bc

Happiness - Ketika kebahagiaan itu memang ada...

book_age16+
0
FOLLOW
1K
READ
revenge
family
kickass heroine
confident
inspirational
drama
female lead
highschool
office/work place
friendship
like
intro-logo
Blurb

disetiap pagi, ketika aku membuka mataku saat sinar matahari mulai mengganggu ku... disaat itu aku selalu bergumam.. aku masih hidup? haruskah aku bangun dan menjalani hidup ini kembali? aku lelah...

tetapi saat itu aku selalu teringat, senyuman manis ibuku yang selalu ada di samping ku.. meskipun kutahu ada luka yang mendalam di dalam senyuman itu.

chap-preview
Free preview
Bersamamu mungkin aku bisa menjalani semua ini, tapi kenapa ibu.. engkau harus meninggalkanku sendiri di rumah ini.
kontes menulis innovel  II  -- The Girl Power ---------------------------------------- perlahan rintik hujan mulai turun membasahi tanah di depan rumahku. aku duduk termenung di atas ranjangku dengan menelungkupkan wajahku di boneka beruang yang sudah usang. "hujan lagi... aku benci hujan.." kataku lirih dengan sedikit air mata mulai menetes di pipiku. flashback 2 taun lalu Maharani POV "tidakk... ibu kumohon.. bertahanlah sebentar... " kataku dengan sesak. saat melihat ibuku sedang tergeletak lemas di rumah sakit. aku segera mengambil ponselku dan menelfon ayahku, tapi nihil.. tidak ada jawaban sama sekali dari dia. "ibu.. kumohon. tunggu sebentar... kenapa ibu melakukan ini.. bangun lah ibu.." tangis ku pecah melihat ibuku dari luar ruangannya. seorang dokterpun keluar dari ruangan ibuku. "apakah anda maharani?" tanya dokter tersebut. "benar dok... saya putrinya.. bagaimana keadaan ibu saya?" "ibu anda butuh istirahat.. karena depresi yang tinggi membuat kesadarannya dan mentalnya benar benar terguncang.. jadi saya minta anda untuk sabar dan menunggu hingga ibu anda terbangun dari tidurnya.." tanganku bergetar dan aku hanya bisa menggigit bibirku untuk menahan tangisku. "jahat... kenapa di saat begini.. dia tidak datang... " gumamku dalam hati. perlahan aku masuk ke ruangan ibuku dan menggenggam tangan ibuku. "ibu... bertahanlah... aku pasti bisa membuat ibu tersenyum lagi.. percayalah ibu.. tanpa ayah.. aku pasti bisa membuat ibu bahagia.. bangun lah ibu.." kukecup punggung tangan ibuku perlahan dengan membelai wajah tirus ibuku. sudah hampir 1 tahun kondisi ibuku tidak stabil.. karena ayahku yang tiba-tiba pergi meninggalkan aku dan ibuku dengan alasan dia lelah hidup miskin dan lebih memilih hidup dengan mantan kekasihnya yang kaya raya. DM Boutique, perusahaan desain baju ternama milik kekasih ayahku dan sekaligus ibu tiriku sekarang. jika ingat itu. rasanya aku ingin mengobrak abrik toko baju itu. tapi ketika aku ingin melakukan hal gila itu, aku selalu teringat ibuku. masih ada 1 orang yang harus aku bahagiakan. Flashback end aku bangun dari tempat tidurku, segera mengusap air mata ku. kuambil handuk warna biru sesukaanku dan mulai membersihkan tubuh ku untuk mulai bersiap menjalani hariku. ----------------------------------------- at SMK DM grub. "maharani.... sudah kau selesaikan?" seorang wanita memakai kacamata menghampiriku dengan berlari tergesa - gesa. "ohh hay ana... sudah dong... sudah ku gambar dengan baik.. jadi.. mana bayaran ku?" todongku ke teman sekelas ku dengan memberikan buku gambar. "wahhh... benar benar hebat.. kamu membuat desain baju ini hanya dam 1 malam saja... " katanya dengan mata berbinar. "tentu.. aku genius.. heheh" beginilah pekerjaan yang di bilang sambilan untukku, disaat aku harus mengerjakan tugasku, aku juga akan mengerjakan tugas temanku dan mendapatkan uang jajan saat di sekolah. dengan wajah datar aku berjalan melewati ruangan kepala sekolah, merasa jijik dan benci ketika aku harus melewati ruangan itu. ya, disana lah tempat duduk ayahku sekarang. demi bisa duduk disana. menjadi suami dari pemilik DM boutique dan DM grub. dia rela menghancurkan keluarganya. "maharani.. tunggu sebentar.." seorang paruh baya keluar dari ruangan itu. aku berhenti dan berbalik dengan wajah datarku. "iya.. ada yang bisa saya bantu pak?" tanyaku dengan nada dingin. "bagaimana keadaan ibumu?" tanya orang itu. "untuk apa anda bertanya tentang ibu saya? bukankah anda bukan siapa siapa saya dan ibu saya..?" kataku ketus. "maafkan ayah... tolong.." suara lirih pria itu. ayahku. aku berjalan mundur perlahan saat ayahku henda mendekati ku. "berhenti.. kumohon jangan berkata kalau anda ayahku.. saya tidak mau anak sekolah ini dengar. karena mereka semua tidak ada yang tau hubungan anda dengan saya..dan saya juga tidak pernah menganggap anda ayah saya.." kataku ketus dan pergi meninggalkan ayahku. aku duduk di kelasku sambil melihat keluar jendela. "ibu.. tunggu ya.. pulang sekolah aku akan menghampiri ibu.." batinku. kelas pun di mulai, pelajaran hari ini ada macam macam cara membuat desain baju. ya.. aku bersekolah di SMK DM jurusan menjahit. cita cita ku adalah menjadi desainer terkenal dan menghancurkan DM grub. "baiklah anak - anak, sekarang kumpulkan tugas kalian.." seru bu enes guru kami. semua mengumpulkan tugas desain menggambar baju. seperti biasa bu enes memanggil kami satu persatu untuk menjelaskan tentang skema baju yang kami buat. "ana... maju kedepan... dan jelaskan desain baju yang kamu buat ini..." panggil bu enes. "mati aku.. rani.. kenapa kamu tidak memberitahu ku kalau bu enes akan menyuruh untuk menerangkan desain baju saat ini?" gerutu ana kepadaku. "maaf ana.. aku lupa.." kataku pelan. "anaa... ayo cepat... jika kamu tidak menjelaskan sekarang, maka ibu anggap kamu tidak mengerjakannya sendiri.. dan kamu maharani.. ibu tau kamu yang membuatkan desain ini untuk ana.. jadi.. hukuman kalian berdua wajib membuat desain baru dan di kumpulkan besok.." ucap bu enes ketus. "matilah aku..." gerutuku dengan menepuk keningku pelan. ------------------------------------ @Pulang sekolah "apa rencanamu hari ini?" tanya ana kepadaku. "hmm..seperti biasa..aku ingin ke rumah sakit dulu menjenguk ibuku.." "boleh aku ikut? sudah lama aku tidak menjenguk tante santi.." "kau yakin? ibu dan ayahmu tidak akan mencarimu?" "tidak.. mereka pasti mengijinkanku.. kita teman sejak SD" kata ana riang. "baiklah..." aku dan ana pergi ke rumah sakit tempat ibuku di rawat, rumah Sakit jiwa. @Rumah Sakit Jiwa Satu Hati "ibu aku datang... " perlahan kuketuk pintu, aki melihat ibuku duduk di kursi roda dan memandangi jendela, entah siapa yang dia tunggu. ibuku perlahan menoleh menatapku. "maharani.. putri ibu?" tanya ibuku lirih. "iya bu.. rani datang.." kataku tersenyum sambil memeluk ibuku. "kamu sendirian nak? " "tidak ibu..aku bersama ana.." "halo tante santi, saya ana.." sapa ana kepada ibuku. namun tiba - tiba ibuku diam, matanya memerah dan menjerit. "kamu... kenapa kamu kesini.. dasar wanita tidak tau malu.. kamu.. kamu yang mengambil suamiku..." kata ibuku sambil berteriak dan menangi. "rani.. tante santi.. kenapa.. hikss..." ana terduduk dan menangis karena syok melihat ibuku. "ana.. keluarlah dulu, panggilan suster.. biar aku tenangkan ibuku..." kataku sambil memegangi ibuku yang hendak berlari menuju ana. "ibu..kumohon tenanglah ibu... " "jangan pergi... mau kemana kamu.. belum puas kaamu mengambil suamiku.. sekarang kamu mau mengambil maharani anakku.. pergi kamu..." teriak ibukku sambil menangis. "ibu.. sadarlah.. dia ana.. temanku.. bukan tante sofia.. kumohon ibu.. tatap rani.. ibu..." ibuku perlahan sedikit tenang, dia menatap wajahku yang sedikit menangis. ibuku lalu memegang wajahku. "maharani? iyaa.. anakku.. sayangku... jangan tinggalkan ibu ya nak.. " ibu memelukku erat dan menangis. seorang perawat laki laki muncul. "nona.. apakah ibu anda sudah tenang?" "ohhh iya pak.. tolong bantu saya mengangkat ibu saya kembali ke kursi rodanya.." kataku dengan menghapus air mataku. "nona.. ibu anda kini sudah tidak bisa di rawat dengan perawat atau dokter wanita lagi.." kata perawat pria itu dengan membenarkan posisi duduk ibu. ibu terus menggenggam tanganku erat tanpa berkata apapun. "maksudnya? kenapa bisa seperti itu pak?" "karena sekarang, setiap dia melihat wanita selain nona, ibu anda akan histeris seperti tadi. kecuali dia bertemu anda.." "benarkah.. astaga.. ibu.. kenapa ibu seperti ini sekarang? kenapa bisa semakin parah..." "kami para perawat juga sedang mengusutnya.. karena beberapa hari lalu.. ibu santi sudah stabil.. entah setelah menerima kunjungan dari seseorang beberapa waktu lalu.. beliau menjadi seperti ini.." "kunjungan? siapa yang berkunjung kesini selain saya pak?" "saya juga kurang tau, di daftar buku tamu juga tidak tertulis siapa yang datang, kamungkinan orang itu datang ketika pergantian shift dan tidak ada penjaga buku tamu.." aku tidak percaya hal seperti ini bisa terjadi, ibuku yang aku kira sudah Mulai membaik. tapi semakin buruk entah ulah siapa. -------------------------- setelah meninggalkan ibuku yang sudah tertidur, aku segera menghampiri ana yang duduk di taman rumah sakit. "ana... maaf menunggu lama.. dan maaf juga atas sikat ibuku tadi.." "maharani..kamu sudah selesai? gak papa.. aku bisa memahaminya.. mungkin tante santi masih belum sehat betul... maaf karena tadi aku juga memaksa untuk ikut denganmu.. " "tidak apa-apa, terima kasih yaa sudah menemaniku di sini.." kataku gembira. "sudah ayo kita pulang.. sudah jam 5 sore.. bukannya kamu harus pergi ke tempatmu bekerja?" "astaga.. aku lupa.. terima kasih yaa sudah mengingatkanku.." aku segera berlari dengan ana menuju parkiran motor. setelah mengantar ana pulang, aku mampir ke rumah sebentar untuk mandi dan bersiap untuk kerja paruh waktuku. @Santika Boutique "selamat sore.. maaf saya terlambat.. " ucapku pelan saat memasuki ruangan menjahit. "aishhh..dasar bocah ini... bagaimana bisa kamu terlambat.. kita memiliki banyak baju untuk di jahit.. jika bukan karena jahitanmu yang bagus.. tidak akan aku mengiyakan kamu tetap bekerja disini.. " ucap kasar bapak Toro. dia adalah kepala di butik ini, ini adalah butik yanh terkenal salah satu rival dari butik milik ibu tiriku. saat aku sedang fokus menjahit baju, tiba tiba.. "maharani!!!!!" teriak salah seorang di ruangan menjahit. "iyaa.. kenapa kak via..." tanyaku. "kenapa kamu bilang? bukankah aku sudah berkali kali mengatakan padamu, selesai dijahit..kamu haru mengambil jarum jarum pola ini.. kenapa tidak kamu ambik hingga jarum ini menusuk ke tanganku!!!" teriak kak via selaku penyortir kain yang telah kamu jahit. "apa? tidak mungkin? aku sudah mengambil semua jarum nya setelah aku jahit.. bagaimana mungkin ada jarum disana?" kataku tak percaya. kak via berdiri dan menjambak rambutku, "lantas.. mau kamu bilang aku yang menyelipkan jarum itu di sana.. dan melukai jariku sendiri? begitu?" "maa..maaf kak.. mungkin aku yang teledor.." sambil menahan tangan via yang mulai kurasa sakit menjambak rambutku. "maaf kamu bilang.. mentang mentang kamu anak kesayangan milik butik ini.. kamu bisa seenaknya hah... awas yaa kalau kamu ulangi lagi.. akan aku tusuk mulutmu dengan jarum ini.." kata kak via sambil melepas tangannya dari rambutku. "seperti ini lagi..." gerutuku lirih. aku tau kalau kak via tidak suka denganku, berbagai cata dia lakukan untuk mengeluarkan ku dari butik ini. tapi mau bagaimana.. ibu clara terlalu menyukai hasil jaitanku yang rapi, dan itu membuat kak via iri dan mulai mengganguku. ------------------------------ @Rumah kulempar badanku diatas ranjang kecilku, kututuo wajahku dengan kedua telapak tanganku. "hidup susah.. harus kerja untuk makan sehari hari... ibu di rumah sakit dan aku haris selalu mencari biaya untuk ibuku... kenapa begini... hidupku hancur.. " ucapku dengan menangis. "tapi tidak.. aku tidak boleh meratapi hidupku seperti ini.. ayoo maharani.. bangun.. kamu pasti bisa... kamu pasti bisa jadi desainer terkenal dan mengalahkan ibu tirimu... demi ibumu.. kamu harus bisa menunjukkan ke ayahmu kalau kamu tidak lemah.." kataku sendiri dengan mengepalkan tanganku. ---------------------------------- Flashback 2 tahun lalu ketika maharani duduk di kelas 1 SMK "maharani.. bukankah ini hari pertama kamu sekolah.. ayo bangun nak.." ucap ibuku dengan mengelus wajahku. "ahh sebentar ibu.. 5 menit lagi yaa.. rani sangat mengantuk... " ucap ku dengan menutup wajahku dengan selimut. "astaga.. anak ayah... kenapa kamu masih tidur.. padahal ayah sudah rapi bersiap untuk mengantar kamu kesekolah" ucap ayah menatapku dari pintu kamarku. "baiklah baiklah.. rani bangun... oke... " aku bangun dan segera mandi. keluarga kami bahagia, ibu yang mencintaiku, ayah yang selalu membuatku tertawa. tapi siapa sangka di setiap tawa itu terselip luka yang benar benar sangat mempengaruhi keharmonisan keluarga kami. "ayah.. apa maksud ayah kita bangkrut?" ucap ibu dengan menggenggam tangan ayah. "diam!!! diamlah... diamlah jika kamu tidak tahu apa apa dan jangan bertanya!!" ucap ayah putus asa lalu pergi ke kamar meninggalkan ibuku. ibuku terduduk dan menangis tersedu sedu melihat kertas kertas tagihan hutang milik ayahku. aku berlari menuju ibuku. "ibu.. ada apa.. kenapa ibu duduk disini..." tanyaku cemas. "ranii... kita bangkrut nak... maafkan ayah dan ibu.." kata ibuku dengan tangisnya. "apa maksud ibu.. ibu punya aku.. punya ayah.. kita pasti bisa melewati ini.. tenanglah ibu... tolong.. jangan menangis seperti ini... " aku memeluk ibuku erat. . setelah kejadian itu, ayahku sering pergi entah kemana, meninggalkan ibuku sendirian di rumah. namun hari kehancuran itupun datang, dimana keluarga kami hancur hanya karena 1 wanita. Tante sofia. ayahku pulang kerumah dan menyodorkan surat cerai kepada ibuku. "apa ini ayah... " tanya ibuku. "kita sudahi saja... kamu hanya pembawa sial bagi ku, lebih baik kita bercerai saja. biar rani ikut aku.. " "apa maksudmu kamu ingin membawa rani.. dia anakku.. aku yang melahirkannya.. jangan seperti ini ayah.. kita pasti bisa bangkit.. " ucap ibuku dengan memegang tangan ayahku. "lepaskan... aku sudah tidak ada rasa apa apa lagi.. aku lelah hidup miskin seperti ini... cepat tanda tangani surat ini... dan aku akan pergi dengan rani..." kata ayah dengan melepaskan tangan ibuku. "tidak.. aku tidak mau bercerai ayah... " plakkk... ayahku menampar wajah ibuku. "kamu sudah gila ya... aku bilang tanda tangani ini.. aku lelah hidup denganmu.. aku akan memulai hidup ku lagi dengan sofia.." ibuku terdiam. "sofia? mantan kekasihnya saat kita kuliah dulu?" "benar.. sofia temanmu... ayahnya pemilik DM Grub, dia memiliki boutique besar, sekolah dan kelas menjahit lainnya.. hidupku akan lebih baik jika dengan dia.." hati ibuku terasa remuk dan hancur, bagaimana bisa.. suami yang dia banggakan akan meninggalkannya dan memilih bersama mantannya, teman sekuliah dulu. dengan berat hari ibu mendatangani surat tersebut. "aku pergi.. besok aku akan menjemput rani, kemasi barang barang rani.. aku juga akan menjadi kepala sekolah di SMK DM tempat rani sekolah, milik calon istriku.." ucap ayahkudengan mengambil surat cerai tersebut dan pergi meninggalkan ibuku. ibuku berjalan mengikuti ayahku, dan berapa hatinya hancur melihat ayahmu masuk di sebuah mobil mewah, dan di dalamnya terdapat tante sofia sambil tersenyum melihat ibuku. sejak saat itu ibuku sering menangis, berteriak, depresi. ayahku datang menjemput ku tapi aki tidak ingin pergi dengannya.. aku lebih memilih menjaga ibuku daripada aku harus ikut dengan ayahku. Flashback End ----------------------------------- aku berjalan perlahan dari parkiran menuju sekolahku, kulihat sebuah mobil mewah berhenti tepat di depanku. perlahan kaca mobil itu terbuka, dan aku syok melihat siapa yang di dalam sana. "halooo.. anak manis.. " ucap dia.. ibu tiriku..

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.7K
bc

Anak Rahasia Suamiku

read
3.4K
bc

Perceraian Membawa Berkah

read
17.3K
bc

TETANGGA SOK KAYA

read
51.5K
bc

KUBUAT KAU MENGEMIS CINTAKU

read
60.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook