bc

Taubatku, Karna Cinta

book_age18+
715
FOLLOW
4.8K
READ
drama
sweet
humorous
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Nizam sedang fokus mengambil wuzhu di kran luar masjid.

Tiba-tiba Qisti mendatangi kran di samping Nizam untuk mencuci betisnya yang putih dan mulus dari cipratan lumpur saat olahraga.

Nizam langsung memejamkan matanya sambil beristigfar kecil, agar tak melihat aurat wanita di sampingnya.

Qisti melihat reaksi Nizam, dia menurunkan kaki yang sedang di cucinya dan berdiri menghadap Nizam.

“Ustadz, tapi matanya kok jelalatan!” ucap Qisti dengan senyum sinisnya.

Nizam merasa terhina dengan ucapan Qisti, dia segera mendongakkan kepala untuk melihat wajah perempuan yang menghinanya.

Tapi, lagi-lagi Nizam harus menundukkan pandangannya setelah menatap Qisti hanya satu detik, dia telah terpukau dengan kecantikan Qisti yang berkulit putih, berambut lurus sedikit kekuningan karna cat, mata bulat bening, dan bibir yang merah bukan karna lipstik, telah menggoda hatinya, hingga dengan cepat Nizam melangkah masuk ke dalam masjid.

chap-preview
Free preview
1
Qisti anak dari pasangan Firman Hariyanto dan Ara choon-He, Papanya warga negara Indonesia dan Mamanya warga Negara Korea Selatan, Mamanya masuk Islam saat akan di nikahkan oleh Papanya Qisti. “Mama sama Papa berangkat dulu ya Sayang ya, kamu baik-baik di rumah sama Bibi, jangan pergi jauh-jauh, Mama akan pulang 2 hari ke depan,” ucap Ara pada Qisti yang sekarang sudah duduk di bangku kelas 2 SMA. “Mama sama Papa selalu pergi, Qisti bosan di rumah,” rengek Qisti. “Kalau Mama sama Papa pulang dari luar kota, Mama sama Papa akan mengajak kamu jalan-jalan ke mana saja yang kamu mau,” jawab wanita paruh baya itu yang masih terlihat cantik di usia hampir 4 kepala. “Janji ya.” “Iya Sayang, Mama janji.” Jawab Ara. “Papa sama Mama pergi dulu Sayang ya,” ucap Papanya juga sambil mengelus kepala Qisti. “Iya Pa,” jawab Qisti. Dia menetap punggung ke dua orang tuanya yang sedang menarik koper mereka, ada rasa sedih melihat mereka pergi, walaupun Qisti tahu, perginya mereka Cuma beberapa hari saja. “Da Sayang ...,” Ara melambaikan tangannya ke arah Qisti, dan Qisti membalasnya dengan rasa malas. “Benar-benar weekend yang membosankan,” ucap Qisti sambil merebahkan dirinya di sofa depan TV. “Qisti ... Qisti ...,” Yenni, teman baiknya Qisti di perumahan mereka tinggal, datang ke rumah Qisti. “Eh Yen, ada apa?” tanya Qisti yang melihat Yenni sudah siap dengan baju olahraga di tubuhnya. “Lari pagi yuk,” ajaknya sambil melakukan beberapa gerakan kecil di depan pintu Qisti. “Hmm ...,” Qisti seperti malas untuk ikutan. “Udah jangan banyak mikir, kita larinya ke arah lapangan, ini kan hari libur, pasti banyak cowok-cowok keren yang sedang olahraga di sana,” ucap Yenni sambil tertawa. “Genit amat ini cewek!” ejek Qisti. “Haha ... cepatan sana pakai celana sport, keburu siang ini,” ucap Yenni dengan mendorong kecil tubuh Qisti agar segera mengganti bajunya. Qisti pergi ke kamar mengganti pakaiannya dengan pakaian sport, kemudian keluar menemui Yenni. Mereka berlari kecil-kecilan hingga telah sampai di lapangan yang di maksud oleh Yenni. “Tengok Qis, banyak kali cowok ganteng,” ucap Yenni pada Qisti. “Nikmatilah.” Jawaban yang datar Qisti tak menggoyahkan tatapan mata Yenni yang sedang menatap seorang lelaki berbadan atletis yang melakukan beberapa gerakan dasar olahraga. Qisti terus berlari-lari di tempat untuk menggerakkan tubuhnya, setelah lelah melakukan olahraga, Qisti mengajak Yenni untuk pulang. “Yen, pulang yuk, sudah lelah aku,” ucap Qisti pada Yenni. “Ya sudah yuk.” Mereka berjalan santai melewati jalan yang penuh dengan pepohonan rindang. Tiba-tiba sebuah mobil lewat dengan agak cepat, dan “Sritt,” mobil itu mengerem mendadak karna ada jalan berlubang di depan, tapi remnya tidak berhasil dengan sempurna, akhirnya lumpur yang tergenang di jalan rusak itu menciprat ke kaki Qisti. “Eh Mas, kalau bawa mobil hati-hati dong, teman saya kena cipratan lumpur ni!” teriak Yenni pada mobil yang terus melaju tanpa berhenti untuk sekedar ucap maaf. “Betul-betul gak ada etika itu orang!” lanjut Yenni lagi karna kesal. “Sudah tidak usah marah-marah lagi, lagian orangnya juga sudah pergi jauh.” “Iya, geram saja lihatnya.” Qisti berhenti di pinggiran jalan untuk membersihkan lumpur di celana dan betisnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DRIVING ME CRAZY (INDONESIA)

read
2.0M
bc

Bastard My Ex Husband

read
383.0K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
280.6K
bc

Chandani's Last Love

read
1.4M
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
450.8K
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
399.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook