bc

Astagfirullah, Husband

book_age12+
1.4K
FOLLOW
9.7K
READ
friends to lovers
arranged marriage
badboy
goodgirl
drama
comedy
sweet
humorous
first love
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Asia itu air dan Arhab itu batu. Sekalinya disatukan pasti akan bertubrukan.

Menjadi tetangga sekaligus musuh sejak kecil membuat Asia tidak ingin dinikahkan dengan Arhab. Asia sendiri bahkan tidak mampu membayangkan, betapa kacaunya rumah tangga yang akan mereka jalani. Tapi apa daya, kedua keluarga terlalu nekat. Dan yang bisa Asia lakukan pun, hanya menuruti perintah sang Abi.

Dari sini, Asia berpikir, sanggupkah dirinya mempertahankan titian penyempurnaan agama yang ia tapaki hingga akhir hidupnya? Apakah dirinya harus bertahan atau pergi meninggalkan?

Asia

"Sekarang bukan waktunya debat. Kata bunda, kewajiban seorang istri itu menuruti kemauan suami. Kalau lo maunya gitu, ya, sekarang gue turuti."

Arhab

"Alhamdulillah, sekarang kita lihat, sejauh mana lo bisa layanin gue? Istri idaman!"

chap-preview
Free preview
Marriage
"Saya terima, nikah dan kawinnya Asia Almashah binti Muhammad Danar, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Ijab qobul itu akhirnya terucapkan, terdengar oleh para saksi dan wali. Suara sang pengantin pria lantang mengalun, menyebutkan dengan penuh keyakinan hanya dalam satu tarikan napas. Ia tau, setelah ini tanggung jawabnya akan berubah, kehidupannya akan berubah. Alhamdulillah agamanya pun sudah sempurna, semoga ini adalah hal baik baginya, hal yang datang dari keridhoan dan ketentuan Sang Maha Pencipta. Allah. Pria itu mengembangkan senyuman dan mengeluarkan napas lega ketika mendengar kata 'sah' disebutkan secara bersahutan oleh kedua saksi dan tamu-tamu yang hadir. Rasanya masih seperti mimpi, kini dia bukan singlelillah lagi. Ada tangan yang bisa ia genggam, ada makmum yang bisa ia imami, ada sosok yang akan ikut mengamini setiap doanya. Mungkin ini memang bukan pernikahan impian. Baik baginya, atau pun istrinya. Namun, apa yang bisa ia lakukan selain bersenang-senang? Menikahi seorang tetangga sekaligus musuh sejak kecilnya bukan ide yang terlalu buruk. Mungkin justru akan membuat ia bahagia. Karena sebagai seorang suami, ia berhak sepenuhnya atas seorang istri. Jadi kali ini, sudah dipastikan bahwa untuk perdebatan selanjutnya, maka dia yang akan menjadi pemenang. ****** Ia meremas-remas tangan. Satu nama yang sejak tadi terus berkecamuk di hati terdalamnya. Arhab Bahy Aydin. Apakah benar bahwa ia akan dipersunting oleh Arhab Bahy Aydin? Bagaimana ini semua bisa terjadi dalam hidup Asia? Apa ini sebuah lelucon atau permainan yang dibuat oleh seluruh keluarga? Astagfirullah, padahal Bunda serta Abinya tau, jika ia dan Arhab bertemu, hanya ada satu hal yang akan mereka lakukan. Yaitu ber-teng-kar! Ia dan Arhab bahkan tak akan melihat situasi jika sedang saling adu mulut. Mau di manapun, di depan siapapun, mereka takan peduli sebelum urusan selesai dan salah satu diantara ke duanya menjadi pemenang. Lalu kini, dirinya dan Arhab akan menjadi sepasang pengantin? Huft! Asia sendiri bahkan tak mampu dan tak ingin membayangkan bagaimana hancurnya nanti rumah tangga mereka. Asia dan Arhab itu bagai air dan batu, sekalinya disatukan malah akan bertubrukan. Pokoknya mereka tidak akan pernah bisa sejalan. Asia pikir, dipaksakan pun takan bertahan lama. Tapi, kenapa ke dua pihak keluarga masih saja kekeuh? Mereka benar-benar manusia yang terlalu ... nekat. Pernikahan .... Setiap memikirkan hal itu, hanya satu hal yang bisa ia gambarkan, yaitu kebahagiaan. Dari dulu, Asia selalu bermimpi mempunyai keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. Penuh cinta dan kehangatan. Ia yakin, bahwa dirinya akan mendapatkan suami yang terbaik dan romantis. Tapi, kini semua angan-angan itu harus pupus. Ia benar-benar tidak bisa menolak pernikahan yang ada. "Udah, anak Bunda yang cantik. Jangan cemberut terus dong. Sebentar lagi ijab qobul." Hati Asia semakin bimbang mendengar perkataan sang Bunda barusan. "Bunda ... boleh nggak dibatalin aja gitu? Bunda nggak kasian sama Asia? Masa sih, Bunda tega banget ngasih Asia ke laki-laki macam Arhab. Dia 'kan nyebelin Bunda. Pasti setiap hari Asia bakalan disiksa sama dia, Asia bakal diselingkuhin. Gimana Bunda? Asia cuma pengen nikah sama cowok yang romantis, baik dan humoris." Wanita bernama Fatma itu tertawa, menjewel pipi putih berisi sang anak. Ada-ada saja. Ia yakin, menantunya tidak akan memperlakukan Asia dengan buruk. Arhab sangat baik, sopan dan ramah. Fatma bukan tak tau tentang permusuhan keduanya yang sudah terjadi sejak masih sama-sama kecil dulu. Fatma tau, dan bahkan sangat paham. Tapi di sisi lain, Fatma juga yakin. Seiring berjalannya waktu pernikahan mereka, maka Asia maupun Arhab akan sama-sama berubah. Tak akan lagi ada perdebatan dan permusuhan. Fatma harap ini memang yang terbaik. "Su'udzon kamu tuh ya! Nggak bakalan kayak gitu kali. Arhab itu baik sayang. Dia menghormati wanita---" "Kecuali aku!" Potong Asia. Fatma geleng-geleng kepala. "Nggak mungkin sayang, apalagi kalau kamu udah jadi istri dia. Pasti, dia akan makin ngehormatin kamu. Kurang-kurangi perdebatan dan mengalah aja. Bunda bener-bener yakin kalian akan saling mencintai. Entah itu besok atau lusa. Apalagi setelah melaksanakan ibadah." Ih, bundanya ini apa-apaan sih, membahas ibadah segala. Maaf ya, Asia tidak mau berpikir terlalu jauh hingga ke arah sana. "Boro-boro Bunda. Asia liat wajahnya aja udah eneg." Masya Allah, kenapa sih, tak ada orang yang mengerti apa maunya Asia. Ia hanya tidak ingin menjadi istri Arhab si j*****m itu. Asia benar-benar tak bisa. Asia merasa jika ini takan berjalan dengan baik. Ya, mungkin sekarang memang ia ikhlas menerima pernikahan yang ada, tapi ... tapi tetap saja. Ikhlasnya karena abi yang mengiginkan dan meminta. Kalau bukan karena abi maka Asia akan langsung menolak mentah-mentah pernikahan ini. "His, padahal Bunda betah banget kalau liatin wajah tuh anak. Dari kecil sampai sekarang, ketampanannya nggak berkurang sama sekali, malah makin bertambah. Suara ngajinya juga merduuuu banget. Kamu kalau tidur 'kan suka sambil dengerin muratal dari hp, nah! Sekarang bisa dengerin secara langsung dari mulut suamimu. Ah, pokonya kamu tuh, beruntung banget bisa nikah sama Arhab." "Bukan untung Bunda! Tapi buntung! Buntuuuung!" Baru saja Asia selesai berbicara, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Menampakan sosok Hannah---kakak Asia---yang tengah tersenyum senang sembari menganggukan kepala. Ho ho ho ... perasaan Asia tiba-tiba tidak enak. "Alhamdulillah, sekarang Asia udah sah jadi istri Arhab." Benar saja, pirasat buruk Asia tadi akhirnya terjadi juga. Lututnya hingga lemas, ia pun sampai terduduk di lantai, dengan baju pengantin putih syar'i yang kini ia kenakan. Rasanya, Asia tak punya lagi tempat untuk berpijak. "Wow, tenang As! Kamu bahagia banget ya? Sampai lemes kayak gini." Bahagia katanya!? Apa, kini Hannah sedang mengolok-ngoloknya? Setelah membantu Asia berdiri, memeluk dan mengucap doa serta syukur pada Sang Kuasa. Fatma pun, membawa Asia untuk turun, menemui Arhab. Suaminya. Dengan perasaan haru, ia mendekatkan anak gadisnya pada pengantin laki-laki tertampan yang pernah ia lihat. Lalu berjalan sedikit menjauh. Asia menatap tak percaya pada sosok Arhab. Arhab mendekat, untuk mencium keningnya. Namun segera, Asia menjauh, membuat para tamu tertawa. "Diem!" bisik Arhab, dan langsung mencium keningnya. "Sekarang, cium tangan gue." MasyaAllah, lihat 'kan? Belum apa-apa Asia sudah menderita. Manyun, Asia pun mencium punggung tangan Arhab dengan terpaksa. "Alhamdulillah, sekarang kita lihat, sejauh mana lo bisa layanin gue? Istri idaman!" Asia memelototkan mata! Tak boleh terjadi! Ia tak boleh kalah oleh Arhab. Maka, dengan anggun, ia tersenyum, lalu balas berbisik. "Astagfirullah husband, gue juga pengen liat. Sejauh mana lo bisa jadi imam yang baik buat keluarga kita?!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

Unpredictable Marriage

read
280.4K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.8K
bc

Fake Marriage

read
8.3K
bc

Married By Accident

read
223.9K
bc

Satu Jam Saja

read
593.1K
bc

Hate You But Miss You

read
1.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook