bc

The Lost Princess

book_age18+
951
FOLLOW
5.5K
READ
billionaire
dark
possessive
prince
princess
comedy
sweet
ambitious
first love
bodyguard
like
intro-logo
Blurb

Sejak kecil Rebecca haus akan cinta mamanya. Dia seperti musuh bagi sang mama, dan mamanya sangat membenci Rebecca. Kata orang, Rebecca bukan anak dari Mama Valeria. Dia anak hasil perselingkuhan papanya, Frederick.

Hingga waktu telah berlalu, Rebecca harus melanjutkan pendidikannya ke China. Namun naas, Rebecca malah diculik dan menemukan satu kebenaran baru. Dia anak dari Pangeran Edward, menantu Kerajaan France(Perancis) dengan kekasihnya seorang aktris cantik.

Hidupnya berubah layaknya seorang Putri saat itu.

Tapi dunia tidak sebaik itu padanya, Rebecca harus dihadapkan dua pilihan, dua cinta dari dua lelaki yang mencintainya.

Konflik perebutan cinta sang Tuan Putri akhirnya tak terelakkan. Siapakah yang akan Rebecca pilih untuk menjadi pendamping hidupnya?

Pangeran Niel yang selalu memberikan segala hal terbaik untuk Putri Rebecca, ataukah Gabriel yang siap berkorban nyawa untuk dirinya?

chap-preview
Free preview
Perancis
Cuaca di jantung Negara Perancis sangat buruk, beberapa jalan ditutup oleh pemerintah guna menghadapi musim salju bisa membahayakan para pengendara di sana. Tapi, dinginnya cuaca tidak mampu membuat lelaki itu tenang menunggu seseorang di dalam sana. Frederick atau yang sering dipanggil Erick meremas jemarinya cemas, menunggu persalinan wanita yang kini berada di dalam ruang persalinan. "Putrimu telah lahir Erick, dia sangat cantik seperti ibunya," jelas dokter lelaki itu menatap Erick dengan senyumannya. Erick tersenyum, dia langsung masuk ke dalam ruangan. Di sana dia melihat wanita dengan wajah pucat berbaring tak berdaya dengan bayi mungil yang masih kemerahan dalam gendongan tangannya. "Aku telah menjaganya sekuatku, sekarang aku akan menitipkannya padamu," jelas wanita itu, Margareth Sthepanie Leticia. Aktris paling diincar semua lelaki, dan telah mangkir dari dunia hiburan setelah mengandung buah hatinya. Erick menggeleng, dia menatap Margaret dengan wajah sendunya. "Tidak, bagaimana mungkin kau akan menyerahkan putri kecil ini padaku. Apa yang akan aku jawab saat dia bertanya tentang ibunya?" ucap Erick membuat Margareth tersenyum lembut. Margareth mengelus kepala bayinya yang dengan perlahan, wanita itu menyanyikan lagu pengantar tidur yang pernah ibunya nyanyikan untuk dirinya saat Margareth masih kecil. "Kau dan istrimu Valeria akan memberinya hidup bahagia dan keluarga yang lengkap," jawab Margareth lemah tapi membuat Erick diam tidak bersuara. Apa yang akan dia katakan pada istrinya saat dia pulang membawa bayi kecil itu? Apakah keluarga besar mereka akan menerima anak dari wanita lain? Dan bagaimana jika Valeria-nya tidak mau menerima bayi itu? Erick mengusap wajahnya frustasi, dia tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan setelah ini. "Kumohon, jaga dia Erick. Aku sudah tidak mampu lagi bertahan. Kini kebebasanku telah tiba. Aku akan melihat putriku dari surga," lirih Margareth pada akhirnya. Erick menatap bayi mungil itu yang kini menangis, dia mengambilnya, menimang bayi itu perlahan. Seakan merasa nyaman, bayi mungil itu terdiam dalam gendongan Erick. Apakah Valeria akan menerima bayi itu? Selama pernikahannya dengan Valeria, Erick harus merelakan dirinya untuk tidak memiliki keturunan bersama Valeria. Wanita itu telah kehilangan hak istimewanya sebagai seorang wanita setelah melahirkan anak pertamanya dengan sepupu Erick, dia adalah Arkana Carollino. Lelaki yang pernah memberikan harapan pernikahan sesungguhnya kepada Valeria tapi tidak bisa mewujudkannya karena terhalang restu ibunya. Erick mengambil tanggung jawab atas Valeria dan anak mereka. Meskipun sang anak lebih sering menghabiskan waktu di rumah keluarga kakak sepupu Valeria. "Aku berjanji akan menjaganya Margareth, tapi siapakah nama putri kecil kita?" tanya Erick mengelus wajah mungil bayi itu. "Aku sudah memberinya nama, Rebecca Stephanie Leticia ... Carollino," jawab Margareth lirih, bersamaan dengan tidak teraturnya pernapasannya. Erick merasa tidak berdaya, tapi dia harus merawat bayi itu melihat bagaimana kondisi Margareth saat ini. Dia tidak akan menelantarkan bayi itu sendirian. Karena bagaimanapun juga, Rebecca sekarang adalah bagian dari hidupnya dan menjadi tanggung jawab yang telah Erick pikul mulai sekarang. "Katakan padanya, aku mencintainya ...." ucap Margareth diujung hidupnya. Selamat jalan Margareth. *** Beberapa pelayan menyiapkan kedatangan baby Rebecca ke rumah yang sudah dibeli Erick untuk membesarkan bayi itu. Butuh banyak keberanian membawa baby Becca ke Indonesia. Karena itulah Erick meminta para pelayan merawat Becca saat dia tidak berada di Perancis. "Tuan," panggil kepala pelayan yang bernama Jessy menghampiri Erick dan mengambil alih baby Becca ke dalam gendongannya. Erick memandang kembali baby Becca. "Tuan tidak perlu khawatir. Kami pasti akan menjaga Nona Rebecca seperti anak kami sendiri." Erick mengangguk, dia yakin Jessy akan menjaga baby Becca. Karena Jessy adalah orang kepercayan Margareth semasa hidup wanita itu. "Sayang, Papa akan selalu menjengukmu. Tunggu sebentar lagi, Papa akan mengumpulkan keberanian Papa untuk membawamu pulang ke rumah kita yang sesungguhnya," ucap Erick mencium pipi gembil baby Becca. Erick memandang semua pelayan. "Aku menitipkan putriku pada kalian, jaga dia. Jangan sampai dia terluka atau kekurangan apapun. Jika waktunya tepat, aku akan membawanya bersamaku," ucap Erick diangguki semua pelayan. Pengawal Erick lalu membawa barang-barang Erick ke dalam mobil untuk melanjutkan perjalanan bisnisnya ke California, melihat perkembangan pembangunan anak perusahaan dari Keluarga Carollino dengan Corlyn. *** Sedangkan di Indonesia, Valeria tengah sibuk-sibuknya mengurus sekolah musik yang telah dia dirikan saat wanita itu menempuh pendidikan S2-nya di Jepang dan juga mengelola perusahaan entertaintment yang dia warisi dari sang bunda, Viona Roseandra Corlyn. Setelah memutuskan menikah dengan Frederick, wanita itu nampak bahagia. Valeria sendiri tidak menyangka dia akan membina rumah tangga setelah awan gelap percintaan berkabung atas nasib cintanya bersama Arkana saat itu. Hingga kegilaan Valeria yang hampir bunuh diri dengan janin yang masih bersemayam dalam perutnya. Untung saja kakak sepupunya, Nayna, berani mengambil resiko untuk membesarkan putra Valeria yang lahir bertepatan dengan lahirnya buah cinta Nayna dengan sang suami. Dari sanalah, Nayna dan Machiko membuat kebohongan dengan menyatakan Nayna melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan yang saat ini mereka beri nama Marchello dan Meechella. "Mama, kapan Mama pulang?" tanya Marchello di video call-nya dengan Valeria. Valeri tersenyum, putranya sudah mengetahui bahwa Valeria-lah mama kandungnya dan juga Arkana sebagai sang papa kandung. Marchello lebih sering tinggal bersama Nayna dan Machiko dari pada dengan Valeria. Mungkin saja karena Marchello lebih sering menghabiskan waktu dengan keluarga Nayna dari pada dengan Valeria yang sangat sering berpergian ke luar negeri. "Sebentar lagi Sayang, dua hari lagi Mama pasti pulang," Jawab Valeria tersenyum. Terlihat Ello menunjukkan wajah lesunya. "Ayolah Ma, setidaknya Mama membebaskanku dari penjara emas ini. Mommy dan Daddy tidak membiarkanku pergi terlalu lama, dan jika aku ke rumah Papa Arkana, maka Mama Risha akan memonopoliku. Mana bisa aku bebas!" gerutu Marchello, karena setiap kali anak itu tinggal bersama Arkana selalu saja merasa dikekang dan diperlakukan seperti anak-anak oleh Arkana dan sang istri. Begitupun jika Marchello berada di rumah Nayna dan Machiko. "Oh ya? Apa Mama Risha masih ingin menemanimu tidur?" kekeh Valeri melihat kelucuan keluarga besar papa kandung putranya. "Iya! Mama Risha selalu bilang aku harus makan ini, harus itu. Kapan Mama dan Papa Erick pulang? Kalian membuatku hidup di penjara emas." "Kamu bisa pulang ke rumah sayang, papamu Erick akan pulang nanti sore," ucap Valeri membuat Ello melebarkan matanya penuh kebahagiaan. "Kalau begitu aku akan meminta Pak Min mengantarku pulang nanti sore!" jelas Ello semangat mematikan video callnya dengan sang mama. Valeri terkikik geli membayangkan betapa frustasinya putranya berada diantara pasangan yang selalu memonopolinya. Yah walaupun begitu Valeri tau jika mereka semua tidak bisa jauh dari Ello, seperti halnya dirinya. Ello langsung mengambil tasnya, dia meminta sopir pribadinya mengantarkan dia pulang ke rumah mama Valeria. Tidak mungkin kan anak kelas 4 SD harus menyetir sendiri? "Ello, kamu mau pergi ke mana?" tanya Nayna yang baru saja pulang dari kantornya melihat Ello membawa tas. "Mommy, Ello disuruh Mama pulang. Katanya Papa Erick akan pulang, jadi Ello harus menyambut Papa," jelas Ello mencari alasan. Nayna menyipitkan matanya. "Mama menyuruhmu pulang? Yang benar saja?" Tanya Nayna menatap Ello menyelidik. Nayna tersenyum, dia langsung memanggil sopir pribadi Ello. "Pak Min, antarkan Tuan Ello ke rumah Valeria. Pastikan tidak terjadi apapun pada putraku,"ucap Nayna diangguki sopir itu. Ello langsung memeluk Nayna. "Terimakasih Mommy." "Sama-sama, Sayang," jawab Nayna mencium puncak kepala putranya dengan sayang. Sekalipun Nayna bukan ibu yang melahirkan Ello, tapi dialah ibu yang memberikannya ASI, ibu yang terjaga sepanjang malam untuk menidurkannya, dan Nayna-lah yang telah merawat Marchello sebelum Valeria kembali ke tanah air dari persembunyiannya selama ini. Ello tidak sabar akan bertemu dengan Erick, sudah hampir dua minggu lelaki itu meninggalkan Indonesia untuk pergi ke Perancis. "Apa yang Papa bawa untukku nanti, Pak Min?" tanya Ello di perjalanan pulang mereka, menebak oleh-oleh apa yang akan lelaki itu bawa untuknya. "Tentu saja sesuatu yang Tuan Muda suka," jawab Pak Min tersenyum. Mobil yang mereka tumpangi sudah masuk ke dalam pelataran rumahnya. Ello membuka pintu rumahnya dan melangkah masuk ke dalam rumah. "Prince!" pekik Erick membuat Ello terbelalak. Bukankah kata Mamanya sang Papa akan pulang nanti sore? Ello berlari menerjang Erick yang merentangkan tangannya. Erick langsung mengangkat tubuh Ello dan berpelukan. "Papa merindukanmu Prince." "Ello juga merindukan Papa, Papa mana oleh-oleh untuk Ello?" tanya Ello tidak melupakan oleh-oleh yang Erick janjikan untuknya. Erick mengacak rambut Ello dengan gemas, dia memanggil pelayan untuk membawakan oleh-oleh spesial untuk Ello. Ello berteriak sangat senangnya, dia lalu membuka semua oleh-oleh untuknya. "Ini hanya bisa dimainkan kalau Ello punya adik perempuan," tunjuk Ello pada mainan yang menggambarkan hubungan kakak-adik. Erick berjongkok di hadapan Ello. "Kalau begitu mainkan saja bersama Princess Ella sayang, kenapa kamu bersedih?" "Apa Mama dan Papa tidak punya adik untuk Ello seperti Mama Risha dan Papa Arka?" tanya Ello membuat Erick terdiam. Ello menggenggam tangan Erick, "Im sorry Pa, Ello akan bermain dengan Ella saja," ucap Ello menyesal, dengan cepat anak itu tersenyum sumringah. "Papa janji Prince, kau akan mendapatkan adik perempuanmu," ucap Erick membuat mata Ello berbinar. Yah adik perempuan, Rebecca Stephanie Leticia Carollino.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Married With My Childhood Friend

read
43.5K
bc

Billionaire's Baby

read
278.8K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
569.1K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.1K
bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
90.8K
bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
287.6K
bc

Over Protective Doctor

read
473.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook