bc

Because SOJU (Indonesia)

book_age16+
1.2K
FOLLOW
23.7K
READ
dark
love-triangle
sex
escape while being pregnant
fated
second chance
goodgirl
sensitive
boss
bxg
like
intro-logo
Blurb

MATURE CONTENT, DIMOHON KEBIJAKSANAAN PEMBACA.

Sia Chandani adalah seorang dokter hewan yang menjalani hidup dengan datar. Wanita itu hanya berkutat pada pekerjaan dan juga kehidupannya di dalam apartemen mewah miliknya.

Cinta ? Sia bahkan tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun saat ini, karena luka hati beberapa tahun lalu masih berbekas di hatinya.

Kedatangan Elvano di hidupnya membuat Sia mulai memikirkan tentang masa depan. Bagaimana jika Elvano memang sudah ditakdirkan untuk dirinya? Siap atau tidaknya Sia, semua akan kalian ketahui saat membaca kisah ini hingga akhir.

chap-preview
Free preview
Part 1
Namaku Sia Chandani, aku seorang dokter hewan. Mendirikan sebuah petshop juga salon untuk kucing dan anjing adalah keinginanku sejak dulu. Sedikit tentangku, aku berusia dua puluh delapan tahun,masih sendiri tentunya. Tinggal di sebuah apartemen elite di tengah kota Surabaya. Aku hanya tinggal sendiri, karena aku  yatim piatu. Orang tuaku meninggal sejak aku masih duduk di bangku sekolah, dan semenjak itu aku hidup seorang diri dan hanya mengandalkan warisan yang tidak seberapa. Nasibku masih terbilang beruntung karena aku pikir masih banyak yang lebih susah dari pada diriku. Hidupku hanya berputar di antara apartemen dan petshop. Teman-teman bilang aku kudet atau kurang update. Meski memiliki barang branded, namun itu semua aku beli via online shop. Beberapa teman menyarankan padaku agar lebih sering berinteraksi dengan orang lain. Seperti lelaki misalnya. Itu karena aku memang tak pernah dekat dengan yang namanya lelaki. Bukan tidak pernah, hanya saja aku sedang malas memiliki hubungan dengan kaum Adam itu. *** Tok... Tok... Tok... "Nona... Sarapan anda sudah siap" aku mendengar suara bibi Wati memanggilku "Iya bi, sebentar... Aku masih memakai baju" jawabku Aku memang tinggal sendiri, namun aku mempekerjakan seorang asisten rumah tangga. Beliau hanya datang pagi dan pulang sorenya. Ceklek... "Pagi... Bi Wati..." sapaku "Pagi non..." Wangi masakan yang di buat bibi sungguh membangunkan selera makanku pagi ini. Aku selalu melahap habis apa yang di hidangkan untukku. "Lezat seperti biasa..." gumamku "Hari ini bibi pulang lebih awal ya non! untuk makan malamnya..." "Ehmmm, iya bi... Gapapa kok, aku makan di luar saja..." Bibi mengangguk dan tersenyum padaku. Ia sudah seperti keluargaku. "Baiklah... Aku pergi bekerja dulu ya bi... Sampai jumpa..." pamitku Ceklek... Brak... Setiap hari aku berangkat ke petshop tepat pukul delapan. Dan bisa dipastikan bahwa para karyawanku sudah menunggu di depan gerbang. "Pagi Mbak Sia..." sapa salah satu karyawanku yang bernama Dina "Hai... Pagi..." Ceklek... Ceklek... Grradaaakkkkk.... Daaakk.... Dak... "Dokter lain belum datang?" tanyaku "Belum mbak... Aku juga ga tau kenapa?, tapi hari ini mereka kosong kok mbak" "Meskipun kosong, seharusnya mereka itu standby! Trus buat apa aku bayar mereka kalau mereka g ada disini!" ujarku yang kesal dengan Dokter di klinik petshopku "Iya mbak.. Nanti aku sampaikan ke mereka..." ujar Dina sembari menata meja kasir "Aku di kantor, kalo mereka udah dateng suruh ke ruanganku" "Baik mbak" Petshopku memiliki dua lantai, lantai atas untuk kantorku dan para dokter, lalu lantai bawah tentu untuk toko dan juga klinik. Disini aku hanya menerima pasien hewan kucing dan anjing. Selain itu tidak bisa, itu karena aku belum menemukan dokter yang bisa menangani hewan lain selain kucing dan anjing. Ceklek... "Permisi mbak... Ada pasien, tapi dokter nya belum datang" ujar Dina "Oh God!! Hmmm.... Ya sudah, aku turun, suruh tunggu bentar" "Baik mbak", Brak.... 'Meski mereka teman, tapi disini aku bossnya!! Kenapa mereka mempermainkan pekerjaan hari ini!!!' batinku kesal "Pagi, nona... Ada yang bisa saya bantu?" "Pagi, tolong kucing saya... Tadi pagi muntah lalu tidak mau makan dan sekarang badannya lemas" terangnya "Punya foto muntahannya? Atau ingat warna muntahannya?" tanyaku "Muntahannya ada seperti putih-putih gitu, saya ga tau itu apa.. Tapi tadi ga sempet foto juga!" "Oh... Sepertinya kucing anda kena cacingan, nona.... Saya akan mencoba memeriksannya dan memberikan obat cacing, kita tunggu reaksinya bagaimana?" "saya sibuk, harus bekerja setelah ini. Aa saya bisa menitipkan Milo disini?" "Baiklah, tentu bisa... Silahkan menuju administrasi kami, dan mengisi form" "Baik, terima kasih" Aku tersenyum ramah dan melanjutkan kegiatanku untuk menangani kucing yang sudah lemas itu. Ceklek.. "Mbak, dokter sudah datang" ujar karyawan toko "Hmmm" Aku hanya berdeham malas menanggapi mereka. Setelah ku selesaikan kegiatan memeriksa kucing itu dan ternyata kondisinya sudah mulai pulih kembali, aku keluar dari ruang periksa dan menyuruh karyawanku untuk meletakkan kucing itu di dalam kandang. Aku kembali ke kantor, dan disana sudah menunggu dua dokter yang juga temanku. "Bagus... Dari mana saja kalian?" tanyaku kesal "Sorry, dok... Semalam kami datang ke pesta pernikahan teman dan membuat kami pulang larut..." "Terserah kalian!!" "Ayolah Sia, rubahlah sikap dan sifatmu itu... Kau tau jika kau ini terlalu kaku untuk seirang wanita" ujarnya kesal dengan sikapku "Kita sedang bekerja Nin!!" "Aku tau itu, setidaknya lebih luwes lah pada kami... Kita ini sudah berteman sejak kuliah, tapi kau yang sekarang sangat jauh berbeda dengan dirimu yang dulu!!" Aku, Nindi, dan Tari. Kami adalah tiga serangkai dan bersahabat sejak masih duduk di bangku kuliah. Kami memiliki cita-cita dan keinginan yang sama. Dan kebetulan aku lah yang mewujudkan cita-cita itu terlebih dahulu, dan mereka bergabung bersamaku. " Maaf jika aku memang tak seperti dulu, tapi aku hanya ingin petshop dan klinik ini bisa setara seperti klinik hewan di kota sebelah" jelasku sedikit menekan "Si, kami mengenalmu sejak dulu... Kami tau apapun yang sudah kamu alami... Kami harap kamu bisa sedikit merubah kekakuanmu ini... Maaf Si, kami pergi dulu.. Jika kau sudah bisa merenungkan semuanya, datanglah... Kami tetap sahabatmu" ujar Tari yang akhirnya menarik Nindi bersamanya Aku hanya bisa termenung melihat kebelakang dan apa yang terjadi beberapa waktu dekat ini. Memang tak seharusnya aku seperti ini. Dddrrttt.... Dddrrttt.... Kpl Pusvetma is Calling... 'Halo...' 'Dok, bisa kesini sekarang? Ada pasien seekor anjing yang baru saja tertabrak mobil, dan sekarang sepertinya kita harus melakukan operasi untuk mengamputasi kakiny yang remuk' jelas kepala Pusvetma 'Apa?, baiklah.. Aku segera kesana!' Tut... Tut... Tut... "Din, aku pergi dulu.. Titip petshop ya!?" "Baik mbak, lalu dokternya gimana?" "Eh.. Aku lupa.. Kamu tampung aja dulu, kalo ada yang darurat bilang saja untuk membawanya ke pusvetma... Aku disana.." "Baik mbak" Buru-buru aku melajukan mobilku dan pergi ke Pusvetma. Butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai disana, sedangkan kondisi anjing itu katanya sudah memprihatinkan. Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal, mengumpat dalam hati jika mengingat kejadian pagi ini. 'Kenapa harus di saat seperti ini sih!!.' batinku Ciiittttt.... Ceklek... Brak!! Aku berlari masuk kedalam Pusvetma, dan memakai jas putih kebanggaanku. "Ini dok... Pasien sudah di bius dan siap intuk di operasi" ujar perawat "Ya... Mari kita mulai" Butuh waktu dua jam untuk melakukan operasi ini. Apalagi kondisi anjing lemah sekali saat ini. Hanya dengan keajaiban saja yang bisa membuatnya bertahan. Sayangnya ia kehilangan satu kaki belakangnya. Setelah selesai melakukan operasi, aku keluar dari ruang operasi, namun seseorang mendekatiku. "Maaf, bagaimana anjing yang sudah anda operasi barusan?" tanyanya "Kau siapa?" "Aku Elvano, aku yang membawa anjing itu kesini... Tapi bukan aku yang menabraknya... Sungguh! " ucapannya terdengar sedih dan khawatir "Hmm, anjingnya baik-baik saja. Namun ia harus kehilangan satu kaki belakangnya, tulangnya remuk, dan kami sudah berusaha sebaik mungkin" terangku "Sayang sekali..." ujarnya lemas "Aku permisi dulu..." "Tunggu, dok... Ehm.. Maaf, apa kau bisa menjaganya? Aku janji akan mengambilnya saat urusanku selesai" "Hah... Ehm... Entahlah, karena aku tidak bisa membawanya ke apartemen, tapi... Aku memiliki petshop di daerah Menanggal, jika kau mau, kau bisa membawanya kesana dan bilang ada karyawanku bahwa kau adalah temanku yang menitipkan anjing" jelasku "Baiklah.. Terima kasih... Ehmm..maaf siapa nama mu dok?" "Aku Sia" "Aku Elvano, senang berkenalan denganmu. Aku harap kita bisa bertemu kembali" "Aku selalu standby di petshopku, jika kau memang menitipkan anjing itu disana, mungkin kita bisa bertemu kembali" "Baiklah, berikan aku alamatnya via chat. Ini nomorku" sembari menyodorkan ponselnya "Baiklah, akan ku kirim alamatnya, maaf aku harus segera memberi laporan pada kepala Pusvetma" Aku berjalan menjauhinya dan menuju kantor,meninggalkan lelaki itu sendiri didepan ruang operasi. 'Astaga... Kenapa jantungku seperti ini... Rasanya ingin meledak saja... Ahh... Lelaki itu memang tampan, dan sepertinya ia pengusaha atau semacamnya... Dia terlihat sudah mapan' batinku Tok tok tok Ceklek "Permisi pak, operasi sudah selesai dan berjalan lancar, saya permisi pulang dulu" "Baiklah... Terima kasih, Sia" "Sama-sama pak" *** (Petshop) Begitu selesai dengan pekerjaanku di Pusvetma, aku kembali lagi ke petshopku. "Mbak... Tadi ada laki-laki kesini, katanya teman mbak Sia" ujar karyawanku "Iya, berapa lama anjingnya di titipkan?" "Lama sekali mbak, sekitar dua minggu. Katanya ia ada kerjaan di luar negeri" "Hah... Astaga... Baiklah..." "Tapi... Ia sudah membayar lunas mbak, bahkan untuk makanannya juga beli di toko kita tadi" "Sudah kuduga.. Ya sudah, tolong kau rawat seperti sehrusnya ya!" "Baik mbak" Aku menyandarkan kepalaku kebelakang kursi yang ku duduki memikirkan apa yang terjadi hari ini. Bahkan aku lupa menghubungi kedua temanku itu. "Aku tahu kalau aku salah... Kenapa kalian membuat semua ini menjadi sulit?!" gumamku Ddrrtt.... Dddrrtt... Raisa is Calling... 'Ada apa, Sa?' 'Kau bertengkar dengan Nindi dan Tari?' 'Begitulah...' 'Cepat minta maaf!! Kau itu sudah salah karena terlalu keras pada temanmu sendiri!!' 'Sa, mereka menyepelekan pekerjaan ini!, apalagi tadi pagi ada pasien yang sudah lemas!' 'Kalian selalu begitu! Stres aku mikirin kalian itu!, cepatlah baikan!!' Tut... Tut... Tut.. Raisa adalah sepupuku, ia juga salah satu orang yang sangat baik padaku. Meski cerewet namun ia begitu peduli dengan kami bertiga. Dddrrrttt.... Ddrtt.. 'Kalian dimana?' 'Kami di Cafe biasa!' Tut tut Tut Aku mengambil tas ku dan menuju cafe tempat kami biasa berkumpul. "Din, titip toko ya!, kalau ada pasien buruan telepon aja!" "Iya Mbak" Brum... Bruummm... Brruuuuuummm... *** Sampai di cafe, aku melangkah masuk dan menatap tajam ke arah dua wanita yang sedang duduk di sudut cafe. "Kalian membuatku kelelahan hari ini!! Apa yang aku dapat? Secangkir cappucino?!" ujarku "Sorry Sia, Kita masih mabuk tadi" ujar Tari menyesal "Andai kalian tau bagaimana lelahnya aku hari ini! Pusvetma baru saja menyuruhku untuk melakukan operasi pada seekor anjing" ujarku lelah "Maaf ya Sia... Kita kan bukan kamu yang cuma minum di dalam apartemen tanpa ada yang tau! Kemarin kita emang lagi suntuk banget!" "Sudah ku bilang untuk datang ke apartemen jika kalian ingin mabuk! Aku punya banyak minuman yang bisa membuat kalian langsung masuj tanpa harus meminumnya!" "Ya... Hanya dengan membaca labelnya saja kami sudah mabuk!"sahut Tari "Aku akan pulang, kalian tutup klinik hari ini!" "Baiklah Bos!! Hati-hati dijalan"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Sexy Boss ⚠️

read
539.8K
bc

Marrying Mr. TSUNDERE

read
378.7K
bc

KILLING ME PERFECTLY ( INDONESIA )

read
89.2K
bc

Call Girl Contract

read
323.1K
bc

Living with sexy CEO

read
277.7K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
924.5K
bc

LIKE A VIRGIN

read
840.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook