bc

Door with You

book_age0+
1.7K
FOLLOW
20.9K
READ
drama
twisted
sweet
like
intro-logo
Blurb

Cerita mengandung unsur dewasa. Jadi mohon kebijakan bagi para pembaca.

Bagaimana perasaanmu disaat harus bertemu mantan yang memutuskanmu 2 tahun lalu, dan kini dia kembali untuk berusaha memenangkan hatimu kembali? Sialnya, mantanmu pun adalah bos dikantor tempatmu bekerja.

chap-preview
Free preview
BAB 1
        "Barang-barang udah semua, tinggal bersih-bersih ajanih. Pesen go-clean ajadeh" ucap Alena sembari merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya lalu bersamaan dengan itu ponselnya berbunyi. Kate. Nama itulah yg muncul di layar ponselnya. Ia pun langsung mengeser tombol hijau dilayar.         "Halo, Kate. Ada apa?"         "Lu sibuk ngga hariini?"         "Iya. Lu kan tau gue hariini baru pindahan ke apartment baru dan sekarang gue baru selese beresin barang-barang nih"         "Oh iyaa. Seneng ya lu dapet apart yg baru lebih luas, deket ke kantor, ngga usah mikirin bayar sewaan pula karena udah ditanggung kantor haha"         "Eh sebenernya ini ngga sebanding yaa sama posisi direktur yg seharusnya bisa gue dapetin, tapi ya lu tau sendiri kantor kita tuh punya prinsip aneh masa direktur perusahaan gaboleh cewe. Jadi, ya gue harus puas sama posisi wakil direktur terus" ujar Alena lalu menghela nafas panjang karena mendadak muncul perasaan kesal pada dirinya.         "Iyasih. Padahal lu yg udah beresin semua kekacauan yg ada di kantor tapi imbalannya bukan naik jabatan malah apartment doang. Eh mending kita shopping terus nyalon buat ngilangin kesel lu itu haha gimana?"         "Tau aja loh hobbi gue haha yaudah malem ya kita ke PI. Sekarang gue mau pesen go-clean dulu"         "Okay temuan sana ya jam 7. Bye Al!"         "Iyaa. Bye" telfon pun ditutup.         Alena berjalan menuju sofa dan merebahkan tubuhnya disana, dan melanjutkan sesuatu yg tertunda yaitu memesan jasa kebersihan. Alena memejamkan matanya. Kate adalah sekretarisnya di kantor sekaligus sahabatnya sedari jaman kuliah, karena itu Alena dan Kate hanya bersikap formal pada momen-momen tertentu saja. Mereka berdua bekerja di perusahaan majalah wanita ternama di Indonesia yaitu Ladies yang memiliki kantor pusat di Amerika. Sudah 2 tahun Alena bekerja di perusahaan tersebut dengan posisi wakil direktur dan yang sebenarnya bisa dibilang sebagai sekretaris direktur juga. Oleh karena itu, saat direktur lamanya dipecat karena melakukan korupsi yang membuat kantor pusat marah dan Ladies Indonesia kehilangan kepercayaan beberapa konsumen, Alena yang saat itu orang yg mempunyai posisi tertinggi di perusahaan harus membersihkan nama perusahaan dan kekacauan yg lainnya. Seharusnya, kursi direktur yg saat ini kosong bisa ia tempati namun karena prinsip dari kantor pusat yg mengharuskan direktur berjenis kelamin lelaki, ia hanya mendapatkan sebuah apartment. Ah s**t! Diskriminasi gender. Memangnya apa salahnya kalau seorang wanita yang memimpin sebuah perusahaan, toh saat dipimpin seorang lelaki juga belum tentu lebih baik dibandingkan dipimpin oleh seorang wanita. Alena tidak habis pikir.                                                                                     ---         "Eh btw lu udah tau siapa direktur baru kita?" Tanya Kate tanpa mengalihkan perhatiannya pada deretan baju-baju yg ada dihadapannya, dan jemarinya pun mulai memilih-milih.         "Belum. Gue taunya dia orang yg sekarang kerja di kantor pusat dan disuruh kesini buat jadi direktur"  jawab Alena tanpa mengalihkan perhatiannya.         "Wah bule dong bos kita haha. Kalo dia masih muda terus ganteng. Lu gebet aja ntar"         "Kalo tua buat lu aja yaa hahaha" canda Alena lalu berjalan meninggalkan Kate.         "Sialan lu Al!" Kate lalu menyusul Alena.                                                                                     ---         Alena membuka pintu balkon apartment-nya dan duduk di kursi lalu menyeruput cappucino kesukaan yang ia buat. Kicauan burung yg terdengar di telinga. Hembusan angin yg dirasakan kulit dan pancaran sinar fajar menyentuh kulit putih Alena. Itulah suasana dan kebiasaan dirinya di pagi hari sebelum berangkat kerja. Kini ia bisa mempunyai waktu lebih banyak untuk menikmati hal tersebut di apartment yg sekarang, karena jarak apartment baru dengan kantornya bisa ditempuh hanya 15-20 menit dengan menggunakan mobil tanpa melalui jalanan yg macet, berbeda dengan apartment sebelumnya yg menghabiskan waktu sekitar 45 menit lebih untuk sampai kantor karena melalui jalanan yg biasa terkena macetnya Jakarta.         Sesampainya di kantor Alena memarkirkan mobilnya di tempat biasa. Saat keluar dari mobil terlihat tempat parkir khusus direktur yg berada tepat disebelah parkirannya telah diisi oleh sebuah mobil bmw berwarna hitam. Alena menyipitkan matanya. 'Udah dateng aja direktur baru' batinnya lalu ia memasukkan kunci mobil ke dalam tasnya dan mulai berjalan memasuki kantor. Setelah lift sampai dilantai 15, Alena keluar yg langsung tiba-tiba disambut dengan wajah cerianya Kate.         "Alenaa! Lu harus tau di grup chat kantor pada ngebahas kalo bos baru kita masih muda dan cakep katanyaa" ya memang mereka memilik grup chat Line, tapi Alena tidak masuk di dalamnya cukup Kate saja yg ditugaskan untuk memantau grup tersebut, karena tidak nyaman baginya ataupun bagi para bawahannya kalo Alena sebagai bos mereka ada juga dalam grup tersebut yang biasanya topik yg sering dibahas tidak penting seperti bergosip.         "Lu sendiri udah liat orangnya gimana?"         "Belum, gue mau ketemu dia bareng lu aja"         "Yaudah langsung sekalian aja kita ke ruangannya buat perkenalan diri"         Kate mengangguk. Mereka pun langsung bergegas menuju ruangan direktur. Sesampainya, Alena langsung mengetok pintu tersebut setelah orang yg mempunyai ruangan tersebut memberikan ijin untuk masuk, Alena dan Kate melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut. Betapa terkejutnya dua wanita tersebut melihat sosok lelaki berkacamata di hadapan mereka. Alena meremas pegangan tasnya.         "Alena? Kate?" Ucap lelaki itu dengan wajah yg syok. Alena berusaha tersenyum walaupun senyum yg nampak hanyalah senyum palsu.         "Oh anda sudah mengenal kami, baguslah kalau begitu. Tapi lebih baik saya mengenalkan diri saya secara formal, nama saya Alena Zahrantiara Wilson sebagai wakil direktur Ladies dan ini Kathrina Zenada sekretaris saya" ucap Alena yg membuat sosok lelaki tersebut bingung         "Mohon kerjasamanya Mas... (Alena melirik papan nama diatas meja) David" lalu Alena kembali senyum paksa. Lelaki tersebut beranjak dari kursi kerjanya dan mendekat ke posisi Alena dan Kate berdiri.         "Al... kamu nggak inget aku? Atau jangan-jangan amnesia?" Tanya lelaki tersebut         "Memangnya seberapa berharganya anda sampai saya harus mengingat siapa anda? Sekian perkenalan dari saya, sepertinya saya harus kembali keruangan saya ya. Semoga anda nyaman bekerja disini" Alena lalu membalikkan badannya dan bergegas membuka pintu untuk keluar dari ruangan itu.         "Alena!! Tunggu..." teriaknya. Melihat sahabatnya pergi, Kate pun bersiap untuk meninggalkan ruangan tersebut namun lengannya sudah di tahan         "Bentar Kate... gue mau tanya kenapa Alena bersikap ngga kenal sama gue?"         "Lepasin tangan gue Dave! Lu masih nanya gitu setelah apa yg lu lakuin ke dia dua tahun yg lalu? Asal lu tau, mulai dari kejadiaan pada saat itu Alena memutuskan untuk jadiin lu orang yg gapernah dia kenal selama dia hidup!"         Dave tersentak, lalu melepaskan tangan Kate. Kate pun langsung keluar dari ruangan tersebut. Dave menghela nafas panjang mengingat kesalahan yg ia perbuat sekitar 2 tahun lalu.         Dave keluar dari ruangannya menuju ruangan Alena. Tetapi wanita yang dicarinya tidak ada disana, hanya terdapat tas di atas meja kerjanya. Dave mengetahui keberadaannya setelah sekian lama menghilang tanpa kabar memang akan membuat diri Alena terguncang. Ya, Dave mengaku bersalah. Namun, kembali dirinya ke hadapan Alena karena ia ingin meluruskan semuanya, karena selama 2 tahun jauh dari Alena tetap saja wanita itu yg selalu ada di hatinya dan dalam pikirannya. Karena tidak menemukan wanita yg dicarinya, ia memutuskan untuk naik ke rooftop kantor untuk mencari udara segar demi menyegarkan otaknya sebelum memulai pekerjaan.         Saat Dave membuka kenop pintu, angin mulai berhembus menerpa wajahnya. Dilihat ada sesosok wanita dengan rambut panjang sepinggang yg rambutnya diterpa oleh hembusan angin. Lalu ia pun menghampirinya         "Ternyata kamu disini.. ternyata rooftop masih jadi tempat favorit kamu ya" ucap Dave. Mendengar hal tersebut Alena melirik kearah suara berasal. Namun tidak ingin memedulikan perkataan Dave, Alena bersiap-siap melangkahkan kakinya dan mulai menjauh dari Dave         "Al! Maafin akuu! Biar aku jelasin semuanya! Jangan pergi duluu.." teriak Dave, namun Alena tetap melanjutkan langkah kakinya         "Aku masih sayang kamu Al..." lanjut Dave dengan nada suara yg lebih rendah dari sebelumnya, namun berhasil menghentikan langkah Alena. Alena lalu membalikkan tubuhnya menghadap Dave         "Hah?! Sayang lu bilang? Setelah lu lakuin semuanya dengan mudah lu ngomong gitu? Tanpa lu tau apa yg gue rasain 2 tahun yg lalu dengan entengnya lu ngomong gitu?" oceh Alena, tanpa menunggu jawaban Dave, ia melanjutkan langkah kakinya meninggalkan tempat tersebut         'Aku tau Al ngga mudah buat kamu pada saat itu, tapi posisi aku pada saat itu pun ngga mudah untuk menerima kenyataan...'  batin Dave                                                                                             ---         Begitu banyak pekerjaan yg Dave lakukan hariini, mengenal ini hari pertama ia bekerja menjadi direktur di kantor ini dan harus melakukan adaptasi. Bahkan jam makan siang pun, ia lakukan di dalam ruangannya dengan bantuan OB untuk membelikan makan siangnya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 5 sore, saatnya ia untuk pulang. Ia pun membereskan barang-barangnya dan bergegas untuk pulang. Sebelumnya, Dave terlebih dahulu berkunjung keruangan Alena. Dilihatnya wanita itu masih berkutat dengan pekerjaannya         "Belum pulang Al?" Tanya Dave setelah membuka pintu         "Maaf Mas David, bisa tidak sebelum masuk ruangan orang terlebih dahulu mengetuk pintu?" tanya Alena berusaha ramah dan profesional walaupun sebenarnya dia kesal         "Kenapasih kamu harus ngomong formal sama aku? Lagian aku atasan kamu kan, jadi gapapa dong kalo aku masuk tanpa ngetok dulu.."         Alena menghela nafas dan tidak menjawab ucapan Dave. Dave menghampiri meja Alena dan duduk di depannya "Kamu masih inget baso langganan kita ngga Al? Masih jualan ngga ya abangnya? Aku mendadak pengen nih udah lama ngga makan tuh baso. Temenin yuk!"         "Maaf saya sudah punya acara sendiri" Ucap Alena lalu membereskan barang-barangnya karena memang pekerjaannya hariini sudah selesai dan bersiap untuk pulang. Alena beranjak dari kursi kerjanya         "Maaf Mas saya pulang duluan.." lanjut Alena lalu pergi meninggalkan Dave. Dave menghela nafas melihat perlahan pundak wanita itu menjauh dari pandangannya. Keinginannya untuk menyantap baso yang biasa ia datangi dahulu saat bersama Alena, tetap ingin ia penuhi.         Sesampainya disana. Seperti dahulu, pedagang baso itu tetap ramai pembeli karena memang rasanya yang enak dan murah. Masih tidak berubah, sama seperti dulu dengan penjual yg sama beserta gerobaknya dan kursi meja yg ditata di sekitarnya. Sama seperti perasaannya kepada Alena sama sekali tidak berubah.         "Bang Mamat pesen dong kaya biasa.." ucap Dave. Tukang baso yang kenal akrab dipanggil Bang Mamat itu pun melirik kearah Dave dengan wajah yg sangat gembira         "Mas Dave kemana saja? Baru keliatan. Semakin ganteng saja seperti saya hahaha"         "Hahaha... sibuk mas. Makin rame aja ya mas"         "Iya.. alhamdulilah. Gimana kabarnya? Sekarang kerja apa?" Tanya Bang Mamat lalu kembali sibuk dengan beberapa pesanan termasuk pesanan Dave yg bahkan sampai saat ini, ia pun masih mengingat yg biasa di pesan Dave         "Baik saya bang, situ gimana? Jadi direktur di perusahaan majalah Ladies"         "Saya juga.. wah sudah punya jabatan tinggi toh. Dari jaman masih mahasiswa sampe sekarang udah jadi orang hebat, kenapa masih makan baso murah dipinggir jalan gini mas? Hahaha"         "Hehe baso ini menyimpan kenangannya sendiri bang... lagian punya jabatan tinggi tuh ngga harus makan makanan mahal terus, kita harus tetap melihat kebawah dan berusaha hidup sesederhana mungkin" ucap Dave lalu tersenyum karena seketika wajah Alena melintas di pikirannya         "Oh iyasih pastinya, apalagi momen pertama saya lagi susah-susahnya Mas Dave sama Mba Alena yg ada bantu saya sampe sekarang baso saya rame haha kalian memang peduli dengan pedagang kecil seperti saya ya. Tapi ngomong-ngomong si mba cantik mana? Biasanya kesini selalu berdua"         Dave tersenyum miris. "Saya udah ngga pacaran sama dia bang.."         "Yah sayang sekali padahal kalian tuh cocok, udah dapet pengganti baru?"         "Belum, saya belum bisa move on haha"         "Yasudah jodoh mah gaakan kemana mas. Duduk gih ntar saya antar pesanannya"         "Siap!..." Dave pun mencari tempat duduk kosong dan duduk disana, seketika bayangan masa lalu akan tempat ini menari-nari di pikirannya. Saat itu wanita yg bernama Alena yg ia kenal adalah seseorang yg ceria, semangat, periang, polos, dan menggemaskan terlebih lagi perbedaan umur antara dirinya yg lebih tua dari Alena yg terpaut jarak 2 tahun membuat Alena yg sesekali bersikap seperti anak kecil saat bersamanya. Namun, sosok Alena yg ia temui hariini sangat berbanding terbalik dengan Alena yg ia kenal dulu         "Pesanan datang. Selamat menikmati!" Ucap Bang Mamat membawa pesanan Dave yg berisi baso, kuah baso, sayuran hijau, dan taburan seledri beserta bawang goreng. Dave pun mulai memasukkan kecap, saos, dan sambal ke dalam mangkoknya         'Kalo Alena pasti pesanannya tanpa seledri sama bawang goreng, kalo Bang Mamat kelupaan dan melakukan kesalahan pasti dia nyerocos terus kalo gue masukin banyak sambal pasti dia ngomelin gue katanya gabaik buat kesehatan' Dave tersenyum membayangkan Alena yg dalam pikirannya sedang mengomel         'Aku kangen kamu Al..'         Dave merasakan tubuhnya tidak nyaman, ia butuh membersihkan tubuhnya dengan mandi. Perlahan ia melepaskan kacamata yg bertengger di hidung mancungnya, jam tangan, dan pakaian yg melekat di tubuhnya.         30 menit pun berlalu...         Dave pun membiarkan dirinya hanya menggunakan celana saja dan terlihat jelas perut sixpack-nya terpampang begitu saja. Dave pun menghampiri sofa berniat untuk menonton televisi, namun pandangannya teralihkan dengan sebuah pintu yg tepat berada disamping cabinetnya yg tidak jauh dari sofa dan berada dekat dengan pintu menuju balkon. Dia baru kemarin menepati apartment ini karena sebelumnya dia tinggal di Amerika, oleh karena itu dia belum menjelajahi dan mengenal betul isi apartmentnya sendiri, karena kemarin sesampainya di apartment dia langsung memutuskan untuk istirahat dan hariini langsung pergi untuk bekerja, jadi dia baru menyadari keadaan pintu tersebut. Perlahan tapi pasti Dave berjalan menuju pintu tersebut.         "Pintu ruangan apa ya? Apa gudang ya?" Tanya Dave lalu dia membuka kenop pintu yg tidak terkunci itu. Jauh dari perkiraannya barusan. Ternyata ruangan tersebut luas yg sama sama luasnya dengan ruangan apartmentnya, dengan perabotan yg sudah tertata rapi disana         'Ini pintu akses ke apart sebelah ternyata. Kok bisa sih..'         "Dave!..."         Dave terkejut mendengar seorang wanita memanggil namanya, lalu dia menoleh ke kiri, dilihatnya seorang wanita yg berjalan turun tangga menghampiri dirinya dengan menggunakan hotpants dan kaos lengan pendek tipis yg memperlihatkan garis belahan d**a wanita tersebut. Dave menelan ludah. Terlebih lagi sejak dari dulu Dave sangat menyukai jika wanita tersebut menyepol seluruh rambutnya keatas karena memperlihatkan garis leher  yg indah beserta dengan anak-anak rambutnya yg dibiarkan berantakan begitu saja. Masih sama seperti dulu, Dave masih saja terpesona dengan sosok di hadapannya         "Alena...?"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
109.8K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.0K
bc

Sweetest Diandra

read
70.4K
bc

Turun Ranjang

read
578.5K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
111.9K
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook