bc

Just You!

book_age16+
918
FOLLOW
3.3K
READ
pregnant
billionairess
sweet
bxg
first love
wife
like
intro-logo
Blurb

Saat dua gadis-Alena dan Aileen-saudara kembar mencintai lelaki yang sama. Perbedaan sifat dan karakter Alena dan Aileen dalam mempertahankan perasaan di hati mereka akhirnya membawa semua orang pada titik di mana mereka harus memihak salah satu di antara keduanya.

"Dia merebut semuanya dariku, aku memberinya segalanya. Pepatah bilang, dikasih hati minta jantung!" ucap Alena Olivia Kusuma.

"Aku benci, aku sangat membenci kakakku. Dia dicintai semua orang, dia disanjung semua orang! Aku membencinya!" teriak Aileen Olivia Kusuma.

"Siapa yang menebar angin dia akan menuai badai," geram Marcuss Sean.

chap-preview
Free preview
1. Masa Kecil
WARNING !!! Pasal 72 ayat {1} Undang-Undang Hak Cipta: Plagiarisme : penjara paling singkat SATU BULAN dan atau denda SATU JUTA RUPIAH, atau paling lama TUJUH TAHUN dan atau LIMA MILIAR RUPIAH !! - Kedua anak perempuan itu sedang bermain boneka barbienya dengan tawa tak lepas dari bibir cantik mereka, sang mama sibuk berkutat di dapur membuat kue ulang tahun untuk sang papa. Melodi, merasakan kebahagiaan dalam dirinya yang tidak pernah sanggup untuk dia ungkapkan dengan kata-kata. "Alena, Aileen, sini bantuin Mama, Nak," teriak sang mama dari arah dapur. Kedua gadis bak barbie hidup itu langsung menoleh ke sumber suara. "Siap Mama!" jawab anak kembar itu serempak. Anak kembar yang lahir dari cinta kedua orang tuanya, Alena Olivia Kusuma dan Aileen Olivia Kusuma. Anak dari Rehan Prehantara Kusuma dan Melodi Bellvaria Charlton. Pernikahan Rehan dan Melodi dikaruniai dua anak perempuan cantik, dan juga sangat menggemaskan. "Ayo sini duduk," kata Melodi pada kedua anak kembarnya yang berumur 4 tahun. Aileen menatap beberapa bahan dasar untuk membuat kue. Anak itu mengerutkan keningnya bingung, tidak tahu apa yang akan mamanya buat hari ini "Mama, memangnya kita akan buat apa hari ini?" tanya Aileen pada mamanya. Melodi hanya tersenyum manis menjawab pertanyaan dari Aileen. "Hari ini kan hari ulang tahun Papa, Sayang. Jadi kita akan buat surprise untuk Papa," jelas Melodi sambari mengaduk adonan menggunakan mixer. "Apa itu surprise Ma?" tanya Aileen lagi. "Surprise itu kejutan, Aileen," jawab Melodi gemas mencubit pipi tembem Aileen. "Ail jangan banyak tanya dong!" cibir Alena. Meskipun lahir bagaikan pinang di belah dua. Namun nereka berdua mempunyai sikap yang bertolak belakang, Aileen mempunyai sikap ingin tahu yang tinggi, sedangkan Alena hanya suka memperhatikan tanpa bertanya. Sikap yang berbeda itu yang mampu membuat rumah besar yang mereka tempati menjadi ramai akan kehadiran mereka. "Kan Ail hanya ingin tahu, iya kan Ma?" Aileen menatap Melodi, menginginkan pembelaan dari mamanya. Manik mata hitam legam milik Aileen menatap Melodi dengan berbinar penuh harapan. Sedangkan manik mata coklat terang Aileen hanya mengamati sekilas ibu dan adik kembarnya itu. "Iya-iya, sudah ayo kalian aduk adonan ini," pinta Melodi diangguki kedua malaikatnya. Melodi tersenyum melihat kebersamaan putri putrinya, nama Olivia mereka sempatkan pada kedua buah hatinya untuk mengenang jasa Olivia bagi keluarganya. Bahkan foto Olivi dan Rehan bersampingan dengan foto pernikahannya dengan Rehan. Tidak ada rasa cemburu, baginya Olivia tetap wanita utama yang dicintai Rehan sebelum dirinya, mereka sudah mengenalkan kedua putrinya dengan sosok Olivia lewat foto-foto Olivia. Alena dan Aileen bahkan sering menggoda Melodi. "Mama, jadi Alena dan Aileen punya dua ibu?" tanya mereka yang mampu membuat Melodi menggelengkan kepalanya. "Ail jangan nakal dong!" teriak Alena membuat Melodi tersadar dari lamunannya. "Aduh anak-anak, kenapa kalian mengacaukan adonan ini. Sudah sana kalian mandi dan ganti baju," kata Melodi yang jengah dengan kelakuan kedua putrinya. Alena dan Aileen hanya meringis meminta maaf, keduanya segera berlari menuju kamar untuk membersihkan diri. Sedangkan Melodi masih sibuk mempersiapkan segalanya untuk malam ini. Jam telah beranjak, Melodi menata makan malam di atas meja dengan senyuman merekah di wajahnya. Sesekali dia mencicipi hasil masakannya. Dia menaruh lilin-lilin kecil di tengah meja menambah kesan harmonis keluarganya. "Mama, ku mau makan," kata Aileen memekik girang. Saat tangan Aileen hendak mencomot salah satu hidangan, Alena lebih dahulu menghentikan kebiasaan buruk adiknya itu. "Tidak Ail, kan Papa belum pulang. Kamu tidak boleh mengambilnya," peringat Alena kepad adiknya. "Tapi itu ada cumi krispi kesukaan Ail, Kak Ale," rengek Aileen menekuk wajahnya sebal. Melodi hanya geleng-geleng kepala melihat itu. Sudah bukan lagi rahasia kalau kedua malaikatnya selalu saja bertingkah dan membuat keributan setiap saat. Ting tong .. ting tongg! "Nah itu Papa pulang, ayo cepat kalian ngumpet ya. Ini dibawa juga kadonya," suruh Melodi. Melodi berjalan menuju pintu utama rumah mereka, Rehan berdiri dengan rambut acak-acakan khas pulang kerja. Melodi mencium tangan Rehan dibalas Rehan mencium kening Melodi "Anak-anak ke mana Ma? Kok sepi?" tanya Rehan yang aneh dengan suasana rumah yang sepi. Biasanya kedua anaknya langsung menerjangnya jika dia pulang kerja. "Anak-anak sudah tidur, ayo kita makan malam dulu. Aku akan bangunkan anak-anak," kata Melodi. Rehan mencuci tangannya di wastafle dapur, kemudian duduk di kursi meja makan. Di hadapannya terhidang berbagai makanan kesukaan keluarga mereka membuatnya menyerngit heran, sedangkan Melodi mengambil kue tart dan menggiring kedua anak anaknya ke ruang makan. Setelah lilin menyala, Melodi segera mengintruksikan kepada anak-anaknya. "Satu ... dua .... tiga!" intruksi Melodi pada anak-anaknya. Alena dan Aileen saling memandang sebelumnya. "Happy birthday Papa, happy birthday Papa, happy birthday .... happy birthday, happy birthday Papa!" pekik mereka berdua dengan amat meriah. Mendengar suara anak-anak dan istrinya membuat Rehan menoleh, dia tersenyum dan memeluk istrinya dengan erat. "Aku bahkan lupa dengan ulang tahunku sendiri," ucap Rehan. "Itu gunanya keluarga Papa, mengingatkan Papa jika Papa melupakan sesuatu," kata Alena berseru. "Hei anak Papa yang satu ini sudah banyak bicara hemm." Rehan mengangkat tubuh Alena dan menciumi Alena hingga anaknya terkikik geli. "Papa, Ail juga mau!" kata Ail polos membuat Rehan dan Melodi terbahak. . flashback---- Melodi menggunakan kebaya putih desain dari Nadia sahabatnya merangkap desainernya, wajahnya sudah dihias oleh make up artist terkenal di Kota Sangkuriang ini. Ya mereka menyelenggarakan pernikahan di resort milik keluarga Rehan. "Kamu sangat cantik Sayang," kata Bella pada Melodi. "Aku gugup sekali Bunda," jawab Melodi meremas tangannya. "Tidak apa-apa Sayang, itu wajar," ucap Bella menimpali. Ceklek, pintu terbuka muncul lah Jingga dengan kebaya senada. Jingga adalah ibu kandung Melodi yang baru mereka ketahui kenyataannya. Sedangkan Bella adalah ibu kandung Olivia, dia dan Ozan yang tak lain adalah suaminya telah merawat Melodi seperti anaknya sendiri meski gadis itu tinggal di sebuah yayasan. "Ayo Rehan sudah di bawah," kata Jingga menggandeng tangan Melodi Melodi menggenggam tangan Jingga, meremasnya pelan membuat Jingga tersenyum. "Hei kau menyakiti tangan Mommy, tenanglah sedikit, Melodi," goda Jingga membuat Melodi menundukkan kepalanya. Melodi duduk di samping Rehan, mereka saling mengunci pandangan satu sama lain dalam beberapa saat. "Kau cantik," bisik Rehan membuat Melodi tersipu malu. "Ayo acaranya segera dimulai saja, Pak Penghulu," kata Ozan meminta acara segera dimulai. Rehan menarik napasnya panjang, tangannya menjabat telapak tangan calon mertuanya itu. "Rehan Prehantara Kusuma, saya nikahkan engkau dengan putri kandung saya Melodi Bellvaria Charlton dengan seperangkat alat shalat dan kalung berlian 10 karat dibayar tunai," ujar Willi selaku ayah kandung dari Melodi. "Saya terima nikahnya Melodi Bellvaria Charlton dengan seperangkat alat shalat dan mas kawin tersebut dibayar tunai!" jawab Rehan mantap. "Bagaimana saksi, sah?" "SAHHHHHHH!" "Alhamdulillah ...." Penghulu menuntun bacaan lafal suci sebagai salah satu wujud doa mereka kepada pasangan pengantin baru tersebut. "Ayo cium tangan suamimu," bisik Bella. Melodi mencium tangan Rehan ,Rehan langsung memegang wajah Melodi dan mencium bibirnya sekilas sebelum mereka berpelukan. Melodi dan Rehan langsung digiring ke atas panggung untuk acara resepsi, setelah keributan yang dilakukan pasangan Nadia Fernand yang sangat mengharukan, Rehan melihat bayangan Olivia memakai gaun putih selutut bersama para teman-temannya. Oliv tersenyum ke arahnya, dan Oliv membuat gerakan " I love U ". Rehan tersenyum dan tak terasa air matanya menetes. Lelaki itu tidak sadar, bahwa seseorang yang berdiri di sana benar-benar Olivia. "Oliv, kau selalu di hatiku," lirih Rehan berkaca-kaca. "Dan dia selalu bersama kita," kata Melodi tersenyum pada Rehan. Flashback off ---- "Terimakasih, Sayang" kata Rehan memeluk Melodi erat. Melodi menatap suaminya dengan kening berkerut. "Untuk apa?" tanya Melodi bingung. "Karena telah melahirkan kedua putri kita dan juga berada di sisiku sampai hari ini," kata Rehan menggenggam tangan Melodi, lalu mengecupnya. Melodi menunduk, tersipu malu dengan pujian Rehan yang ditujukan kepada dirinya. Apa yang Melodi harapkan selain kasih sayang dan cinta dari suami dan anak-anaknya? "Aiillll bajuku kotor!" teriak Alena mendorong Aileen ke belakang. Aileen memang bocah yang sangat teledor, dia sering kali merusakkan barang-barang milik Alena. "Aku tidak sengaja Kak, hiks Mama ...." Aileen menangis karena teriakan Alena kepada dirinya. Melodi menenangkan Aileen dan memarahi Alena. Bagaimanapun juga Alena tidak boleh berteriak seperti itu kepada saudaranya sendiri. "Ale jangan kasar dengan adikmu Nak, itu tidak baik," kata Melodi membuat Ale menunduk sedih. Sedangkan Rehan berjongkok di depan Alena, pertengkaran saudara sudah umum dan sangatlah wajar. "Hai Baby Girl, minta maaf pada adikmu ya," kata Rehan halus dan membelai rambut hitam panjang Alena dengan lembut. Alena dan Aileen mempunyai perbedaan hanya pada warna rambut dan warna bola mata, mata Alena berwarna coklat yang sangat teduh dan Aileen berwarna hitam legam. Sedangkan rambut Alena berwarna hitam seperti Melodi dan Aileen berwarna dark brown seperti Rehan. "Ail maafkan Kak Alena, ya?" ucap Ale mengacungkan jari kelingkingnya pada Ail. "Maafkan Ail juga Kak Ale," kata Ail mengeratkan jari kelingking mereka mmbuat Rehan dan Melodi tersenyum "Ale menuruni sifat rendah hati sepertimu," ujar Melodi tersenyum bahagia. "Dan Ail menuruni sifat manjamu," kata Rehan sambil mengerling nakal ke arah Melodi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Romantic Ghost

read
162.2K
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

Just Friendship Marriage

read
506.9K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.0K
bc

10 Days with my Hot Boss

read
1.5M
bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook