bc

Unwanted Wife

book_age16+
10.0K
FOLLOW
72.0K
READ
love after marriage
arranged marriage
goodgirl
dare to love and hate
CEO
drama
cheating
like
intro-logo
Blurb

Bagi kebanyakan orang menjadi seorang istri merupakan hal terindah yang didapatkan. Tetapi bagaimana jika kehadiranku sebagai istri tidak pernah diharapkan oleh suamiku? Bisakah kalian bayangkan bagaimana kehidupanku?

- Katlea

chap-preview
Free preview
Bab 1
*Never forget you by Zara Larsson feat. MNEK* Seorang wanita sedang asik membuat sketsa gaun di sebuah buku. Ia tampak sangat menghayati pekerjaannya itu. " Apa yang sedang kau lakukan Kate?" Tanya seorang wanita yang datang dan melihat pekerjaan Kate. Katlea Rembulan adalah seorang wanita yang biasa dipanggil Kate. Gadis berumur 22 tahun ini gemar membuat design gaun yang cantik. Saat ini ia sedang bekerja di sebuah Butik La Mode yang terkenal di Seattle dan bekerja sebagai marketing. Kate menutup bukunya, " Uhm tidak penting" wanita itu merebut buku dari tangan Kate dan membukanya, " Oh Tuhan! gambar gaunmu bagus sekali, Nyonya Hailey pasti akan menyukai ini dan menjadikan deisgnmu sebagai produk terbarunya!" wanita itu memuji karya Kate sambil melihat semua gambarnya. " Jangan bercanda Tris, aku hanya melakukannya sebagai hobi. Lagi pula design yang dimiliki Georgia lebih baik dariku" jawab Kate merebut kembali bukunya dari tangan Trisha. Trisha asissten manager butik tersebut. Ia adalah atasan Kate sekaligus teman dekat Kate. Mereka sudah dekat sejak SMA, dan Trisha jugalah yang memberikan pekerjaan pada sahabatnya itu. " Georgia ya.. tapi aku pikir punyamu lebih baik" Kate tertawa mendengar sahabatnya itu, " Hanya karena kau temanku, kau berbicara seperti itu?" Kate mencoba menasihati sahabatnya itu. Seorang wanita mengetuk pintu ruangan tersebut, mata Kate dan Trisha sekarang tertuju pada seorang wanita muda yang sudah berdiri di pintu " Kate ada seseorang yang mencarimu di lobby" ujar wanita itu. Kate mengerutkan alisnya dan mengangguk perlahan " Ah terimakasih, aku akan turun" Kate penasaran siapa yang sedang menunggunya, ia memutuskan untu segera menemui orang tersebut di Lobby. Langkah Kate terhenti melihat seorang pria asing bertubuh tinggi, memiliki badan atletis yang memakai setelan jas khas para CEO sedang berdiri menunggunya di Lobby butik. Katelagi - lagi mengerutkan alisnya dan mendekat, ia bingung karena Kate belum pernah bertemu dengan pria ini sebelumnya. Semua wanita yang ada di Lobby terpukau melihat pria itu, mereka berbisik satu sama lain membericarakannya. " Permisi, apakah anda mencari saya?" Tanya Kate dengan nada sopan. Pria itu menoleh dan melihat Kate dari atas hingga bawah " Katleya?" Ia mengucapkan dengan gaya khas. " Katlea?" Kate mencoba memperjelas. " Itu maksudku" ia masih menatap Kate dengan tatapan heran. Seketika ia menarik tangan Kate dan membawanya ke mobil Audi hitamnya. Kate terlihat bingung, ia terus bertanya siapa pria itu dan mengapa ia membawanya. Pria itu tidak mengatakan sepatah katapun ia tetap fokus menyetir. Mereka akhirnya sampai disebuah hotel, dan pria itu membawa Kate ke sebuah penthouse hotel yang berada dilantai paling atas. Pria itu mengeluarkan sebuah kartu dan meletakannya pada gagang pintu penthouse tersebut. Pintu terbuka dan aku sudah melihat seorang wanita duduk disofa dan seorang pria duduk dikursi roda. Mereka terlihat sudah berumur 60 tahun. Keadaan ini semakin membuat Kate bingung. Ia tak mengenal seorangpun di penthouse itu. Sang wanita mendekat dan memeluk Kate. " Akhirnya... Kami menemukanmu" Kate terlihat semakin bingung. Wanita itu melepaskan pelukannya dan menatap Kate dengan tatapan haru. " Uhm... maaf, apakah aku mengenalmu?" Tanya Kate. Wanita itu tersenyum lembut padanya, " Oh. Saya minta maaf, saya sangat senang akhirnya bisa bertemu denganmu Kate. Saya Marissa dan itu suami saya James" Kate tampak terkejut mendengar Marissa berbicara. Kemudian Marissa memperkenalkan pria yang dari tadi menatap Kate dingin sebagai anaknya, Jackson. Marissa menggiring Kate untuk duduk di Sofa dan mereka duduk bersampingan. Kate merasa gugup karena ia tidak tahu mengapa ia dibawa kesini. " Maafkan kami, jika kita harus bertemu dalam keadaan seperti ini. Ada sesuatu hal yang ingin kami katakan padamu" jelas Marissa to the pont. Kate melihat Marissa dengan tatapan penuh tanda tanya, Marissa beranjak dari sofa dan kembali dengan membawa sebuah kotak kayu dengan beberapa ukiran disampingnya. Kotak itu diberikan kepada Kate, Kate menerimanya dengan segera, Kate membuka kotak itu. Kate kaget melihat isi kotak tersebut, matanya melebar saat ia melihat fotonya bersama ayahnya saat ia berumur 5 tahun. Matanya mulai berkaca - kaca teringat akan ayahnya, ia memandang foto itu dan kemudian ia meletakannya kembali. Jarinya menyentuh sebuah surat yang berada di dalam kotak tersebut dan ia membuka lipatan surat itu perlahan - lahan. " Katlea... anakku yang manis. Bagaimana kabarmu nak? Maafkan ayah karena saat ini ayah tidak bisa mendampingimu. Tetapi ayah berjanji. Ayah akan terus bersamamu dan menjagamu. Katlea.... anakku yang cantik. Mungkin saat kau membaca surat ini, kau sudah beranjak dewasa. Dan mungkin kau sudah bersama dengan keluarga White. Mereka adalah keluarga yang sangat baik. Ayah yakin mereka bisa menjagamu disaat ayah sudah tidak bisa menjagamu di dunia ini. Katlea, ayah hanya memiliki 2 permintaan untukmu. Jagalah dirimu dan terimalah keluarga White sebagai keluargamu. Ayah menitipkan mereka padamu karena ayah percaya, keluarga merekalah kau akan mendapat kebahagiaan. Ayah harap kau mau menuruti permintaan ayah nak. - Ayah yang merindukanmu" Pipi Katlea dibasahi oleh derasnya air mata saat dia membaca surat itu. Setelah sekian tahun lamanya, ia akhirnya kembali mendapatkan surat dari ayahnya, meskipun kini ayahnya sudah tak menemaninya lagi. Melihat Kate menangis Marissa memeluknya mencoba menenangkannya. Pelukan Marissa membuat Kate sedikit tenang. Ia merasa mendapatkan pelukan seorang ibu yang tak pernah ia dapatkan sejak ia lahir. Kate melihat Marissa, James dan Jackson yang sudah menatapnya dari tadi. " Mereka kah keluargaku sekarang?" Batin Kate. " Kate..." suara lembut Marissa memanggil Kate. Mata Kate yang masih banjir air mata melihat tatapan lembut Marissa. " Maukah kamu jadi bagian dari keluarga White?" " Sebagai istri dari anak kami Jackson?" Tambahnya. Kate mengerutkan alisnya, ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Marissa, " Kami tahu kalian belum saling mengenal dan tidak saling mencintai tetapi sejalan dengan pernikahan kalian nanti, aku yakin cinta itu akan muncul diantara kalian" " Kami mohon kepadamu Kate. Terimalah kami sebagai mertuamu dan Jackson sebagai suamimu" James memohon kepada Kate. Jackson terdiam tidak mengatakan apapun, ia terlihat menerima keputusan orang tuanya. Kate memikirkan kata - kata Marissa dan James yang terlihat sangat ingin Kate menjadi menantunya. Dan ia teringat akan surat dari ayahnya. Dari dulu Kate tidak pernah menolak permintaan ayahnya, Ia mencoba mengatur nafasnya dan mencoba mencerna apa yang sedang dihadapinya. Menikah? Secepat ini? Dengan pria yang bahkan baru ia kenal 1 jam yang lalu? " Aku....... aku tidak tahu. Ini semua terasa sangat membingungkan untukku" ucap Kate ragu. " Atau aku perlu melakukan ini?" ujar Jackson akhirnya, Jackson melangkah mendekati Kate dan berlutut dihadapannya. " Aku tahu ini terlihat tidak masuk akal bagimu, tapi maukah kau menikah denganku?" " Aku harap dengan jalannya pernikahan kita, kau.. dan aku bisa saling mengenal" ujar Jackson dengan manisnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.2K
bc

OLIVIA

read
29.1K
bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
569.1K
bc

Married With My Childhood Friend

read
43.5K
bc

See Me!!

read
87.8K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook