bc

Om Bilson Suami Irene

book_age18+
1.1K
FOLLOW
6.2K
READ
tragedy
sweet
serious
like
intro-logo
Blurb

bercerita tentang perjuangan seorang gadis belia yang memiliki badan gendut, untuk menguruskan badan nya dia menjadikan wanita wanita ranjang suaminya untuk menjadi semangat nya,karena semua wanita yang didekat suaminya memiliki badan yang sangat langsing,mulus dan terawat,Bilson Hendrick suami dari Irene Ardian

chap-preview
Free preview
Irene sayang mama dan papa
"Irene, kamu anak gadis kenapa bangun nya susah sekali, bantuin papa kasih makan ayam sama bebek dulu,kalau nggak lihat saja,uang jajan kamu hangus" Silviana selalu ribut membangun kan putri kesayangannya itu,dengan cepat Irene bangun dan membasuh wajahnya sebelum keluar rumah menemui papa nya, sayangnya irene tidak menemukan papanya,dan dia pun mulai kesal karena harus memberi makan ternak papanya sendiri "Ayam dan bebek ini yang sudah memberikan kami rezeki,jadi nggak boleh ngeluh tetap kerjakan saja" Irene memberikan makanan pada ternaknya sambil bersenandung riang,setelah selesai dengan memberi makan, Irene lanjut membersihkan kandang kandang yang lumayan banyak,setelah beres Irene masuk ke dalam rumahnya untuk mandi dan bersiap ke kampus Lain hal nya di kediaman Bilson,dia baru saja hendak tidur karena hobinya dengan dunia malam dan wanita wanita penghibur nya, belum matanya terpejam dia sudah diganggu oleh Hilton sahabat nya, dengan kesalnya dia bangun kembali dan menemui Hilton diruang tamunya "Lo kan udah tau Hilton,ini jam tidur nya gua,ngapain loh malah datang gangguin gua" Bilson sangat marah kepada Hilton "Gua mau tanya sesuatu ama lo" Hilton berbicara sambil berjalan ke kulkas mencari makanan, tapi malah kosong,dan dia hanya mengambil minuman kaleng dan kembali lagi ke ruang tamu "Tanya apa buruan" Bilson semakin kesal dengan Hilton dan dia merebahkan badannya di sofa empuknya "Gua ada tanah di dekat kantor lo, lo niat beli nggak,gua mau beli tanah tempat lain,kalau jual sama lo kan bisa melonjak harganya" Hilton meneguk minumnya, Bilson berdiri dan naik ke atas menuju kamarnya,dia mengambil cek untuk membayar tanah Hilton "Jangan datang lagi kerumah gua, dan nanti surat tanahnya di urus sama sepupu gua,awas lo nipu gua ya, sekarang pergi lo,gua mau tidur" Bilson membanting pintu kamarnya dan langsung merebahkan badannya di ranjang empuknya,dengan cepatnya Bilson tertidur. Hilton yang keluar dari rumah Bilson menelfon Irene keponakan nya, Irene yang baru selesai mandi segera masuk ke kamarnya dan memakai bajunya, Irene mendengar hp nya berdering langsung menjawab panggilan nya "Om Hilton,apa kabar om, Irene kangen sama om" Irene duduk di lantai sambil memakai sepatunya "Irene om sehat sehat saja,kalian semua sehat sehat saja kan,om ada rezeki sedikit buat kamu,nanti om kirim buat uang kuliah dan jajan kamu 2 juta ya,kasih bang Robert 2 juta dan kak Silvi 3 juta ya Irene" Hilton selalu mengingat keluarga abangnya jika ada uang dan tentu saja Irene senang sekali menerimanya, setelah panggilan terputus Irene keluar kamarnya dan menemui mama nya untuk memberitahu kan uang kiriman Hilton. "Irene kamu berangkat kuliah nya hati hati ya sayang,ingat pesan mama selalu harus pandai menjaga diri dan jangan salah pilih suami ya" Irene yang sudah biasa mendengar pesan mama nya hanya menganggap nya angin lalu berbeda dengan Silviana yang merasa akan meninggalkan putrinya selama lamanya,sebelum Irene pergi dia selalu memeluk nya erat sampai Irene kesal dan pergi dengan wajah cemberut. Robert tak lama pulang di merasa kepalanya sangat sakit dan lehernya tegang sekali sampai dia muntah di depan rumah, Silviana yang melihat suaminya tak berdaya di depan pintu berlari dan minta tolong pada tetangga nya agar suaminya dibawa ke rumah sakit,dan tetangga Robert pun segera menolongnya, sesampainya di rumah sakit Silviana mengurus data suami nya dulu, sedangkan Robert sudah di UGD Irene dihubungi tetangganya untuk segera ke rumah sakit,mereka mengabarkan kalau papa nya sedang tak sadarkan diri, Irene yang masih di dalam angkot turun di jalan dan mencari angkot lain untuk kembali ke rumah sakit. Diperjalanan Irene menelfon Hilton dan memberitahu kan kondisi papa nya yang tak sadarkan diri, Hilton yang harus mengurus pekerjaan nya tidak bisa langsung datang,dia harus menyelesaikan dulu pekerjaannya baru bisa pergi. Silviana lemas melihat suaminya yang tak berdaya dengan alat bantu pernapasan,dia yang tadi sehat sekarang tak berdaya dihadapan nya,tiba tiba Silviana juga pusing dan hilang kesadaran nya, Irene yang baru sampai berlari melihat kondisi mama nya yang tak sadarkan diri juga, sekarang orang tua nya sama sama tak sadarkan diri "mama jangan tinggalkan Irene,jangan tinggalkan Irene pa,nanti siapa yang menjaga Irene kalau sampai kalian pergi,tolong buka mata kalian" tangisan Irene pecah di UGD melihat tak berdayanya kedua orang tuanya "maaf anda anak dari pak Robert dan ibu Silviana,saya dokter yang menangani orang tua anda,keadaan mereka belum ada perubahan sama sekali,saya sarankan supaya orangtua anda diberikan perawatan yang lebih intensif" Dokter Martin memberikan cara itu agar bisa terus memantau keadaan orang tua Irene " biayanya pasti mahal Dokter" Irene bertanya dan menangis membayangkan darimana dia akan mendapatkan uang "apa orangtua anda mempunyai jaminan kesehatan, supaya saya bisa bantu untuk mengurus nya agar orangtua anda cepat diberikan perawatan intensif" Dokter Martin sepertinya tau kegelisahan Irene Irena menggelengkan kepalanya sambil menangis,dia tidak tau harus mencarinya kemana, "anda bisa minta tolong kepada saudara dulu mungkin,maaf saya hanya bisa bantu dengan cara seperti ini,kalau gitu saya pamit dulu" Dokter Martin pergi meninggalkan UGD dan Irene kembali menangis pilu salah seorang tetangga terbaik Irene datang dan memeluk Irene,dia melihat keadaan Robert dan Silviana yang tak sadarkan diri "buk darimana Irene cari uang untuk pengobatan bapak dan ibu, Irene nggak mau kehilangan mereka berdua" Irene memohon bantuan pada tetangga nya yang bernama Lasmi "ibu nggak ada uang nak,ibu hanya petani,ibu sarankan kamu pinjam ke pak Saleh saja,dia mau meminjamkan pada warga desa juga, tapi ibu nggak tau berapa bunga uangnya" Lasmi menyarankan itu pada Irene, dan Irene langsung mengiyakan nya tapi berpikir panjang "tolong jaga ibu dan bapak, Irene akan coba pinjam ke pak Saleh ya buk,kabari Irene secepat nya dan jangan tinggalkan orangtua Irene" Irene berlari keluar rumah sakit dan mencari angkutan umum untuk kembali kerumahnya dulu kemudian ke rumah pak Saleh "Pak Saleh" Irene beruntung sekali karena Saleh sedang bersantai di halaman rumahnya "Irene, silahkan masuk,kita bicarakan di dalam saja kepentingan apa kamu ke sini" Saleh mempersilahkan Irene masuk, tapi Irene memilih bicara di halaman rumah Saleh. "maaf pak Irene nggak bisa lama lama, Irene mau minta bantuan bapak untuk pengobatan mama dan papa Irene" Irene bicara sedikit jauh dari Saleh karena dia tau Saleh duda genit "kalau mau pinjam uang,saya bisa kasih berapapun untuk kamu,tapi kalau kamu telat membayar kamu harus menjadi istri saya,apa kamu bersedia" Saleh tersenyum licik,dan itu membuat Irene merinding saat Irene berpikir dia mendapat Telfon dari tetangga nya yang menjaga orangtuanya,dan dia mendapatkan kabar kalau kondisi papa nya semakin memburuk dan harus segera mendapatkan perawatan intensif dan dia memutuskan sambungan telfon nya "pak, berapa lama waktu yang akan bapak berikan" Irene sudah membulatkan harinya "kamu perlu berapa" Saleh sangat semangat karena akan dapat mangsa muda "sekitar 20 juta pak" Irene ragu mengucapakan nya dan saleh sangat senang sekali "waktunya 2 minggu" Saleh mengambil uang kerumahnya dan Irene sudah hilang akal dan pasrah saja, kemudian dia menandatangani surat perjanjian yang diberikan Saleh Irene bergegas pergi ke rumah sakit,dan dia hendak menyerahkan uang itu tapi papanya sudah meninggalkan nya dia bergegas ke IGD dan menangis sekuat kuatnya " papa, bangun jangan tinggalkan Irene,lihat mama pa, cepat bangun" Irene terus menggerakkan tubuh Robert tapi dokter melarang nya dan segera menyarankan agar Robert dikebumikan segera "om Hilton, papa sudah meninggal" Irene mengabari Hilton adik Robert agar segera datang "Irene,kamu masih punya kak Silviana, jangan menangis" Hilton menenangkan Irene "mama juga tidak sadarkan diri om sudah 3 jam" Irene menangis lagi "om akan segera datang,kamu urus penguburan bg Robert" Hilton sangat terpukul dengan keadaan Irene ditambah lagi kakak iparnya Silviana sedang tak sadarkan diri saat ini tak berapa lama banyak tetangga Irene yang sudah menyiapkan pemakaman buat Robert sedangkan Silviana masih tidak berdaya di rumah sakit di TPU Irene tak kuasa menahan tangisnya, bagiamana bisa saat dia bangun pagi hari tidak melihat papanya karena sedang pergi ke luar dan sekarang pun dia tidak akan bisa melihat papa nya untuk selama-lamanya "pa, Irene harus bagaimana sekarang,mama tak sadarkan diri di rumah sakit, papa tau kan kalau papa jantung hati mama, bagiamana Irene akan menjelaskan nya pada mama" Irene terduduk di samping pusara ayahnya,dan dengan perlahan jenazah Robert diturunkan oleh tetangga Irene untuk menuju peristirahatan terakhirnya. "pa, Irene harus bagaimana saat ini pa,bantu Irene untuk bisa menerima ini semuanya pa" Irene semakin menangis saat gundukan tanah mulai menutupi jasad Robert "Irene, kamu harus kuat demi mama mu,papa mu sudah tenang,kita harus ke rumah sakit segera Irene,mama mu pasti butuh kamu saat ini,kita harus kembali lagi ke rumah sakit nak" Lasmi yang tak kuasa menahan tangisnya terus memeluk Irene di disamping makam papanya "kenapa semuanya menjadi seperti ini,tadi pagi semuanya masih baik baik saja, dalam waktu yang sangat singkat Engkau memanggil papa ku untuk menghadap mu ya Allah" Irene sangat terpuruk dengan keadaan yang menimpanya,dan dia berdiri lagi demi mamanya yang pasti membutuhkan nya saat ini di rumah sakit Silviana masih tak sadarkan diri,raganya seolah mati tak berdaya, Lasmi dan Irene berdiri di samping tempat tidur Silviana "ma,bangun Irene janji nggak mlas malas lagi tapi jangan gini ma, Irene masih butuh mama,jangan tutup mata terus ma" Irene memeluk badan Silviana yang tak berdaya "Irene, beri semangat kamu jangan lemah begini, nanti mama kamu semakin lemah" Lasmi menenangkan Irene yang begitu bersedih dalam keadaan nya Sekar ini tak lama Dokter datang dan mengucapakan rasa duka nya pada Irene dan dia menyarankan agar Silviana dirawat secara intensif di rumah sakit "maaf Dokter,apa bisa saya bawa mama saya pulang saja,saya akan merawatnya sendiri, saya tidak punya uang untuk merawat mama saya di sini, apakah bisa Dokter memberikan obat-obat nya saja" Irene mengusap air matanya yang tak bisa dibendung lagi olehnya

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

I Love You Dad

read
282.4K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

Yes Daddy?

read
797.0K
bc

Tuan Bara (Hasrat Terpendam Sang Majikan)

read
109.8K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

See Me!!

read
87.8K
bc

Suamiku Calon Mertuaku

read
1.4M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook