bc

Dosen Gila

book_age18+
248
FOLLOW
2.1K
READ
possessive
goodgirl
drama
comedy
sweet
humorous
campus
highschool
multiple personality
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

Apa yang ada dipikiran kalian mengenai sebuah perjodohan dan pernikahan dini. Menyenangkan? Atau justru menyedihkan?

Ini adalah kisah perjalanan cinta Clarisa. Gadis cantik yang mau tidak mau harus menerima perjodohannya dengan seorang laki-laki asing, serta terpaut usia 6 tahun di atasnya. Hanya demi memenuhi nazar dari sang ayah.

Mampukah Risa menjalaninya? Ikuti kisahnya disini ?

18,5+

21,5+

++??

chap-preview
Free preview
1
"Apaaaa!!! dijodohin??" Risa berdiri dari duduknya. "Iya, kamu akan mami jodohkan dengan anak teman mami," ucap mami Risa. "Mi, tapikan Risa masih kelas 3 SMA mi ...," ucap Risa sambil menggoyang goyangkan tangan mami Devi (mami Risa). "Sa, mami tau apa yang baik dan yang tidak baik untuk kamu. Jadi, mami minta sama kamu buat nurutin apa kata mami," ucap mami Risa, tangannya mengusap tangan putrinya dengan sayang. Risa berdiri dari duduknya, "mami jahat!! mami gak adil sama Risa." Risa segera berlari ke arah kamarnya. "Saaa, Risaaa. Dengerin mami dulu...," panggil mami Risa. Risa tak menggubris panggilan dari maminya. Ia terus berjalan menaiki tangga menuju kamarnya di lantai atas. Tangannya tak henti menyeka air mata yang mengalir deras di pipinya. Risa membanting dirinya di tempat tidur, setelah dirinya memasuki kamar. Tak lupa ia juga mengunci pintu kamarnya. Risa menangis sesenggukan. Bagaimana bisa maminya menjodohkan dirinya dengan seseorang, yang bahkan namanya saja Risa tidak tahu. Risa terus menangis sesenggukan. Matanya mulai membengkak karena terlalu lama menangis. Saking lamanya, Risa sampai tertidur dengan posisi tengkurap. #### Risa terbangun dari tidurnya saat matahari sudah tenggelam. Ia melihat sekelilingnya. Kok gelap. Mati lampu kali ya, batin Risa. Risa meraba nakas samping tempat tidurnya. Ia mencari benda pipih yang selalu ia bawa ke mana-mana. Ia mulai menyalakan benda tersebut yang bernama ponsel. Risa melihat beberapa chat yang masuk ke ponselnya. Di urutan paling atas tertera nama grup cecurut. Grup tersebut berisikan 4 orang. Dirinya, Clara, Anis, serta Ana (sahabat Risa). Di urutan ke-dua tertera nama Bayu, kekasih Risa. Risa sontak membelalakkan matanya. 34 panggilan tak terjawab, 265 pesan belum dibaca. Dan semua itu dari Bayu. Risa langsung membuka chat dari pacarnya terlebih dahulu. Semuanya berisi spam chat, serta Bayu yang uring-uringan mencari kabar dari Risa. Risa segera mengetik balasan untuk Bayu. Sorry Bay, tadi aku ketiduran hehe.. Risa mengklik tombol kembali ke menu utama. Ia beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi. Ia hendak melaksanakan ritual mandinya. Badannya terasa lengket akibat berkeringat. Duk!! "Aduhh ...." Kaki Risa tersandung pinggiran meja riasnya. Risa memijit kakinya yang berdenyut nyeri. "Siapa sih yang taruh meja di sini. Gue bakar juga nih kamar!" Risa mengomel sambil tangannya terus mengurut jempol kakinya. Risa lupa tidak menyalakan saklar lampu kamarnya terlebih dahulu. Dan alhasil kakinya yang menjadi korban. Risa meraba tembok kamarnya. Ia mencari letak saklar lampunya berada. Belum sampai dua langkah Risa berjalan, kakinya malah kembali menendang sesuatu di depannya. Brukk "Adaawww ... siapa lagi sih yang naro kursi di sini,nyusahin aja. Dipikir gak sakit apa nih kaki!" Risa kembali mengomel sendiri. Entah mengapa hari ini kesialan datang bertubi-tubi menimpa dirinya. Mulai dari ia yang akan dijodohkan. Sampai kakinya berdenyut gara-gara menabrak perabotan di kamarnya sendiri. Lengkap sekali bukan? Setelah melewati perjuangan yang begitu menjengkelkan, akhirnya Risa dapat menghidupkan lampu kamarnya. Risa segera memasuki kamar mandi pribadinya untuk menyegarkan badan. #### Keesokan harinya.. "Mi, Risa berangkat dulu." Risa menghampiri maminya, lalu dirinya menjabat tangan maminya itu. "Loh, kok gak sarapan dulu," ucap mami Devi. "Enggak mi, Risa udah telat," jawab Risa cepat. "Yaudah, kamu hati-hati ya sayang. jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya," nasehat mami Devi. "Iya ...," jawab Risa . Risa langsung menyambar kunci mobilnya di tempat gantungan kunci ruang tamunya. Namun saat tangan Risa sudah berada di kenop pintu, maminya memanggil dirinya kembali. Sementara Risa tetap diam di tempatnya, tanpa mau melihat ke arah maminya. "Nanti sore kamu ikut mami ketemu calon suami kamu ya, nak. Ingat, jangan sampai telat," ucap mami Devi mengkomando Risa. "Mi, bisa gak sih, mami tuh gak usah pake acara jodoh-jodohin aku segala. Toh aku udah bukan anak kecil lagi, 'kan? biarin aku nentuin pilihan aku sendiri mi," ucap Risa mengeluarkan unek-uneknya. "Bukan itu masalahnya sayang. Mami punya alasan yang kuat untuk menjodohkan kamu," ucap mami Devi lembut. "Apa mi, apa?? Kenapa harus Risa yang jadi korban sih," ucap Risa mulai tersulut emosi. "Ini semua permintaan dari mendiang ayah kamu. Ayahmu sudah membuat nazar. Jika suatu saat anak kami sudah sama-sama dewasa, maka kami akan menjodohkan kalian," ucap mami Devi seadanya. "Serah mami deh," ucap Risa mengakhiri obrolan mereka berdua. ia langsung berjalan cepat ke luar rumah. Risa takut emosinya meledak di hadapan maminya itu. Risa membanting pintu mobil dengan kasar. Ia berharap hal tersebut akan membantunya meluapkan emosi di hatinya. Meskipun ia juga yakin jika  hal tersebut tidak berpengaruh sama sekali. Bahkan Risa tadi lupa belum sarapan apapun. Perutnya sampai berbunyi. Sebenarnya Risa merasa sangat lapar. Namun apa boleh buat. Semenjak kejadian kemarin malam, mood Risa menjadi buruk. Bahkan ia yang biasanya selalu manja jika bersama maminya pun, hari ini sangat berbeda. Risa melajukan mobil sport-nya menuju ke sekolahnya. #### "Saaa ...," panggil seseorang dari belakang. Risa menolehkan kepalanya 90° ke arah sumber suara. Saat ini ia sedang berjalan di koridor sekolah menuju ke kelasnya berada. Terlihat ke-tiga teman Risa berjalan mendekat ke arahnya. "Napa tuh muka. Kusut bener," ucap Clara. "Gak papa," jawab Risa singkat. Mukanya masih setia ditekuk lesu. "Berantem lagi sama Bayu?" tanya Ana. "Enggak," ucap Risa jujur. "Sa, lo kalo ada masalah, gak papa, cerita aja sama kita. Kita kan sahabat lo," ucap Anis sambil merangkul lengan Risa. Risa tersenyum menatap ke arah ketiga sahabatnya itu. Risa kembali menggelengkan kepala. "Gue beneran gapapa kok. Kalian gak perlu khawatir," ucap Risa sambil tersenyum palsu. "Yaudah yuk buruan ke kelas. Ntar keburu Buk Dora dipsi lala po ngamuk lagi," ucap Anis mencoba mencairkan suasana. mereka berempat berjalan beriringan menuju ke kelas mereka. #### Triiinggg Bel istirahat akhirnya berbunyi juga. Setelah mengikuti pelajaran yang membuat otak Risa beserta ke-tiga sahabatnya berasap, Akhirnya pelajaran lucnut tadi selesai juga. Risa and the geng segera membereskan buku beserta bol poin masing-masing. Setelah selesai, mereka berjalan beriringan menuju ke kantin sekolah. Cacing di perut mereka sudah mulai berdemo meminta untuk diisi. Terlebih lagi dengan Risa. Sesampainya di kantin, mereka langsung menduduki bangku yang sudah biasa mereka gunakan. Clara berdiri untuk memesankan makanan. "Gaes, mau makan apa hari ini?" tanya Clara kepada ke-tiga gadis di depannya. "Soto enak kali ya," ucap Risa. "Kalo gue bakso aja deh," ucap Ana. "Kalo lo Nis, mau dipesenin apa?" tanya Clara kepada Anisa. "Emm.. gue pesen nasgor aja. Sama minumnya es teh manis," ucap Anis. "Yaudah, biar gak ribet, minumannya disamain semua gapapa, 'kan?" tanya Clara kepada ke-tiga sahabatnya lagi. "Iya ndoro. Udah buruan berangkat sana, mumpung antriannya gak panjang-panjang banget," ucap Risa mengusir Clara. "Iya, iya. Ribet banget lu mah," ucap Clara. Clara langsung menuju ke stand penjual makanan yang mereka pesan tadi. Antrian belum cukup panjang sekarang. Karena memang sekarang masih ada banyak sekali larangan berdesak-desakan. TBC. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.7K
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M
bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

PASSIONATE LOVE [INDONESIA] [END]

read
2.9M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook