alone

Prolog | alone Ia berjalan malas kearah jendela, membuka gorden dan langsung disambut terangnya cahaya matahari pagi, matanya menyipit tak kala sinar matahari menyakiti mata, setelahnya ia kembali merebahkan tubuh dikasur queen size dan meraih benda pipih di nakas, jari lentik menari indah diatas keyboard ponsel, beberapa pesan ia kirimkan, ia pun segera berlari kearah kamar mandi setelah sadar bahwa jam menunjukkan 06. 45 didalam kamar mandi ia melakukan gerakan secepat kilat, tampilan berantakan disajikan saat gadis itu keluar dari kamar mandi, dengan gerakan kilat juga ia memakai saragam dan memasukkan buku asal kedalam tas. Setelah dirasa ia sudah cukup siap untuk berangkat sekolah ia kembali rebahan dikasur dan memainkan kembali ponselnya. "Sialan!", umpatnya. Membaca pesan masuk yang menurutnya menyebalkan 07.12 gadis itu mengambil sepatu pantopel, bukan karna dia sicentil yang melanggar peraturan agar terlihat anggun, hanya saja dengan menggunakan pantopel membuatnya lebih gampang memakai dan mencopot sepatu itu. Kedua tangannya dipenuhi oleh barang, yang kanan tas ransel dan ponsel yang kiri sepatu, ia menuruni tangga pemandangan yang selalu disajikan dipagi hari membuatnya memutar bola mata malas. Tepat didepannya, berada keluarga yang sangat bahagia tanpa merasakan ada yang kurang Cih! Hatinya mendecih malas, ia benar-benar asing dirumah ini Adela victroia alexander, putri ke-tiga dari pasangan suami-istri Dodi alexander dan Valen alexander, marga orang tua nya terdengar menyebalkan dikuping gadis yang biasa dipanggil Ela. Selain dirinya ia juga mempunyai kakak lelaki dan perempuan, bernama Gabriel gunawan alexander dan Alena alissha alexander juga saudara  kembar yang sialnya terlahir bersama dengan dirinya, yaitu Adeca alexander, dan satu lagi sibungsu, Raka alexander. Ela melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan, Ayah, Mamah, dan saudara kembarnya. Dimana Raka?- pikir Ela, biasanya mereka ber-empat akan berkumpul dimeja makan itu, Ela melirik arloji dipergelangan tangan kiri "Ah! Pantesan", gumamnya, wajar saja ini sudah jam 7 lewat, sudah pasti adiknya itu tengah berada disekolah. Diantara anak mamah dirumah ini memang Raka yang paling disiplin, emangnya Ela! Sengaja ditelat-telatin "Eh! Ela kok baru mau berangkat?", tanya Eca polos, membuat orangtuanya ikut melihat kearah Ela "Iya telat gua" "Setiap hari juga kamu telat, dasar gak tau diri, sementang sekolah dibayarin jadi semena-mena kamu!", ucap mamah Ela menyidir nya "Aku berangkat!", pamitnya dan menghiraukan omongan menyakitkan mamahnya "Eca sial papah sial mamah sial! Semuanya sialan!", umpat Ela setelah keluar dari kediaman Alexander, moodnya selalu hancur setiap pagi "Adel!", seseorang memanggil Ela dengan sebutan itu lagi, sialan siapa orang ini pikirnya "Nama gue bukan Adel!", teriaknya dan berbalik mencari asal suara "Eh?", kaget Ela "Perasaan tadi ada yang manggil gue!", Ela mencari seseorang disegala penjuru dan hasilnya nihil "Anjir masa pagi-pagi ada setan, Huwa!!", Ela segera naek kemotor dan membawa motor diatas rata-rata dengan bulu kuduk yang setengah berdiri **** Vote and comment! -salam istri kookie:*