Menjadi wanita mandiri dan jauh dari kata modis nan bergelimang harta membuat Cassandra mengerti bagaimana cara bertahan hidup yang sesungguhnya.
Bertahan sendirian di Kota Metropolitan Jakarta bukan perkara yang mudah untuk wanita seusianya.
Apalagi harus menghadapi berbagai permasalahan di tempat ia bekerja, membuat Cassandra makin jauh dari angan-angan masa kecil tentang indahnya dunia orang dewasa.
Hidupnya makin lengkap dengan lautan derita saat pertemuan sialnya dengan Bryan terjadi.
Bukan karena dijodohkan atau perkenalan sepasang muda-mudi nan manis, tetapi karena tragedi pemalsuan data perusahaan.
Cassandra tidak berkutik melawan kearoganan Bryan sang CEO Anderson Future Group di depannya, bukan karena sifatnya saja tetapi hidupnya sedang terancam di ujung tanduk.
Kehadiran Bryan mampu membuat kaki Cassandra makin dekat dengan pintu neraka.
"Pilihannya hanya dua, penjara atau menikah denganku" paksa Bryan sang CEO arogan.