bc

Sweet Dream Cinderella

book_age16+
2.0K
FOLLOW
14.5K
READ
contract marriage
arranged marriage
playboy
kickass heroine
CEO
drama
sweet
genius
first love
rebirth/reborn
like
intro-logo
Blurb

Setelah dilahirkan kembali, ternyata takdir Ellina tak berubah. Dia tetap berakhir di dalam gengaman pria yang sama. Mencoba mengubah mimpi buruk menjadi mimpi manis, dia mencoba menerima takdirnya. Hingga tali takdir baru mempertemukannya dengan pria playboy m***m yang mempesona. Parahnya pria itu selalu mengakui bahwa dirinya adalah istri kecilnya.

Berdiri di antara dua pilihan dan dua pria yang sama kejamnya, dimanakah takdir akan membawa akhir kebahagiaan hidupnya? Bisakah dia merubah mimpi buruknya menjadi mimpi manis yang indah? Bisakah dia tetap menjadi permata dan mempebaiki segalanya? Ataukah, dia tetap berakhir mati di bawah hewan peliharaan mantan suaminya!

©opyright 2020

All story by Ellina Exsli.

???? Book 2 after Nightmare Cinderella ????

????DON'T COPY MY STORY ????

chap-preview
Free preview
1.
China, kota Z. Dua tahun berlalu dengan sangat cepat di kota Z. Taman bagian barat,  rumah utama keluarga Rexton itu tampak sangat kosong.  Beberapa kertas merah yang tertempel di setiap perabot itu membuat jelas hal apa yang tengah terjadi.  Baru-baru ini, seluruh daftar kekayaan keluarga Rexton telah di lelang dalam berita bisnis mancanegara. Membuat kebangkrutan keluarga Rexton tersiar jelas di dunia. Hari ini, di sebuah ruang pertemuan, Vania tengah menunggu seseorang bersama Lexsi. Ini pertama kalinya Lexsi keluar rumah setelah insiden batalnya pertunangannya dua tahun lalu. Karirnya yang hancur membuatnya terkurung di dalam rumah. Agensinya bahkan memutuskan kontrak tanpa menunggu konfirmasi. Citranya benar-benar hancur dan terkubur! Dalam keadaan ini, dia merasa ingin mati. Keadaan keuangannya yang tak baik juga bisnis keluarga yang bangkrut. Setelah perusaan Reegan memutuskan kerja sama, seluruh keuntungan pun menghilang. Dari itu semua, hal yang paling mengejutkan bahwa Ellina bukan anak kandung dari Aldric Rexton. Lalu dia anak siapa? Ada banyak hal yang ingin dia ketahui, tapi Ellina pun menghilang bagai di telan bumi. Tak ada yang dapat menemukan Ellina di mana pun. Gadis cantik itu seakan terkubur dengan puing-puing hancurnya kota di ujung utara kota Z. Di antara itu semua, keluarga E. V. yang biasanya low profil kini muncul ke permukaan. Hal itu menguncang antusias media dengan berita-berita terbaik keluarga E. V. meski sang Tuan Muda keluarga E. V. tampak tak menanggapi, tapi kemunculan Tuan dan Nona Besar cukup membuktikan bahwa keluarga E. V.  adalah keluarga yang berpengaruh meski telah mengalami peperangan dengan keluarga Reegan. "Bu, kita akan bertemu dengan siapa?" Vania menoleh,  melihat Lexsi yang terlihat cemas. "Seseorang yang akan membawa kita keluar dari masalah," Wajah Lexsi terkejut sedikit. "Maksud Ibu?" Senyum Vania menyebar. "Kau akan tahu setelah melihatnya." "Tapi kita sudah menunggu setengah jam," "Itu akan sepadan dengan hal yang akan kita dapatkan," Lexsi mencibir. Matanya menatap fokus pada pintu ruangan berawarna hitam yang tertutup. Angannya melayang,  tapi dia menyadari satu hal. Pintu itu seperti Ellina.  Terlihat biasa saja, dan kau bisa menggerakkan sesukamu. Tapi saat kau berhasil membuka pintu itu, maka akan ada kejutan besar di dalam ruangan. Itu seperti setumpuk teka-teki yang yang terkadang bisa menyeramkan. Dia berpikir lagi, sejak kapan Ellina bisa bersikap lembut tapi memprovokasi semua orang di sekitarnya. Memutar balikkan fakta dengan sangat mudah. Hal itu sama dengan yang dia lakukan selama bertahun-tahun. Jika dulu Ellina selalu masuk perangkapnya, tapi kali ini dia yang masuk perangkap Ellina. Semua terjadi sangat cepat, dan dia tak menyadari, bahwa hanya dengan hal kecil yang Ellina lakukan, dia telah menjadi sampah di area perindustrian. Dia benar-benar marah, dan ingin membunuh Ellina. Tapi saat tahu bahwa Ellina tak dapat ditemukan dalam dua tahun ini, senyumnya terkembang. Mungkin dia telah mati! Mata Lexsi mengerjap saat pintu hitam itu tiba-tiba bergerak terbuka. Sepasang sepatu cantik lengkap dengan kulit putih menyambut. Lalu wajah cantik yang terawat tampak dingin dan penuh hati-hati. Lexsi refleks ikut berdiri saat ibunya berdiri. Dia menunduk sesaat untuk salam penghormatan. "Aku tak memiliki waktu banyak,"  ucap wanita itu saat ia baru saja duduk. Matanya mengunci Vania dan mengabaikan tatapan Lexsi. "Cepat katakan, apa yang ingin kau sampaikan!" Vania tersenyum tipis. "Aku tak akan tahu bahwa kau adalah Nyonya besar keluarga E. V. jika tak muncul di media berkali-kali." Qianzie tersenyum kecut. Tak mengatakan apapun untuk menjaga martabatnya. "E-E. V.?" tanya Lexsi terbelalak. Matanya meneliti wajah Vania dan tertegun. Dia tak tahu bahwa ibunya mengenal nyonya besar keluarga E. V.. "Sudah sangat lama bukan? Sejak kerjasama kita beberapa puluh tahun yang lalu," Vania terlihat tenang. Senyumnya sangat tipis dengan bibir menyesap teh di tangannya. Sebaliknya,  wajah Qianzie memiliki banyak perubahan ekspresi. "Kau!" Vania tertawa kecil. "Kurasa aku butuh bantuanmu," Qianzie mendengus. "Aku tak bisa membantumu!" tolaknya cepat. "Oh, kau sangat cepat." sudut mata Vania menatap putrinya. "Anakku cukup cantik untuk menjadi pendamping Putramu. Bukankah begitu?" Mata Lexsi melotot tak suka. Dia telah melihat Ernest tapi bukan ini juga yang dia inginkan. Pria itu tampan tapi terlihat sangat dingin padanya. Qianzie tak bisa tenang kali ini. Matanya dengan cepat mengamati Lexsi dari atas hingga bawah. Merasa di perhatikan, Lexsi hanya membatu. "Kau memiliki nyali dengan menawarkan Putrimu pada bayi kecilku? Aku menolaknya," Vania tahu itu akan terjadi. Jadi dia tak terkejut. Sebaliknya, dia bersikap tenang. Mulutnya dengan bebas berkata,  "Oh, aku ingat, ada yang memiliki janji padaku tiga puluh tujuh tahun yang lalu. Janji yang belum kutagih sama sekali," Qianzie menatap muak. Dia sangat tidak suka jika ada orang yang mengungkit hal buruk itu darinya. "Atau," ucap Vania menggantung. "... kau ingin tahu, siapa gadis yang di temui putramu dulu?" Mata Qianzie mengejek. "Dia adalah permata perusahaan. Jangan coba membuat irisan antara aku dan Putraku! Lagi pula gadis itu telah tewas." "Oh benarkah? Sayang sekali," sudut mulut Vania terangkat keatas. Ada senyum dan cibiran yang halus. " Tapi,  apa kau sudah tahu ini? Dia putri Delvina Livia," Tubuh Qianzie membeku. Dia tak bisa tak terkejut. Matanya dengan cepat bergerak ke Vania. Menimbang sesuatu meski Vania terlihat tak menyembunyikan sesuatu. Lexsi hanya  mengerutkan keningnya tak mengerti. Semua percakapan itu tak dapat membuatnya mendapatkan informasi apapun. "Jangan pikir kau bisa membohongiku!" "Kau ingat, kita menghancurkan Delvina berdua. Saat itu, aku yakin kau tak akan lupa. Aku ingat, bagaimana kau sangat ingin menghancurkan wajahnya karena pria yang kau sukai memilih mengejarnya meski kita telah menikah. Dan kita memiliki masalah yang sama. Tapi waktu berlalu, dan aku baru tahu bahwa gadis itu bukan anak kandung suamiku," "Jangan bernostalgia! Langsung saja, apa yang kau inginkan?" Qianzie mulai tak nyaman. Saat ini ingatan beberapa puluh tahun itu terlintas. "Aku ingin kau membantu perusahaan suamiku!" Qianzie tertawa kecil. "Kenapa aku harus membantumu?" Ekspresi Vania bergeser. Ingatannya juga berputar pada beberapa puluh tahun lalu. "Dulu, aku melakukan semua hal yang kau inginkan! Mengatur sebuah plot agar Suamimu dan Delvina berpisah, lalu kau bisa menikah dengan tenang. Siapa yang tahu bahwa setelah menikah kau menghilang bagai di telan bumi. Aku bahkan baru tahu bahwa Suamimu adalah pewaris E. V. kalian sangat pandai menyembunyikan diri." "Aku membayarmu untuk itu, ingat?" kata Qianzie merasa tak bersalah. "Tapi aku tak tahu bahwa kau juga mengatur rencana untuk menghancurkanku," Sudut mulut Qianzie tersenyum. "Itu hanya bonus," Vania tertawa keras. Dia menatap Qianzie penuh permusuhan. "Jadi kau dengan sengaja mengatur agar pria yang kucintai menikah dengan Delvina?" Qianzie tak menjawab, dia hanya menyesap teh di depannya. "Kau menusukku dari belakang!" "Aldric mencintai Delvina, apa yang salah? Kau harusnya sadar, bahwa ada hal yang bisa kau miliki dan tidak. Lagi pula kau pantas bersama preman itu, buktinya, kau memilikinya." pandangan Qianzie jatuh pada Lexsi yang diam. Vania mengeratkan genggaman tangannya. " Jadi begitu? Oh, kau telah sukses. Kau pasti sangat sedih saat melihat aku berhasil merubah nasibku," "Itu bukan urusanku. Dan yang membunuh Delvina juga bukan aku." Vania kalah telak. "Tentang putrinya, aku tak memiliki urusan apa-apa. Jika kau kesini untuk mengancamku karena hubungan masa lalu, kau salah. Gadis itu mungkin sudah mati, dan aku juga tak memiliki urusan denganmu," "Oh, kau benar-benar tak mengerti hal yang aku katakan? Menurutmu apa yang terjadi jika aku meminta polisi menyelidiki kematian Delvina puluhan tahun lalu?" Wajah Qianzie menggelap. Matanya menatap nyalang. "Jangan memprovokasiku, atau kau akan menyesalinya," ancam Qianzie cepat. "Atau mungkin saja, dia anak suamimu! Kau memisahkan dua orang yang saling mencintai!" Satu cangkir teh hangat itu lagsung melayang ke wajah Vania! "Ibu," "Jaga mulutmu! Jangan bicara omong kosong!" Vania tetap tenang dan menerima sapu tangan dari Lexsi. Membersihkan wajahnya dengan anggun. "Aku telah menyingkirkan Delvina untukmu. Aku mengatur seseorang agar Aldric percaya bahwa istrinya telah menghianatinya. Dan aku juga membuat mereka hidup menderita, dengan satu tabrakan yang tak di sangka, itu melenyapkan nyawanya. Bukankah itu terlalu tiba-tiba? Menurutmu siapa yang bisa melakukan itu semua?" Qianzie tak menjawab, tapi binar kebencian terlihat jelas di wajahnya. Dia sangat tahu bahwa Vania berusaha melimpahkan kesalahan padanya. "Kau terlalu banyak bicara. Aku tak ada hubungannya dengan kematian Delvina. Meski aku sangat membencinya, tapi dia tetap sahabatku. Hanya saja, suamiku bukan orang yang tepat untuknya." Vania tertegun. Dia tak menyangka bahwa Qianzie akan mengatakan itu semua.  "Kau benar-benar orang yang mengerikan!" Qianzie hanya berdiri dan menatap Vania dengan senyum sinis. "Aku tak memiliki alasan apapun untuk bicara denganmu. Ngomong-ngomong aku menanti untuk melihatmu dan seluruh keluargamu mengemis di jalanan. Itu mungkin akan sedikit indah." Qianzie tertahan,  dia hanya menoleh ke belakang sesaat dan akhirnya keluar dari ruangan pertemuan. Dalam perjalanan menuju mobilnya, ingatannya seakan beputar ke belakang. Semua kenangan lama itu menyeruak bagaikan baru terjadi kemarin sore. Flasback On. Delvina Livia  adalah seorang gadis tercantik di salah satu universitas di kota Z. Kepandaiannya dalam meretas juga sudah bukan rahasia lagi. Tak ada yang tahu siapa dia sebenarnya  dan di mana keluarganya. Karena dia seseorang yang dapat menutupi jati dirinya yang asli. "Del, aku lapar." Itu adalah Qianzie. Mereka berdua sahabat yang sangat dekat. Selalu menghabiskan waktu bersama dengan hangat. Tapi Qianzie yang tulus mulai merasa iri dengan semua hal yabg bisa di lakukan Delvina. Terlebih saat pria yang di cintainya memilih menjadi kekasih Delvina. Rasa iri dan kebencian yang mulai mengakar, membuat Qianzie menemukan Vania yang juga sangat membenci Delvina. Alasannya sedikit mudah, hanya karena pria yang di cintai Vania selalu menatap Delvina dan selalu membandingkannya dengan Delvina. Karena Vania adalah seseorang dari keluarga biasa saja, maka uang akan menggiurkan minatnya. Dengan ini, atas perintah Qianzie, Vania mulai menghancurkan Delvina Harus Qianzie akui, semua cara licik yang Vania lakukan dapat memisahkan Delvina dengan kekasihnya. Dan itu adalah peluang yang besar baginya. Tapi dia juga bukan sahabat yang jahat. Dia juga mengatur sebuah plot untuk sahabatnya. Saat itu dia sangat ingat bagaimana Vania menggunakan seorang preman untuk menghancurkan Delvina melalui sebuah obat. Dengan kekuatannya,  Qianzie memutar semuanya. Memasangkan Vania dengan preman tersebut. Lalu Delvina bersama Aldric. Setidaknya dia sangat tahu bahwa Aldric juga sangat mencintai Delvina. Seperti melempar burung dengan dua batu, dia bisa membuka mata orang yang di cintainya juga dapat menyingkirkan Vania. Dan saat itu lah, hubungan Delvina dan kekasihnya hancur. Lalu dia masuk dan menikah dengan suaminya. Tapi siapa yang menyangka, meski Delvina telah menjadi istri Aldric, suaminya masih tak dapat mencintainya. Tak dapat melupakan Delvina, hingga Qianzie benar-benar murka. Beberapa tahun berlalu, Qianzie menerima semua laporan tentang Delvina. Dia sangat tahu bahwa hidup Delvina mulai berantakan dengan seorang anak perempuan yang seumuran dengan putranya. Semua itu karena Vania yang telah dia dikirim sejauh mungkin kembali dan mencoba masuk di antara mereka. Merasa mendapat tontonan, dia hanya menunggu sata yang tepat. Haruskah dia akui, bahwa kembalinya Vania melancarkan semua urusannya. Hingga hari itu, saat mata-matanya melapor bahwa Delvina pergi dengan seorang pria menuju bandara, dia tersenyum lembut. Dia tak bisa menahannya lagi, suaminya akan melihat dirinya jika Delvina mati. Dan dengan satu perintahnya, kecelakaan itu terjadi. Tentu tak ada yang tahu tentang itu semua, karena dia selalu meletakkan orang untuk menjadi tangan kanannya. Termasuk mengirim putri Delvina yang selamat ke rumah sakit terdekat. Tak lama kemudian Aldric datang. Merawat putrinya dengan penuh kasih sayang. Tapi siapa yang menyangka, sejak Vania masuk dalam lingkaran Aldric, kehidupan putri kecil itu juga telah berubah. Hingga dia sendiri tak menyadari, bahwa gadis yang di bicarakan putranya adalah anak sahabatnya. Itu semua karena Ellina tak menggunakan nama belakang keluarga Rexton ataupun Delvina. Di antara itu semua, tak ada yang tahu, siapa pria yang membawa Delvina menuju bandara. Semua orang mengatakan bahwa itu adalah pria selingkuhan Delvina. Yang membuat pernikahannya bersama Aldric hancur berantakan. Tapi kenyataan yang sebenarnya adalah pria itu adalah kakak kandung Delvina dari negara Y. Pria dengan kekuasaan yang sama besarnya dan baru saja bertemu dengan adik kandungnya setelah sekian lama tak di temukan. Tapi mereka semua mati dalam satu kecelakaan dan hanya menyisakan Ellina di dunia. Lalu lama-lama nama Delvina pun hilang dari permukaan. Dia hanya di kenang sebagai Delvina Livia! Seorang gadis jenius dalam dunia teknologi dan peretasan. Seseorang dari keluarga biasa saja karena informasi palsu yang telah dia tanamkan. Menghapus semua informasi jati dirinya yang asli dengan informasi palsu di negara Z. Membuat semua orang tak dapat mengenal dan mengetahui, siapa dia sebenarnya. Flasback Off. *** Kyahahahahaahahaaha Aduhh senangnya. Eits lupa, Haii semua, halooo. Part meluncur jauh lebih dulu,  agar kalian tahu dan save lebih dulu cerita lanjutannya di library kalian. Ini cerita lanjutan atau buku kedua,  setelah NIGHTMARE CINDERELLA. Hehehe, penasaran kan? Iya kan?  Iya kan?  Bagus. Penasaran aja,  biar aku tambah ketawa jahat.  Kuy,  see youu,  sampai kapan-kapan deh. Sampai buku Nightmare jadi. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.3K
bc

A Secret Proposal

read
376.4K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

The crazy handsome

read
465.3K
bc

Bad Prince

read
508.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook