bc

OH MY BABY

book_age12+
1.6K
FOLLOW
16.0K
READ
love-triangle
family
badboy
goodgirl
drama
comedy
bxg
campus
city
first love
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana jika seorang Alvira Nadira menyatakan cinta dengan seniornya di SMA? Bahkan yang membuatnya terkejut, seniornya juga mengatakan iya, membuat hidup Alvira berubah karena jawaban dari para seniornya. Akankah cinta yang ditawarkan Alvira akan membuat hidupnya indah, atau sebaliknya?

chap-preview
Free preview
BABY - Chapter 01
Alvira Nadira, gadis yang belum genap berusia tujuh belas tahun, tampak kebingungan mencari barang. Dia memegangi keningnya, berusaha mengingat dimana barang yang dia cari. “Aduh, dimana nih kartu buat ospek? Bisa – bisa kena hukuman lagi, mana udah telat lagi!” gerutu alvira sambil melihat jam yang melingkar ditangannya. Gadis itu mencari ke seluruh kamarnya, tetapi tidak berhasil. Dia tidak menemukan sedikitpun mengenai id card yang dia simpan. Saat terbelenggu dalam kebingungan, sang Bunda datang dengan berkacak pinggang, lalu berdecih, "Ini sudah jam berapa?! Kamu mau terlambat dimasa ospek kamu? Ayo, cepetan berangkat Al, ini akan terlambat sekali!” Alvira yang sedang mencari id cardnya menjadi kesal, "Iya Bun, aku lagi cari id card ini. Sabar dong Bun." "Lihat jam Al, ini akan terlambat sekali jika kamu sampai disekolahn!" desak Bundanya lagi. Harapan seketika muncul, saat dia melihat sebuah kertas yang dilaminating yang tertancap disela – sela tempat tidurnya. Alvira tersenyum bahagia, lalu dia segera mengambilnya. Dia merasa lega, “Untung aku cepat menemukannya, jika tidak aku pasti terkena hukuman sungguh.” Lalu, gadis itu mengambil tas ranselnya dan turun ke bawah. Dia turun tergesa – gesa, dan mengambil sepotong roti yang telah Bundanya siapkan untuk gadis itu. Sang Bunda yang melihatnya menggelengkan kepala, karena putrinya tidak sopan makan dengan berdiri. Dia akan menegurnya, tetapi, putrinya lebih dahulu meringis dan berbicara, “Iya Bun, Alvira tau itu salah. Tapi ini darurat Alvira berangkat dulu! Bye bye Bunda…” Alvira lari dengan mengunyah potongan kue yang dia ambil tadi sebelum pergi. Dia mencari ke kanan dan ke kiri, keberadaan dari Mang g*n sopir keluarganya. “Mang g*n dimana sih, kan udah telat ini!” Tak lama seorang pria dengan mengenakan baju hitam khas seragam sopir datang dan tersenyum, “Mau berangkat sekarang ke sekolah Non?” Alvira memutar bola matanya, “Iya lah Mang! Habis ini nanti telat lo, ini kan hari pertama Al untuk ke sekolah.” “Mari Non, mobil sudah saya panaskan.” Alvira mengikuti pria itu, kemudian masuk ke dalam mobil. Mobilnya berjalan, dan bergerak menjauhi perkarangannya. Dia didalam mobil sambil memangku tas dengan jantung yang berdebar. Gadis itu menghela nafas, lalu menatap kearah luar jendela mobil, “Hari ini, hari pertama aku masuk ke sekolah. Jantung ini susah sekali untuk berhenti berdebar. Aku begitu tidak sabar untuk berada disekolah.” Mobil yang membawa Alvira, tak lama sampai didepan bangunan besar berwarna biru muda. Mang g*n, sopir yang menyetir, dia memberitahukan kepada Alvira, “Non, sudah sampai disekolah barunya.” Alvira menoleh kearah sopir keluarganya, dan tersenyum, “Makasih ya Mang, Alvira turun dulu!” “Siap Non!” Alvira lalu membuka pintu mobilnya, dan kemudian turun. Dia melihat gerbang sekolah yang menjulang tinggi dan akan segera ditutup. Alvira kemudian berlari, dan menahan satpam yang berjaga untuk menutupnya, “Pak!” Alvira berlari kemudian sampai didepan gerbang. Dia menggaruk tengkuknya saat diperhatikan dari atas hingga bawah oleh satpam tersebut, sambil menatap Alvira tajam, “Kamu anak baru di SMA Muru, dihari pertamanya sudah terlambat!” marah satpam tersebut. “Belum terlambat kok Pak, saya masuk ya… Nggak bakal terlambat untuk kedua atau ketiga kalinya lagi kok Pak.” Pak satpam itu menggelengkan kepalanya, “Yasudah, masuk sana!” Alvira tersenyum senang dan memperlihatkan deretan gigi putihnya, kemudian dia masuk ke dalam dengan berlari. Tetapi, sampai didalam, dai berhenti dan mendadak kebingungan. Dia lupa untuk melihat tempat berkumpulnya para siswa baru. Alvira yang sangat bingung hanya menggigit kukunya dan melihat kesana – kemari. “Kemana ini, kok aku jadi bingung sendiri. Sekolahnya besar banget lagi.” Seorang perempuan dengan seragam putih abu – abu dengan mengenakan jas, dia mendekat saat melihat Alvira, “Hey kamu!” Alvira menoleh dan meneguk salivanya karena gugup. Lalu, wanita didepan Alvira, menatapnya dengan tajam, “Kamu ngapain masih berdiri disini nggak ada tujuan? Kamu anak barukan? Seharusnya anak baru kumpul diaula. Sekarang kamu baris ke aula!” Alvira menggigit bibirnya. Dia masih diam tak bergerak setelah digertak oleh seniornya. Lalu, wanita didepan Alvira memutar bola matanya jengah, “Kamu ngapain malah berdiri ngelihatin saya?!” “Saya, tidak tau aulanya dimana Kak…” cicit Alvira. Wanita didepan Alvira kemudian menghela nafasnya, dia kemudian menoleh ke sisi kanan, “Ma! Tunjukin anak baru ini dimana aula buat ospek!” Seorang pria yang tadinya dipanggil, kemudian mendekat dan berdiri disamping Alvira, “Jangan terlalu keras dengan anak baru Her.” Dia kemudian melihat ke arah Alvira sambil tersenyum tipis, “Kamu ikut saya, saya akan membawa kamu menuju aula.” Alvira yang ditatap seperti itu mengerjapkan mata. Jantungnya berdegub kencang, bibirnya meronta ingin tertarik keatas membentuk sebuah senyuman, tetapi dia menahannya. Karena pria itu, Alvira merasakan suatu hal yang beda. Wanita itu masih diam sambil menatap pria didepannya, entah pemikirannya berkelana kemana, pria didepannya yang tak direspon kemudian melambaikan tangan didepan wajah Alvira, “Halo? Kamu mendengarkan saya?” Alvira mengerjapkan matanya dan kembali tersadar, “Ah, maaf Kak.” Pria itu tertawa kecil, kemudian berlalu. Alvira pun mengikutinya sampai mereka berhenti didepan sebuah pintu besar berlapis kaca. Pria itu tersenyum menatap Alvira, “Sebelum terlambat sekali, kamu bisa duduk didalam bergabung dengan teman yang lainnya.” Pria itu pergi, kemudian Alvira masuk dan menangkap sosok dua gadis berkepang duduk bersebelahan, lalu dia ikut duduk disana. “Dian! Aura!” Mereka yang merasa terpanggil kemudian menoleh, dan berseru bersama, “Al!!” Alvira, meletakan telunjuk tangannya didepan didepan bibir, “Ssh!! Jangan berteriak, nanti seniornya pada marah lagi kalian berisik!” Dian, dan Aura mengangguk kepala dengan semangat, “Kamu kenapa terlambat Al? Ini sudah lebih sepuluh menit waktu untuk acara dimulai Al,” kata Dian dengan cemas. Alvira mendengarnya malah terkekeh, “Biasa, tadi aku mencari id card yang lupa naruhnya.” “Perhatikan semua mahasiswa baru!” Alvira menoleh kedepan dan melihat para osisnya sedang berdiri, memimpin jalannya acara. “Kita akan mengecek peralatan ospek satu per satu, karena SMA Muru sangat disiplin. Sekarang perlihatkan semua perlengkapan kalian diatas tas. Karena kita akan mengecek sekarang juga!” Alvira merasa santai, dia juga sudah membawa semua perlengkapan untuk ospek. Begitu juga dengan Dian dan juga Aura yang santai, malah sambil bersenandung mengeluarkan perlengkapannya. Alvira mulai mengeluarkan peralatan ospek, terakhir adalah id cardnya yang dia gantungkan di leher. Saat dia meraba lehernya, dia tak merasa kalungan pada lehernya. Seketika gadis itu menjadi panik.Dia menatap kedua sahabatnya disamping, “Gais, kalian lihat id card aku?” Mereka secara kompak menggelengkan kepala. Alvira semakin panik, karena seniornya sudah mendekat ke arahnya. Keringat dingin pun membasahi peluh gadis itu. “Gais, gimana dong ini, id card aku nggak ada. Aku jelas – jelas tadi ngalungin dileher, bisa kena marah ini aku sama seniornya.” “Mungkin jatuh pas kamu lari Al.” “Aku nggak tau, nggak kerasa juga. Gimana dong ini…” “Hey, kamu yang dibelakang! Maju dan perlihatkan id card kamu!” Alvira meneguk ludahnya dengan gugup. Dia berdiri dan kemudian maju menghadap seniornya. Sang senior, menatapnya dengan tajam, “Mana id card kamu?” tanyanya sambil menadahkan tangannya kepada Alvira. Alvira yang gugup meatap takut sang senior, “Kak, tadi id card saya ada kok dileher, tapi…” “Saya tidak tanya dimana kamu menaruh id card kamu, tapi, saya tanya, dimana id card kamu sekarang! Saya butuh mengeceknya sekarang juga!” “I-id cardnya nggak ada Kak, hilang… Tapi, tadi sungguh ada Kak…” “Kamu pikir saya mudah dibohongi? Saya tau, banyak kasus murid baru yang berbohong karena tidak lengkap peralatannya! Saya itu heran, anak baru tidak disiplin juga berbohong lagi! Alvira yang dimarahi hanya diam, dia menunduk malu, karena semua orang menatapnya dengan beragam macam arti tatapan. Sementara sang senior yang marah itu berkacak pinggang, dia menatap tajam Alvira, “Squad jam liam puluh kali sekarang!” Alvira terkejut, “Squad jam Kak? D-di sini?” “Ya! Se-ka-rang!” Alvira kemudian menatap sekelilingnya dan menggigit bibir, dia akan melakukan ancang – ancang untuk squad jam. “Oi!” Tapi, tiba – tiba suara seseorang membuat gerak Alvira menjadi terhenti. Mereka semua yang ada diaula, menoleh ke belakang, menatap seorang pria yang mengenakan seragam abu – abunya dengan senyum semanis gula. Dia mendekat, dan membuat semua kaum hawa berbisik, bahkan ada yang histeris. Dia datang, dan menyeragkan sebuah id card untuk Alvira. Alvira yang masih mencerna, dia hanya diam. Karena, tak direspon apapun, pria itu langsung memegang tangan Alvira, dan menyerahkan id card untuk wanita itu. “Dia aman, id cardnya ada. Dia bebas dari hukumannya.” “Hema, tapi…” “Ssh… Ini perintah.” Setelah mengatakannya dia pergi, Alvira, yang merasakan jantungnya terpompa, memegangi jantungnya. “Dia, pria yang sama. Ternyata namanya Kak Hema… Jantungku, sepertinya aku merasakan akan terkena serangan jantung sekarang,” batin Alvira dengan tersenyum sambil melihat kepergian Hema. ------------------------------- Welcome to our story, jangan lupa klik love untuk memasukan ke library untuk dapat updatean Hema & Alvira, hope you like this! Thankyou...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
52.1K
bc

RAHIM KONTRAK

read
418.1K
bc

Dependencia

read
186.2K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
49.9K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.2K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook