Pencuri Hati

                        Lusiano Arifian, laki laki tampan berusia 29 tahun. Lahir dari rahim seorang ibu berdarah Indonesia dan ayah berkebangsaan Inggris. Pertemuan sang ayah dan sang ibu terjadi ketika sang ayah memutuskan menetap di indonesia untuk mengembangkan bisnis. Darah bisnis sang ayah mengaliri tubuhnya. Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang properti, berhasil ia dirikan. Tanpa campur tangan sang ayah. Hasil kerja keras memeras keringat serta pikiran. Kesuksesan di usia muda, membuat nama Lusiano cukup diperhitungkan. Berbekal ilmu bisnis yang dienyam selama duduk di bangku kuliah, Lusiano dapat membuktikan diri, meski tanpa sokongan dana dari perusahaan sang ayah, Lusiano mampu menarik para investor asing bergabung ke perusahaannya. Hidup lelaki tak akan jauh dari harta, tahta dan wanita. Begitu juga kehidupan Lusiano yang tak luput dari kemolekan kaum Hawa. Tak salah memang, paras aristokratnya tak akan bisa termunafikan. Berlagak donjuan pun sah-sah saja. Wanita mana yang tak tergiur iming-iming gebokan rupiah? Wanita mana yang tak terlena dengan wujud layaknya dewa? Digilai wanita? Ah, bagi Lusiano itu hal biasa. Taipan kaya itu terbiasa hidup bebas. Hingar bingar kehidupan malam tak luput dari kesehariannya. Lusiano tercatat sebagai pengunjung tetap salah satu club malam para milioner di Jakarta. Kebiasaan buruknya bergonta ganti pasangan sering menjadi trending topik majalah-majalah bisnis maupun majalah gosip Indonesia. Tapi bukan Lusiano Arifian namanya, jika tak mampu menampar berita miring itu dengan segudang prestasi. Penghargaan dibidang bisnis berhasil dikantongi. Lusiano pun terjuluki sebagai rival yang berat bagi pesaingnya.