Terpana

1436 Words

Syafana POV. Akhirnya kami tiba di hotel, perjalanan yang cukup menyenangkan, melihat kereta api berjalan dan melihat pemandangan yang dilalui, hal ini cukup membuatku senang, dulu ketika aku pulang ke rumah Ummi dan Abih, aku harus menabung sampai uangku cukup untuk pulang dan memiliki keinginan menggunakan kereta api untuk pulang, tapi sayangnya setiap terkumpul, uangku diambil oleh Ibu mertua dan juga Mbak ipar. Salah satu pegawai rekan kerja Mas Naren memberikan kartu kamar untuk kami. Lalu diberikan kepada Mas Naren. Aku sekamar dengan Mas Naren maksudnya? “Ini kamar yang sudah disiapkan Pak Sahrul untuk Anda dan istri,” kata pegawai tersebut. “Kamar ini adalah kamar mewah yang disewa khusus Pak Sahrul untuk Anda dan istri.” Aku mengelus leher belakangku karena bingung bagaimana b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD