bc

My Crazy Brother

book_age18+
330
FOLLOW
1.8K
READ
family
scandal
goodgirl
independent
CEO
billionairess
drama
tragedy
sweet
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Albert Dan Alice adalah saudara angkat yang baru saja bertemu setelah lama berpisah karena kampus Alice yang berada di luar negeri..

gadis itu datang sebagai wanita dewasa, cantik pintar dan mempesona..

ini cerita tentang bagaimana mereka mulai memiliki rasa yang berbeda, dengan beberapa tragedi, rahasia yang dimiliki sang ayah dan misteri keberadaan ibu Alice satu-satunya keluarga asli yang tersisa, tentang kematian keluarganya yang janggal..

chap-preview
Free preview
Part 1 Bertemu
Baru saja albert duduk usai menghadiri rapat pemegang saham perusahaan. Alarm pengingat berbunyi, dan dia harus segera bangkit dari posisi nyaman itu untuk menjemput sang adik di bandara. Untung lokasinya tidak terlalu jauh, sehingga dia tak perlu terburu-buru. Namun sebelum berangkat albert menyempatkan waktu untuk pergi ke bagian divisi penjualan. Membawa beberapa berkas yang cukup membuat kepalanya pening. "Strategi apa ini? Meningkatkan laba dengan peluncuran produck baru lagi? Baru saja beberapa bulan kita meluncurkan produck baru. Tugas kalian itu bagaimana cara meningkatkan penjualan dengan berbagai cara.. promosi atau apapun.. bukan hanya membuat strategi yang tidak jelas hasilnya" sembari melempar kertas yang ada ditangannya. Setelah cukup membuat divisi penjualan kerepotan, akhirnya albert pergi untuk menjemput sang adik. Dengan bermodal informasi setelan baju serba putih dengan coper coklat albert dapat dengan mudah menemukan sang adik. Mungkin sudah terhitung 5 tahun lamanya mereka tidak bertemu. Karena Alice memilih melanjutkan studi S1nya di australia bersama ayah dan ibunya tinggal. Mereka bukan saudara kandung. Ayah dan ibu mereka tidak bisa hamil sehingga mengadopsi albert dan Alice sejak kecil, hingga mereka tumbuh dewasa. alice tersenyum menatap Albert dari jauh. "selamat datang di indonesia" sambil membentangkan kedua tangannya. Tak disangka gadis itupun langsung memeluk Albert. Usia mereka terpaut 6 tahun, walau begitu mereka terlihat seumuran karena albert cukup awet muda. Pelukan itu cukup erat, albert salting, bagaiamana tidak, mereka baru bertemu setelah sekian lama. Pelukan itu terasa sangat Asing, terlebih Alice sudah sangat dewasa. "Wah kakak masih terlihat sama.. berapa biayanya?" Ucap alice "Biaya apa?" "Suntik botox" sembari tertawa. Seperti biasanya mereka pasti akan saling sindir saat bertemu. Dengan paduan setelan jass dan kemeja, albert tampak sangat gagah di mata alice. Terakhir pertemuan mereka albert masih belum sesukses ini dan juga masih melanjutkan kuliah. "Oke aku akui ada perubahan dalam dirimu" Alice mengernyitkan dahi "perubahan? Dimana?" Gadis itu berharap kakaknya akan memuji kecantikannya. Albert tersenyum nakal sembari meletakkan telapak tangan di dadanya sendiri "lebih berisi dari sebelumnya" Jawaban itu disambut oleh lemparan tas di kepala albert. Ini hal biasa yang sering dilakukan Alice saat merasa kesal pada sang kakak. Albert mengambil alih koper yang dibawa alice dan membawanya ke dalam mobil yang sudah terparkir. Mereka pergi menuju rumahnya yang tidak jauh dari perusahaan. Walaupun sudah lulus kuliah dengan gelar SE tapi Alice masih memilih untuk bersenang-senang. Menikmati profesinya sebagai model, dimana gajinya masih cukup untuk dia nikmati seorang diri. Pagar itu terbuka, rumah mewah dan megahpun terpampang dihadapannya. Albert segera mengantarkan sang adik ke dalam kamar dengan dekorasi yang elegant, Dan membantu menata beberapa barang dan pakaian ke dalam lemari. "Jangan buka yang itu" teriak Alice Semakin dilarang maka keingintahuan albert semakin menjadi jadi. Dengan senyum khas dia langsung membuka resleting tas kecil yang ternyata berisi beberapa pakaian dalam milik adiknya. "Waw.. red, pink" ucapnya saat melihat celana dalam berwarna merah dan pink tanpa menyentuhnya. Alice segera mengambil paksa tas kecil itu dan sebaliknya melempar albert dengan bantal. "Kubilang jangan ya jangan" "Aturan ada untuk dilanggar.. tanpa ada pelanggaran tidak akan ada aturan" "Oke motto hidup yang baik" sindir Alice. Albert keluar tepatnya dia pergi ke arah dapur untuk memasak apapun yang ada di dalam kulkas. Seorang laki-laki yang biasa hidup sendirian cenderung bisa melakukan beberapa hal seorang diri. Dengan tangan yang cekatan, beberapa hidangan berjejer diatas meja dengan piring putih cantik dan segelas wine. Alberd memanggil adiknya yang langsung menghampiri dapur dan duduk di hadapannya. "Apa ini?" Sambil mengangkat gelas berisi air berwarna merah hati. "Wine" "No.. i dont want.." sembari menggelengkan kepala. "Waw.. hidup di autrali sama sekali tidak mengubahmu" Alice mengambil sebotol air dingin di dalam kulkas "terimakasih pujiannya.. dan sepertinya kakak lebih cocok jadi seorang koki di bandingkan seorang pengusaha"                

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

T E A R S

read
312.6K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

HYPER!

read
556.4K
bc

Turun Ranjang

read
578.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook