bc

Anathema

book_age16+
435
FOLLOW
1.4K
READ
love-triangle
possessive
goodgirl
sweet
bxg
mystery
scary
magical world
another world
first love
like
intro-logo
Blurb

Cover by : Canva

Font by : Canva

Anathema yang berarti kutukan.

Khayalan tentang adanya sang pemilik kekuatan yang bisa melakukan segala hal hanya dengan pikirannya, seperti bertelepati, berteleportasi, melayang, terbang, bisa melompati satu gedung ke gedung lainnya atau melompati atap rumah dan berbagai hal menakjubkan lain di luar nalar manusia biasa, pasti pernah terpikirkan di dalam kepala bukan?

Namanya Caca, lebih lengkapnya Clarissa Tania Tanbarch. Anak bungsu dari keturunan terakhir pemilik kekuatan. Satu-satunya yang mampu menyerap semua jenis kekuatan yang berasal dari Kakeknya. Selain saudara-saudaranya yang lain, hanya ia yang bisa hidup tanpa masalah karna kekuatan yang ia miliki. Terdengar istimewa kan? Tapi, itu merupakan satu-satunya kelemahan ia nantinya.

Samuel Tanaka yang hidup selama dua puluh tahun di Bumi tak pernah mengetahui kalau dirinya sendiri adalah salah satu dari pemilik kekuatan murni yang menjadi penyeimbang Caca, sedangkan Qeenan Morano yang akhirnya terbebas dari kungkungan Moran tidak terima kalau Caca tetap bersama Samuel.

Start : 17 October'20

chap-preview
Free preview
Prolog
Khayalan tentang adanya sang pemilik kekuatan yang bisa melakukan segala hal hanya dengan pikirannya, seperti bertelepati, berteleportasi, melayang, terbang, bisa melompati satu gedung ke gedung lainnya atau melompati atap rumah dan berbagai hal menakjubkan lain di luar nalar manusia biasa, pasti pernah terpikirkan di dalam kepala bukan? Atau juga hal memalukan yang bisa dikategorikan yang juga sangat diinginkan oleh manusia untuk dimiliki sebagai suatu hal yang menakjubkan yaitu mendengar pembicaraan orang lain dari jarak yang dekat sampai beberapa meter jauhnya atau bahasa lainnya menguping pembicaraan orang lain. Tentunya, kita akan tahu siapa orang-orang yang menggosipkan kita, menjelakkan kita di belakang tapi baik di depan dan mengetahui rahasia-rahasia orang lain. Ditambah kita bisa mengatur sendiri hendak mendengar omongan orang tertentu di tempat ramai, terdengar bagus bukan? Sama halnya seperti yang dilakukan gadis remaja yang satu ini di tengah hiruk pikuk jam makan siang di salah satu restoran. Ia tampak asik mendengar pembicaraan wanita-wanita di sebelah mejanya. Sembari bergidik dan berusaha menghabiskan makanan serta menahan diri dari melemparkan meja ke wanita-wanita itu. Sungguh, telinganya sudah sangat panas. Tapi, ia tak ingin untuk berhenti mendengar. Namanya Caca, lebih lengkapnya Clarissa Tania Tanbarch. Anak bungsu dari keturunan terakhir pemilik kekuatan. Satu-satunya yang mampu menyerap semua jenis kekuatan yang berasal dari Kakeknya. Selain saudara-saudaranya yang lain, hanya ia yang bisa hidup tanpa masalah karna kekuatan yang ia miliki. Terdengar istimewa kan? Tapi, itu merupakan satu-satunya kelemahan ia nantinya. Agaknya emosi Caca tidak bisa dikontrol lagi. Tangannya sudah mengepal dan tahu-tahu aura disekitarnya perlahan berubah kelam. Rafka, Kakaknya yang merasakan ada yang aneh dengan Adiknya itu mulai mencerna situasi sembari bersiap untuk pergi. Ini gawat, kalau restoran ini hancur, akan menjadi viral karna tak ada sebab akibat yang bisa membuat restoran ini hancur. Tentunya akan ada teori-teori konspirasi yang mengacaukan logika. Dan bukan hal yang baik tentunya. Rafka harus bertindak lebih cepat. "Ca, ayo pergi!" Rafka menarik, tidak lebih tepatnya menyeret Caca untuk pergi secepatnya dari sana. Menuju parkiran dan mendorong Caca masuk ke dalam mobil. Sesudahnya, ia lalu bergerak ke sisi kanan mobil lalu duduk di balik kemudi, dan berujar dengan napas terengah. "Kenapa sih Ca? Untung tadi makanannya udah abis, kalau belum kan sayang ditinggal." Setengah menggerutu, ia mulai menyalakan mesin mobil. Caca berdecak, sepertinya suasana hatinya belum juga membaik. "Abang gak tau sih, apa yang lagi mereka omongin," balasnya sembari memajukan bibir kesal dan melipat tangan di depan d**a. Dengan seperti itu Caca sudah terlihat mengintimidasi, apalagi aura gelap yang menandakan suasana hatinya yang buruk belum juga lenyap. Orang biasa tentu saja tak bisa melihat aura gelap itu, tapi Rafka bisa melihatnya dengan jelas dan itu bukanlah hal yang enak dilihat. "Emang apa?" Rafka bertanya penasaran. Masih fokus melajukan mobilnya melewati jalanan yang ramai dan macet. Caca membenarkan duduknya agak menyerong dan merapatkan diri pada Abangnya. Sembari berbisik di telinga si Kakak, ia berujar. "Masa nih ya, mereka ngomong mau nyulik Abang terus bawa ke hotel dan dijadiin piala bergilir sama mereka, Abang mau?" "Astaga!" Ingatkan Rafka untuk tidak menginjak rem tiba-tiba. "Dek, kamu jangan dengerin yang bukan-bukan deh. Abang takutnya sebelum tujuh belas tahun kamu udah ngerti yang begituan." Kalau dipikir-pikir wanita-wanita tadi memang gila. Kadang, ada saatnya juga wanita mirip dengan lelaki hidung belang. Bagaimana mungkin mereka mengatakan itu dan berfantasi dengan Rafka sebagai korbannya. Wah, kalau Rafka masih memiliki kekuatannya sudah habis wanita-wanita tadi dikerjainya. Tindakan wanita-wanita itu sudah bisa disebut s****l harasment bukan? "Ya abis nyebelin sih, dari pertama mereka dateng dan duduk di sebelah meja kita ngeliat ke Abang terus. Aku kan jadi penasaran, eh malah ngomong begituan. Bukan aku yang salah loh, ya," ungkap Caca panjang lebar dan Rafka hanya mengangguk-anggukan kepala saja. Dan ia merasa lega karna bisa membawa Caca secepatnya dari restoran itu, karna kalau lebih lama bisa-bisa Caca malah mendengar yang lebih gawat dari istilah piala bergilir. Jalanan semakin ramai. Lalu lintas yang padat membuat kemacetan tak bisa dihindarkan. Motor-motor yang melewati sela-sela sempit antar mobil membuat pengguna mobil harus ekstra hati-hati melajukan mobilnya. Karna kalau salah sedikt saja, tak hanya body mobil yang akan tergores tapi motor itu juga bisa jatuh dan malah menggores body mobil di sisi satunya. Makanya Rafka memilih diam dan tak menanggapi lagi persoalan wanit-wanita di resoran tadi. Mobil di depannya tiba-tiba saja berhenti dan tak lagi melaju. Agaknya di persimpangan lampu merah sudah menyala. Rafka menoleh ke samping dan mendapati Caca yang menghela napas bosan. "Ca, jadi tadi pulang sekolah kenapa mukanya cemberut? Abis kena marah guru?" Siang tadi setelah kelasnya selesai, Rafka bergegas menjemput Caca. Karna beberapa minggu ini setelah masuk bangku perguruan tinggi ia jarang sekali sempat menjemput Caca pulang sekolah, karna kelasnya selalu bertepatan dengan jam pulang sekolah gadis itu. Caca jadi ingat kejadian di sekolah tadi. Gadis itu kembali cemberut, ia memandang keluar jendela mobil. Melihat lampu lalu lintas yang belum juga berubah hijau sembari teringat sebab yang membuatnya kesal di sekolah tadi. "Qeenan bang." "Qeenan kenapa?" Caca ragu untuk memberitahu Rafka, karna ia tak ingin Kakak laki-lakinya itu malah marah pada Qeenan. Tapi, ia sudah terlanjur bicara. Tidak bisa menarik kembali perkataannya barusan. "Qeenan punya pacar." "APA?" Bersamaan dengan pedal rem yang diinjak kuat-kuat, mobil menyentak dan membuat Caca beringsut ke depan. Untunya tangannya refleks menahan tubuhnya. “Abang gimana sih bawa mobilnya!” “Emang Qeenan bisa pacaran sama cewek lain?” bukannya menanggapi omongan Caca, Rafka malah menanyakan hal lain. Caca berdecak lalu berujar, “Gak tau, ternyata Qeenan bisa suka cewek lain selain aku ya Bang.” Nada bicara Caca terdengar lirih. Rafka jadi kasihan. “Udahlah gak usah dipikirin. Biarin aja Qeenan sama cewek barunya. Kamu harus move on.” “Move on? Kalau gak bisa move on gimana?” Ada salah satu sinetron yang sering Rafka tonton tiap sore, sesekali Caca juga ikut menonton. Sinetron itu berjudul ‘Susah Move On, Gimana Dong?’ yang membuat Caca ingat bagaimana perjuangan cewek yang merupakan lakon di sinetron itu kesusahan untuk melupakan mantan pacarnya. “Bisa Dek, nanti Abang kasih tau caranya biar bisa cepet move on,” ujar Rafka penuh keyakinan. Di jalanan yang masih macet itu, Caca menghidupkan radio dan mencari siaran yang bisa ia dengar. Dan seperti kebetulan suara penyiar radio menyebutkan beberapa tips cara untuk cepat move on. **

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.7K
bc

HURTS : Ketika Hati Yang Memilih

read
114.0K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.4K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

T E A R S

read
312.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook