bc

Penjara Cinta

book_age18+
3.8K
FOLLOW
30.7K
READ
dare to love and hate
billionairess
drama
bxg
serious
office/work place
first love
like
intro-logo
Blurb

Tidak ada yang pernah menduga kalau kehadiran Andara membuat dunia Derek seperti jungkir balik. Derek tidak merasakan ketenangan sejak Andara menabrak tubuhnya di loby dan merasakan ada sifat lain di dalam jiwanya.

Sifat Andara yang pendiam dan hanya bicara bila perlu menjadikannya seorang karyawan yang tidak dilirik oleh rekan-rekannya sebagai kawan yang layak di ajak bicara apalagi ikut organisasi karyawan KG.

Sejak Derek melihat dan menemukan Andara, maka keinginannya hanya satu yaitu menjadikannya sebagai selimut malam dan pemuas nafsunya.

Tetapi Derek sangat kecewa karena Andara bukan seperti wanita yang selama ini dia harapkan.

Cover by Innovel

chap-preview
Free preview
Bertemu Manusia Es
Suara sepatu terdengar di atas lantai keramik saat seorang wanita berlari cepat seperti mengejar waktu yang semakin mendekati batas akhir absensi. Dia nyaris mencapai pintu lift dan meletakkan telapak tangannya ketika dari samping kanannya melintas seorang laki-laki yang berjalan dengan cepat. Pertemuan dua tubuh tidak dapat dihindari. Wanita itu membentur tubuh seorang laki-laki bertubuh besar dengan cukup keras dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Andara Sasmita. Wanita bertubuh langsing dengan kulit putih bersih serta halus dan mendapat anugerah sepasang mata hitam dengan bentuk bibir yang begitu menggoda terjatuh dan menimpa seorang pria bertubuh kekar dalam keadaan yang sangat memalukan. Tubuh laki-laki itu begitu besar dibandingkan dengan tubuh Andara yang mungil. Pria yang memiliki kulit berwarna coklat sehingga membuatnya terlihat maskulin. Tubuhnya yang kekar sangat jelas dirasakan oleh Andara seperti menimpa batang pohon yang dipahat dengan keahlian luar biasa. Andara bahkan dapat merasakannya dari balik jas yang dikenakan oleh pria yang saat ini masih berada di bawahnya. “Mau sampai kapan kamu berdiam di atas ku. Cepat bangun!" terdengar suara yang begitu dingin di telinga Andara. “Hah? Oh. Saya minta maaf Tuan. Sekali lagi saya minta maaf karena sudah menyebabkan Tuan terjatuh,” terburu-buru Andara bangun dan mulai bicara sambil menundukkan kepala. Dia tidak berani menatap langsung ke wajah pria yang berdiri di depannya. “Di lantai berapa kamu bekerja?” kembali terdengar suara yang kini bernada bengis di telinga Andara membuatnya semakin tidak berani mengangkat kepalanya. “Maaf Tuan. Saya bekerja di lantai 6. Saya masih magang,” jawabnya pelan. “Hm. Kamu tahu sekarang sudah jam berapa?” tegurnya tajam. “Saya tahu Tuan. Kalau saja saya tidak menabrak Tuan, tentu saja saya tidak akan terlambat,” katanya begitu pelan membuat pria itu harus membungkuk untuk mendengarnya. “Baiklah. Aku akan membebaskanmu karena kamu bukan karyawan tetap. Tapi sekali lagi kamu terlambat, aku akan segera mengirimmu dengan nilai paling buruk yang bisa kamu dapatkan. Mengerti!” “Mengerti Tuan. Apakah saya bisa pergi sekarang?” katanya setelah dia tidak mendengar suara pria itu lagi. Andara masih menunduk dan menunggu untuk mendengar kalau dia boleh pergi. Tapi dia belum juga mendengar jawaban sehingga dengan ragu-ragu Andara mengangkat wajahnya dan dia mengeluh kesal karena tidak melihat siapapun di depannya. Dengan wajah jengkel, kesal dan marah pada diri sendiri Andara segera menekan tombol lift. Dan dia beruntung tidak berapa lama pintu lift terbuka kemudian dia segera menekan tombol nomor 6. Hari ini adalah hari kedua Andara memulai pekerjaannya sebagai karyawan magang di sebuah perusahaan Multi Internasional yang bergerak di bidang perhotelan dan juga perdagangan. Andara sangat bangga karena dari sekian banyak orang yang melamar untuk bekerja di perusahaan ini hanya 10 orang yang di terima dan salah satunya adalah dia. Andara di tempatkan pada divisi perencanaan sebagai asisten seorang sekretaris Direktur Perencanaan. Andara sangat bangga bisa bekerja di bidang yang dia sukai. “Andara!” terdengar suara yang memanggil namanya ketika dia baru saja keluar dari pintu lift. “Ya. Maaf saya terlambat Bu,” katanya pada wanita bertubuh montok yang tengah hamil. “Kamu baru kemarin bekerja, tapi hari ini kamu sudah terlambat. Aku minta kamu selesaikan tugas ini. Cepat ya. Di tunggu Mr. Aldwin.” “Baik Bu.” Andara segera menerima berkas yang diberikan oleh Laila. Wanita yang tadi memanggil dan menegurnya. Buat Andara bukan hal yang sulit untuk melakukan pekerjaan pada bidang yang disukainya. Bagaimanapun dia selalu menganggap bekerja adalah kesenangan yang tidak boleh dilewatkan. Terutama ketika dari pekerjaan tersebut dia bisa mendapatkan imbalan yang berupa uang. Suara langkah kaki terdengar di telinga Andara. Tetapi dia tidak memperhatikan dan peduli. Karena tempat dia bekerja tidak akan terlihat oleh siapapun tamu yang datang berkunjung ke tempat direkturnya. “Apakah Aldwin ada di dalam?” Terdengar suara yang membuat Andara mengerutkan keningnya, “Apakah itu suara laki-laki yang tadi aku tabrak? Astaga … Bagaimana kalau dia bermaksud menegurku melalui Pak Aldwin?” Wajah Andara pias saat membayangkan direkturnya harus menerima teguran dari orang lain. Dan Andara merasa orang tersebut memiliki kekuasaan yang sangat besar di Perusahaan Kinght Gold (KG). “Ada Tuan. Pak Aldwin ada di dalam,” suara Laila terdengar gugup saat menjawab membuat Andara semakin khawatir. “Kalau Kak Laila saja gugup begitu, berarti posisi dia memang benar-benar tidak bisa dianggap remeh.” Memikirkan siapa dan kekuasaan apa yang dimiliki oleh pria yang dia tabrak membuat Andara keluar keringat dingin. Sifat konyol yang sering membuat Andara cemas tanpa sebab. Andara sangat bersyukur karena sejak pria yang berkuasa itu datang sampai pergi lagi, tidak ada yang memanggil dirinya maupun menegurnya melalui telepon. “Andara! Mau makan siang bareng ga?” terdengar suara Laila dari pembatas ruangannya. “Maaf Kak. Aku bawa bekal dari rumah. Mungkin aku akan makan di pantry nanti,” sahutnya setelah merapikan mejanya. “Oh. Kalau gitu aku tinggal dulu ya,” beritahu Laila yang segera pergi meninggalkan Andara sendiri. Andara mengambil tas kecil berisi makan siang dan membawanya ke pantry. Andara begitu menikmatinya hingga tidak memperhatikan sepasang mata yang tajam melihat semua yang dikerjakannya. “Apa makan siangnya sangat lezat sampai mengangkat wajahnya saja dia tidak rela,” gumamnya saat melihat Andara mengambil minuman masih dengan wajah menatap makanannya. Laki-laki yang berdiri mengamati Andara adalah seorang yang memiliki kekuasaan sangat besar karena dia adalah Derek Wiliam West. Presiden Direktur yang terkenal dengan wajahnya yang tampan dan memiliki bentuk tubuh yang membuat iri para pria dan membuat hati wanita meleleh berharap bisa berada di dalam pelukannya. Derek W West. Sebagai seorang Presiden direktur mempunyai sifat kejam bila berhadapan dengan lawan bisnis yang akan membuatnya menderita kerugian dalam tender yang harus dia menangkan. Buat Derek tidak ada tempat bagi seorang pembangkang dan pengkhianat yang bisa hidup nyaman selama dia belum bisa mengatasinya. Sangat berbanding terbalik bahwa dia sebagai seorang pria yang memiliki hasrat dan gairah serta nafsu terhadap wanita, maka Derek adalah pria yang sangat royal. Dia tidak segan-segan memenuhi kebutuhan wanita yang bersamanya selama wanita tersebut membuatnya puas. Khususnya di atas ranjangnya, Pristiwa dia tertabrak dan harus terjatuh dengan tubuh seorang wanita berada di atasnya adalah sesuatu yang tidak bisa dia lupakan meskipun Derek sudah berada di dalam ruangannya. Keingintahuan nya begitu besar hingga dia segera pergi dengan tujuan mencari tahu siapa wanita itu dan bekerja sebagai apa di lantai 6. Dari informasi yang diberikan oleh Aldwin. Derek mengetahui kalau wanita itu adalah asisten sekretarisnya sebelum Laila mengajukan cuti melahirkan. Derek terus mengawasi Andara yang sedang menikmati makan siang saat dia merasakan gairahnya begitu melihat Andara membersihkan jari dengan lidahnya. “b******k! Kenapa gairahku bisa bangkit hanya dengan melihat cara dia membersihkan jarinya,” sungut Derek kesal. Derek tahu ada bagian di tubuhnya yang terganggu sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan lantai 6 dan kembali ke ruang kerjanya di lantai 20. Lantai yang hanya berisi ruang kerjanya saja. “Lusy. Aku minta kamu pesankan makan siang untukku!” perintah Derek melalui ponselnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
310.8K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.0K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Istri Kecil Guru Killer

read
156.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook