Seorang pekerja di kediaman sang Papa memanggil keduanya yang telah siap berpakaian. Keluar dari kamar menyusuri lorong menuju anak tangga, keduanya saling bergandeng tangan melangkah turun di sepanjang anak tangga. "Selamat pagi, Pa," sapa Horizon dengan semangat. Dan diikuti oleh Sauna setelahnya. "Selamat pagi, Joy." "Selamat pagi, Horizon dan Sauna. Duduklah di tempat kalian masing-masing," jawab Papa Susanto bersemangat. "Pagi, Kakak dan Kakak ipar." Joy yang mengenakan seragam sekolah kebesarannya tersenyum pada mereka. Sauna mengulas senyum manis ke Joy dan mengusap puncak kepala sang adik seraya duduk di dekatnya. Jangan tanyakan ekspresi July. Tidak satu pun di antara keduanya memberikan salam padanya. Merasa dirinya diasingkan, July cuma bisa diam dan sesekali melirik sini

