bc

Honor and Hatred

book_age18+
2.6K
FOLLOW
12.9K
READ
revenge
dark
sex
dominant
drama
tragedy
bxg
enimies to lovers
first love
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

Adrian Leandre membeli pulau Cyrille untuk satu tujuan, yaitu balas dendam. Di sanalah dia bertemu kembali dengan wanita yang menghancurkan hati dan hidupnya, Valerie Beaufort. Roda berputar membuat Valerie yang dulu hidup dalam kemewahan harus bekerja keras untuk hidup.

Sayangnya kehidupan Valerie yang tidak seperti yang Adrian pikirkan. Wanita itu mengalami kehidupan yang begitu sulit. Adrian telah salah menilai wanita itu dan menyadari perasaan di antara mereka belum berubah.

Akankah cinta mengalahkan kebencian dalam hati Adrian? Akankah mereka bisa menghadapi dendam yang meliputi kehidupan mereka?

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1
Ketakutan adalah perasaan yang begitu menyiksa. Tubuh gemetar dan hati begitu gelisah. Menciptakan perasaan yang menyiksa.  ⁂ ⁂ ⁂ ⁂ ⁂ Sinar matahari sudah berada tepat di atas sebuah mansion besar bergaya tropis. Dilihat dari kejauhan mansion yang berdiri di tengah pulau Cyrille benar-benar indah. Ubin beton berwarna coklat di halaman tampak begitu kontras dengan dinding bangunan berwarna putih bersih. Di beberapa bagian pun tampak pohon palem menjulang tinggi seakan melindungi mansion tersebut. Serta di tepian dinding diberi warna cream yang memperjelas ukiran-ukiran indah. Sayangnya Valerie Beaufort menganggap keindahan itu adalah sebuah penjara yang mengerikan. Tidak ada satu hal pun yang baik terjadi di mansion itu. Hanya ada penderitaan yang berujung rasa sakit. Satu-satunya sumber ketakutan gadis berusia delapan belas tahun itu. Seperti halnya saat ini ketakutan itu melanda gadis berambut coklat muda panjang. Bahkan tangannya yang memegang teko gemetar saat menuangkan isinya ke dalam cangkir cantik berwarna putih emas. Meskipun telah berusaha menenangkan dirinya, tapi bagi Valerie siapapun yang berhadapan dengan pria bertubuh tinggi tegap tidak akan bisa tenang. Tatapan Searlus Beaufort bagaikan pisau yang menusuk-nusuk kulitnya. Setelah cangkir terisi dengan teh, Valerie pun meletakkan teko kembali. Dia mengambil cangkir itu berserta tatakan lalu menyerakannya pada sang ayah. Tidak ada senyuman atau ucapan terimakasih. Khas Searlus yang kejam. Pria itu menyesap teh dengan sangat perlahan. Membuat Valerie diliputi bermacam-macam perasaan. Pasalnya jika pria berusia tujuh puluh tahun itu memanggil Valerie ke ruangannya pasti ada suatu hal penting yang akan dibicarakannya. Hal itulah yang membuat Valerie semakin gugup. Apapun yang keluar dari mulut sang ayah tidak akan pernah membuatnya bersorak kegirangan. Hanya ada ketakutan serta kecemasan. “Apa yang ingin kau bicarakan, Father?” Valerie menatap pria yang telah termakan usia. Dengan usia yang tidak muda lagi, Searlus masih tetap menampilkan sisi tegasnya. Bahkan rambutnya yang berubah memutih tidak menyurutkan sikapnya itu. “Aku ingin membicarakan rencanamu untuk melanjutkan kuliah.” Suara dingin Searlus membuat Valerie gemetar ketakutan. Bahkan jantung gadis itu seakan berdentum mendengar inti pembicaraan sang ayah. Valerie tahu betul apa artinya jika dia harus kuliah. Karena tidak ada universitas di pulau Cyrille, maka Valerie akan dikirim keluar pulau. Sisi positifnya, gadis dengan tinggi tubuh 172 centimeter itu bisa merasakan kebebasannya. Tapi sisi negatifnya adalah dia harus meninggalkan adik kesayangannya, Cecile. “Apa rencana Father untukku?” “Aku ingin kau mendaftar jurusan bisnis di Universitas Stanford.” “U-universitas Stanford?” Valerie sampai tergagap karena terkejut, “Tapi bukankah universitas itu berada di California, Amerika Serikat?” “Apakah kau tidak menyukainya?’ “Ti-tidak, Father. Tentu saja aku menyukainya.” Searlus mengeluarkan senyuman yang mampu membuat Valerie bernafas lega. Tandanya sang ayah merasa puas dan tidak akan melakukan hal buruk padanya. “Baguslah. Aku akan mengaturnya segera. Kau boleh pergi.” Peraturan di ruang kerja Searlus adalah kau boleh masuk dan pergi ketika pria itu memberikan perintah. Hal itu sudah dipelajari Valerie sejak lama. Tidak ada bantahan maka kau tidak akan mendapatkan pukulan. Tapi ketika kau memberontak, jangan harap keluar dari ruangan itu dalam kondisi baik-baik saja. Akhirnya Valerie berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan itu. Rok merah yang dikenakannya bergerak seiring langkah gadis itu. Setelah dia menutup pintu ruang kerja ayahnya, barulah Valerie menghela nafas lega. Seakan dia sudah menahan nafas selama beberapa menit karena ketegangan yang dialaminya. Kaki Valerie yang dibalut sandal ankle-strap melangkah melewati lorong mansion. Tujuannya adalah satu-satunya ruangan yang membuat Valerie merasa nyaman. Ruangan di mana ketakutannya akan lenyap, yaitu kamarnya. Karena hanya ruangan itulah yang tidak akan dikunjungi ayahnya. Tangan Valerie meraih gagang pintu dan mendorongnya. Tatapannya langsung tertumbuk pada gadis kecil yang usianya selisih lima tahun lebih muda dari Valerie. Gadis itu tengah terbaring dengan mata terpejam.  Tidak seperti Valerie, Cecile mewarisi kecantikan sang ibu. Kecantikan klasik yang diselimuti kulit coklat muda yang indah. Rambut Cecile pun sama dengan sang ibu yaitu berwarna gelap. Terkadang Valerie ingin menukar apapun untuk memiliki wajah Cecile. Kemiripan wajah Valerie dengan sang ayah membuatnya bergidik ngeri saat mengaca. Karena wajah itu mengingatkan dirinya akan hal-hal yang buruk. Tatapan Valerie beralih ke arah wanita paruh baya yang duduk di tepi ranjang memegangi tangan Cecile. Gadis itu berjalan menghampiri Judith sembari melemparkan senyuman penuh sayang pada wanita itu. “Apakah dia mencariku?” Judith menggelengkan kepalanya lemah, “Tidak. Dia tampak seperti bayi yang tenang sejak tadi.” “Senang mendengarnya.” Valerie kembali menatap adiknya dengan tatapan sayang. “Apa kau baik-baik saja? Mr. Beaufort tidak menyakitimu, bukan?” Ada perasaan hangat menyusup dalam hati Valerie karena perhatian yang diucapkan Judith. Gadis itu selalu menganggap Judith seperti ibunya sendiri. Kebaikan hati wanita itu membuat Valerie dan adiknya merasa sangat beruntung. Valerie menggelengkan kepalanya, “Tidak. Dia tidak menyakitiku. Hanya saja...” “Aku yakin itu bukanlah kabar baik.” Setelah bekerja bertahun-tahun di mansion Beaufort membuat Judith hafal apapun yang terjadi di sini. “Father ingin aku mendaftarkan kuliah di Stanford, California.” “Oh, tidak. Jauh lebih buruk dari dugaanku. Lalu bagaimana dengan Cecile?” Bahu Valerie terkulai lemas, “Itulah yang sedang kutakutkan, Judith. Aku tidak bisa meninggalkan Cecile begitu saja. Tapi aku juga tidak bisa membantahnya.” “Oh, Sweety. Kau berada dalam posisi yang sulit. Aku hanya bisa berdoa kau bisa melewati semua ini.” Valerie menunduk untuk memeluk wanita itu, “Terimakasih, Judith. Itu bahkan lebih dari cukup.” “Percayalah, Sweety. Semua ini pasti akan berakhir.” Valerie melepaskan pelukannya, “Aku bahkan ingin semua ini segera berakhir. Hmm... Judith bisakah kau membantuku sekali lagi?” “Membantu apa?” “Bisakah kau menjaga Cecile lebih lama lagi?” Melihat ekspresi Judith, Valerie yakin wanita itu mengetahui apa yang hendak dilakukannya. “Valerie kau harus menghentikannya.” Judith terlihat berat saat mengatakannya. “Aku tidak ingin kehilangan kebahagiaanku, Judith. Please?” Valerie menyatukan kedua tangannya memohon. “Tentu aku mau menjaga Cecile. Hanya saja kau harus ingat jika tindakanmu tidak hanya akan membahayakan dirimu sendiri, tapi juga orang lain. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika ayahmu mengetahui hal ini.” “Father tidak akan mengetahuinya jika kau tidak memberitahunya, Judith.” Judith pun menghela nafas berat, “Baiklah. Pergilah. Dan sebaiknya kau cepat kembali.” Valerie tersenyum lalu menunduk untuk mengecup pipi Judith, “Kau yang terbaik, Judith. Aku menyayangimu.” “Aku juga menyayangimu, Sweety.” Judith bisa melihat Valerie perlahan tanpa suara meninggalkan kamar. Tatapan penuh sayang Judith berubah menjadi kasihan. Dia selalu melihat Valerie menderita untuk diri sendiri dan juga adiknya. Dia berharap kebahagiaan Valerie bisa bertahan lama. Setidaknya kebahagiaan itulah yang memberikan semangat bagi gadis itu. ⁂ ⁂ ⁂ ⁂ ⁂

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HURTS : Ketika Hati Yang Memilih

read
113.7K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.0K
bc

Married with Single Daddy

read
6.1M
bc

Just Friendship Marriage

read
507.0K
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K
bc

DRIVING ME CRAZY (INDONESIA)

read
2.0M
bc

Hurt

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook