bc

Hot Stranger

book_age12+
6.3K
FOLLOW
80.1K
READ
possessive
love after marriage
CEO
boss
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Hanya karena tak sengaja menabrak seorang pria, gadis ini harus menikah dengan pria yang ditabraknya itu. Padahal sang gadis akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat dengan sang kekasih. Apa yang akan dilakukannya agar batal menikah dengan pria asing itu? Akankah itu berhasil? Atau malah pernikahannya dengan sang kekasih lah yang batal?

.

.

.

"Eh! Maaf. Jasmu jadi kotor"

"Jasku kotor karena kau! Jadi, kau harus bertanggung jawab atas ini!"

"Aku sudah meminta maaf dan memberikanmu tisu tapi malah kau tolak"

"Aku tidak butuh tisu dan maafmu, gadis kecil!"

"Jadi, apa yang harus aku lakukan?! Mencuci jasmu, begitu?"

"Ini kartu namaku. Besok datanglah ke alamat yang tertera disitu, jam 9 pagi. Ingat, jam 9 pagi"

.

.

.

© 2015 by Venny Innayasari

chap-preview
Free preview
Chapter 1 : Meet
Author POV "Bagaimana menurutmu? Kau suka?" tanya seorang wanita paruh baya kepada keponakannya yang akan segera menikah. "Gaun dan kebaya nya sangat bagus. Aku menyukainya, tante" gadis ini tersenyum saat melihat pantulan dirinya dengan Kebaya putih yang indah dan mewah di cermin. "Baguslah kalau kau suka. Nanti bawa calon suami mu ke sini untuk mencoba tuxedo dan beberapa pakaian adat lainnya" gadis itu mengacungkan kedua jempolnya sebagai jawabannya. "Aku ganti baju dulu ya, tante ku sayang. Terima kasih telah mendesainkan gaun dan kebayanya" wanita paruh baya itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Keponakannya sudah besar sekarang dan akan menjadi istri dalam waktu yang masih dirahasiakan keponakannya itu. "Tante aku pulang dulu ya" "Hati-hati di jalan" gadis itu tersenyum dan melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam mobilnya. "Pak kita ke cafe langganan ya" "Siap, neng" gadis itu tersenyum dan mulai memainkan handphone-nya. Membuka akun sosial media-nya dan aplikasi lainnya. "Neng, udah nyampe. Mau ditunggu atau kagak neng?" tanya supir pribadinya. "Ngga usah, bapak pulang aja. Bilangin ke mama, nanti saya pulang agak sorean dikit. Ok pak?" "Sip deh neng. Tapi neng, nanti mau dijemput atau kagak?" "Nanti saya telpon bapak aja" gadis itu keluar dari mobilnya dan mulai masuk ke cafe langganan nya. "Mbak, hot chocolatenya satu ya" "Mau dibawa pulang atau minum di sini?" gadis itu melihat keadaan sekitarnya yang cukup ramai. "Hm, dibawa pulang aja mbak" "Baiklah tunggu sebentar ya" Gadis itu memilih untuk duduk di salah satu meja yang ada di dekat kasir. Tak lama kemudian ia merasakan saku jeansnya bergetar. "Halo?" "..." "Sudah. Bagaimana denganmu?" "..." "Kau mau tau? Gaun dan kebayanya sangat bagus. Aku sangat menyukainya. Oh ya, tante bilang nanti kau harus ke sana untuk mencoba beberapa pakaian" "..." "Ya sudah kalau begitu. Selamat berkerja, I love you too" Tak lama kemudian pesanan gadis itu pun sudah jadi. Dengan berat hati gadis itu beranjak dari kursinya. "Ini mbak. Masakih ya" sambil memainkan handphone-nya, gadis itu berjalan keluar cafe. Tiba-tiba saja.. BRAKK! "Aduh!" gadis itu mengelus-elus kepalanya yang terasa sakit setelah membentur sesuatu di depannya. Dia mendongkak. Terlihat sosok pria tampan dengan setelan jas kantornya yang sudah kotor karena terkena hot chocolate milik Zinia-gadis itu-. "Eh! Maaf. Jasmu jadi kotor" Zinia mengeluarkan tisu dari tas selempangnya dan memberikannya ke pria yang ditabraknya itu. Namun bukannya diterima, tisu itu di tepis begitu saja oleh pria itu. "Jasku kotor karena kau! Jadi, kau harus bertanggung jawab atas ini!" "Aku sudah meminta maaf dan memberikanmu tisu tapi malah kau tolak" "Aku tidak butuh tisu dan maafmu, gadis kecil!" "Jadi, apa yang harus aku lakukan?! Mencuci jasmu, begitu?" pria itu hanya tersenyum dan memberikannya sebuah kartu nama. "Ini kartu namaku. Besok datanglah ke alamat yang tertera disitu, jam 9 pagi. Ingat, jam 9 pagi" pria itu pun masuk ke dalam cafe. "Tapi.." pria itu pun sudah menghilang dari pandangannya. 'Pria asing yang arrogant!' batinnya. Dia memasukkan kartu nama itu ke dalam tasnya. Moodnya sudah dibuat hancur hanya karena pria asing itu. Dia menghentikan taksi yang lewat dan masuk ke dalamnya. Setelah sampai di rumahnya, Zinia langsung naik ke atas, menuju kamarnya. Mama nya yang kebetulan ada di ruang tamu pun bertanya kepada anak semata wayangnya. "Kok udah pulang? Katanya sore-an dikit baru pulang" "Eh, Mama. Ngga jadi ma, tiba-tiba aja malas mau di sana lama-lama" jawab Zinia dan langsung menyalami Mamanya. "Oh ya udah kalau gitu, mandi gih sana" "Oke!" Zinia masuk ke kamarnya. Tapi bukannya mandi, dia malah termenung mengingat kejadian di cafe tadi. 'Ini kartu namaku..' Ia pun mengambil kartu nama yang disimpannya di tas. Abraham Alexi Bratajaya. Nama itu tercetak di bagian tengah kartu nama. 'Abraham? Nama yang bagus' Matanya terus membaca tulisan yang ada di kartu nama itu. Matanya terhenti saat melihat alamat yang tercetak di kartu nama itu. 'Besok datanglah ke alamat yang tertera disitu, jam 9 pagi. Ingat, jam 9 pagi' "Jam 9 pagi ya? Apa tidak terlalu pagi?" gumamnya. Zinia terus memikirkan apakah ia harus pergi ke alamat orang asing itu atau tidak. Bagaimana pun mereka tidak saling kenal, jadi wajar kalau dirinya berpikiran negatif tentang pria asing itu. 'Pergi tidak ya?' batinnya. "Zinia! Cepat mandi!" teriakkan mamanya itu menyadarkan Zinia dari lamunannya. Karena memikirkan hal itu, Zinia jadi lupa kalau ia harus mandi. "Iya Ma!" dia pun mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. To Be Continue.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Partner in Bed 21+ (Indonesia)

read
2.0M
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Sexy game with the boss

read
1.1M
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

10 Days with my Hot Boss

read
1.5M
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

My Husband My Step Brother

read
54.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook