MMB - Part 28

1410 Words

Angin dan hujan lebat mengguyur kota Seattle dengan deras, petir tak henti-hentinya menyambar dari langit. Lucas dan Olivia duduk di dalam kamar mereka. Waktu sudah menunjukkan saatnya makam malam, namun mereka tidak mau keluar dan melihat Witna, terlebih Olivia yang sangat marah kepada wanita tua itu. Setelah kejadian yang wanita tua itu ciptakan, ia masih bisa bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. Olivia tidak habis pikir dengan tingkah Witna, yang ia benci siapa yang kena hukumannya siapa. Witna benar-benar sudah membuatnya kecewa! "Aku akan menelepon Aleda." ucap Lucas memutar tubuhnya ke arah Olivia. Mereka duduk di sisi tepi ranjang, Olivia memunggungi Lucas. Kedua mata wanita itu masih sembab, namun kini sudah tidak menangis lagi. "Kau yakin akan mempertemukan mer

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD