Setelah beberapa menit berlalu, mobil Gerald kini telah memasuki area parkiran klub malam. Gerald terus mengumpat dalam hati. Tempat yang sangat ia hindari selama ini, harus ia datangi malam itu. Sebenarnya, Gerald juga mendapat undangan khusus dari adik kelasnya, tetapi ia menolak pergi dengan alasan tak suka dengan tempatnya. Gerald juga tak tahu menahu, perihal Nadia yang juga hendak datang ke pesta ulang tahun yang sama. Jika saja ia tahu, sudah sejak awal ia mengurung Nadia di kamar. Pria itu beranjak turun dari mobil. Dengan langkah tergesa, Gerald memasuki klub tersebut. Sepanjang jalan, Gerald memasang wajah datarnya. Aura yang tak biasa, malam itu terpancar dari wajahnya. Gerald mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru klub. Hingga pandangannya berhenti tepat pada Nadia, yan

