bc

My Bodyguard

book_age16+
1.3K
FOLLOW
6.4K
READ
billionaire
alpha
arranged marriage
CEO
drama
icy
ABO
mxm
bodyguard
stubborn
like
intro-logo
Blurb

[Cerita mengandung konten LGBT+]

" Kau bertunangan dengannya mulai saat ini."

Kalimat itu seakan menjadi petir tersendiri bagi pemuda bernama Lylo, anak kedua dari keluarga Tritas. Yang baru saja kembali dari perjalanan bisnis yang melelahkan.

Pertunangan katanya? Dia seorang Alpha! Dan tunangannya juga seorang Alpha!

Entah kenapa, sekarang Lylo meragukan kewarasan orang tuanya.

chap-preview
Free preview
New Bodyguard
Sebuah helikopter hitam mendarat tepat di bawah helipad mewah sebuah istana, ehem, masion yang dijaga ketat oleh beberapa pria berpakaian rapi. Dari helikopter tersebut, keluar seorang pria berpakaian pilot yang segera membukakan pintu belakang, seiring dengan menunduknya para pria berpakaian rapi yang berjaga di sekitar tempat tersebut, atau kita sebut saja bodyguard, karena munculnya tuan muda mereka. Anak kedua keluarga elit Tritas, Lylo Aides Tritas, yang baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya akibat panggilan sang ibu yang tidak bisa dia bantah. Gena mengatakan bahwa ada hal penting yang harus mereka bicarakan hari ini, dan Lylo tidak punya hak sama sekali untuk menolak pulang ketika ibunya sendiri telah memerintahkannya demikian. Berbekal kesadaran jam tiga pagi, saat itu juga Lylo segera pulang menggunakan helikopter pribadinya ke rumah utama. Sepatu mahalnya menapak di halaman rumah dengan gerakan mulus. Wajahnya menampakan raut kebingungan, apalagi saat dia sadar bahwa anjing-anjingnya, para serigala tidak datang menghampirinya begitu dia kembali ke rumah setelah sekian lama. Mereka biasanya selalu dilepas dan akan menghampirinya tiap kali dia kembali dari perjalanan bisnis. Tapi kali ini, bukan hanya anjing-anjingnya menghilang entah ke mana, Lylo melihat keberadaan sebuah mobil asing di halaman parkir seluas lapangan bola tersebut. Lylo sangat yakin itu bukan mobil baru salah satu anggota keluarganya. Mobil itu unik, dan sama sekali bukan selera milik keluarganya. “Di mana Grey, Black dan White?” tanya Lylo pada Bard, yang datang menyambutnya di depan pintu ketika pria itu mendengar suara helikopter mendarat di dekat rumah utama. Lelaki tua itu dengan cekatan segera membantu Lylo membuka mantelnya, lalu menjawab pertanyaan Lylo dengan suara sopan. “Mereka ada di kandang masing-masing, Tuan Muda. Tuan Besar menerima tamu hari ini, dan mereka tidak terlalu suka dengan kehadiran para serigala tersebut.” Ayahnya menerima tamu? Tapi siapa? Lylo tahu tidak biasanya keluarga mereka menginjinkan orang asal bertemu di rumah utama, apalagi sampai mengandangkan hewan kesayangannya seperti itu. “Di mana mereka sekarang?” “Mereka tengah berbincang di ruang tamu, Tuan Muda. Tuan Besar berpesan pada saya untuk mengantar Tuan Muda ke sana jika Tuan Muda sudah tiba,” ujar Bard memberitahu. Lylo mengangguk, jadi ini hal penting tersebut? Lylo mengikuti langkah Bard dengan santai, sesekali melihat keadaan rumahnya yang telah ditinggalkan selama sebulan ini, untuk urusan bisnis yang keluarganya jalankan. Kakaknya sedang berbulan madu, lagi. Sehingga otomatis urusan perusahaan Lylo yang tangani untuk sementara waktu. “Kita sampai Tuan Muda,” ucap Bard mengingatkan. Kepala pelayan tersebut membuka pintu jati berukiran unik di depannya, sementara Lylo merapihkan pakaiannya sebelum masuk dengan gaya sopannya. Di dalam, keempat pria yang mulanya tengah bicara serius segera berhenti berbincang dan fokus sepenuhnya pada Lylo yang tersenyum kecil menandakan kedatangannya. Gena yang paling senang dari semua orang. Omega itu segera bangun dan memeluk putranya erat, diiringi Ryan yang tersenyum lembut untuk menyambut kedatangan anak keduanya tersebut. Lylo digiring duduk di antara Gena dan Ryan, membuat dahi lelaki tampan itu berkerut karena bingung. Entah mengapa, Lylo tiba-tiba merasa situasi mereka saat ini sedikit aneh. “Lylo, ada sesuatu yang ingin kamu akui pada kami?” tanya Ryan untuk memulai pembicaraan. Awalnya Lylo terdiam bingung dengan maksud kata-kata ayahnya. Sebelum seperti mendapat ilham, lelaki itu terlihat sedikit terkejut namun dengan cepat dia tutupi dan menggeleng dengan tenang. “Tidak ada Dad, selain masalah bisnis yang akan kita bahas nanti,” ujarnya tenang. Ryan menghela nafas berat. Ayah tiga anak itu tahu jelas anak keduanya ini tengah berbohong. Padahal jelas-jelas Ryan sudah tahu faktanya dengan rinci dari orang yang dia minta untuk terus mengawasi Lylo. “Kamu mengalami insiden penembakan di sana kan? Kenapa kamu tidak mengatakannya pada kami? Kamu itu diincar Sayang!” Gena memandang anaknya kecewa, tidak menyangka bahwa Lylo akan menyembunyikan kejadian sebesar ini dari orang tuanya sendiri. Jika saja Ryan tidak selalu meminta beberapa bodyguard untuk mengawasi anak-anaknya secara rahasia, apakah sampai sekarang Gena tidak akan tahu perihal masalah ini? Bagi Gena, nyawa anak-anaknya itu lebih penting dari apa pun juga. Gena tidak menyangka Lylo bisa setenang itu, ketika kepalanya bisa saja dilubangi oleh peluru jika seseorang tidak segera menyelamatkannya. Sementara sang terdakwa, Lylo hanya bungkam seribu bahasa saat ditegur begitu. Sesekali Lylo melirik ke arah dua lelaki yang juga tengah menyimak percakapan keluarga mereka. Kini Lylo ikut bertanya-tanya, siapa mereka sampai orang tuanya dengan santai membicarakan masalah ini di depan orang asing? “Sehubungan masalah ini, kami memutuskan untuk memberimu bodyguard khusus yang akan menjagamu 24 jam mulai sekarang. Tidak ada penolakan, dia akan terus mengikutimu kapan pun dan di mana pun tidak peduli kamu senang maupun tidak,” final Ryan serius. Lylo segera melotot, seakan hidupnya akan berakhir saat itu juga. 24 jam sehari katanya?! Lylo bukan Al yang memang harus dikawal! Dia seorang Alpha kuat, yang seharusnya malah melindungi seseorang. Wajah kaget Lylo tidak lepas dari mata Ryan, namun lelaki itu tetap saja bicara untuk menambahkan sesuatu. “Kamu mungkin mengenal pria ini Lylo.” Ryan mengenalkan pria berumur di sebelahnya. Memang, pria tersebut tampak tidak terlalu asing baginya. “Dia James, kepala keamanan di keluarga ini." Lelaki bernama James itu menunduk sopan. Menunjukan senyuman kecilnya pada Lylo yang dibalas kebingungan oleh si Alpha muda. “Atas perintahku, aku memintanya untuk mencarikanmu seorang pengawal yang sekiranya memenuhi kriteria untuk menjagamu. James mendapatkannya, di sebelahnya itu Lion, bodyguard barumu.” Pria bernama Lion itu tersenyum. Tidak, itu tampak seperti serigaian di mata Lylo. Lelaki asing itu kini sukses membuatnya merinding di pertemuan pertama mereka. “Dia Lion Kekaray, kepala keluarga dari keluarga Kekaray,” tambah Ryan lagi, mencerahkan otak Lylo yang sebelumnya sempat macet karena dia merasa akrab dengan nama tersebut. Mata Lylo melebar setelah dia diberi pencerahan oleh ayahnya. “Kekaray? Bukankah itu keluarga yang-” “Semua anggotanya terbantai saat Saya masih muda. Benar sekali Tuan Muda. Tingkat pengetahuan Anda memang tidak bisa dianggap remeh, seperti yang dikabarkan oleh banyak orang,” potong lelaki itu santai, sambil tersenyum manis. Sangat manis malah, sampai rasanya Lylo ingin menampar wajah tampan tersebut. “Bagaimana bisa kepala keluarga elit menjadi seorang bodyguard Dad? Apa dia tidak punya pekerjaan lain untuk diurus?” sindir Lylo kesal, apalagi setelah perkataannya dipotong dengan santai tadi. Gena melotot, segera mencubit tangan Lylo kecil atas hukuman dari ketidak sopanannya. Lylo merengut kesal setelahnya, tidak terima disalahkan atas sesuatu yang bagi Lylo bukan kesalahannya. Pria bernama Lion itu yang memulai pertama, Lylo merasa dia hanya menangapi provokasi tersebut. “Kamu harus sopan padanya mulai sekarang Lylo. Karena satu lagi, selain menjadi bodyguardmu, kami juga telah setuju untuk mempertimbangkan proposal pertunangan yang dia ajukan untukmu. Dad melihat bahwa Lion bukan calon yang buruk. Dia bisa menahan sifat memaksakanmu sambil melindungimu di saat yang sama. Kalian bisa saling mengenal juga dengan pengaturan ini,” ujar Ryan perlahan. 1 . . . . . 2 . . . . . 3 . . . . . .......... “Apa Dad? Bertunangan? Hehe, Dad pasti salah bicara kan? Aku pasti terlalu kelelahan sampai salah mendengar ucapanmu.” Lylo tertawa kosong, berusaha menepis kenyataan di depannya walaupun semua orang memandangnya serius tanda bahwa mereka tidak main-main saat ini. Gena mengenggam tangan Lylo erat. Proposal pertunangan ini tidak seperti pertunangan anaknya yang lain. Mereka yang menjodohkan Lylo, dengan Alpha lain pula. “Dadmu benar dan kamu tidak salah dengar Sayang. Kamu, baru saja mendapat proposal dari Lion Kekaray. Berkas proposal pertunangan kalian bahkan telah Lion kirim ke Pemerintah, dan telah diterima juga oleh mereka. Sekarang mereka tinggal menunggu balas dari kita. Dan kami setuju untuk mengambil keputusan, setelah kami melihat apakah Lion benar-benar bisa merawatmu dengan baik terlepas dari status kalian saat ini.” Gena berusaha melakukan yang terbaik untuk membuat putranya mengerti. Namun gagal, Lylo tetap memandangnya kecewa dan menyakiti hati lembut Gena. “Kenapa kalian melakukan ini padaku?! Aku selalu menuruti perintah kalian, dan, dan, aku bisa menjaga diriku sendiri. Aku seorang Alpha! Aku ingin bertunangan dengan seorang Omega suatu saat nanti!” Tanpa sadar suara Lylo meninggi, satu hal yang tidak pernah dia lakukan selama ini pada orang tuanya. Lylo sangat, sangat sayang keluarganya. Tidak pernah sekali pun Lylo berteriak di depan keluarganya di masa lalu. Bahkan jika dia marah, Lylo biasanya hanya akan diam tidak seperti kakak atau adiknya yang meledak-ledak. Lylo adalah pria yang pandai mengelola emosinya, kecuali pada hari kejutan ini. “Kamu tidak bisa menolak kami kali ini Lylo. Ini demi kebaikanmu. Kamu sendiri tahu bahwa kamu ini seorang-” “Alpha yang terlahir lebih lemah daripada Alpha kebanyakan. Kelainan, kekurangan hormon Alpha saat lahir. Terima kasih Dad, kamu berhasil mengingatkanku lagi akan kecacatan ini,” potong Lylo tajam. Kali ini dia benar-benar kecewa pada keluarganya. Ke mana mom dan dadnya yang selalu mendukung keputusan apa pun yang anak-anaknya buat? Gena mengenggam tangan Lylo semakin erat. Dia juga ingin menangis, sungguh. Apalagi saat melihat wajah anaknya yang memerah karena pria itu berusaha untuk menahan emosinya. Gena dan Ryan paham benar, bahwa sejak kecil Lylo berusaha keras bertingkah layaknya Alpha kuat sepert kakaknya, berusaha membuktikan pada mereka bahwa Lylo sama seperti Alpha lain, bukan sebuah kelainan seperti yang dikatakan dokter saat dia kesulitan mengeluarkan feromone alphanya di umur lima tahun. Lylo kuat, sama seperti Alpha pada umunya. Namun pada kenyataannya...... Mereka tetap khawatir terhadap pertumbuhan Lylo yang feromone alphanya semakin menurun tiap tahunnya. Hal ini telah menjadi rahasia keluarganya sampai sekarang. Mereka takut, dengan keadaan Lylo, dia akan gagal jika berusaha menandai seorang Omega. Ryan menghela nafas berat, berusaha menguatkan dirinya sebagai seorang Ayah. “Kamu seharusnya tahu dengan kondisimu, tidak mungkin bagimu untuk menandai Omega jika kadar feromone alphamu semakin menurun, Lylo. Maaf, tapi kami tidak akan menarik keputusan kami kembali,” tegas Ryan mutlak. Lylo bangkit dengan kasar, lagi-lagi melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya, berteriak. “Aku akan sembuh Dad! Aku bisa sembuh! Aku tidak butuh pertunangan bodoh ini! Aku kecewa pada kalian! Kalian tidak bisa mempercayaiku sedikit saja!” Lylo keluar ruangan dengan kasar. Dia lelah, secara fisik maupun mental. Dia baru saja pulang dengan terburu-buru dari perjalanan bisnisnya, hanya untuk mendengar bahwa orang tuanya sendiri tidak lagi percaya pada kemampuannya. Tanpa mempedulikan para pelayan yang memandangnya aneh, Lylo bergegas menuju kamarnya dan membanting pintu, hal baru lagi yang terjadi di rumah ini. Keluarga Tritas terkenal dengan keharmonisannya, dan hari ini mereka baru saja bertengkar. Tidak ada yang berani menganggu tuannya itu pada waktu seperti ini. Di ruangan lain, Ryan menghela nafas panjang, menahan Gena yang sebelumnya berusaha mengejar Lylo. Tidak ada yang berbicara, sebelum Ryan berbicara dalam suara penuh penyesalan. “Bahkan sikapnya sudah tidak seperti Alpha,” ucapnya lalu memandang Lion yang masih setia duduk bersama orang kepercayaannya. “Maafkan dia Lion. Kamu tahu, penurunan itu kadang membuat emosinya tidak stabil. Kuharap kamu bisa memahaminya,” ujar Ryan menyesal. Lion hanya mengangguk yakin sebagai jawaban. “Aku tidak mempermasalahkan hal itu, Paman. Aku telah berjanji untuk menerima keadaanya dengan tulus. Ini bukan hanya tentang permintaan mendiang ayahku saja. Aku akan menjaganya sebaik mungkin mulai sekarang,” jawab Lion tegas. Gena memandang Lion penuh harap, sebelum mengatakan permohonannya yang paling dalam. “Buatlah dia menerima keputusan ini Lion. Aku tahu kamu bisa melakukannya,” ucap Gena yakin. Lion tersenyum lembut, lalu menggangguk sekali lagi. “Tentu saja,” jawabnya sambil memperhatikan figura foto keluarga Tritas erat sebelum melanjutkan. “Karena aku mencintainya lebih lama dari siapa pun selama ini.” To be continued

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
462.1K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
279.4K
bc

Romantic Ghost

read
162.2K
bc

Accidentally Married

read
102.6K
bc

Kamu Yang Minta (Dokter-CEO)

read
292.7K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook