Jill The One and Only

1175 Words

Levin baru saja pulang dari kantor saat Claire menyambutnya. Namun anehnya, wajah sang istri tampak muram, tidak terlihat ceria seperti biasa. Aneh! “Kamu kenapa? Kok murung begini?” tanya Levin sabar, meski dirinya lelah setelah seharian pusing di kantor, tapi Levin tidak mungkin mengabaikan istrinya kan? Sejak dulu, hanya Claire yang menjadi kelemahan Levin. Tidak heran kalau dirinya tidak bisa menutup mata jika istrinya terlihat murung, kesal, stress atau ekspresi negative lainnya! Selelah apapun Levin, dirinya pasti akan selalu mengutamakan Claire! “Revel.” Hanya satu kata membuat Levin harus berpikir keras. Kenapa sejak dulu Claire sangat suka main tebak-tebakan sih? Padahal otak Levin sudah lelah, tapi sekarang masih harus disuruh berpikir lagi! Tidak bisakah Claire mengatakan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD