bc

Gorge of the heart

book_age0+
17
FOLLOW
1K
READ
possessive
fated
goodgirl
sensitive
boss
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

"lalu bagaimana dengan perasaan aku" jerit Adit geram sambil menahan amarah yang sudah membuncah di dadanya

"maaf, saat itu hanya itu jalan satu-satunya yang aku tau" lirih Dian pasrah

5 tahun lalu dengan egoisnya Dian tukar cinta nya dengan sejumlah uang. Uang pemberian ibu dari kekasihnya yang tidak merestui hubungan mereka.

Apalah daya Dian hanyalah gadis dari keluarga biasa.

Sang kekasih adalah putra satu-satunya dari pengusaha berketurunan ningrat yang ternama di kota Solo

Cinta mereka bagai langit dan bumi. Terhalang restu Ibunda.

Kini takdir mempertemukan mereka kembali.

Akankah benih cinta bersemi kembali dan mampukan jurang hati dipersatukan dalam ikatan suci????

chap-preview
Free preview
bab 1
“Meja 9, Dian” ujar Galang koki dapur salah satu cabang cafe ternama di Jakarta. “Siap meluncur bos” sahut Dian salah satu pelayan di cafe tersebut sambil melepas pijatan pada pundaknya yang sudah pegal sejak tadi melayani tamu yang memang membludak setiap harinya terutama hari ini yang merupakan akhir pekan yang bertepatan dengan akhir bulan yang dapat dibayangkan betapa ramainya pengunjung. Ditambah lengkapnya fasilitas free wifi plus live music dengan nuansa terbuka yang membuat pengunjung betah dan balik ke cafe tersebut untuk sekedar nongkrong dengan teman, pacar maupun keluarga. “Bodo ah” sungut Galang sambil lanjut masak pesanan yang masih berjajar menanti untuk disajikan secepatnya. Dian tersenyum mendengar ucapan Galang sambil mengambil makanan lalu melangkah menuju meja yang dimaksud untuk menyajikan makanan tersebut. “Silahkan menikmati, ada lagi yang bisa dibantu” ujar Dian ramah. “Terima kasih, mba. Sudah cukup untuk sekarang” balas salah satu pengunjung.   Demikian aktivitas berlanjut hingga waktu menunjukkan pukul 12 malam yang menandakan tutupnya cafe. ---------------------   “uuuggghhhhtttttt....................” lenguh Dian sambil merenggangkan punggungnya selepas tutup cafe yang dilanjutkan dengan proses bersih-bersih yang sudah menjadi ritual wajib seluruh pekerja cafe tersebut. “pegel, Kak?” tanya Karina gadis manis yang baru bekerja 2 bulan di cafe ini. Memang Dia lebih muda 4 tahun daripada Dian ditambah Karina juga terhitung baru dibanding Dian yang sudah 1 tahun ini bekerja sebagai pelayan di cafe. “Ya gitu deh  Rin” sahut Dian sambil membereskan ember dan alat pel yang dipegangnya. “Makanya kerja inget libur Dian. Kerja mulu sih lo. Cuti gak pernah, libur apalagi. Kebelet kaya, neng” ujar Bayu nyinyir. “he..he..he...he.....” cengir Dian sambil pergi ke gudang membereskan peralatan bersih-bersih yang dipakainya. Memang sejak bekerja di cafe itu, Dian tak pernah sekalipun ambil cuti atau kecuali memang cafe libur saat lebaran saja. Hal itu dilakukan karena memang Dian harus menghidupi kedua adiknya serta ibu mereka sejak ayah tiada dan ibu nya pun sudah tidak bisa bekerja lagi sejak penyakit parah yang sempat menimpanya. Ya, begitu lah kehidupan Dianti Puspa Batari, gadis berusia 24 tahun yang harus melepaskan cita-citanya sebagai desainer demi keluarganya tercinta. Lepas SMA, Dian sudah bekerja serabutan dari mulai pelayan toko, cleaning service dan sekarang pelayan cafe. Dian sekeluarga pun harus rela pindah ke ibukota untuk bekerja. Dan rumah di Yogya pun yang merupakan kota asal Dian telah mereka jual 5tahun lalu untuk membayar hutang biaya operasi ibu Dian saat itu.   “Dian, saya anter pulang ya” ajak Satrio manager cafe tersebut yang memang menaruh hati pada gadis itu sejak lama.   “tidak usah pak, saya pulang bareng Yuni koq. Lagipula kita kan tidak searah pak.” tolak Dian dengan senyum ramah yang memang jadi ciri khasnya. Bukannya Dian tak tahu dengan niat atasannya tersebut, tapi memang Dian belum niat untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis saat ini. Dalam pikiran Dian hanya membesarkan dan menyekolahkan kedua adiknya hingga lulus menjadi sarjana dan merawat serta menjaga ibunya tercinta. Dian tidak ingin adiknya putus sekolah seperti dirinya yang harus merelakan mimpi dan cita-citanya melayang. Kedua adiknya harus meraih gelar sarjana dan meraih cita-cita yang mereka inginkan, seperti pesan dari mendiang ayah saat ajal menjemput yang dipesankan kepada Dian selaku anak tertua.   “ya sudah sekalian saja Yuni juga bareng sama-sama” ajak Satrio kembali dengan gigih tanpa mau melepaskan kesempatan untuk melakukan pendekatan.   “waduh, tidak perlu pak. Nanti merepotkan saja. Lagipula motornya Yuni bagaimana pak, masa mau ditinggal di parkiran” elak Dian.   “owh.....Yuni bawa kendaraan” lirih Satrio pelan. “ Ya sudah hati-hati di jalan ya kalian berdua” ujar pak Manager sambil berlalu ke arah mobilnya yang berada di tempat parkir khusus.   “terima kasih, pak” ujar Dian sopan mengingat walau bagaimana pun Satrio merupakan atasan tempat dia bekerja.   “Yuks berangkat” ajak Dian sambil menggandeng lengan Yuni. “Koq dikacangin terus si mas gantengnya itu neng” canda Yuni.   “apaan sih....................” balas Dian acuh   “iya..iya.....gw tau lo cinta mati sama gw ampe rela milih masuk angin naik motor daripada duduk manis nan nyaman dalem mobil AC” ledek Yuni sambil lari ke parkiran menghindari cubitan maut Dian yang sudah jadi senjata balasan saat disindir.   “wkkkkkkkk............awas lo yah” teriak Dian sambil mengejar Yuni yang sudah kabur menghindar.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.5K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

Marriage Agreement

read
590.6K
bc

See Me!!

read
87.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook