bc

Terpaksa Nikah (18+) (Indonesia)

book_age0+
7.6K
FOLLOW
94.5K
READ
love after marriage
badboy
goodgirl
student
drama
sweet
like
intro-logo
Blurb

Lanjutan dari SS Family

Pertemuan Revan yang merupakan seorang badboy dengan Hana dalam sebuah tawuran menumbuhkan benih-benih cinta di hati Revan. Hana yang sangat membenci tawuran terpaksa melakukan pernikahan dengan Revan karena suatu kondisi yang tidak dapat dihindari.

Kehadiran Wisnu yang merupakan kakak tiri Revan turut mengacaukan situasi pernikahan mereka.

Akankah mereka memiliki pernikahan yang penuh cinta ataukah pisah di tengah cobaan berat yang melanda keduanya.

chap-preview
Free preview
Terpaksa Nikah - 1
  "Tawuran antar dua sekolah ini sering kali terjadi, kali ini  menimbulkan korban jiwa seorang siswa...." seorang penyiar berita melaporkan kabar  pandangan mata dari suatu lokasi tawuran. "Tawuran! Dapet apa sih mereka dari tawuran?! Sok jagoan!" Hana mematikan televisi. "Ngapain Han ngomel sendiri?" Hanif yang sedang mengambil minum di dapur mendekati Hana. "Anak sekolah pada tawuran, nggak pada pake otak!" "Anak sekolah mengumpat anak sekolah!" "Nif, kamu juga anak sekolah!" "Hahaha.... yaiyalah kita kan kembar!" Hana dan Hanif sepasang anak kembar yang baru saja memasuki dunia putih abu-abu. Keduanya terdidik untuk mengedepankan otak daripada otot sehingga tidak satupun dari mereka menyukai kekerasan terutama Hana ia sangat membenci kekerasan. *** Seperti biasa Hana memasuki mobil yang menjemputnya sepulang sekolah. Begitu Hana menutup pintu mobil Mang Ade supirnya mengendarai mobil dengan kelajuan seperti biasa. Hana mengeluarkan smartphone nya, melihat beberapa akun ** yang menarik menurutnya. Kegiatan ini biasa dilakukannya di mobil sepulang sekolah. Mobil bergerak dari sekolah Hana menuju sekolah Hanif, setiap hari setelah menjemput Hana lalu berlanjut dengan menjemput Hanif. Sekalipun kembar Hana dan Hanif memutuskan untuk berbeda sekolah saat SMA, mereka sudah cukup bosan menempuh pendidikan di sekolah yang sama semenjak TK sampai SMP. "Kok macet mang? Nggak kayak biasanya." tanya hana pada mang Ade yang sedang fokus menyetir. "Nggak tau nih non." "Loh itu kok banyak anak SMA kejar-kejaran mang?" Hana menunjuk ke arah luar mobil. "Kayaknya ada tawuran non." Mang Ade berkata sedikit panik. "Ish tawuran! Anak-anak kurang kerjaan, sok jagoan!" "Non kayaknya sebel banget sama yang tawuran?" "Iya lah mang, disekolahin sama orang tua bayar mahal, dibiayain, dididik eh malah tawuran. Kalo orang tuanya tahu apa nggak sedih tuh apalagi kalo sampe ketangkep polisi." "Mereka nggak mikir sampe ke situ kayaknya non." Baru saja percakapan berakhir tiga orang siswa berseragam putih abu-abu mengejar seorang siswa. "Woi berenti lu! Cakrawala tai!" Teriak ketiga siswa itu. Teriakan hinaan dari tiga siswa itu membuat siswa yang dikejar berhenti tepat di samping mobil yang dinaiki Hana. Baku hantam pun terjadi. Siswa yang dikeroyok melakukan perlawanan dengan pukulan dan tendangan. Kemudian seorang siswa memukulkan sebongkah batu besar ke kepala siswa yang dikeroyok. Ia pun mengaduh lalu memegang kepala dengan satu tangan sementara tangan satunya masih melakukan perlawanan. "Astaghfirulloh!" Hana menyaksikan semua itu sambil menutup mulutnya. Hana ingin sekali melerai pengeroyokan itu namun ia takut ikut menjadi korban. Dor! Dor! Dor! Suara tembakan peringatan polisi menggema. Ketiga siswa tadi berlari kabur meninggalkan siswa yang dikeroyoknya yang jatuh terkapar di atas aspal. Darah menggenang mengalir dari kepalanya. Hana membuka pintu mobilnya. "Mang bantuin mang!" Mang Ade keluar dari mobil lalu membantu Hana membopong tubuh siswa itu masuk ke mobil. "Ke rumah sakit terdekat mang!" Perintah Hana. Hana memangku kepala siswa itu lalu mengeluarkan sapu tangannya menahan darah yang mengalir dari kepala siswa itu. "Bodoh." kata Hana "Cantik." siswa itu bergumam lalu matanya terpejam. "Eh bangun lo jangan mati dulu!" Hana menepuk pipi siswa itu, namun siswa itu tidak juga membuka matanya. Hana menaruh jarinya di ujung hidung siswa itu. Masih napas, alhamdulillah.  "Mang buruan mang, keburu mati dia. Aduh darahnya ngalir terus lagi!" Hana panik. "Iya non!" Jawab mang Ade sambil melajukan mobil secepat yang ia bisa. "Lagian ngapain si pada tawuran, bikin repot aja!" Hana mendumel. Sampai di rumah sakit, mobil berhenti tepat di depan pintu UGD. Begitu pintu mobil terbuka perawat yang berjaga dengan sigap menangani pasien. Siswa itu sudah dibaringkan di brankar UGD, perawat membersihkan darah yang keluar dari dahinya. Seorang dokter memeriksanya. Sementara Hana mengisi data-data pasien sesuai dengan kartu identitas yang ditemukan Hana di dompet siswa itu. "Halo" Hana menjawab panggilan telponnya. "...." "Sorry Nif, tadi ada tawuran. Ada yang luka parah jadi gue anter dulu ke rumah sakit." "...." "Ntar deh gue cerita detailnya di rumah" "...." "Sorry ya lo jadi naik taksi online" "..." "Bye" Seorang pria di usia matang  berjas putih khas dokter datang. Kelihatannya ia adalah seorang dokter senior di rumah sakit ini karena perawat yang berjaga di UGD menyapa dan menunduk hormat padanya. Pria berusia 40 tahunan itu mendekati siswa tersebut, berbicara sebentar dengan dokter yang menangani siswa itu lalu menghampiri Hana. "Kamu temennya Revan?" sang dokter bertanya ingin tahu. "Bukan dok, saya kebetulan lewat aja."  "Thanks ya kamu bawa Revan ke sini." "Iya dok." "Nama kamu?" "Hana." "Sekali lagi terima kasih Hana." "Saya pamit dok, permisi!" Hana meninggalkan UGD, sebenarnya ada rasa penasaran dalam diri Hana tentang siapa siswa itu dan apa hubungannya dengan sang dokter tapi ia menolak untuk peduli karena bukan urusannya, ia membantu membawa ke rumah sakit semata-mata karena rasa kemanusiaan.  Hanya satu nama yang ia ingat yaitu Revandra Alfian Putra Pratama, siswa yang ditolongnya. Tbc...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

LAUT DALAM 21+

read
288.5K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
919.2K
bc

Aksara untuk Elea (21+)

read
835.7K
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook