Arabelle

July, 2018 Gallery Vittorio Emanuele II, Milan, Italia “Apa kau sengaja jatuh di pelukan ku?” ucap Stevant. Stevant menghentikan ucapannya sebentar, ia menatap Arabelle dengan tatapan tajamnya. Arabelle yang berada di pelukan Stevant shock mendengar perkataan Stevant. Arabelle langsung melepaskan tubuhnya dari pelukan Stevant. “Apa-apaan kau ini, siapa yang ingin berada di pelukanmu. Dasar pria arogant,” jawab Arabelle dengan ketus. Ingin rasanya Arabelle mencakar wajah pria yang sok kecakepan yang ada di depannya saat ini. Meskipun memang benar wajahnya bak dewa Yunani. Setiap inci dari pahatan wajahnya memang benar-benar sempurna. Tapi sayang sikap dan mulutnya sangat menyebalkan. Dasar pria Arogant. Stevant Menyeringai. "Kalau kau bukan sengaja ingin ku peluk, terus apa kau ingin jadi salah satu wanita yang ingin tidur dengan ku,” ucap Stevant. Arabelle menggelengkan kepalanya,” Sorry kau bukan tipe ku, apa-apaan kau ini, aku saja tak sudi aku tidur seranjang dengan lelaki yang otaknya isinya s**********n dan wanita berdada besar,” jawab Arabelle dengan ketus. Stevant merasa harga dirinya telah diinjak-injak. "Apa-apan wanita ini. Dia berbicara tidak pakai mikir sama sekali. Dasar wanita Bar-Bar," batin Stevant. Stevant tidak mau tinggal diam setelah dirinya dipermalukan oleh wanita didepannya saat ini. Stevant maju mendekat dan menarik tengkuk Arabelle dan mencium bibir Arabelle. "Bibir yang manis,” ucap Stevant tersenyum licik. Arabelle masih shock dengan ciuman pertamanya yang dirampas dengan sengaja oleh Stevant. Meskipun umurnya sudah 24 tahun, dia belum pernah memberikan ciumannya pada seorang laki-laki. Tapi sekarang apa yang dia jaga selama ini diambil secara paksa oleh laki-laki yang tak di kenalnya. “Plakk...” Arabelle secara reflek menampar wajah Stevant dengan keras dan setelah itu Arabelle berlari dengan kencang meninggakan Stevant yang masih terdiam memandangi Arabelle yang pergi dari hadapannya. Stevant belum beranjak dari tempatnya. Ia memikirkan wanita yang sudah mencuri perhatiannya itu. Seorang wanita yang tidak tergoda dengan ketampanan yang ia miliki. sangat berbeda dengan para wanita lain yang sering menggoda Stevant selama ini. Yang ingin mendekatinya karena ketampanan dan kekayaannya. Wanita yang istimewa. Semoga saja aku bisa bertemu dengannya lagi di kemudian hari.Batin Stevant. **** "Kesialan apa ini aku harus bertemu dengan lelaki menyebalkan sepertinya. Tampang sih ok, tapi mulutnya benar-benar membuatku muak, " gerutu Arabelle. “Sial, ciuman itu masih terasa di bibirku sampai sekarang. Ciuman pertamaku yang harus terampas oleh laki-laki yang tidak aku kenal. Tapi entah kenapa tubuh dan otak ku tidak sejalan saat bertatapan dengan lelaki itu,” ucap Arabelle dengan memegang bibirnya.