Aku dan Mas Naren makan siang bersama di temani Ummi yang sudah makan siang di rumah Paman, aku tersenyum melihat Mas Naren begitu lahap makannya, seolah makanan yang dimasak Ummi membuatnya doyan dan suka semuanya. Aku melihatnya senang sekali, seolah ini menjadi hal yang paling menyenangkan untukku. Ummi menyikut lenganku, aku menoleh dan Ummi menggodaku karena sejak tadi aku memandangi Mas Naren. Aku menggeleng dan memberi kode ke Ummi kalau aku tidak memandangi Mas Naren seperti apa yang Ummi pikirkan. Tapi, Ummi tidak akan percaya karena Ummi akan percaya dengan apa yang dia lihat. “Udah makannya?” tanya Ummi. “Sudah, Ummi. Terima kasih,” ucap Mas Naren. “Ahh kenyang sekali.” Senangnya mendengar Mas Naren mengatakan itu. Artinya dia puas dengan masakan Ummi. Aku membawa piring kot

