bc

Mountains of Wishes (Indonesia)

book_age16+
431
FOLLOW
2.6K
READ
love-triangle
contract marriage
reincarnation/transmigration
love after marriage
arranged marriage
kickass heroine
princess
drama
enimies to lovers
rebirth/reborn
like
intro-logo
Blurb

Sequel Mountains of Lies

“Kenapa aku sebenarnya?”

Ketika kata-kata itu mulai menghantui pikiran Viona Kanzack.

“Apa yang membuat gadis ini tak lepas dari pikiranku?”

Ketika kalimat yang sudah berulangkali muncul di benak Xia Kang itu mulai menemukan sedikit jawaban.

“Jika aku yang dicarinya, bukankah aku yang harus bersanding dengannya?”

Dan saat kesalahpahaman membuat Xia Yu merubah kesetiaannya ...

... sosok yang beberapa waktu lalu menghilang, datang kembali.

Memisahkan.

Membangkitkan kenangan.

Menimbulkan perpecahan.

“Apa benar berita yang selama ini beredar? Apa benar kamu mencintainya? Jika iya, kenapa kamu membiarkannya dirampas di depan matamu??!!”

Xia Kang menjadi putus asa,

sebenarnya apa yang seharusnya dia lakukan????

Peperangan di depan mata. Tetapi di hatinya, dia tak peduli apapun selain tentang Viona.

Kematian bahkan tak dihiraukannya.

Akankah dia bisa bertemu kembali dengan istrinya?

chap-preview
Free preview
Xia Kang
Malam ini adalah malam yang lengkap untuknya. Xia Kang tak pernah menyangka bahwa ada suatu masa dalam hidupnya dimana dia tidak merasa kesepian lagi. Kehadiran gadis yang kini menjadi istrinya itu membuat hidupnya menjadi berwarna kembali setelah kehilangan warnanya sekian lama. Dan kemudian dia membawa seorang gadis cilik lain yang begitu menggemaskan, menambah meriah suasana kediaman yang dahulunya hanya dihuni keheningan. Kepercayaan diri, ketegaran dan kekuatannya membuatnya selalu terpana. Tetapi di sisi lain, gadis itu memiliki sisi rapuh dan lemah yang tidak pernah disangkanya. Sisi lainnya itulah yang membangkitkan rasa ingin melindungi yang sudah lama mengendap di hatinya. Ya, benar, selama ini, dia pergi berjuang ke medan perang bukan untuk melindungi orang lain, bukan juga untuk melindungi negerinya. Dia pergi untuk melindungi dirinya sendiri. Dari kesepian, dari kepedihan kenangan yang menyiksanya di ibukota. Ada satu sisi dalam dirinya yang pergi berperang dengan niat menyerahkan nyawanya, mengakhiri segalanya. Tetapi berulangkali dia pergi berperang, berulangkali kematian menolaknya. Seolah Dewa menahannya untuk tetap hidup dan menjalani kesepian yang merenggut nafasnya. Kematian terasa lebih baik baginya. Tetapi sejak bertemu dengan gadis ini, dia lupa tentang keinginannya untuk mati. Dia kembali memikirkan, apa yang akan terjadi esok hari? ‘Kenapa gadis ini selalu ada di pikiranku?’ Pertanyaan yang selalu berulang dan mengendap di hati dan pikirannya itu, pada hari-hari di minggu ini telah menemukan secercah jawaban. ‘Aku menginginkan gadis ini.’ Di malam ini, saat gadis itu menatap bulan, dia melihat sosok Dewi Bulan pada dirinya. Jika benar Dewi Bulan itu ada, maka dia berpikir, Liu Bai adalah penjelmaan Dewi Bulan yang sempurna. Dia terlihat begitu bercahaya walau bulan tak lagi purnama. Apa mungkin matanya sedang menipunya? Tidak. Liu Bai adalah nyata, dan dia bukan ilusi semata. Lamunannya terganggu saat istrinya itu menoleh dan bertanya sebuah pertanyaan yang membuatnya merasakan sesuatu yang tak nyaman di hatinya. Sesuatu yang mengganggunya. “Xia Kang. Kamu tahu kan? Setelah lima tahun, kita akan berpisah.” Terdengar suara merdu milik gadis itu yang sangat lirih. Seolah dia ragu-ragu dengan pertanyaannya sendiri. ‘Apa kita memang harus berpisah?’ Kalimat itu sudah meronta di ujung lidahnya tetapi dia menahan sekuat tenaga agar kalimat itu tak terucapkan. Siapa dia untuk mengatakannya? Bukankah gadis ini masih membencinya karena mengira bahwa dialah yang membunuhnya saat itu? Dia sama sekali tak memiliki hak untuk mengatakan itu. Dan dia adalah lelaki yang tak mungkin mengingkari janji yang diucapkannya sendiri. Maka dengan berat hati, dia menjawab satu kata yang seolah begitu sulit diucapkan. “Benar.” Gadis itu menatap kedua mata miliknya, seolah mencari sesuatu yang dia inginkan di sana. “Jika kita berpisah, bagaimana dengan nasib Jingmi? Dia pasti akan bersedih,” ucap gadis itu kemudian. Xia Kang terdiam. ‘Apakah hanya Jingmi yang akan bersedih? Apakah tidak akan ada kesedihan sedikitpun di hatimu saat harus berpisah? Apakah kamu akan melangkah pergi meninggalkan kediaman ini tanpa rasa beban sedikitpun di hatimu?’ Dia kembali berusaha mengontrol perasaannya. Dia tak boleh lemah. “Kita akan membicarakannya pada Jingmi pada saatnya nanti. Semoga dia bisa mengerti.” Akhirnya dia menjawab dengan apa yang dia bisa katakan saat itu. Kemudian gadis itu mulai menceritakan hal aneh yang belum pernah didengarnya. Kendaraan menuju bulan, bulan yang tidak memiliki cahayanya sendiri dan lain-lain. Seolah dia bukanlah gadis yang berasal dari zaman ini. Sejak awal, dia begitu curiga dengan kepribadian gadis ini yang tiba-tiba berubah setelah meninggal. Gadis yang awalnya dikenal dengan kepribadian dinginnya itu berubah menjadi gadis yang begitu ceria. Gadis ini juga mengajukan sebuah syarat yang membuatnya bingung saat menikahinya yaitu menikah dengan adat Heihan. Tidak, itu bukan adat Heihan. Tetapi menikah dengan cara agama Heihan. Dia bukan orang yang bodoh. Islam? Sepertinya dia pernah mendengar hal itu di medan perang. Dia lama hidup di medan perang, dan mau tidak mau dia harus mempelajari hal-hal menyangkut negeri-negeri di sekitar negerinya. Apa Liu Bai memeluk agama itu setelah kematiannya? Dia mengatakan itu semua yang diperintahkan Dewa saat dia berada di alam kematian. Tetapi dilihat dengan bagaimana dia sangat merahasiakan cara bersuci dan penyembahan miliknya, dia semakin curiga. Apalagi ketentuan untuk menutup kepala dan larangan makanannya begitu mirip dengan aturan dalam agama itu. Apa dia memeluk agama milik ibundanya? Gadis ini memiliki begitu banyak rahasia yang menyelimutinya. Siapa gadis ini sebenarnya? Pemikiran panjangnya harus terpotong karena dia mendengar sebuah pekik dari belakangnya. Dia dan gadis itu menoleh. Saat dia kembali menatap gadis itu, ada ketakutan di matanya. “Xia Kang!” Gadis itu tanpa sadar melangkah mundur. “Tenanglah ....” Dia harus menenangkan gadis itu. Dia akan melindungi gadis itu bagaimanapun caranya. “Jingmi?” Viona mulai mengkhawatirkan anak kesayangannya itu. “Ada Bi Kwang dan Zhang Yi. Pasti mereka mengawal Jingmi.” Beberapa anak panah meluncur ke arah mereka yang membuat Xia Kang sibuk menepis semua anak panah itu. Mereka dikepung pasukan yang saling beradu pedang hingga beberapa mayat terlempar ke arah gadis itu. Xia Kang menoleh ke belakang dan melihat gadis itu yang semakin mundur ke belakang. Xia Kang kembali memfokuskan diri pada pertarungan di depannya setelah memastikan gadis itu baik-baik saja. “Jangan bergerak, jika tidak Putri kalian akan mati.” Sebuah suara membuatnya menoleh ke belakang dan dia mengepalkan tangannya saat melihat pedang sudah menempel di leher gadis itu. Dia akan menjawab ucapan lelaki yang menyandra istrinya itu. Dia sangat marah mengetahui ada lelaki mengancam nyawa istrinya. Marah pada dirinya sendiri yang tak berguna. Tetapi, saat dia mengangkat kepalanya untuk melihat sosok lelaki yang berada di belakang gadis itu, dia tercekat. Angin tiba-tiba berhembus menyingkap sedikit penutup sebagian wajah lelaki itu. Dan saat dia melihat mata lelaki itu, jantungnya seolah berhenti. Tidak mungkin! Tidak mungkin! Bagaimana bisa? “Xia Kang?” Istrinya berusaha memanggilnya, tetapi dia tak bisa fokus pada gadis itu saat ini. “Apa Pangeran sekarang kehilangan akalnya?” ejek lelaki itu. Mata ini, mata yang sangat dikenalnya dimanapun. Tidak mungkin dia salah mengenalinya. Tetapi, kenapa? Kenapa dia ada di sini? “Bagaimana mungkin, orang yang disebut sebagai Dewa Perang tidak bisa melindungi nyawa seorang gadis? Begitu mengecewakan!” Lagi. Suara yang tak mungkin bisa mengecohnya. Dia sangat mengenal suara ini. Suara yang biasanya selalu lemah lembut padanya kini dipenuhi rasa kebencian dan kemarahan. Kenapa? Apa salahnya? Xia Kang mengangkat suaranya lirih, “Kamu ....” “Xia Kang! Kamu kenapa?” Gadis itu berteriak berulang-ulang berusaha menyadarkannya. Tetapi walau mendengarnya, dia tak bisa apa-apa. Kejadian ini membuatnya kehilangan suaranya. Dia begitu tenggelam dalam pikirannya. BAM!!! Sebuah ledakan terjadi setelah lelaki itu melemparkan sesuatu di udara. Kabut dan asap mulai bermunculan. Tetapi Xia Kang tetap diam seolah tubuhnya terpaku di tanah tempatnya berdiri. Kenyataan ini begitu mengejutkannya, menghantam realita yang selama ini dipercayainya “XIA KANG!!!” teriak gadis itu dengan kencang. Saat kabut dan asap menghilang, Xia Kang menatap dinding di hadapannya yang kosong. Gadis itu telah dibawa pergi oleh seseorang yang sangat disayanginya. Mengapa? *****          

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Si dingin suamiku

read
490.1K
bc

YUNA

read
3.0M
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
15.6K
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.7M
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.8K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook