bc

My Last Husband

book_age16+
1.3K
FOLLOW
25.7K
READ
billionaire
fated
powerful
inspirational
CEO
drama
tragedy
sweet
single daddy
teacher
like
intro-logo
Blurb

[Warning : Mohon siapkan tissue, karena cerita ini dapat mengaduk emosi dan menguras air mata]

# Terinspirasi dari kisah nyata #

Pada satu malam yang panjang dan juga mencekam, seorang gadis berusia dua belas tahun bernama Emily Smith harus mengalami sebuah tindak pelecehan dan p*********n yang keji, yang dilakukan oleh orang terdekatnya.

Rasa sakit secara fisik dan mental, kekecewaan, luka dan trauma mendalam bersarang di dalam dirinya untuk waktu yang lama.

Di saat ia mulai bangkit dan belajar menerima dirinya serta orang-orang di sekitarnya, kejadian kelam berikutnya kembali terjadi. Rasa cinta dan kepercayaan hampir sirna dari dalam hatinya. Emily merasa jijik dan kotor mendapati dirinya dilecehkan berulang kali.

Apakah Tuhan sedang mencobai dirinya? Apakah ia tidak pantas untuk merengkuh kebahagiaan hidup? Bagaimana kisah perjuangannya? Bagaimana akhir dari perjalanan hidupnya? Apakah akhirnya kebahagiaan itu datang menghampiri dirinya?

# Mari ikuti terus kisahnya dan jangan lupa dukung penulis dengan menekan Love pada novel serta follow akun penulis. Dukungan dari Anda semua sangat berarti. Terima kasih.

chap-preview
Free preview
Chapter 1 : Luka Pertama
“Hiks ... hiks ... tolong jangan sentuh aku, Paman. Tinggalkan aku sendiri, kumohon.” Emily Smith kecil dengan wajah memelas, tubuh gemetar dan keringat dingin yang membasahi sekujur tubuhnya mencoba untuk menyelamatkan dirinya dari pria yang sedang mencoba untuk melecehkan dan menyetubuhinya. “Hmm ... kau sangat cantik, Emily. Selama ini kau telah luput dari perhatianku. Tubuhmu indah meski kau masih remaja,” ucap pria setengah baya itu seraya melepaskan pakaian tidur dan pakaian dalam yang dikenakan oleh gadis remaja itu, lalu melemparkan pakaian-pakaian tersebut ke sembarang tempat. Tanpa menunggu lama, pria itu menciumi dan menyentuh wajah halus milik Emily, lalu turun hingga ke area sensitifnya. Emily menangis terisak dan terus memohon, ia sangat ketakutan. Jari jemari pria paruh baya itu terus membelai area sensitif milik gadis remaja itu. Wajahnya yang menunjukkan rasa puas ditampilkannya di hadapan Emily. Rasa jijik sekaligus rasa takut memenuhi diri Emily, tapi ia hanyalah seorang gadis yang baru saja beranjak remaja, yang tentu saja tenaganya kalah jauh jika dibandingkan dengan tenaga pria itu. Lidah pria itu terus menelusuri setiap jengkal dan lekuk tubuh Emily, ia hanya bisa menahan diri dan menatap sosok yang sedang berdiri di depan pintu kamar tidurnya. Sosok yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Betapa kecewa dan sakit hatinya mendapati kenyataan jika ibu kandungnya hanya menonton dan membiarkan tindak pelecehan itu terjadi. Air mata kekecewaan terus mengalir deras dari pelupuk matanya. Batinnya menjerit memanggil sang ayah yang sedang bekerja shift malam. Ia tidak tahu kepada siapa ia dapat meminta pertolongan.    “Kau akan menyukai dan menikmati perlakuanku padamu, gadis kecil. Jadi jangan bersuara dan ingatlah untuk tidak memberitahukan hal ini kepada siapapun. Jika sampai ada yang tahu mengenai hal ini, maka nyawamu beserta nyawa Kakak dan Ayahmu menjadi taruhannya. Apa kau mengerti?” seru pria itu sambil memandang wajah Emily yang ketakutan. Emily kecil hanya bisa menganggukkan kepalanya, ia sungguh bingung dengan semua yang terjadi. Ia hanya tahu dari salah seorang guru sekolahnya jika area sensitif setiap orang harus dijaga dengan baik dan tidak boleh membiarkan siapapun menyentuhnya sembarangan, sebab kehormatan seorang wanita terletak di kegadisannya. “Paman, kumohon jangan lakukan hal ini padaku, aku mengantuk, biarkan aku pergi tidur,” lirih Emily yang masih polos dan lugu. “Kau bisa tidur setelah kutiduri. Lihatlah gadis kecil, lihat ke depan pintu kamarmu! Ibumu telah mengijinkanku untuk menyentuhmu. Jadi aku bebas untuk berbuat apa saja padamu,” ucap pria itu seraya tertawa terbahak-bahak. “Aku tidak mengerti maksudmu. Aku hanya ingin sendirian. Guruku berkata untuk tidak membiarkan sembarang orang menyentuh area genital kita. Jadi kumohon lepaskan aku dan jangan sentuh aku,” pinta Emily penuh harap. Tangan pria itu terus membelai dan meremas area-area sensitif milik Emily yang baru mulai berkembang, bahkan satu bulan sebelumnya gadis kecil itu baru saja mendapatkan menstruasi pertamanya. Tetapi kini, ia harus mengalami suatu tragedi yang akan membekas di dalam hidupnya selamanya.    Lalu, pria itu mencium bibir Emily secara paksa dan memasukkan lidahnya ke dalam mulut gadis itu. Gadis polos itu merasa sangat terkejut dan jijik mendapati lidah seorang pria bermain-main di dalam mulutnya. “Umm ... ummm ...,” Emily berusaha melepaskan bibirmya dari ciuman penuh napsu pria tersebut. Nahasnya, kakak laki-laki Emily yang bernama Aaron Smith sedang tertidur lelap di kamar yang bersebelahan dengan kamar tidur gadis itu, sehingga suara apapun tidak akan terdengar oleh sang kakak. Meski, satu jam sebelumnya sang kakak tahu dan melihat jika pria paruh baya yang bernama Drake ini datang berkunjung ke rumahnya tepat saat sang ayah yang bernama Alfred pergi bekerja. “Argh ... ahh ... sakit Paman. Mom tolong aku,” seru Emily saat satu jari pria itu masuk ke area genitalnya. “Drake, aku tinggalkan dia padamu. Jangan berlama-lama sebelum Aaron terbangun dan melihatmu melecehkan saudarinya,” ucap sang ibu sambil berlalu pergi meninggalkan Emily kecil bersama dengan pria itu. “Gadis kecil, kini saatnya aku menyatu denganmu. Tutup mulutmu dan jangan coba-coba berteriak jika tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada saudaramu,” ancam pria itu seraya menodongkan sebilah pisau yang bentuknya mirip dengan pisau dapur pada umumnya. “Jangan, Paman. Kumohon jangan sakiti aku dan kakakku,” tangis gadis kecil itu. Drake segera melepaskan seluruh pakaiannya dan membuka lebar kaki gadis kecil itu, lalu menyetubuhinya. Mata Emily terbelalak, tangan besar milik pria itu membungkam mulutnya. Tangan gadis itu mencengkeram erat tangan Drake yang berada di samping tubuhnya. Rasa sakit yang ia rasakan di area genitalnya sama seperti rasa sakit yang ia rasakan di dalam sanubarinya. Malam yang kelam dan memilukan yang akan mengubah gadis kecil ini selamanya, menorehkan luka pada hati dan jiwanya untuk selamanya. Rasa percaya dan cinta yang ia rasakan untuk sang ibu sirna seketika, saat ia melihat dan mendengar dengan telinganya sendiri ketika sang ibu menyerahkan dirinya pada pria b***t itu. Batinnya terus memanggil nama ayah dan kakaknya sambil menahan sakit yang teramat sangat. Ia merasa dirinya bagai terbelah dua, seumur hidupnya ia tidak pernah merasakan sakit seperti yang ia rasakan malam itu. Tidak berapa lama kemudian, Drake melepaskan tangannya dari mulut Emily. Saat itu, gadis itu meronta dan menangis kesakitan. “Arghh ... sakit. Hentikan kumohon. Aku kesakitan, Paman,” lirih Emily sambil menangis terisak. “Diamlah! Atau aku akan menyakiti kakakmu,” seru pria itu. Drake terus melakukan permainan b***t itu sampai akhirnya dia mencapai pelepasan dan jatuh terkulai di samping tubuh Emily. Gadis itu menangis, tubuhnya gemetar dan darah mengalir keluar dari area genitalnya. Ia terus menyebutkan kata sakit berulang kali. Karena merasa kesal, akhirnya Drake bangkit berdiri dan meninggalkan gadis itu sendiri dalam keadaan terguncang dan kesakitan. “Clara Sayang, aku sudah selesai. Terima kasih sudah menghadiahkanku kegadisan anak perempuanmu. Temuilah anakmu yang sedang menangis dan bereskan semuanya,” ucap pria itu. “Beres, sekarang pergilah sebelum Alfred kembali,” pinta Clara. Sebelum Drake keluar dari rumah mereka, dia mencium mesra bibir Clara, lalu berjalan cepat masuk ke dalam apartemen miliknya. Ibu Emily telah berselingkuh dengan Drake yang notabene adalah tetangganya sendiri selama tiga bulan lamanya. Dan selama itu, mereka berhasil menutupi hubungan terlarang tersebut. Mereka kerap b******a di dalam kamar tidur Alfred dan Clara hingga menjelang pagi. Lalu, Drake biasanya langsung bergegas pergi sebelum Alfred kembali. Setelah menutup rapat pintu masuk, Clara segera menghampiri anak perempuannya yang masih terbujur tidak berdaya di atas tempat tidurnya. “Bangun dan bersihkan tubuhmu, Emily. Cepat! Sebelum Aaron melihatmu dalam keadaan seperti ini,” seru Clara. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.7K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.3K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook