bc

The Priceless Inside (Bahasa Indonesia)

book_age18+
1.8K
FOLLOW
19.0K
READ
dark
sex
teacherxstudent
age gap
pregnant
arrogant
boss
student
twisted
mystery
like
intro-logo
Blurb

Audrey terlibat skandal dengan Adam, mahasiswanya sendiri sampai ia hamil. Tapi, sayangnya Adam tidak mau bertanggung ajwab atas kehamilan tersebut. Zac, seorang Billionere, sahabat Audrey sejak kecil mau bertanggung jawab atas kehamilan Adelia. Zac sangat menyayangi Audrey bahkan memperlakukannya bagaikan Ratu. Zac sangat posesif pada Adelia. Suatu hari, terjadi pembunuhan tiba-tiba pada bibiAudrey, satu-satunya keluarga yang dimilikinya. Tidak lama setelah itu, Audreyjustru keguguran. Semua terjadi beruntun seakan-akan ada yang sengaja melakukannya.

chap-preview
Free preview
Bab 1
Suasana kampus terlihat lengang. Biasanya di jam seperti ini kebanyakan mahasiswa sedang mengikuti kelas. Salah satu kelas terdengar begitu riuh karena kelas telah usai. Beberapa mahasiswa keluar mendahului sang dosen. Audrey hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan geli melihat tingkah laku mereka. Ia melangkahkan kakinya menuju kantor Dosen sebelum melanjutkan ke kelas berikutnya yang masih berlangsung empat puluh lima menit lagi. Ruangan dosen terlihat begitu sepi. Mungkin semuanya sedang mengajar. Baru beberapa menit ia menyandarkan tubuhnya ke kursi, beberapa mahasiswa tampak menghampiri. "Pagi, Miss," sapa Michele yang merupakan salah satu dari mereka. Ya, Audrey mengenalnya karena mereka berasal dari kelas yang baru saja ia masuki. "Ya, Michele. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Audrey. Wanita muda itu tampak melirik teman-temannya yang hanya bisa bersembunyi di belakang."Eum...nilai ujian tengah semester kami sangat buruk." "Itu karena kalian tidak bersungguh-sungguh," sambung Audrey cepat. "Miss, please ... Kami tidak ingin semua itu terjadi. Mohon beri kami kesempatan untuk memperbaiki nilai-nilai kami." Kali ini Nicole berbicara. Audrey menarik napas panjang."Baiklah. Kalian mau memperbaiki nilai? Setiap kelas saya berakhir, kalian harus menemui saya untuk kelas tambahan. Bagaimana?” “Bagaimana kalau ternyata kami ada kelas lain, Miss?" Tanya Michele. "Bisa diganti jam yang lain. Dari kelas tambahan itu, ya...Kalian bisa menanyakan apa-apa saja yang belum jelas." Audrey memandang mereka satu persatu. "Kami setuju, Miss. Ini nama-nama kami yang ingin ikut kelas tambahan."Nicole menyodorkan selembar kertas. Audrey membaca satu persatu, mengabsen mereka. Hingga pada akhirnya ia menyebut sebuah nama tetapi tidak ada yang menjawab."Adam Evans." Semua terdiam, saling bertukar pandang. "Dia tidak hadir, Miss, karena sekarang sedang mengikuti kelas yang lain," kata Michele berbohong. Sebenarnya pria itu tengah tidur di mobilnya. Audrey mengangguk."Baiklah. Kalian silahkan kembali. Kalau memang ingin memperbaiki nilai, silahkan datang setelah jam kelas berakhir." Mereka semua mengangguk mengerti. Lantas setelah itu mereka keluar dengan hati yang gembira. Audrey memijit pelipisnya, kepalanya terasa pusing karena tadi, ia tidak sarapan. Ia memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan rasa sakit, sebelum ia pergi sarapan. "Sakit lagi?" Audrey membuka matanya kaget."Zac?" Zac tersenyum, ia duduk di kursi yang ada di depan meja."Kenapa kaget?" "Oh, tentu saja aku kaget. Kenapa kau ada di sini?" Tanya Audrey sambil melirik kotak makanan yang disodorkan Zac padanya. "Aku mengundangmu secara khusus untuk acara makan malam di rumahku." Lagi-lagi Zac memaksa Audrey untuk makan malam bersama orangtua dan tunangannya. Audrey dengan senang hati menerima undangan itu, tapi mengingat Ashley, tunangan Zac yang tak begitu menyukai dirinya, ia menjadi enggan. "Akan aku usahakan, Zac," kata Audrey dengan raut wajah yang berubah. "Ayolah, Drey. Tanpa kamu...semuanya tak akan sempurna." Zac menggenggam tangan Audrey penuh harap. Audrey tersenyum tipis melihat wajah tampan Zac yang membuatnya tak bisa melihat laki-laki lain. Mereka berteman sejak kecil, tidak ada rahasia di antara mereka, mereka saling menyayangi. Tapi, salah satu di antara mereka memiliki perasaan yang lebih dari sekedar sahabat. Audrey, lah yang harus menanggung semua rasa itu. Mencintai Zac dalam diam. Bahkan, sampai Zac sudah bertunangan dengan wanita lain, ia masih saja diam dan semakin melukai hatinya sendiri. "Audrey...Aku tunggu kehadiranmu di rumah. Kalau tidak...Aku akan sangat marah." Zac mengecup pipi Audrey cepat. Kemudian ia berlalu begitu saja, meninggalkan banyak luka di hati Audrey. Audrey tersenyum kecut menatap kepergian seorang Javier Anderson, pemuda sukses yang namanya masuk dalam jajaran orang terkaya di London. Ia bahkan memiliki sebuah rumah di ilchester place dan Victoria Road. Ia memiliki tunangan bernama Ashley Taylor, salah satu model ternama di kota ini. Zac tampan, mapan, dan sukses. Begitu juga dengan Ashley, mereka sangat cocok. Sementara Audrey, ia hanyalah seorang Dosen di salah satu perguruan tinggi milik salah satu orang ternama di Kota ini. Tentu, ia bukanlah berada di level yang sama dengan Zac. Sejak Zac dan Ashley bertunangan, ia sudah mengubur mimpi untuk bisa bersama pria itu lagi. Audrey memandang kotak makanan pemberian Zac, ia melahapnya sebelum kepalanya semakin sakit. Audrey memasuki rumah dengan begitu letih. Bibi Evelyn menatap satu-satunya keluarga yang tersisa itu dengan senyuman hangat. "Halo, Bi," sapa Audrey sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa. Bibi Eve menghampiri sambil menyodorkan segelas air putih. Audrey menyambutnya dengan suka cita. Menenggaknya sampai habis. "Istirahatlah. Besok kau mengajar lagi." "Iya, Bi. Bibi sudah makan?" Tanya Audrey, memandang Bibi Evelyn yang semakin menua. Bibi Evelyn adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki. Suami Bibi Evelyn meninggal bersama Louisa, Puteri tunggal mereka, kedua orangtua Audrey, serta Alex, kakak Audrey dalam sebuah kecelakaan besar. Hanya tersisa Bibi Evelyn dan Audrey yang kebetulan tidak berada dalam mobil naas itu. "Tentu saja sudah. Zac mengirimkan makanan untukku siang tadi. Apa dia mengirimkannya juga untukmu?" Tatapnya penuh tanya. Audrey mengangguk."Iya, Bibi. Dia sangat perhatian kepada Bibi." "Dan juga kamu tentunya," sambungnya cepat. Hal itu membuat Audrey kembali tersenyum kecut."Iya, Bi." "Apa kamu akan datang ke acara makan malam keluarga Anderson malam ni? tanyanya lembut sambil mengusap rambut Audrey yang terawat. Audrey menghela napas berat."Aku tidak tau, Bi. Aku...rasa aku hanya akan membuat kacau di sana. Bibi tau, kan, kalau Ashley tidak suka aku masih berteman dengan Zac. Aku rasa...Aku harus membatasi pertemanan dengan Zac. Tidak bisa seperti dulu." "Lalu kau mau mengecewakan Zac dengan tidak hadir di undangan makan malamnya?" Bibi Eve menatap Audrey dengan serius. "Sepertinya begitu, aku juga wanita. Aku bisa paham perasaan Ashley." Audrey tersenyum kecut, lalu ia berdiri."Aku mandi dulu, Bi." Bibi Eve menatap keponakannya itu dengan sedih. Mereka hanya tinggal berdua, seandainya ia sudah pergi dipanggil Tuhan. Tentu Audrey akan hidup sebatang kara. Sesungguhnya ia sangat berharap Zac bisa menjaga Audrey sampai kapanpun. Tapi, sepertinya saat ini mereka terlihat merenggang karena sesuatu hal yang sulit untuk dimengerti. Keponakannya itu memilih untuk menjauh, meskipun Zac terus mendekat tanpa pernah tau bahwa Audrey mencintainya. Audrey melucuti tubuhnya lalu berdiri tepat di bawah shower yang menyala dengan deras membasahi tubuhnya. Pikirannya melayang pada undangan makan malam Zac. Ia ingin sekali hadir karena sudah lama tidak mengunjungi rumah sahabatnya itu. Ia masih ingat saat berada di rumah Zac, Nyonya dan Tuan Anderson memperlakukannya begitu istimewa seperti anak sendiri. Ponsel Audrey berbunyi, ia langsung menyambar handuknya untuk melihat siapa yang menghubunginya. Nama Zac Anderson muncul di sana. Raut wajah Audrey berubah. Ia membiarkan sampai nada ponselnya berhenti. Kemudian menonaktifkannya sambil menitikkan air mata.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Noda Masa Lalu

read
183.7K
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.1K
bc

Because Alana ( 21+)

read
360.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook