bc

Pelakor In Your Area

book_age18+
1.0K
FOLLOW
9.6K
READ
scandal
badgirl
bitch
others
drama
bxg
serious
city
childhood crush
naive
like
intro-logo
Blurb

Maria Sena adalah gadis kecil yang tumbuh tanpa sosok ayah, perasaan irinya yang sangat besar pada anak-anak lain membuat dirinya tumbuh menjadi seorang pelakor yang sangat ditakuti.

Sena sangat tidak suka ketika ia melihat rumah tangga orang lain harmonis, ia akan selalu berusaha untuk menghancurkan semuanya agar dirinya tidak merasakan sendiri kehancuran yang ia alami.

Sena tumbuh menjadi seseorang perempuan yang tidak mempunyai hati nurani, ia bertekad akan anak-anak kecil mengalami hal serupa seperti yang dirinya alami. Rasa kecewanya yang sangat mendalam membuat ia kehilangan kontrol atas dirinya sendiri, Sena menjadi seorang yang menyukai menggoda laki-laki lain.

Parasnya yang sangat cantik membuat dirinya selalu berhasil menggoda laki-laki mana pun. Kekasih Sena, Alexander sebenarnya menyerah dengan hubungannya yang seolah tidak dihargai oleh Sena. Namun karena cintanya, Alexander berusaha keras membawa Sena agar kembali ke jalan yang seharusnya.

Akankah Alexander sanggup membawa Sena kembali ke jalan yang benar? Atau naluri pelakor Sena yang sudah mendarah daging yang akan membuat Alexander menyerah?

| DALAM TAHAP REVISI, HARAP MAKLUM JIKA ADA TYPO ATAU NAMA TOKOH YANG SALAH |

Pic by : Pixabay

Edit and font by : Canva

Design by : uce

chap-preview
Free preview
Maria Sena
Namanya Maria Sena, gadis kecil berambut panjang dan berwarna merah tersebut menatap kepergian sang papa yang akan berangkat bekerja, Alberto. “Pa, kapan pulang?” tanya Sena kecil sambil memegangi tangan papanya yang besar. Waktu itu usianya masih sekitar lima tahun. Pria paruh baya itu menggendong putri kecilnya itu sambil mencubit pelan pipi tembam milik Sena. “Tunggu papa ya? Nanti papa akan pulang kalau kerjaan papa sudah selesai,” ucap Alberto memberi pengertian pada Sena. Hermelina, sang mama dari Sena pun mengambil alih Sena dari gendongan suaminya itu. “Aku berangkat dulu yaa, Darling. Jaga Sena yaa,” kata Albert kemudian melangkah pergi meninggalkan dua orang yang ia sayangi di rumah mewah itu. Sena akan terus menangis setiap pagi karena papanya meninggalkannya untuk bekerja, dahulu sangat berat untuk Albert meninggalkan Sena. Namun karena Sena yang semakin hari juga tumbuh semakin besar akhirnya Albert pun mengerti bahwa Sena akan kerasan jika ditinggal bekerja. Setelah drama tangis menangis Sena, Hermelina atau yang biasa dipanggil Herm mengecek ponselnya, hari ini ia ada pertemuan lagi dengan klien untuk mengantarkannya ke Art Gallery of New South Wales, salah satu museum paling populer di Australia. Kebetulan tidak terlalu jauh dari tempat kediaman Hermelina. Sekarang waktunya Sena dititip oleh bibi Laura yang merupakan tante kandung dari Sena, tentu saja menjaga Sena ada imbalannya berupa uang untuk bibi Laura yang bekerja part time pada Hermelina “Tolong jagakan Sena ya, aku ada klien lagi. Nanti aku kabari,” ucap Hermelina sambil menyisir rambut panjangnya yang berwarna merah tersebut. Laura yang baru saja datang hanya mengangguk kemudian mencubit pelan pipi Sena yang terus membuatnya gemas. “Baiklah, hati-hati ya,” ucap Laura dengan senyumannya yang khas. “See you mam! Cepat balik ya” kata Sena sambil mengemut coklat yang berada di tangan kirinya. Wanita paruh baya itu mencium pipi tembam anaknya itu, gemas sekali rasanya dengan Sena. Setelah berpamitan, Hermelina pun pergi membawa mobil berwarna hitam yang biasa ia pakai untuk pergi ke mana-mana. Kepergian orang tua Sena membuat gadis kecil itu sedikit murung, itulah kenapa Sena tidak menyukai pagi karena ia harus berpisah pada kedua orang tuanya. “Sena emam dulu yuk? Bibi Laura suapi,” kata Laura dengan wajah ceria. Kalau sudah melihat bibi Laura yang sangat ceria pun Sena tidak bisa menolak lagi. ... Sore telah tiba membuat Sena kegirangan, setiap jam lima ia selalu menunggu kedua orang tuanya di teras rumah. Menjadi anak tunggal seperti Sena bukanlah hal yang mudah setiap hari ia kesepian untunglah Bibi Laura terus bersamanya. Ketika Sena kecil sedang duduk di teras menunggu kedua orang tuanya, ia melihat sebuah mobil yang berhenti di rumah sebelahnya. Sepertinya itu tetangga baru yang akan menempati rumah yang sudah setahun belakangan kosong. Yang membuat Sena berbinar adalah tetangga itu mempunyai anak seusianya. Sena Berlari kecil ke arah tetangga barunya itu, menatap malu-malu dari pagar. ... Awalnya anak laki berambut coklat itu tak menghiraukan keberadaan Sena, namun lama-kelamaan ia kasihan juga dengan Sena yang terus menunggunya seperti ingin disapa. “Hai, nama kamu siapa??” tanya anak laki-laki itu berusaha ramah tamah. Sena bukan main senangnya ketika anak laki itu menyapa. “Namaku Maria Sena, kamu siapa?” tanya Sena dengan wajah gembira, saat itu bibi Laura sedang berada di ruang tamu tidak tahu bahwa Sena telah berada di pagar. “Namaku Alexander, oh iya aku tetangga baru di sini,” katanya dengan ramah, ia memberikan Sena sebuah gelang yang ia pakai tanda perkenalan. Baru saja Sena ingin berterima kasih, wanita paruh baya yang seusia mamanya pun menatap kedua anak kecil itu kemudian tersenyum pada Sena. “Hai, teman barunya Alex ya? Kenalin, tante mamanya Alex, masuk dulu yuk,” kata wanita itu dengan ramah, wajahnya mirip Alex dengan mata yang seakan terus menyapa ramah semua orang. Sena pun menolak halus dengan menggelengkan kepalanya pelan. “Aku mau tunggu papa dan mamaku yang sedikit lagi datang,” kata Sena dengan sopan. Mereka pun mengangguk paham sebelum akhirnya menyudahi percakapan itu. Beberapa menit berlalu, Sena masih setia menunggu kedatangan mereka berdua, tak lama dari kesabaran Sena, ia telah melihat mobil milik mamanya yang baru saja sampai di halaman depan rumah. “Momy!” teriak Sena gembira melihat sang mama telah datang, namun tidak seperti biasanya, Hermelina turun dengan membawa wanita yang sedikit lebih muda darinya ke rumah tersebut. “Sena, tolong panggil Bibi Laura dulu,” kata Hermelina memberi kode agar Sena cepat-cepat memanggil bibinya itu. Dengan sigap Sena berlari ke dalam rumah memanggil Bibi Laura. Tidak butuh waktu yang lama, Laura yang syok karena Hermelina membawa orang pun cepat-cepat membantu perempuan muda yang sedang kesakitan tersebut. Sesampainya di dalam, Hermelina cepat-cepat menelepon suaminya yang merupakan dokter kandungan. Sebenarnya Hermelina tidak ingin membawa wanita itu ke rumahnya, akan tetapi ketika mereka sedang berada di dekat rumahnya pun Hermelina terpaksa membawa Wanita tersebut ke tempat kediamannya karena sudah panik. “Halo, Pah. Bisa ke sini cepat gak? Klienku kayaknya mau melahirkan ini aku bingung rumah sakit masih jauh, jadi aku mampir dulu ke rumah,” kata Hermelina yang terlihat panik begitu pun dengan bibi Laura. Sedangkan Sena hanya bisa menatap para orang dewasa yang sedang kebingungan. Tidak butuh waktu yang lama, Albert dan beberapa rekan kerjanya sudah sampai di rumah untuk menangani perempuan yang akan melahirkan itu. Dengan cekatan kurang lebih dua jam akhirnya proses persalinan dan lain-lainnya telah selesai. “Hermelina, terima kasih sudah membantu saya. Saya akan mengirimkan kamu uang sesuai jumlah yang seharusnya saya bayar beserta pertolongan ini, terima kasih,” kata Siska, perempuan Indonesia yang sedang berada di Australia tersebut. Hermelina dan Albert hanya tersenyum. Untunglah Albert adalah dokter yang terampil. Setelah drama melahirkan itu pun, Siska kembali ke tempat penginapannya selama di Australia dengan membawa seorang bayi yang masih sangat merah tersebut. Ia juga sudah menyelesaikan pembayaran persalinannya di rumah Hermelina. Sena menatap kepergian Siska dari dalam rumahnya kemudian menatap sang ayah yang terlihat menatap lama Siska yang sudah pergi bersama taksinya. “Dia adalah orang yang kuat, aku senang dengan wanita seperti dia yang bisa melahirkan normal,” kata Albert yang tidak sadar bahwa ia sudah menyakiti istrinya dengan perkataan tersebut. Hermelina melahirkan Sena secara Sesar membuat hatinya sedikit terpukul dengan ucapan sang suami. Namun dengan cepat Albert sadar dengan siapa ia berbicara. “Maaf bukan begitu maksudku,” ucap Albert menatap Hermelina dengan sendu. Sena yang menyaksikan perkataan papanya itu tidak pernah tahu apakah itu kalimat menyakiti atau tidak, ia masih terlalu kecil untuk paham dunia orang dewasa yang rumit.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Rewind Our Time

read
161.2K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

SEXRETARY

read
2.1M
bc

OLIVIA

read
29.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook