Prolog

219 Words
Namanya Jingga. Hangat memang. Sehangat namanya. Gadis berparas cantik dan juga manis. Keturunan Jawa kental dari ibu dan bapaknya. Tutur katanya tertata rapi. Pamali katanya jika ia berkata kasar. Tapi terkadang Jingga juga bisa khilaf. Namanya juga manusia. Gudangnya kesalahan dan dosa. Ini bukan kisah tentang Jingga dengan seribu kegiatan membosankannya di kampus. Tapi tentang mereka. Bima, Haris dan Fian. Tiga serangkai Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang suka sibuk saat tugas sudah jatuh tempo. Suka nongkrong di cafe depan kampus hanya sekedar untuk mabar pubg. Hobinya titip absen dan kesiangan. Bima, hanya fanboy gadis korea yang suka kerdusin mahasiswi. Berbicara sarkas hanyalah hal biasa baginya. Untuk Haris? ia salah satu mahasiswa berbakat. Tim volly fakultas FISIP. Cukup terkenal tapi sedikit panikan. Terakhir, Fian. Sedikit pendiam. Tapi sering memendam rahasia. Mungkin itu akan jadi masalah kedepannya. Setumpuk kisah tentang mereka yang terikat dalam sebuah persahabatan. Lalu tercerai berai hanya karena kata cinta. >>>>>>>>Perkenalan Tokoh>>>>>>>> "Omongan boleh kasar, tapi perasaanku padamu benar-benar besar." Abimanyu Satriya Prakasa >>>>>>>> "Saat melihat senyumnya, aku tahu jika memang gadis itu yang aku sukai." Haris Johanta Pahlevi >>>>>>>> "Cinta memang tidak pernah salah. Yang salah hanya orang yang merasakannya." Alfian Juno Ananta >>>>>>>> "Awalnya aku mengira bukan hal buruk menerimanya, tapi nyatanya aku salah mengira." Jingga Ayu Mentari >>>>>>>>Dear Jingga>>>>>>>> soon in January 2022
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD