Acara terlaksana dengan sangat baik dan lancar, tidak seperti ketika acara Om Sahrul yang begitu kacau karena kehadiran banyak orang yang tidak di inginkan. Dan, melibatkan Syafana yang begitu membuatku kesal, karena banyak orang yang salah menilai Syafana. Seseorang menubruk Syafana sehingga ia terjatuh kepelukanku, aku membulatkan mata karena aku tidak menyadari telah menolong Syafana lagi. Aku memeluknya didepan semua orang dan ku lihat senyuman diwajah Lisa yang begitu senang melihatku seperti ini. Jantungku berpacu hebat, aku dengan cepat langsung melepaskan pelukanku, aku berdeham dan mengelus leher belakangku, aku benar-benar sudah tidak bisa berpikir lebih jernih karena Syafana selalu saja mendekatkan diri kepadaku atau aku yang berusaha mendekatkan diri. “Maaf,” ucap Syafana.

