bc

Let Me In to Your Heart

book_age4+
4
FOLLOW
1K
READ
others
second chance
others
others
student
K-pop
drama
straight
female lead
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

Dea adalah seorang gadis lugu yang hanya ingin dicintai oleh seseorang yang dia sukai. namun saat ia mencintai gurunya sendiri, ia harus menerima kenyataan bahwa sang guru mencintai kakaknya sendiri. tak hanya sampai disitu, karena permasalahan ini, rahasia yang orangtua Dea simpan rapat pun terbongkar. Bagaimana kehidupan Dea setelah disia-siakan oleh Sang guru pujaan ? mampukah Dea move on ?

chap-preview
Free preview
PART 1 - PAK LUTHFI IDOLA KITA
CAKEP ! Itulah kata yang saat ini ada dalam benak Dea melihat sosok guru idolanya di sekolah tengah berjalan menuju kantin. Siapa yang tidak terpesona dengan sosok Luthfi yang tampan, cerdas dan berkarisma. Sosok guru yang tidak hanya idola Dea seorang tetapi idola hampir seluruh siswi Pelita.   “De… itu iler di elap dong, malu gue” ucap Amel sambil mengusap sudut bibir Dea yang sebenarnya bersih.   “Apaan sih Mel, gangguin aja” sungut Dea merasa kegiatannya terganggu. “Gue gak ngiler kali,” lanjutnya.   “Lagian elu liat Pak Luthfi kayak liat malaikat aja, biasa aja keleus”, kata Amel sambil memakan baksonya.   “Biarin, sirik bilang boss”, Dea masih berbicara tanpa memandang Amel karena masih mengamati gerak-gerik Luthfi.   “Idih.. sorry, cowok inceran gue gak kalah ama guru pujaan lo,” sungut Amel. ‘‘Lagian kayak gak ada cowok laen aja di sekolah sampe lo naksir ama Pak Luthfi. Doi kan udah 30 tahunan, seharusnya udah punya anak 1 tuh. Abang gue aja anaknya udah mau 2,”   “sumpah lo berisik banget Mel, bakso lo kagak gue bayar nanti,” ancam dea yang mulai jengah dengan ocehan Amel.   Amel pun diam karena ia takut baksonya tidak dibayar oleh Dea. Entah kenapa belakangan Amel selalu lupa bawa uang jajan kesekolah. Bukan sengaja tapi memang lupa. Sebagai sahabat, Dea dengan senang hati mentraktir Amel.   Luthfi mengedarkan pandangannya kesekeliling penjuru sekolah, hari ini kantin begitu ramai. Ia menyisir tempat duduk mana yang kira-kira bisa ia pakai untuk menyantap makanannya.   Luthfi hanya tersenyum kecil tatkala melihat hamper seluruh siswi sengaja mengusir atau menggeser duduknya agar Luthfi mendatangi dan duduk bersama mereka.   Tak terkecuali bangku tempat Dea dan Amel duduk. Dea yang tadi memandang Luthfi berpura-pura tidak melihat dan berbicara dengan Amel. Namun dalam hatinya ia berharap Luthfi datang ke mejanya.   Luthfi tersenyum kecil dan berjalan kearah meja tempat Dea dan Amel. “ehem… eee Dea, apa saya boleh gabung disini ?” Tanya Luthfi masih dengan senyum menawannya.   Sejenak Dea hanya melongo karena terpesona oleh senyum Luthfi. Mungkin ia akan melongo selama berjam-jam jika saja Amel tak menyikut perutnya.   “he ? iya Pak ? kenapa ?” Tanya Dea salting karena ketauan bengong. “apa saya boleh bergabung dengan kalian ?” Tanya Luthfi lagi “boleh pak ! boleh !!” jawab Dea dengan semangat sampai Amel menunduk malu. Luthfi hanya tersenyum geli melihat tingkah muridnya yang lucu menurutnya. “kamu udah makan ?” Tanya Luthfi sambil memakan baksonya. Dea tidak menjawab, ia hanya memandang Luthfi sambil tersenyum aneh. Amel kembali menyikut pinggul Dea agar sahabatnya ini segera sadar dari tingkah bodohnya. “eh, kenapa Pak ?” Tanya Dea dengan tampang bodoh. Luthfi hanya tersenyum gemas melihat Dead an tingkah lucunya. Andai dia adikku, pikir Luthfi. Mungkin ia akan menjadi kakak yang sangat bahagia karena memiliki adik selucu dan seimut Dea. “kamu udah makan Dea ?” Tanya Luthfi mengulang pertanyaannya. “udah Pak, nambah juga udah” jawab Dea polos. “kamu banyak juga ya makannya, pantes pipi kamu chubby” Dea yang merasa dipuji seketika memegang kedua pipinya yang kini Nampak merah seperti tomat. Amel yang berada diantara mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya sampil melihat tingkah konyol sabahatnya.   Biarlah dea merasa bahagia dengan kedekatannya dengan Luthfi pikirnya. Amel tahu jika Dea sangat menyukai Luthfi sebagai pria. Sebagai sahabat Amel hanya mendukung hal-hal positif yang dilakukan oleh Dea.   “AYANG AAAMMMEEELLL !!!!”   Sebuah suara cempreng dari seorang lelaki kurus terdengar di seantero kantin. Membuat siapa saja yang mendengarnya menoleh. Amel yang merasa di panggil mesra mendadak sakit perut.   “Pacar lo manggil tu Mel,” ucap Dea menahan tawa.   Amel begitu malu karena tingkah anak lelaki itu yang tak tahu malu. Begitu juga dengan Luthfi, ia hanya tersenyum geli menanggapi tingkah murid-muridnya.   “bikin malu aja nih si k*****t !” desis Amel emosi.   Tak lama seorang anak lelaki tampan tetapi kurus ceking menghampiri meja Dead an Amel.   “Ayang Amel ! yeee makan kagak ngajak-ngajak ya. Jahat banget sih Mel !?” sungut Garry sambil mengambil posisi di samping Luthfi tanpa segan. “malu-maluin banget sih lo, Ry !” marah Amel. “eh Pak Luthfi, makan Pak ?” Tanya Garry sok deket. “iya Garry.. kamu gak makan ?” Tanya Luthfi sambil tersenyum.   Senyum itu membuat Dea semakin terpesona. Ya Dea selalu terpesona dengan apapun yang uthfi lakukan. Ia juga menyukai sikap Luthfi yang tidak gila hormat dan berusaha dekat dengan murid-muridnya.   “ini mau makan Pak, Yang.. suapin donk !” kata Garry gak tau malu.   “lo ngomong sekali lagi gue suapin sianida baru tau lu, Gar”, kata Amel semakin galak.   “udah-udah.. jangan berantem”, lerai Dea. “Lo ya Gar, kagak bisa gitu, kagak buat malu Amel ? gimana Amel mau suka sama Lo, yang ada makin ilfel ama tingkah lo,” nasehat Dea.   Akhirnya Garry pun minta maaf dan kembali menjahili Amel dengan tingkah konyolnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

Marry The Devil Doctor (Indonesia)

read
1.2M
bc

Marry Me If You Dare

read
222.8K
bc

PEPPERMINT

read
369.6K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.5K
bc

DRIVING ME CRAZY (INDONESIA)

read
2.0M
bc

Sepenggal Kisah Gama ( Indonesia )

read
5.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook