bc

One Night Stand with Boss

book_age16+
38.5K
FOLLOW
284.8K
READ
sex
dominant
boss
tragedy
bxg
heavy
city
office/work place
coming of age
like
intro-logo
Blurb

Gara-gara menenggak sebotol penuh cairan hijau mengandung alkohol yang tersedia di sebuah kelab malam, gadis bernama lengkap Hansa Kumara mendadak oleng tak terkendali. Parahnya, ia mengigau bahwa pria yang sedang bersamanya pada saat itu adalah Satya, mantan kekasihnya yang sudah mengkhianatinya dengan cara tidur bersama wanita lain. Padahal sudah jelas jika pria yang ada di hadapannya kala itu adalah Dhafin Ryszard, bos besarnya di kantor yang seharusnya Hansa hormati mengingat ia adalah karyawati di perusahaan Dhafin.

Lantas, bagaimana jika Hansa malah terus saja mengotot bahwa Dhafin adalah Satya? Malah dengan beraninya, Hansa pun mengajak pria yang dikira Satya agar bersedia tidur bersamanya di malam itu. Apakah Dhafin akan meninggalkan Hansa karena gadis itu sudah salah mengira, atau justru bosnya itu malah akan menuruti kemauan sang gadis di tengah dirinya juga yang mulai ikutan tak terkendali?

chap-preview
Free preview
Prolog
"Sayang, aku dat--" Gadis itu terpaksa harus berhenti bersuara ketika tanpa diduga ia menyaksikan sebuah tontonan panas yang diperankan oleh dua anak manusia yang kini sedang bergumul di atas sofa. Tidak! Bukan sejenis tontonan televisi, melainkan ini adalah tontonan nyata yang tentu saja membuat d**a sang gadis bergemuruh dahsyat seiring dengan terdengarnya lenguhan demi lenguhan yang terlontar dari mulut si wanita yang sedang ditindih oleh pria b******n di sana. Seakan mereka belum menyadari bahwa saat ini ada seseorang yang sedang berdiri menyaksikan, pria yang adalah berstatus sebagai pacar dari sang gadis pun justru malah terlihat begitu asyik ketika mencumbu bagian d**a si wanita. Membuat gadis yang masih setia menonton di posisinya lantas mengepalkan kedua tangannya erat-erat yang menggantung masing-masing di sisi tubuhnya. Tanduk-tanduk transparan sudah mulai muncul di kepala sang gadis. Seolah dia sudah bersiap untuk menyeludruk dua manusia laknat yang sepertinya memang tidak sadar akan keadaan di sekitarnya. Menciptakan aura kemurkaan yang terpancar begitu kentara di raut wajah sang gadis. Sampai ketika ia sudah tidak tahan lagi dalam menyaksikan kegiatan panas yang masih saja mereka lakukan di atas sofa sana, gadis itu pun sontak meraih sesuatu yang terjangkau oleh tangannya dan mulai berjalan ke arah mereka. Tanpa pikir panjang, ia lantas bersiap memukulkan sebuah gagang sapu ke kepala si pria. Akan tetapi, belum sempat sapu itu menyentuh bagian kepala dari yang menjadi targetnya, tiba-tiba wanita yang semula sedang sibuk mendesah di bawah kungkungan si pria pun refleks memelotot lebar sembari memekik kencang, "Satya, Awas!!" Sontak, pria yang dipanggil Satya barusan pun langsung menoleh dan turut membelalak ketika mendapati sebuah gagang sapu yang hendak melayang ke arahnya. Lalu secepat kilat, ia pun lantas menahan gagang sapu tersebut agar tidak jadi mengenai kepalanya bersama dengan si wanita tak berbusana tadi buru-buru beranjak dan melarikan diri ke dalam kamar yang tersedia. Meninggalkan si pria berikut seorang gadis yang entah sejak kapan dan bagaimana caranya ia bisa masuk ke dalam unit si pria di saat pintunya terkunci dari dalam. "Cowok b*rengsek!" teriak sang gadis memaki. Sementara itu, setelah berhasil merebut gagang sapu dari tangan si gadis, kini ia pun melempar sapu tersebut ke lantai sekaligus menarik sehelai selimut yang tergeletak di bawah sofa guna menutupi bagian bawahnya yang tak berbusana. Tidak peduli untuk bagian atasnya, yang penting, pria itu masih bisa menutupi bagian perut ke bawahnya saja dulu dibanding tak tertutupi sama sekali. "Hansa, kamu...." "Cowok j*hanam! B*jingan! K*parat! Kenapa kamu gak bisa dipercaya, hah? Kenapa kamu malah membiarkan burung kamu masuk ke sarang lain dengan sembarangan. Apa kamu lupa tentang aku yang adalah pacar kamu? Kenapa kamu malah tidur sama wanita lain di samping aku yang justru gak pernah kamu sentuh sama sekali." Gadis itu berteriak lantang. Mencecar kekasihnya tanpa ampun bahkan mendaratkan pukulan-pukulan penuh emosinya sesekali. Pandangan yang ia sorotkan terlihat begitu sendu. Amarah pun tampak menguar sepenuhnya dari dalam diri. Pria bernama Satya itu menggeleng. Kemudian sebisa mungkin ia pun mencoba menenangkan kekasihnya itu dengan cara meraih bahunya dan mengajaknya berbicara. "Dengerin dulu penjelasan aku, Sa. Aku gak bermaksud buat khianatin kamu. Tapi aku--" "Cukup!" potong sang gadis sembari mengempaskan kedua tangan si pria di bahunya. Lalu ia pun menatap pria di hadapannya itu dengan sorot yang penuh luka. "Tiga tahun kita jalin hubungan, Satya. Tiga tahun kita mencoba untuk mewujudkan setiap mimpi yang perlu kita raih di masa depan nanti. Tiga tahun juga kita saling bertukar apapun baik di dalam keadaan suka maupun duka. Tapi apa pernah kamu sentuh aku? Selain mencium kening dan pipiku itu pun hanya di beberapa momen tertentu aja, apa pernah kamu ajak aku buat tidur bareng seperti halnya yang kamu lakuin tadi sama si w***********g itu, hah? APA PERNAH KAMU MINTA AKU BUAT SERAHIN MAHKOTA AKU, SATYA? JAWAB!" lontar sang gadis menuntut jawaban. Air mata bahkan sudah berderai di kedua belah pipinya. Membuat Satya terlihat begitu tak kuasa dan juga terasa sulit untuk sekadar menjelaskan apa-apa saja yang hendak ia utarakan. Kemudian, gadis itu pun mencoba menyeka jejak air matanya. Melirikkan pandangannya ke arah pintu kamar yang ia dapati wanita tadi sedang berusaha menguping dari balik pintu yang terbuka sedikit di sana. "Asal kamu tau ya, Sat! Selama ini aku mencoba buat mengerti setiap kekurangan yang kamu miliki. Tapi, apa bahkan kamu melakukan sebaliknya? Kadang aku suka iri sama temen-temen yang sering cerita soal dia dan pacarnya yang sering banget menghabiskan momen romantis dalam dua atau tiga hari dari satu pekan. Mereka pun selalu bercerita bahwa pasangannya sangatlah panas dan b*******h ketika di ranjang. Lalu ada satu momen giliran mereka menanyaiku. Ketika aku ingat bahwa kamu gak pernah menyentuhku sama sekali dalam kurun waktu tiga tahun ini, apa yang bisa aku jawab. Selain dari melengos pergi dan mencoba untuk menghindari setiap topik pembahasan yang mereka bincangkan, aku bahkan gak pernah ikut mengobrol lagi dengan mereka. Lalu hari ini aku pun sadar, rupanya ... Kekasihku ini lebih tertarik melakukan hubungan intim dengan wanita lain dibanding aku yang adalah pacarnya sendiri!" tandas gadis itu menatap benci. "Hansa, bukan seperti itu. Tapi aku--" "Udah ya, Sat! Aku gak perlu penjelasan kamu lagi kok. Bagi aku semuanya udah sangat jelas. Dengan aku yang udah ngeliat perbuatan gak senonoh kamu sama wanita tadi aja itu udah cukup membuktikan kalo aku gak terlalu membuatmu b*******h dibanding w***********g berdada besar tadi!" celetuk gadis itu lagi tersenyum kecut. Kemudian setelah berbicara seperti itu, ia pun mulai membalikkan tubuhnya dan bersiap melangkah. Namun sebelum sempat ia mengayunkan kakinya dari sana, ia pun berhenti sejenak karena teringat akan sesuatu. Ia mengangkat tangan kirinya, menatap ke arah cincin yang tersemat di jari manisnya. Seakan sudah tak berarti lagi benda itu melingkari jarinya, sang gadis pun segera melepasnya dan kembali menghadap lagi ke arah si pria. "Sebelum aku memblokir semua hal tentang kamu di hidupku, ini ... Aku kembalikan cincin gak berguna ini ke tanganmu! Aku harap, kamu gak pernah muncul lagi di hadapanku apalagi di kehidupanku!" tegaskan sang gadis sambil menyerahkan cincin tersebut ke tangan Satya langsung. Lalu setelah tak ada lagi yang hendak ia katakan, kedua kakinya pun kembali mengayun meninggalkan Satya yang hanya mampu termangu tanpa berkutik.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Revenge

read
14.7K
bc

BELENGGU

read
64.3K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
7.0K
bc

The CEO's Little Wife

read
626.3K
bc

After That Night

read
8.3K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.8K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook