bc

My Love Just Mine {BL} (Complete)

book_age16+
1.0K
FOLLOW
15.6K
READ
love after marriage
age gap
arranged marriage
playboy
dominant
badboy
CEO
drama
mxb
like
intro-logo
Blurb

Namanya Arlen, remaja mungil yang tinggal di Korea Selatan, keturunan Korea-Indonesia. Manis, perhatian, kuat, tapi barbar dan dikenal sebagai berandalan.

•••

Jun, Pria mapan, tampan, populer dan merupakan pengusaha muda sukses di Korea Selatan. Namun, dia sangat Playboy! Dan jarang menghargai perasaan pasangannya.

•••

Keduanya tiba-tiba dijodohkan, perjodohan yang tak masuk akal. Namun anehnya, perjodohan itu disetujui oleh semua pihak.

Antara dicintai, atau mencintai, menanti waktu hingga ke luluhan mempersatukan mereka.

Menunjukkan kisah dibalik sebuah kalimat keegoisan.

‘Cintaku Hanyalah Milikku’

chap-preview
Free preview
Wedding Meet
 'Semuanya.. Berawal dari hari ini'  Dua orang manusia kini tengah berdiri di depan Altar.. Mengucapkan sebuah janji sehidup semati. Mengikat diri mereka dengan ikatan suci sebuah tali pernikahan.. Atas restu kedua orang tuanya.  Mereka baru saja mengucapkan Janji suci hingga pendeta mengatakan.. "Aku nyatakan mulai saat ini kalian adalah sepasang suami istri".   Kedua mempelai itu tersenyum... Para anggota keluarga dan kerabat yang datang tersenyum haru pada mereka. Beberapa rekan kerja dari kedua belah pihak juga turut hadir meski hanya beberapa... dan kebanyakan dari mereka cukup shock dengan berita pernikahan ini..  Berita bahwa penerus dari perusahaan yang masuk dalam peringkat 5 perusahaan besar yang berpengaruh di Korea, kini telah menemukan pasangannya.   Pria berusia 27 Tahun bernama Hwan Jun Seon.. sang pewaris dan saat ini tengah memegang kendali perusahaan. Ia disebut sebagai pengusaha muda yang berbakat.. telah menemukan pendampingnya.  Dan yang membuat mereka terkejut adalah.. Pengantin dari Pria mapan dan tampan itu.. adalah seorang Remaja berusia 17 tahun bernama lengkap Han Ryeon il.. dengan nama panggilan Arlen Han. Ia keturunan Korea-Indonesia, dan yang mencengangkan adalah.. ia seorang Namja (Laki-laki).    Meski begitu Arlen terlihat begitu manis.. dibalut setelan kemeja dan jas.. dengan tema pernikahan nuansa biru putih, ia terlihat begitu anggun jika disandingkan dengan seorang Hwan Jun Seon. Tak ada yang bisa menolak pesona kedua orang itu.. Dan para tamu terus bergumam betapa serasi dan beruntungnya mereka berdua.   Beruntung?   Benarkah?     Siapa?      Jun dan Arlen?  Yang benar saja..    Apakah Jun begitu beruntung? karena mendapatkan remaja mungil manis dan anggun di hadapannya ini? Padahal kenyataannya ia hanya remaja ugal-ugalan yang di kenal sebagai berandalan sekolah. Bocah nakal yang sering mengumpat kasar dan berkelahi dengan membabi buta.  Lalu bagaimana dengan Arlen? Jika dia di kenal sebagai anak yang tidak baik, itu berarti ia beruntung karena Jun mau menerimanya. Jawabannya adalah tidak! Karena pria tampan dengan wajah bak pangeran yang tengah berdiri di hadapan Arlen ini...  Adalah seorang Playboy akut dengan puluhan mantan dan berkali-kali meniduri sembarang wanita diluar sana, di dunia malam ia selalu dikenal sebagai raja playboy dengan sifat angkuh dan arogan yang ia miliki. Ia juga kerap disebut sebagai pria paling tidak peka dengan perasaan wanita.   Dan kedua mempelai ini tengah melakukan sandiwara dengan topeng senyuman mereka di hadapan orang-orang...   Apa mereka tahu tentang keburukan masing-masing?.   Iya  Lalu kenapa mereka masih menikah?     Jawabannya karena kesepakatan kedua belah pihak keluarga beserta berbagai ancaman yang mereka terima akibat ulah biang masalah yang diperbuat oleh kedua mempelai itu.   Kedua keluarga itu bersahabat.. walau anak-anak mereka tidak pernah bertemu, namun hubungan kedua orang tua mereka cukup baik. Dan ketika Sang penerus perusahaan Hwan Corp berulah di dunia malam yang hampir menjatuhkan nama baik sang Appa, Beserta kenakalan remaja manis yang kerap membuat kepala keluarga Han jatuh sakit dan kesulitan mengurus perusahaan kecilnya seorang diri..  Akhirnya mereka membuat kesepakatan untuk kedua putra mereka, berkat saran dari para Eomma.. dan disetujui oleh semua pihak. Bukti bahwa orang-orang terdekat Jun dan Arlen sudah angkat tangan menangani kedua biang masalah itu.    Dan di sinilah mereka, Menjadi besan dalam kurun waktu tiga hari setelah perdebatan panjang antara anak dan orang tua, kedua namja beda usia itu akhirnya menyerah dan menyetujui pernikahannya.  Jun mengecup pelan kening Arlen di depan para tamu Undangan usai mengucapkan janji, mereka saling bertatapan dengan senyuman yang lembut, meski tersirat aura mengerikan dari tatapan keduanya, dengan banyak u*****n di dalam hati mereka.  'Sialan dasar Ahjussi (paman) gila!!! Om-om m***m!! p*****l!! Pemain wanita!! b******k!! b******n!! Playboy akut!! Cepatlah terjun ke laut!! Gara-gara ulahmu aku harus kehilangan masa mudaku yang indah!! Aaaaaa..!!!’'. Jerit Arlen dalam hati.   'Apa-apaan bocah ini.. apanya yang manis.. dasar cebol!! Boncel!! Anak ingusan!!! Bocah Sialan!! Mana mau aku dengan namja!! Karena kau aku harus kehilangan semua melon kenyal para wanita itu dan sialnya malah mendapat papan datar sepertimu!! Siaaal!!'. Jun ikut mengumpat dalam hatinya merutuki segala kesialannya.  Umpatan itu terus berlanjut hingga acara selesai, hanya mereka sendiri dan tuhan yang tahu segala caci makian itu.  Acara pernikahan sudah selesai, hari mulai senja, Mereka memang memilih untuk tidak melaksanakan pesta, karena kedua mempelai menolak keras acara yang membuat mereka berdua jadi pusat perhatian.   Jun tak ingin banyak orang yang tahu jika istrinya seorang namja, dan Arlen tak ingin berita ini bocor lalu membuat musuh-musuhnya disekolah makin gencar menyerang dan mengatainya nanti.  ~~~~~~~~~   Flashback seminggu yang lalu ~~~~~~~~~   "Yang benar saja Eomma.. bagaimana mungkin kalian menjodohkanku dengan seorang bocah ingusan?!, dan lagi dia itu belum lulus sekolah, yang lebih parahnya dia seorang namja!!, Astaga kegilaan macam apa ini?!".  Sosok gagah setampan pangeran itu terus menggerutu di hadapan kedua orang tuanya, membantah berita yang baru saja ia dengar langsung dari bibir mereka.  "Kami serius Jun .. kau harus menikahinya, ini salahmu sendiri karena melanggar janji dengan Appa mu..". Sang ratu di keluarga itu pun mulai mengomeli anaknya yang terkadang kurang ajarnya bisa membuat mereka pusing.  "Memangnya aku melakukan apa? aku bahkan memegang perusahaan dengan baik, aku tidak membuat masalah".  "Apa yang kau lakukan dengan sekretarismu itu yang jadi masalahnya.. bukannya kau berjanji tidak akan menyentuh wanita sembarangan lagi setelah memegang perusahaan kecuali jika wanita itu adalah orang yang akan menjadi calon istrimu,   Dan apa-apaan itu?! kau tidur dengannya padahal ia sendiri sudah bertunangan dengan namja lain!". Sang Appa yang tengah murka dengan tingkah anaknya yang seorang playboy akut ini mulai kehabisan kesabaran.  "Astaga Appa.. itu hanya kecelakaan.. aku hanya mabuk.. dan wanita itu yang menggodaku lebih dulu!". "Dan kau kalah hanya dengan digoda olehnya begitu saja?. Perjanjian tetaplah perjanjian Jun, kau sendiri sudah tahu konsekuensinya jika melanggar janji ini..   Appa sudah bilang bahwa Appa akan menikahkanmu segera jika kau melanggarnya.. baik calon pilihan Appa adalah yeoja (wanita), .. ataupun Namja! Kau harus menerimanya".  "Bersyukurlah wanita itu tidak hamil Jun, dan keluarga mereka tidak memberi masalah lebih karena yeoja itu mengaku ia yang menggodamu, Eomma harus berterima kasih pada tunangannya yang mendesak wanita itu untuk jujur".  "Tapi kenapa harus namja, Eomma... kalian sendiri tahu kalau aku ini normal. Aku tak pernah meniduri seorang namja! Astaga apa yang kalian lakukan pada anak kalian sendiri".  "Menyerahlah Jun ah.. Itu salahmu sendiri yang terlalu banyak bermain wanita.. Kalau calonmu Yeoja, yang ada kau tidak akan pernah jera, dan lagi aku kasihan pada yeoja itu jika ia menikah denganmu.   Aku yakin kau akan meniduri wanita lain diluar sana saat kalian sudah menikah nanti. Bagus bukan menikah dengan namja? Setidaknya mentalnya akan lebih kuat untuk melawanmu".   Sang kakak yang sejak tadi hanya menonton perdebatan sambil meminum kopinya akhirnya ikut membela kedua orang tuanya. Tentunya dengan seringai kepuasan di wajahnya melihat sang adik menderita. "Berisik kau Rei Hyung, Jujur saja! Saat ini kau pasti sedang bahagia di atas penderitaanku!!”.  "Oh tentu saja aku bahagia, jarang-jarang kan aku melihat adikku menderita.. lagi pula tidak ada untungnya aku membelamu". Rei menatap sang adik dengan tatapan meremehkan.  Ah.. Yang dikatakan Jun memang benar, Ia memang senang melihat adik nakalnya ini menderita. Ia benar-benar tak tahan melihat orang tuanya yang sering terbebani karena ulah sang adik.  "Sialan kau Hyung". geram Jun.  "Sudahlah Jun, pernikahanmu akan diadakan 3 hari lagi.. siap ataupun tidak kau harus melaksanakannya atau seluruh asetmu akan Appa ambil dan kau dipindahkan keluar negeri untuk hidup sendiri, Kau dengar? Appa bilang ‘ambil’, Bukan disita". Sang Appa, Hwan Yoon Soo mulai memberi tekanan pada sang anak.   "Astaga .. ini gara-gara makhluk itu!! Wanita itu benar-benar membawa kesialan padaku!!".  "Terima saja apa sulitnya Jun? lagi pula kudengar namja yang akan kau nikahi itu benar-benar manis.." Rei tersenyum mengejek Jun.  "Astaga.. aku benar-benar bisa gila!!".  Brakk!   Jun melangkah cepat menuju kamarnya dilantai atas kemudian menutup pintunya dengan kencang. Ia benar-benar kesal pada keluarganya.  "Bagaimana mungkin mereka bisa menjodohkanku dengan seorang namja!! Sementara aku sendiri juga namja! Apa yang mereka pikirkan?! Apa mereka rela anaknya yang lurus ini jadi belok begitu saja?! kesialan mengerikan macam apa ini?!!".   Jun yang terus menggerutu akhirnya memilih untuk tidur, demi menghilangkan beban di kepalanya, lalu berharap ia terbangun kembali dengan kenyataan bahwa semua ini hanya mimpi.  Sementara di lantai bawah, tiga orang yang tersisa tadi mulai berbincang-bincang.  "Apa cara ini benar tidak apa-apa?". Sang Eomma sebenarnya terus khawatir sejak tadi, dan kini ia terus menatap sendu pada sang suami.  "Aku rasa tidak masalah.. lagi pula kita sepakat untuk menerimanya.. agar anak itu bisa lebih menghargai kehidupannya". Sang Appa mengusap pelan punggung istrinya sang Nyonya Hwan Lee eun.    "Sebenarnya aku tidak menyangka kalian akan memakai cara yang aku usulkan, walaupun saat itu aku hanya bercanda. Menipu Jun dengan memakai sekretarisnya, agar berpura-pura tidur dengan Jun, Lalu menikahkan Jun dengan seorang namja agar bisa membuatnya kapok".   Rei yang sejak tadi sebenarnya ingin tertawa, melihat drama setingan yang dilakukan ia dan kedua orang tuanya untuk menghukum Jun. Dan kini Rei mulai penasaran pada alasan utama kedua orang tuanya, meskipun sebenarnya semua alasan yang ia keluarkan tentang kenakalan Jun memang tidak ada yang meleset.  "Jika saja kami punya pilihan lain.. Kami bahkan sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya menghadapi anak itu.. ia tidak pernah menghargai kehidupan orang lain dan selalu memandang rendah siapa pun". Sang Eomma berujar sendu.  "Menyita asetnya dan mengirimnya pergi saja tidak akan cukup untuk menghukum seorang Jun, jika saja ia menyadarinya, kalau ia bisa membuat dirinya sendiri sukses tanpa bantuan kita..   dia pasti akan dengan mudah memilih pergi dari rumah ini dan memulai hidup sendiri, beruntunglah anak itu masih punya sifat kekanakan jadi kita masih bisa mengancamnya".     Sang Appa tahu jelas bagaimana sifat Jun, jika saja ia mengirim Jun dan menyita asetnya.. Pasti Jun akan dengan mudah hidup sendiri.. dan itu tidak akan mengubah sifat buruknya.  "Tapi apakah kita tidak terlalu kejam padanya?.. bagaimanapun dia anak yang normal, dan aku yakin anaknya Herly juga begitu..   Aku merasa bersalah pada anak Herly karena melibatkannya dalam pernikahan dini hanya untuk memperbaiki sifat Jun, tidakkah itu terlalu jahat untuknya?". Lee Eun momma juga memikir nasib dari calon menantunya yang masih remaja.  "Tenanglah Eomma.. lagi pula calon untuk Jun itu kan Eomma sendiri yang memilihnya.. dan Eomma sendiri yang bilang kalau Eomma merasa ada yang berbeda dari anak itu". Rei mencoba menenangkan ibunya.  "Kalau soal itu Eomma memang setuju.. Eomma menyukai anak itu.. ada sesuatu yang membuat anak itu terasa spesial bagi Eomma". Terukir senyuman lembut di wajah Lee Eun Momma.  "Ya.. walau bagaimanapun.. di sana juga memiliki masalah yang serupa dengan kita.. jadi mungkin ini merupakan kerja sama yang bagus untuk saling membantu". Sang apa memberi pendapat dan diangguki oleh kedua orang lainnya. ~~~~ Sementara itu di lain tempat ~~~~  "Eomma!! Appa!! apa-apaan ini?! Bagaimana mungkin kalian menjodohkanku dengan seorang Ahjussi Tua...!!!! Dia itu namja!.. terlebih lagi aku ini masih sekolah!!".   Seorang pemuda manis dengan seragam SHS (Senior High School) nya yang terlihat berantakan kini tengah mengajukan protes pada kedua orang tuanya.  Berita mengerikan yang baru saja ia dengar sepulang sekolah dari keluarganya benar-benar membuatnya shock.     "Menurutlah Arlen.. kami sangat khawatir jika kau selalu pulang dengan tubuh babak belur setiap minggu.. setidaknya akan ada yang menjagamu nanti karena tidak mungkin kami bisa terus mengawasimu sepanjang waktu apalagi kalau kau dewasa..   kami tidak ingin kau menjadi sengsara saat dewasa nanti dan menyusahkan istrimu jika kau menikah dengan yeoja dengan kondisi terus-menerus dikejar oleh orang jahat". Jawab Appa Han Heojin.. sang kepala keluarga Han.  "Tapi Appa.. bukan aku yang memulai.. mereka yang terus mendatangiku.. apa kalian mau anak kalian babak belur lebih parah.. karena itulah aku berkelahi untuk menjaga diri..". Arlen terus membela dirinya. Baginya pernikahan ini sungguh tidak masuk akal.  "Justru karena itulah kami khawatir.. masalah yang kau buat sebelumnya membuat mereka tidak akan puas dan mereka tidak akan berhenti mendatangimu jika kau belum terluka parah Arlen ah, semakin kau melawan mereka akan semakin memusuhimu..   dan kau sendiri lebih sering memilih jalan berkelahi dibandingkan melapor ataupun kabur". Sang Eomma mencoba menjelaskan perlahan.   "Lalu sebaiknya apa? membiarkan mereka menyakitiku dan menjadikanku b***k mereka selama disekolah?! Aku hanya membela diriku!". Jawab Arlen dengan kesal.  "Arlen.. dengarkan Eomma.. Eomma tahu kau hanya membela diri, tapi terkadang jalan keluar tidak selalu harus langsung dihadapi.. terkadang manusia butuh waktu dan rencana untuk menyelesaikan masalah dengan lebih baik, kau bisa melapor atau pergi untuk mengurangi masalah..   Dan sebenarnya bukan hanya itu alasan kami untuk menikahkanmu dengan putra dari keluarga Hwan. Appa mu sakit dan perusahaan terancam bangkrut.. Eomma sebenarnya sedih..   namun kami selalu khawatir.. Jika Eomma dan Appa tidak ada.. siapa yang akan menjagamu nanti.. keluarga kita tidak memiliki kerabat lain.. nenekmu sudah meninggal.. dan selama ini keluarga Hwan yang selalu membantu kita.. "     "Jadi Eomma menjadikanku sebagai pengganti balas budi?". Arlen merenggut kesal.    Herly momma menarik hidung anaknya pelan.. "Bukan begitu sayang.. Ya.. walaupun mungkin terlihat seperti itu.. tapi kami berdua terus memikirkanmu Arlen.. selalu..   kami mengenal baik keluarga Hwan.. mereka sahabat kami sejak dulu.. dan tempat kami bergantung juga.. anggap saja pernikahan ini sebagai membagi hak asuh dirimu saja... dan anggap suamimu itu adalah Kakakmu..". Eomma tersenyum lembut.  "Lalu kenapa harus pernikahan?.. Meskipun sebenarnya aku juga tidak setuju jika aku diadopsi.. Aku tidak mau hak asuhku diambil orang lain selagi orang tuaku masih ada". Arlen masih belum puas dengan jawaban Eommanya.  "Haruskah Eomma menjawabnya dengan Frontal dan mengatakan bahwa Eomma mendambakan calon menantu seperti Jun karena kau terlalu manis untuk menjadi suami seorang Yeoja?".   Herly momma mengeluarkan aura mengerikannya dengan seringai kejam terukir di bibir cantiknya. Ia tahu jelas apa yang bisa membuat semua pertanyaan Arlen terjawabkan.  Arlen lebih suka jawaban Frontal dan seperti perintah darinya.. ia tidak suka dengan kalimat berbelit yang tidak menunjukkan sifat Eomma nya yang kadang ganas itu..  "Begitu lebih baik!.. Eomma tak perlu berbelit membujukku, Aku lebih suka di perintah dibandingkan dibujuk.. Karena saat Eomma membujukku.. Aku akan mendengar semua kalimat yang tidak ingin kudengar dan semua kesedihan kalian yang membuatku sakit". Arlen memeluk Eomma nya dengan wajah sendu.   "Maafkan aku juga karena membuat Eomma dan Appa harus terbebani akibat ulahku.. Appa sampai sakit seperti itu.. Tapi Eomma harus to the point saja kalau bicara denganku,   Semua yang Eomma inginkan.. akan kulakukan.. karena Eomma dan Appa adalah yang terpenting bagiku". Arlen mendekap erat ibunya.   Inilah Arlen yang mereka tahu.. sisi Arlen yang hanya ditunjukkan pada orang-orang yang ia sayangi.. ia akan mementingkan orang lain dibanding dirinya..   Segila apa pun permintaannya.. asalkan itu untuk orang yang ia sayangi, akan ia lakukan. Dan itulah salah satu kelemahan Arlen yang membuat orang tuanya khawatir.  Setidaknya ada hal yang Eomma Herly ketahui.. ada sesuatu yang membuat Herly percaya pada Jun untuk menjaga anaknya.. walaupun ia yakin semuanya tidak akan langsung berjalan mudah, ada kemungkinan Arlen akan mengalami hal menyakitkan terlebih dulu.. Tapi itu adalah langkah untuk membuatnya lebih dewasa dan semakin kuat.   "Kau tak membebani kami Arlen.. Appamu sakit memang karena ia yang lemah .. Arlen sudah berjuang sebaik mungkin untuk kami, walaupun kau memang agak nakal!". Sang Eomma, Nyonya Herly Han mencoba mencairkan suasana dan bercanda dengan sang anak.  "Pfftt.. ahahaa.. Eomma benar!! Appa bahkan kerepotan memukul nyamuk.. mana mungkin bisa berkelahi..". Arlen malah mengejek sang Appa.   "Astaga kalian ini.. Sangat kompak jika sedang mengejek Appa.. Appa itu dulunya kuat tahu.. buktinya Eomma saja jatuh cinta pada Appa". Heojin Appa tersenyum bangga.  "Ah.. benar.. Eomma ingat! Appa mu dulu itu memang kuat.. tapi dalam artian lain.. jadi banyak namja yang tidak berani menjahilinya..   Sedangkan Eomma sering nakal dan menjahili anak laki-laki, tapi saat Eomma diganggu anak-anak lain.. Appa mu datang dan mereka semua pergi". Sang Eomma memberi kode pada sang anak untuk melanjutkan cerita.  Tuan Heojin yang melihat interaksi itu kini mulai merasa aura-aura tidak enak dari kedua orang kesayangannya.   "Ahh.. Aku tahu kenapa mereka pergi! Appa itu kan kuat.. tapi dalam artian lain. Karena Appa itu dulu benar-benar manis..!! Jadi tidak ada yang tega menjahilinya! mereka memperlakukan Appa seperti malaikat karena itulah mereka kabur saat Appa menolong Eomma!!.   Ppffttt ahahahahhaa.. Appa benar-benar semanis yeoja dulu!! aku bahkan masih menyimpan foto Appa yang memakai bando kelinci!!". Arlen tertawa terbahak-bahak setelah menistakan Appa nya.  "Hah?! D-dari mana Arlen dapat foto itu?". Sang Appa langsung menatap istri cantiknya dan kemudian dibalas senyuman jahil oleh sang istri.  "Aigoo.. kalian ini benar-benar....". Appa Heojin menghela nafas lelah. Dan benar saja, dua orang kesayangannya kini malah bersenang-senang mengejeknya.   "Hahh ini pasti karena gen dari Appa.. wajahku jadi seperti yeoja dan banyak anak-anak yang menjahiliku..". Arlen mengembungkan kan pipinya dan membuatnya terlihat imut.   "Eh? Tapi kenapa Appa dulu tidak dijahili ya? kalian kan sama-sama manis.. kenapa hanya Arlen saja?". Sang Eomma berpikir dengan wajah polos tanpa rasa bersalah.  Arlen dan Sang Appa saling pandang dengan pemikiran yang sama.. 'Tentu saja karena sifat barbarnya dari Eomma!! Wajah manis pun tak mempan jika sifatnya mengerikan!!". Batin keduanya.   "Ahem.. apa kalian memikirkan sesuatu yang buruk tentang Eomma?". Sang Ratu singa dari keluarga itu kini menatap dengan senyum manis penuh ancaman disertai aura mematikan yang tertuju pada dua kucing jantan di hadapannya.  "T-Tidak memikirkan apa pun Eomma/sayang!!". Cicit kedua namja yang ketakutan seperti kucing yang baru saja tercebur ke dalam kolam.  "Jadi Arlen.. bagaimanapun rintangannya nanti.. kamu harus tetap kuat!! karena anak Eomma pasti kuat!! seperti Eommanya". Sang Eomma memeluk hangat anaknya   "Baiklah Eomma.. Arlen akan menjadi kuat!! Terima kasih sudah menjaga Arlen dengan baik.. Eomma.. Appa.. Aku menyayangi kalian!!".    Arlen memeluk kedua orang tuanya erat.. mengingat tak lama lagi ia akan jadi milik orang lain dan jarang bertemu dengan kedua orang tuanya. ~~~~~~~  Flashback off. ~~~~~~~    Dan begitulah bagaimana Jun dan Arlen menyetujui pernikahan itu.    Walau isi hati mereka saat ini masih sama..    'Aku tak akan membagi perasaanku pada siapapun, terutama untukumu. Karena Cintaku.. Hanyalah Milikku!'. Jun/Arlen.    Tapi.. Siapa yang tahu kan.. Waktu bisa mengubah segalanya. Karena masa depan.. tidak ada yang pasti, dan bisa saja berubah.  ❖❖❖ TBC ❖❖❖

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

Kamu Yang Minta (Dokter-CEO)

read
292.8K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.9K
bc

✅Sex with My Brothers 21+ (Indonesia)

read
924.2K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

HYPER!

read
556.8K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook