Malang tak dapat Mirza Suleyman tolak. Saat ia seharusnya mengucap janji suci di hadapan Allah, sang calon istri meninggal karena kecelakaan saat dalam perjalanan menuju masjid tempat akad nikah dilaksanakan. Hatinya yang baru saja merasakan hangatnya cinta langsung beku dalam sekejap.
Dua tahun berlalu, Mirza terpaksa menikahi seorang gadis yang telah ia buat cacat karena kecelakaan yang tak disengaja.
Apakah rasa terpaksa itu akan selamanya bertahan?