herannya adiknya itu tidak pernah melupakan segala macam obat, penyakit, dan hal-hal lainnya yang sama sekali tidak Alisha mengerti. "Tidakkah kau ingat? Uistean? Allastair, Avram, Athan?" Tiba-tiba saja, pipi Alisha memerah mengingat nama Athan. Acatia yang sedari tadi memperhatikan kakaknya, kini berdecak jengkel. "Aku sejak kecil tinggal bersama Nanny jika kau lupa! Jadi, mana mungkin aku kenal dengan para Usen bersaudara itu." "Uistean, dear." Acatia mengibas tangannya asal. "Whatever!" "Akan ku kenalkan kau pada mereka nanti." Alisha bergumam misterius. "Sekaligus ku kenalkan pada calon suamiku." "Suami?" Acatia bertanya dengan nada mengejek. "Listen Alisha, jika memang kau menganggapnya sebagai calon suami, kenapa dia tidak pernah memberimu kabar?" "Aku hanya belum bisa menarik hatinya dan mungkin liburan kali ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil hatinya." Ujarnya dengan binar bahagia yang tidak ditutupi. Acatia menghela napasnya malas. "Ya, terserah kau saja. Sekarang, bisakah kau keluar dari ruanganku? Pekerjaanku padat, Alisha." "Baiklah, Nona ketus!" Balas Alisha kemudian mengambil tasnya hendak beranjak. Saat tangannya sudah memegang knop pintu, langkah berhenti dan menoleh menatap Acatia yang kembali memperhatikan berkas-berkas yang tidak dirinya mengerti. Ia memilih bergumam. "Sebaiknya, kau temani aku menjemput mereka dibandara besok."   ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.8K
bc

MOVE ON

read
94.9K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.0K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.1K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Me and My Broken Heart

read
34.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook