bc

Meghan Julian (INDONESIA)

book_age18+
1.1K
FOLLOW
21.2K
READ
possessive
one-night stand
badgirl
princess
drama
bxg
another world
Writing Academy
friends with benefits
model
like
intro-logo
Blurb

WARNING MATURE.. Cerita ini mengandung 21++

siap-siap selipkan teman, karena baper butuh Teman dan yakinlah gak bisa sendirian..

Jika harus memilih diantara seribu lelaki kaya seperti Jody Joseph, aku akan tetap memilihmu ~ Aleta Meghan Joseph, model cantik asal Inggris.

Meghan Nama panggilannya, Nama nya sih Aleta Meghan Joseph. Tapi, dia selalu marah jika namanya disandingkan dengan nama Ayahnya. Nama Meghan pun dipilih olehnya menjadi Nama panggung yang membuatnya menjadi bintang di Benua Eropa, tepatnya di Negara Inggris. Megan sendiri adalah wanita bertubuh sensual, lekuk tubuhnya bak biola. Banyak sekali para lelaki yang bermimpi dapat menikahinya, Namun Megan tak pernah berpikir untuk menikah bahkan nanti jika sudah tua..

Baginya Harta sudah punya, Karir sudah punya apalagi? Keluarga ? Hah Bulshit! Namun, kenyataan berbeda saat Meghan bertemu dengan lelaki bertubuh atletis bernama Julian. Iya, Julian memang lelaki biasa. namun bagi Meghan, Julian adalah lelaki yang sangat luar biasa.

Dan Bagi Meghan, Julian adalah Sutradara di dalam kehidupannya dan bagi Julian, Meghan adalah aktris yang ada di dunianya.

Bagaimana kisah cinta Meghan dan Julian, apakah Meghan mau menerima pinangan Julian dan menikah dengannya? Ataukah sebaliknya apakah Meghan yang nantinya meminta Julian menikahinya dan meminang sosok lelaki biasa itu?

~Meghan Julian~

chap-preview
Free preview
MJ - CHAPTER 1
"Cekrek.... 1 2 3... Cekrek" Suara potret kamera terdengar jelas, Meghan seorang model cantik yang sudah menjadi model Go Internasional ini sedang melakukan pemotretan. Siapapun senang melihat paras cantik nan elok wajah dari Aleta Meghan Joseph, wajah cantiknya sudah terpampang jelas dimana-mana. Bahkan setiap penjuru kota di Inggris selalu memampangkan wajah sensualnya, Meghan sendiri terlahir dari orang yang sangat kaya raya. Awal mula dirinya menjadi Model adalah sebuah hobi belaka, bahkan Meghan tak pernah memaksa orang membayarnya. Namun, tanpa di sangka. Semua orang selalu membayarnya dengan bayaran yang cukup mahal. Meghan adalah anak satu-satunya, saat ini Meghan sendiri hidup dalam kesendirian. Ayah dan ibu nya sudah resmi bercerai, mereka pun meninggalkan Meghan sendirian di rumah yang sangat megah. Jody Joseph, Lelaki kaya raya ini tinggal bersama wanita pujaannya bernama Clarin. Bahkan mereka sudah tinggal bersama satu atap tanpa adanya pernikahan, Meghan selalu merasa kecewa dengan sikap ayahnya. Angela Tira, wanita berwajah cantik yang tak lain adalah ibu kandung Meghan memilih pulang ke Indonesia dan tinggal bersama mantan kekasihnya di sana. Hari-hari yang di lalui Meghan adalah melakukan pemotretan, entahlah Meghan sangat senang bergaya dan berpose dihadapan kamera. "Stop ya, saya mau istirahat sebentar!" Ucap Gadis berusia 25 tahun itu, semua kru menganggukkan kepalanya. Pemotretan ini harus berjalan sesuai keinginannya, jika tidak kata gagal akan menjadi sponsor di dalam pemotretan hari ini. Gadis itu berjalan, seseorang yang bekerja menjadi Make up artis pun menghampirinya dan segera menghapus bintil keringat yang ada pada dahinya. Ia duduk di atas kursi santai, seorang wanita memberikan kibasan kipas kertas untuk membuat suasana nya tidak terlalu panas. Meghan memang selalu bekerja sesuai hatinya, jika Mood nya tidak baik, jangan harap pekerjaan nya akan berjalan dengan mulus. "Meghan!" Panggil seorang lelaki yang tak lain adalah Manager yang juga mencakup assisten pribadinya sendiri , lelaki yang selalu dianggap Meghan pria setengah wanita ini sangat menyayangi Meghan. Ia ingin sekali melihat Meghan memiliki sebuah keluarga, memiliki suami, anak serta rumah yang sangat hangat. "Iya, " Sahutnya sembari mengunyah permen karet kesukaannya. "Nanti kau akan ku kenalkan! Maukah dirimu?" Tanya seorang lelaki yang sering dipanggil olehnya Hun itu, Meghan mengernyitkan dahinya. "Tidak, tidak mau! Apa yang kau bicarakan? Beraninya kau memberiku seorang lelaki." "Dia lelaki kaya Meghan, dia juga berwawasan tinggi. Kau pasti suka!" Ucapnya kembali. "Tidak, bagi ku lelaki kaya ataupun miskin sama saja. Semua lelaki itu tidak ada baiknya!" Tandas Meghan, wajah juteknya sungguh membuat Hun merasa kesal. "Usia mu sudah mau menginjak 25 tahun, bisakah kau tidak berpikir jika pernikahan itu hal yang berbahaya?" "Lalu? Mengapa kau sendiri belum menikah? Padahal usiamu saat ini sudah menginjak 30 tahun," Celetuknya membalikkan kalimat Hun, Hun terdiam tanpa bersuara. "Alasan klasik, karena kau menyukai sesama pria dan tidak menyukai wanita? Iya kan? Sudahlah berhenti membuatku gila dengan permintaan mu Hun! Berhenti meminta ku menikah! Aku tidak mau!" Tutur kata Meghan membuat Hun berhenti berceloteh ria, dia lebih baik mengalah karena bagi Hun membangunkan macam wanita saat tidur itu lebih berbahaya daripada memakan hamburger. "Kenapa kau masih disini?" Tanya Meghan kembali, Hun menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, aku hanya sedang berpikir untuk memijit kaki mu." Ia pun segera meletakan tangannya di atas kaki Meghan dan segera memberikan pijatan kecil. "Hun!" Meghan membuka kaca mata hitamnya itu, ia sangat santai saat menggunakan waktu istirahatnya dari pemotretan itu. "Iya, kenapa?" Tanya Hun. "Aku mau pulang! Beritahu edward kalau pemotretan hari ini di selesai saat ini juga." Siapapun tidak berani untuk menolak keinginan Meghan, karena jika seseorang saja menyinggung Meghan. Semua akan kena imbasnya, Hun segera beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Edward untuk memberitahu apa yang di ucapkan Meghan. Edward terlihat menganggukkan kepalanya, Hun segera meminta tim nya untuk mengemasi semua barang-barang Meghan dan mengangkut nya kedalam mobil. Meghan berjalan sembari melenggangkan tubuh sensualnya, Meghan memang wanita yang nyaris sempurna. Wajahnya bak Barbie, kulitnya mulus hingga mereka menjuluki kulit selembut sutera, tingginya tubuhnya semampai bahkan jenjang lehernya sangat terlihat sempurna dan yang terpenting semua lelaki selalu terpana dengan kemolekan serta cantiknya paras Meghan. Tak sadar seorang lelaki pun berjalan tanpa melihat ke depan, lelaki itu lebih fokus dengan sebuah buku di tangannya. Brugg!????? Suara tubuh yang terjatuh cukup keras. "Awwwwwrgh" Teriak Meghan, tubuhnya tertindih bobot tubuh Atletis lelaki tersebut. "f**k Off!" Teriak Meghan kembali. "Sorry, sorry... " Ucap lelaki berwajah tampan dan bertubuh atletis itu, "Maaf jika tubuhku terlalu berat untuk mu," Ia berbicara sembari membangunkan tubuh nya, wajah ketus dan sorot mata tajam pun diberikan Meghan kepada lelaki tersebut. "Mm, saya Julian. Kamu siapa?" Ucap Julian sembari menyodorkan tangan kanannya, berniat untuk bersalaman dan berkenalan dengan Meghan. Sosok model cantik yang sangat terkenal itu, Julian memang baru saja datang di Negara Inggris. Jad, Julian sama sekali tak mengetahui siapa itu Meghan. Meghan terlihat membuang wajahnya, "Maaf, saya tidak berniat berkenalan dengan anda! Tolong singkirkan tangan anda dan geser tubuh anda, karena saya mau lewat!" Penolakan Meghan di sambut Julian dengan senyuman hangat. Baiklah, Julian... Namanya Julian Alex, dia anak lelaki asal Amerika serikat. Julian sendiri adalah anak pertama dari dua bersaudara, adiknya bernama Ameer Alex. Lelaki berwajah tampan ini adalah seorang jurnalis terbaik di Negara Amerika, kebetulan Julian sedang mendapat tugas untuk mewawancarai model cantik bernama Meghan. Lelaki berusia 24 Tahun ini memiliki sikap yang humoris, Humbel dan selalu rendah hati kepada siapapun. Namun sayang, ia selalu dipandang hina oleh orang-orang disekitarnya. Julian Alex sangatlah berjiwa besar, ia tak malu jika harus meminta maaf kepada siapapun saat dirinya merasa bersalah. Julian tak memiliki ibu dan Ayah, karena orang tuanya sudah meninggalkan dirinya 10 tahun yang lalu. Karena rasa sayang adik perempuan ibunya terhadap dirinya maupun Ameer membuat nya berpikir untuk menjadi ibu Asuh Julian, Julian pun selalu bersikap baik dan memiliki cita-cita untuk menjadi orang yang sukses. Untuk apa? Jawaban julian adalah Agar aku memberikan kehidupan yang layak untuk Aunty Amelia dan Ameer. Karena selama ini, Aunty nya lah yang berjuang untuk memberikan kehidupan yang layak, sekolah yang tinggi serta pakaian yang bagus untuk dirinya dan juga adiknya. Sungguh mulia hati dan cita-cita Julian ini. Julian kembali menatap punggung Meghan yang tak lain adalah narasumber untuknya itu, wajah cantiknya sungguh memikat hati Julian. Bahkan kesombongan yang di tunjukkan Meghan membuat Julian sangat menyukainya, tubuh sensualnya pun membuat mata Julian terlihat terpana. "Siapa wanita itu? Mm, mengapa jantungku berdegup saat menatap matanya!" "Permisi Tuan," Ucap Hun, karena langkah Hun terhenti oleh tubuhnya yang menghalangi pintu masuk itu. "Oh, Maaf" Sahut Julian, ia segera menggeser kan tubuhnya dan memberi ruang untuk Hun. Hun melewatinya sembari menatapnya penuh, Julian tersenyum dan Hun membalas senyumannya itu. "Oh May God! " Ucap Julian sembari menggelengkan kepalanya, ia berjalan memasuki lorong. Berjalan dan berjalan hingga mencapai tempat yang mungkin ia tuju, ia melihat ke kiri dan ke kanan. Edward, seorang fotografer itu mengenalinya. "Julian Alex!" Panggil Edward dengan suara yang cukup keras, ia melambaikan tangannya seakan meminta Julian untuk menghampirinya. Julian pun menyahuti panggilan Edward "Halo," Sembari melambaikan tangannya, Julian membalas serta menghampiri Edward. Mereka saling bersalaman, "Edward!" Ucap Edward seraya berkenalan. "Oke, saya Julian." Ucapnya kembali. "Maaf Julian, Meghan sendiri sudah pulang baru saja tadi" "Aduh, ternyata saya terlambat. Bagaimana saya bisa bertemu dengannya selain di tempat ini?" Tanya Julian. "Tidak, anda sama sekali tidak terlambat. Meghan memang seperti itu, dia sedikit tidak profesional. Pekerjaannya dapat selesai jika mood nya sedang dalam keadaan baik," Tutur Edward, Julian sedikit mengernyitkan dahinya. "Bagaimana mungkin anda memakai Talent yang tidak profesional tuan?" Tanya Julian, Julian merasa aneh dengan sikap wanita bernama Meghan ini. "Kami memang harus menuruti keinginannya, dia Talent yang sangat luar biasa bagi kami. Walaupun seperti ini adanya, saya harap anda mengerti Julian!" Tutur lembut Edward membuat Julian tak mampu lagi meminta penjelasan nya, Julian pun memilih untuk pamit walaupun sebenarnya merasa sedikit kecewa. "Baiklah Tuan, saya akan pergi. Tolong hubungi saya jika Nyonya Meghan bisa melakukan pertemuan ini, saya sangat berharap Nyonya Meghan mau menjadi narasumber kami" Ucapnya dengan kalimat yang sangat sopan, Edward mengiyakan permintaan Julian dan mempersilahkan Julian untuk pergi. Julian tetap merasa aneh dengan sikap wanita yang bernama Meghan ini, "Talent seperti itu kok tetap di pakai, aneh sekali mereka" Ujarnya sembari berjalan menuju parkiran.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
924.0K
bc

I Love You Dad

read
282.7K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Nafsu Sang CEO [BAHASA INDONESIA/ON GOING]

read
885.0K
bc

Rewind Our Time

read
161.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook